Olimpiade Beijing 2008

Adamsuhada

New member
Sekarang Asean Games 2006 di doha,Qatar udah selesai.Sekarang tinggal fokus ke Cina,kota Beijing yg nyelenggarain Olimpiade tahun 2008.Di Asean Games kemarin Indonesia cuma bisa berada di peringkat 22 dari 35 negara yg ikut...Di Olimpiade nanti yg ikut bakal lebih banyak,kira-kira 150 negara...Waduh!Gimana ya???
 
Kenapa bingung.
yang penting kita berjuang sekuat tenaga untuk mencapai hasil terbaik.

tetapi itu juga tidak cukup.
Perjuangan juga harus didukung oleh sarana dan prasarana, pembinaan yang baik dll. Lagi lagi masalah dana akan kembali muncul.
itu memang sudah menjadi masalah lama di indonesia.
:)
 
Yang paling bisa kita harapin di Olimpiade nanti adalah di cabang Bulu Tangkis.Tapi bukan berarti cuma Bulu Tangkis doang yg bisa berjuang utk dapetin emas...
 
Pertama itu dulu, perjuangin sungguh2. Wong dibulu tangkis aja kita udah kedodoran sekarang. Apalagi putrinya....

kalo itu sudah menanjak lagi baru deh cabang2 lainnya ngiri...
dan memacu semangat ...
 
Menurut saya yang paling penting itu ya para pengurusnya diatas.
merekalah yang paling bertanggungjawab terhadap perkembangan bulutangkis indonesia. Kebijakan kebijakan yang mereka ambil akan sangat berperan dalam kemajuan perbulutangkisan indonesia.
Tapi perlu juga adanya permbinaan atlet atlet semenjak dari kecil.
dari kurang lebih 250 juta jiwa penduduk indonesia pastilah ada atlet atlet masa depan secemerlang alan dan susi.
 
Menurut pengamatan The official website of the Games of the XXIX Olympiad ,nampaknya Indonesia akan sulit bersaing dg negara-negara seperti Amerika Serikat dan Cina yg merupakan negara olahraga terbaik.Indonesia dinilai negara yg hanya menampakkan diri agar dikenal di seluruh dunia.Indonesia akan menjadi tim kacangan.Tetapi saat Adhyaksa Dault di wawancarai di Jakarta kemarin,ia membantahnya."Semua yg mereka katakan itu tidak benar.Indonesia bukan tim seperti itu",ungkap Adhyaksa Dault.
 
yahaha Adhyaksa Dault bisa apaan? kemarin aja asean games dan sea games indonesia hasil terburuk sepanjang sejarah

Adhyaksa Dault kaya ngerti olahraga aja
 
Menyedihkan! Itu kata yg tepat kalau melihat prestasi olahraga Indoneisa di ajang internasional. Betapa tidak, negara dgn penduduk ke 4 terbesar di dunia tapi prestasi di bidang olahraga hanya mampu di peringkat bawah. Bahkan unt level Asean saja kita sudah ditinggal jauh oleh Thailand, Malaysia dan sebentar lagi oleh Vietnam.

Pasti ada yg keliru dlm pembinaan olahraga di Indonesia. Ada yg mengkambinghitamkan masalah minimnya dana. Tak seluruhnya salah memang, pembinaan olahraga butuh dana tak sedikit. Tapi kalau kita kaji lagi sebetulnya faktor budaya kita juga perlu diluruskan.

Sekarang ini semua budaya instan. Semua penginnya serba cepat dan seketika. Mau makan, masak Indomie Rasa Kari Mangan. Pengin kaya, pergi ke dukun minta pesugihan atau menipu orang dan korupsi. Pengin cepat diakui sbg orang pandai, tinggal beli ijazah instan. Pokoknya semua serba pengin cepat, termasuk pembinaan olahraga.

Lihat bagaimana PSSI membentuk timnas. Lihat saja bagaimana cabang? olahraga ber-bondong? mengirim atlit berlatih di luar negeri. Membina olahraga mana bisa seperti itu. Prestasi olahraga, kalau mau konsisten dan berkesinambungan, mesti dipupuk dari awal, persis seperti orang menanam pohon. Dan pembibitan model begini biayanya tdk lbh mahal ketimbang memberangkatkan satu tim sepakbola piknik ke Belanda selama ber-bulan?.

Cabang olahraga yg dibina pun sepertinya salah sasaran. Kita banyak mengunggulkan cabang permainan dan beregu. Padahal induk dari semua olahraga adalah atletik (plus renang). Di perhelatan olahraga multi-event spt Sea Games, Asian Games sampai Olimpiade, atletik dan renang adalah lumbung medali. Tapi justru kita fokus pada cabang olahraga yg minim medali. Itupun kita masih tdk menang. Ironis memang.

