|
STOP BULLYING / BULLY |
|
Loading...
|
|
View Poll Results: Siapakah Kamu | |||
Korban Bully |
![]() ![]() ![]() |
3 | 42,86% |
Tukang Bully |
![]() ![]() ![]() |
4 | 57,14% |
Multiple Choice Poll. Voters: 7. You may not vote on this poll |
Thread Tools | Search this Thread |
STOP BULLYING / BULLY
Sebagai orang yang pernah, bukan pernah, sih.. tapi memang sering dibully dari semasa kecil, sekolah tk, sd, pesantren, SMA, bahkan di lingkungan kerja saat ini, Kalin mengajak kita semua untuk sharing tentang Bullying atau Bully di sini.
Kutip:
cerita pengalaman saat dibully, atau pernah membully orang lain.. mungkin mau laporin masalah bully yang terjadi di sekitar kalian.. misal, melihat ada orang dibully karena etnisnya, sukunya, atau apapun.. karena bentuk tubuhnya, kekurangannya, kita sama-sama cerita di sini.. bahkan kalau ada solusi, misal ada temen dibully, gimana cara melawannya. Karena, korban bully itu gak boleh diam saja. harus MELAWAN. FIGHT THEM, FACE THEM!! Jangan bikin pelaku bully merasa bullyan mereka itu berhasil.. nanti mereka makin melunjak. Kalin juga akan sertakan artikel tentang bully, siapa tau ada juga yang pernah mengalami hal tsb..
|
Loading...
|
Re: STOP BULLYING / BULLY
Jika Anak Gemuk Jadi Korban Bully
KOMPAS.com - Kasus bullying bisa terjadi di mana saja, tak terkecuali di tingkat dini seperti taman kanak-kanak. Apa yang harus orangtua lakukan bila si buah hati menjadi korban? Indah Handayani merasa prihatin karena anak laki-lakinya yang baru berusia 3,5 tahun dan obesitas, sering diolok-olok temannya di sekolah. Ia bingung bagaimana agar anaknya kembali percaya diri menghadapi ejekan teman-temannya. Pendindasan atau bullying pada anak tentu akan membuat setiap orangtua merasa khawatir. Sebab, orangtua mana yang rela anaknya diperlakukan kasar dan tidak dihargai orang lain. Menurut psikolog Naomi Soetikno, anak yang menjadi korban bullying butuh dukungan besar orangtua karena rasa percaya dirinya turun. "Untuk membentuk kembali rasa percaya diri ada tahapannya. Pertama, anak perlu menerima dirinya dulu. Sekalipun anak kita obesitas, bantu dia untuk bisa menerima dirinya, bukan menerima obesitasnya," katanya dalam acara diskusi media "Yuk Main di Luar" yang diadakan oleh Forum Ngobras dan Nuvo Family di Jakarta (23/8/16). Penerimaan diri itu ditumbuhkan dengan pemahaman bahwa ia istimewa dan punya kelebihan lain. "Misalnya, punya kemampuan matematik, pintar menggambar, atau apa pun keadaanku ada punya mama papa yang sayang aku," kata staf pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara ini. Setelah anak bisa menerima diri apa adanya, ajak ia menerima kelebihan dan kekurangannya. Mungkin kekurangan dia tidak bisa menahan rasa lapar, mudah tergoda. Tapi ajak anak melihat faktor-faktor positif dari kondisi tubuh yang ramping. "Beri pemahaman bahwa tubuh sehat dan lebih ramping akan merasa lebih enak, lebih ringan bergerak," katanya. Setelah itu, orangtua perlu memberi tantangan agar anak mau mencoba mengurangi makanan gula atau instan. "Ingat, ini semua dengan bimbingan orangtua," ujarnya. Dukungan emosional Setelah anak bisa menerima dirinya, tahu kekurangan dan kelebihannya, ajarkan ia cara-cara lain untuk mengatasi masalah. Misalnya kalau teman-temannya mengejek, apa yang harus dilakukan. "Usahakan kalau anak punya masalah di sekolah bantu anak menyelesaikan masalahnya sendiri, orangtua cukup mengajarkan trik-trik, bukan turun tangan langsung," kata Naomi. Setelah anak melakukan apa yang kita anggap bagus, beri pujian. Dukungan emosional sangat penting. Misalnya dia biasa diejek, lalu dia bilang kalau diejek aku tinggalkan tempat itu. Maka berikan pujian dan dukungan, anak mama hebat, bisa. Dengan demikian akan semakin tumbuh rasa percaya diri. Selain dukungan emosional, anak juga harus diajarkan pola makan yang sehat. Menurut dr.Indrarti Soekotjo, Sp.KO, kalau anak sudah terlanjur gemuk, kurangi asupan makanan bergula. "Sumber kalori terbesar pada anak antara lain gula, permen, juga sirup," katanya. Tingkatkan aktivitas fisik anak dan lakukan dengan bertahap dan menyenangkan. Misalnya, temani anak melakukan jenis olahraga yang disukainya. Batasi waktu anak menonton televisi dan bermain gadget yang membuat anak kurang bergerak. "Kalau makanannya sudah sehat tapi dia masih tetap gemuk, yang penting dia banyak bergerak. Akan ada masanya dia semakin terbiasa bergerak. Berat badan pun bisa turun," ujarnya.
|
Re: STOP BULLYING / BULLY
paling sering akhir2 ini, Kalin dibully secara fisik melalui kata-kata, oleh teman sekantor.
Kalin kan Tionghoa, dan bermata sipit. sering sekali, temen kantor mengatakan, "heh, kalo kerja jangan tidur!" atau "ih, gak bisa melek!" badan kalin yang gendut pun jadi bahan bully, "eh ada badak!" atau "eh, ada gajah." jujur, Kalin udah mendiamkannya.. melawannya.. bahkan berusaha fine-fine aja digituin.. tapi kalau tiap hari.. dalam sehari bisa 10 jam digituin.. kalin gak tau lagi harus bagaimana.. sebenernya setelah Idul Adha ini Insya Allah kalin mau berhenti dari sana.. bully memang bukan satu2nya alasan. ya ada alasan lain.. tapi, bully ini yang paling bikin gak betah..
|
Re: STOP BULLYING / BULLY
aduh jgn suka ngebully dh kasihan sama yg di bully nya hehe, coba aja kita yg di bully pasti gaenak hehee
|
Re: STOP BULLYING / BULLY
Betul sekali Den Gusti..
Sebelum kita melakukan tindakan tercela pada seseorang, mending dipikir dulu, gimana kalo kita yg dikerjain..
|
|
Re: STOP BULLYING / BULLY
Ada bully dengan cara memanggil tdk dgnama aslinya, mlh terkesan olok2.
Misal, punya rambut kribo, ya dipanggil kribo. Punya hidung pesek, dipanggil pesek. Dsbg. Hal itu juga kalin alami.. Ada tmn sd yg sampai sekarang memanggil dengan nama PAICEN. Karena kalin seorang Tionghoa yang menyukai film seri Ular Putih.
|
Re: STOP BULLYING / BULLY
Kutip:
|
|
|
Thread Tools | Search this Thread |
|
Similar Threads | ||||
Thread | Original Poster | Forum | Replies | |
BULLY | Kalina | Psikologi & Self-Help | 9 | |
Stop bullying di sekolah ! | bla_bla_bla | Psikologi & Self-Help | 2 |
Pengumuman Penting |
- Pengumuman selengkapnya di Forum Pengumuman & Saran |