Manajemen Warung Kuningan

spirit

Mod
Jika kita jalan-jalan menyusuri lorong atau taman-taman di jakarta kita akan selalu melihat ada warung kecil. Warung ini biasanya buka 24 jam. Di warung ini menjual hampir semua kebutuhan sehari-hari (kecuali beras). Tentu yang jadi andalan jualannya adalah mie rebus dan kopi. Untuk masyarakat jakarta menyebutnya "warung kuningan". Disebut warung kuningan krn rata2 yang pemilik warung itu adalah orang kuningan, jawa barat.

ak pernah sengaja menanyai salahsatu pemilik warung kuningan di kawasan Menteng, jakarta pusat. Ak sangat takjub, ternyata manajemen keuangan sangat baik dan sangat sederhana. tak serumit manajemen yg ada di restoran atau swalayan yang menggunakan mesin edisi.

ternyata tiap warung kuningan itu pemiliknya minimal 2 keluarga. Awal mula mendirikan warung kuningan ini masing2 keluarga menanam modal minimal dua juta. Berarti total modal empat juta rupiah. Kemudian dikelola salahsatu keluarga selama 3 bulan. Setelah 3 bulan maka keluarga kedua (lainnya) akan menggantikannya selama tiga bulan kedepan. Begitu seterusnya. Nah saat serah terima warung beserta barang jualan kedua keluarga ini akan sama2 menghitung barang yg masih ada. Jika nilai barang kurang dari modal (kurang dari 4 juta) maka keluarga pertama wajib menambahkannya hingga cukup 4 juta. Jika lebih dari 4 juta berarti kelebihannya milik keluarga pertama dan keluarga kedua tak boleh menjualnya kecuali ia membelinya.

rata2 keuntungan bersih selama 3 bulan berjualan minimal 12 juta rupiah. Berarti keuntungan 4 juta dalam sebulan. Setara dengan penghasilan PNS golongan IIIC dengan masa kerja 23 tahun.
 
sama kaya warteg berarti keuntungan bisa sampe 10 jt perbulan

warteg lbh kompleks krn tiap saat harus masak dan ada resiko tak bayar para pelanggan mingguan. Di wilayah tambora banyak sekali pemilik warteg merugi krn hal ini. Biasanya para buruh tekstil (buruh jahit) bayarnya tiap hari sabtu. Nah selalu saja ada pelanggan yang tak bayar dgn alasan mereka tak lagi bekerja didaerah sekitar warteg itu berada.

nah beda dgn warung kuningan ini yang tak melayani kasbon krn biasanya yg di pesan hanya semangkok mie rebus dan segelas kopi.
 
oh warung rokok pinggir jalan toh,
memang ini contoh jualan yang mudah untung, terutama karena letaknya biasanya dipinggir jalan, yang hampir selalu ramai
tapi dari tahun ke tahun saya lihat ada saja yang tutup, biasanya karena fisik tokonya semi permanen kurang kuat, habis kontrak lahan/digusur satpol pp bagi yang ilegal & kurang dijalankan secara profesional

statistik usaha umumnya, hanya sekitar 1% yang bisa bertahan lebih dari 5 tahun,
untuk warung rokok pinggir jalan ini kira2 hanya sekitar 5% yang bisa bertahan lebih dari 5 tahun


ho kalina jualan pulsa ya, kapan2 saya beli kasih harga murah aja ya, no kalina ganti mulu, pm saya dong yang terbaru
 
iya, mas.. Jualan.. Tp sekarang lagi libur. Soalnya modalnya kepake utk hal lain haha

Ok, Mas.. Kalin pm
 
oh warung rokok pinggir jalan toh,
memang ini contoh jualan yang mudah untung, terutama karena letaknya biasanya dipinggir jalan, yang hampir selalu ramai
tapi dari tahun ke tahun saya lihat ada saja yang tutup, biasanya karena fisik tokonya semi permanen kurang kuat, habis kontrak lahan/digusur satpol pp bagi yang ilegal & kurang dijalankan secara profesional

statistik usaha umumnya, hanya sekitar 1% yang bisa bertahan lebih dari 5 tahun,
untuk warung rokok pinggir jalan ini kira2 hanya sekitar 5% yang bisa bertahan lebih dari 5 tahun


ho kalina jualan pulsa ya, kapan2 saya beli kasih harga murah aja ya, no kalina ganti mulu, pm saya dong yang terbaru

banyak juga yg bertahan hingga puluhan tahun kok. Kl ternyata pindah itu bukan krn bankrut tp mereka pindah lokasi baru. Mereka itu sudah terbiasa berhubungan dgn keamanan/satpol PP. Biasanya mereka juga bayar keamanan dan uang sampah

iya, mas.. Jualan.. Tp sekarang lagi libur. Soalnya modalnya kepake utk hal lain haha

Ok, Mas.. Kalin pm

ak mau beli pulsa LN. Jual ga kalin
 
Back
Top