Kita sebetulnya punya modal dasar yg kuat dan sudah mengakar puluhan tahun di se antero Nusantara. Apa itu? Perayaan 17 Agustusan yg diadakan di seluruh Indonesia dan diikuti hampir semua kalangan. Peristiwa yg sebetulnya bisa dipakai unt mencari bibit? unggul cuma terbuang sia? unt hura? yg tdk keruan juntrungnya.

Lomba lari yg diadakan di acara 17'an adalah lari karung dan lari kelereng. Sepakbola juga sepakbola mini pakai sarung. Mana ada lari karung dan sepakbola sarung di Asian Games. Seharusnya di event ini juga diperlombakan olahraga yg agak serius tapi gampang dan murah, seperti lomba lari 100 m kelompok umur, lempar cakram, lompat tinggi dll. Lomba ini diadakan berjenjang mulai dari tingkat RW, Kelurahan dst sampai tingkat nasional. Kalau ini dilakukan secara masal dan konsisten, rasanya dlm 10-15 thn ke depan akan banyak Mardi Lestari baru yg lahir. Ini baru salah satu contoh saja.

Cara lain adalah lomba atletik antar sekolah, berjenjang dari tingkat kecamatan sampai ke nasional. Kalau perlu dibarengi dgn sistem bea siswa bagi yg berprestasi. Bukan lomba cheerleaders, marching band dan modern dance yg digalakkan.

Menyingung sedikit soal Adhyaksa Dault yg tinggi hati itu, yg salah sebetulnya bukan Adhyaksa nya, tapi orang yg mengangkat dia sbg menteri. Jadi ketua RT aja blm pantas kok ditunjuk jadi menteri.

Ah, saya ini pangkatnya apa kok berani kritik menteri. Jadi rakyat aja masih belum becus begini, kok ngritik pimpinan. Ya sudah sana terserah, yg penting besok masih bisa makan. Mau ranking 22 kek, mau ranking 40 kek, Emang Gua Pikirin, wong menterinya aja nggak mikirin kok.
 
Rabu, 16/04/2008 01:05 WIB
Jalur Alternatif Buat Obor Olimpiade
Lily Indriyani - detikSport



Jakarta - Persoalan keamanan menjadi salah satu aspek yang jadi perhatian utama dalam perjalanan obor Olimpiade melintasi Jakarta. Mengingat sinyalemen gangguan keamanan juga sudah muncul di ibukota, jalur alternatif pun dihadirkan.

Di beberapa negara, protes mewarnai acara arakan obor olimpiade. Hal serupa dikhawatirkan bakal terulang di Jakarta. Sebagai antisipasi, KON-KOI pun merasa perlu menentukan jalur alternatif.

"Ada dua rute alternatif yang kami sediakan, yakni plan A lewat Pemda DKI (jalur awal Balaikota ? Senayan) dan plan B di dalam kompleks Senayan. Tapi kita tetap berharap bahwa obor akan dijalankan melalui plan B, seperti plan Deplu dan apa yang sudah dibicarakan di Beijing," ungkap Wakil Ketua Umum KON-KOI Hendarji, usai rapat koordinasi dengan jajaran KON-KOI, Selasa (15/4/2008) di Gedung KONI, Senayan, Jakarta.

Selain jalur alternatif, penambahan personel keamanan yakni sebanyak lima kompi pasukan TNI pun sudah disiapkan, meski hanya sebagai cadangan. "Itu hanya untuk memback-up saja. Buat cadangan," imbuh Hendardji.

Pria yang juga menjabat sebagai Asisten Pengamanan Angkatan Darat itu juga mengaku kalau sinyalemen aksi protes ternyata sudah mulai muncul di Jakarta. "Gangguan keamanan, iya memang sudah ada," tuturnya.

Namun demikian, Ketua Umum KON-KOI Rita Subowo mengimbau agar masalah keamanan ini janganlah terlalu dibesar-besarkan. "Jangan terlalu diekspos ya, biar mencerminkan Indonesia aman," lugas dia.

(krs/ian)
 
Kamis, 01/05/2008 05:49 WIB
24 Atlet Siap Berlaga di Olimpiade
Lily Indriyani - detikSport

Jakarta - Jumlah atlet yang berhasil masuk ke dalam kontingen Olimpiade Indonesia bertambah. Meski tak sebanyak Olimpade sebelumnya, penambahan atlet ini patut disyukuri.

Seperti diberitakan sebelumnya, jumlah atlet Indonesia yang sudah memastikan diri ikut dalam ajang Olimpiade baru berjumlah sembilan orang. Memasuki bulan Mei ini, jumlah itu bertambah. Total sudah 24 atlet yang dipastikan bakal berlaga di Beijing, Agustus mendatang.

Cabang-cabang olahraga yang berhasil mengikutsertakan atletnya adalah bulutangkis 14 orang, angkat besi lima orang, panahan dua orang dan layar, atletik serta renang yang masing-masing meloloskan satu atlet.

Untuk Angkat Besi, jumlah ini baru saja menambah 1 jatah tiketnya karena berhasil menduduki peringkat pertama dalam Kejuaraan Asia yang berlangsung di Kanazawa, Jepang.

"Atlet kita tambah satu loh, dari angkat besi," ujar Ketua Umum KON/KOI Rita Subowo sumringah usai melantik PP IMI di Gedung Kerucut KONI, Jakarta, Rabu (30/4/2008).

Namun menurunnya jumlah atlet yang akan berlaga dalam even terakbar dunia ini, dimana Indonesia mengirim 47 atletnya untuk bersaing di Olimpiade Athena 2004 lalu, disadari betul oleh Rita.

"Untuk tahun ini kita targetkan sekitar 30 an lah. Ya, memang ini kondisinya," pungkas Rita.

(arp/din)
 
Olimpiade 2008 beijing

ini thread tempat ngomongin Olimpiade 2008 di beijing


olimpiade kali ini apa indonesia kirim atletnya ya? bulutangkis dan sport lain gitu?



saya juga nunggu yang basket nih, apa amerika kalah lagi olimpiade kali ini
 
Ribut Soal Bendera di Arena Bulutangkis
Getty Images
bendera Britania Raya
/

Selasa, 29 Juli 2008 | 18:18 WIB

BEIJING, SELASA - Panitia pertandingan bulutangkis Olimpiade Beijing membantah laporan adanya kesalahan pengibaran bendera kontingen di arena bulutangkis.

Ren Chunhui, wakil ketua pantia pertandingan bulutangkis Olimpiade Beijing, membantah adanya keluhan dari ofisial tim Britania Raya seperti yang disampaikan kepada sebuah media Australia.

Sebuah suratkabar Australia, Senin (28/7) menulis seorang ofisial tim bulutangkis Britania Raya, Clive Woodward memprotes kesalahan pemasangan bendera kontingennya di arena bulutangkis. Menurutnya, panitia memasang bendera Inggris (England) dan bukan bendera Union Jack yang akan membuat kecewa Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara.

"Kami tidak mengibarkan bendera Inggris di tempat pertandingan, tidak juga Union Jack," kata Ren. Ia mengatakan beberapa pekerja asal Brtitania dapat menjadi saksi. Kami berharap adanya permintaan maaf dari wartawan yang bersangkutan," kata Ren.

Kompetisi bulutangkis olimpiade Beijing akan berlangsung di Pusat pertandingan BJUT dari 9 hingga 17 Agustus 2008. (Cay)
 
Delapan Hal Tabu Selama Olimpiade



Minggu, 3 Agustus 2008 | 07:27 WIB

BEIJING, SABTU - Olimpiade merupakan puncak perhelatan olahraga dunia. Ribuan atlet terbaik hadir guna berjuang mencetak prestasi setinggi mungkin. Namun, sepanjang sejarahnya, Olimpiade bukan ajang olahraga semata, tetapi mampu memberi dampak yang jauh melampaui dunia olahraga.

Pengaruh Olimpiade menyentuh berbagai aspek kehidupan, termasuk politik, ekonomi, dan sosial. Mengingat dimensinya yang begitu luas, naif rasanya jika Olimpiade melulu dilihat sebagai peristiwa olahraga.

Arti penting Olimpiade semacam itu sungguh disadari oleh China. Dengan menjadi tuan rumah Olimpiade, China merasa dapat memamerkan kepada seluruh dunia tentang kemajuan yang telah dicapai mereka sebagai sebuah bangsa.

Sejak 1993, Beijing memulai perjuangan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade. Sayangnya, dalam pemilihan tuan rumah Olimpiade 2000 itu, Beijing gagal. Mereka kalah dari Sydney.

Baru pada 2001 Beijing mendapatkan harapannya menjadi tuan rumah Olimpiade. Dalam pemilihan itu, mereka mengalahkan Paris (Perancis), Osaka (Jepang), Toronto (Kanada), dan Istanbul (Turki).

"Kemenangan dalam pemilihan tuan rumah Olimpiade adalah sebuah contoh pengakuan internasional akan stabilitas sosial China, kemajuan ekonomi China, dan kehidupan rakyat China yang sehat," ucap Wakil Perdana Menteri China Li Lanqing seusai pemilihan di Moskwa, 2001.

Pemilihan tuan rumah Olimpiade 2008 barulah langkah awal. Untuk menjadi tuan rumah yang baik sehingga dikenang sepanjang masa, China menghadapi pekerjaan sangat berat karena harus membangun banyak infrastruktur. Belum lagi, sesuai janji China untuk menggelar Olimpiade yang hijau, mereka harus memperbaiki kualitas lingkungan hidup di Beijing. Ini bukan pekerjaan mudah karena Beijing termasuk teratas dalam daftar kota berpolusi tinggi di dunia.

Pemerintah China segera mengucurkan 40 miliar dollar AS untuk pembangunan infrastruktur baru. Mereka juga menyediakan 13 miliar dollar AS lebih untuk memperbaiki kualitas lingkungan, yang meliputi pembongkaran dan pemindahan pabrik-pabrik serta menanam puluhan juta pohon baru.

Beijing mendapat dana khusus 40 juta dollar AS dari Pemerintah China untuk pembangunan 3.700 toilet baru di penjuru kota. Semua pengeluaran itu menempatkan Olimpiade 2008 sebagai Olimpiade dengan biaya penyelenggaraan termahal.

Upaya China menjadi tuan rumah yang baik tak hanya meliputi usaha pembangunan fisik. Mereka juga berusaha mengubah kebiasaan warga Beijing, yang dinilai tidak disukai orang asing. Surat kabar The Wall Street Journal menulis, pemerintah mendistribusikan 4,3 juta buku panduan mengenai hal-hal yang tak boleh dilakukan warga selama Olimpiade berlangsung.

Delapan hal tabu

Warga, misalnya, tak diperbolehkan memakai pakaian dengan lebih dari tiga warna berbeda. Buku ini juga menyebut warga tak boleh memakai kaus kaki putih yang dipadukan dengan sepatu hitam atau memakai piama di tempat umum.

Buku panduan menyarankan warga Beijing tidak menanyai "delapan hal tabu" kepada orang asing, antara lain usia, status, serta keyakinan politik atau agama. Tak ketinggalan, buku etiket itu juga menyarankan warga yang akan masuk ke dalam lift untuk membiarkan orang yang berada di dalam keluar terlebih dahulu.

Guna membuat Beijing sebagai tempat nyaman bagi sekitar 400.000 orang asing yang datang selama Olimpiade digelar, pemerintah setempat mengeluarkan aturan denda 50 yuan bagi warga yang meludah di area publik.

Hasil pembangunan fisik

Berhasil tidaknya usaha memperbaiki perilaku warga mungkin baru terlihat selama Olimpiade berlangsung nanti. Namun, di bidang pembangunan fisik, usaha keras pemerintah Beijing sudah dapat dilihat hasilnya.

Di bagian utara Beijing, tepatnya di dalam Taman Olimpiade (Olympic Green), berdiri megah stadion utama Olimpiade, tempat lomba atletik dan pertandingan sepak bola digelar. Stadion rancangan firma arsitektur Swiss itu menjadi ikon penting Olimpiade 2008 karena desainnya yang sangat khas, menyerupai sarang burung sehingga dijuluki Bird Nest.

Total ada 31 venue atau arena pertandingan di Beijing yang disiapkan untuk Olimpiade. Jumlah ini termasuk 12 stadion baru di Beijing. Di luar ibu kota, ada enam venue dibangun di Shanghai, Tianjin, Hongkong, dan Qinhuangdao. "Beijing kini siap menunjukkan kepada dunia luar kemajuan ekonomi dan sosialnya," ujar Wakil Direktur Media Panitia Olimpiade Beijing 2008 Sun Weide, seperti dikutip Canwest News Service.

Untuk mewujudkan itu, pembangunan dilaporkan melibatkan 1,3 juta pekerja di 7.000 lokasi bangunan. Satu juta orang harus pindah demi kelancaran pembangunan. Selama pembangunan, enam pekerja dilaporkan tewas akibat kecelakaan kerja.

China adalah bangsa dengan sejarah panjang. Riwayat mereka dimulai sejak enam ribu tahun lalu. Dalam rentang masa enam ribu tahun itu, bukan baru kali ini China berusaha habis-habisan memamerkan kemajuan mereka kepada dunia.

Pada perayaan Tahun Baru China 1421, China mendatangkan dan menjamu dengan mewah raja serta duta besar dari Asia, Arab, Afrika, dan negara kawasan Samudra Hindia. Mereka diundang untuk menghadiri peresmian Kota Terlarang yang begitu spektakuler (1421 Saat China Menemukan Dunia, Gavin Menzies).

Pada masa itu, saat Eropa masih termasuk wilayah terbelakang, China melakukan perjalanan keliling dunia dengan sejumlah armada yang berkekuatan ribuan kapal raksasa. Selain Kaisar Zhu Di, tokoh utama dalam era keemasan bangsa China itu adalah Laksamana Cheng Ho.

Olimpiade Beijing sepertinya sejarah China yang berulang. Dalam ajang yang dibuka 8 Agustus 2008 itu, bangsa China melakukan apa yang pernah dilakukan nenek moyang mereka dahulu. (A Tomy Trinugroho)
 
Back
Top