Berita dan Fundamental
 
Go Back   Home > Bisnis, Peluang Usaha & Lowongan Kerja > Bisnis Online

Daftar
Lupa Password?


Upload Foto Video Umum Radio & TV Online

Berita dan Fundamental




 
Reply
 
Thread Tools Search this Thread
Reply With Quote     #1   Report Post  

[Forex,Trading,Stock] Berita dan Fundamental



Recap Pasar Hari Jumat

Bursa Asia diperdagangkan menguat dipenghujung minggu ini karena pasar AS tutup memperingati hari Thanksgiving sehingga menahan laju penguatan dolar yang beberapa hari terakhir ini menyedot modal keluar dari emerging market.

Akan tetapi penguatan saham Asia diperkirakan berusia pendek karena setelah pasar AS kembali buka maka yield obligasi Amerika akan kembali naik dibumbui harapan-harapan akan kebijakan terbaru Donald Trump.

Indeks acuan Asia Pacific berhasil menguat 0,3% dan diperkirakan menutup perdagangan minggu ini naik 1,4%. Sementara itu saham-saham emerging market secara umum masih melemah dimana indeks acuan MSCI Emerging Markets turun 0,4% hari ini.

Indeks dolar diperdagangkan stabil pada 101,68. Kuatnya data manufaktur dan konsumen AS minggu ini memicu prospek naiknya suku bunga the Fed. Jika membaca tren, maka the Fed kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga di Desember.

Dari Eropa dilaporkan euro mengalami pelemahan dipengaruhi oleh penguatan dolar dan kecemasan pasar akan referendum perundangan Italia. Euro terperosok ke level terendahnya sejak terakhir kali di Maret 2015 terhadap dolar kemarin dan hari ini berhasil memangkas penurunan sampai 0,2% menjadi $1,05685.

Harga minyak cenderung stabil karena pasar menunggu hasil rapat OPEC yang akan diselenggarakan minggu depan, untuk membahas besaran pemangkasan produksi.

Posisi terakhir, US crude diperdagangkan flat pada $47,92 sementara Brent crude tergelincir 0,1% menjadi $48,93. Emas masih tertekan turun 0,6% menjadi $1.176,06 per ounce.

https://id.grandcapital.net/trading/..._campaign=news
GrandCapital
GrandCapital GrandCapital is offline
Continent Level

Post: 3.591
 
Reputasi: 2

Loading...
       





Reply With Quote     #2   Report Post     Original Poster (OP)

Dolar kehabisan daya gedor, mata uang Asia kembali menguat


Dolar kehabisan daya gedor, mata uang Asia kembali menguat

Dolar diperdagangkan tergelincir terhadap yen dan mata uang Asia lainnya hari ini karena belum ada kejelasan tentang keputusan pemangkasan produksi oleh OPEC sehingga memicu gelombang ambil untung.


The Greenback turun lebih dari 1% terhadap yen setelah Saudi Arabia menyatakan mundur dari rapat yang rencananya mempertemukan anggota-anggota OPEC dengan produsen minyak non-OPEC termasuk Rusia.

Kecemasan pasar bahwa kata sepakat belum akan tercapat dalam waktu dekat membuat banyak investor melarikan investasinya ke aset-aset aman seperti yen.
https://id.grandcapital.net/trading/..._campaign=news

Serangkaian data ekonomi AS yang akan rilis minggu ini juga diperkirakan akan memperkuat aksi profit taking karena kemungkinan besar sentimen positif akan kemenangan Trump mulai kehabisan daya dorongnya.

Dolar berada pada posisi 111,91. Selain itu, dolar juga melemah terhadap yuan dan dolar Singapura. Sementara terhadap euro, mata uang uwak sam berada pada posisi $1,0651.

Beberapa analis mengingatkan bahwa kondisi akan berbalik pasca penguatan dolar dan Wall Street beberapa pekan yang lalu. Dolar akan kembali menunjukkan kerapuhannya dan akan ada tekanan-tekanan jual.

Beberapa minggu kedepan, pergerakan dolar akan ditentukan oleh hasil data manufaktur AS, rapat OPEC, laporan ketenagakerjaan dan referendum Italia.
GrandCapital
GrandCapital GrandCapital is offline
Continent Level

Post: 3.591
 
Reputasi: 2






Reply With Quote     #3   Report Post     Original Poster (OP)

Prospek Semu Dibawah Trump


Prospek Semu Dibawah Trump

Banyak investor masih bertanya-tanya apa yang bisa diharapkan dari pemerintahan AS yang baru, dibawah Donald Trump termasuk Kongres yang saat ini dikuasai oleh partai yang sama tempat Trump bernaung. Setidaknya sampai detik ini, kedua kelompok tersebut bersepakat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, keuntungan dan penyesuaian inflasi.


Manifestasi kebijakan diatas diwujudkan dalam bentuk deregulasi (menghilangkan kontrol pemerintah dibeberapa industri) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemangkasan pajak untuk meningkatkan keuntungan termasuk investasi disektor infrastruktur. Sementara kebijakan proteksi digunakan untuk menyesuaikan inflasi.

Tidak butuh waktu lama, saham AS pun serentak melonjak dan obligasi pemerintah tergeletak. Investor mulai cemas dalam mengalokasikan aset-asetnya. Apakah ingin ramai-ramai berinvestasi pada saham atau meninggalkan obligasi sebelum deflasi akibat penggelembungan obligasi masuk ke level kritis.
Meski aksi jual obligasi dan menguatnya beberapa aset beresiko masih akan terus terjadi, tapi para investor seperti berjalan tanpa arah karena banyak ekonom tidak mampu mengenali kekuatan apa yang ada dibelakang ini semua.

Kekuatan ini terbentuk akibat perubahan, diantaranya neraca sektor swasta yang terus membengkak (baik utang dan nilai aset) setimbang dengan pendapatan dan produksi ekonomi.
Disinilah masalah sesungguhnya, pada ekonomi manapun, arus kas bisnis atau pendapatan rumah tangga haruslah mencukupi untuk menutup utang dan memberikan persentase pengembalian aset yang dapat diterima. Akan tetapi menyesuaikan keduanya lebih sulit ketika neraca yang saat ini mengalami pembengkakan, dimana setiap dolar arus kas harus menutup utang yang jumlahnya lebih banyak dan nilai aset terlalu besar.

Ini artinya level suku bunga dan pengetatan standar pinjaman menjadi faktor kritis yang dapat membedakan antara resesi dan pertumbuhan. Jika Amerika hidup dalam situasi perekonomian global yang kuat secara finansial, maka kebijakan-kebijakan yang dilontarkan oleh Trump akan menuntun kepada pertumbuhan ekonomi yang cukup kuat, bisnis menjadi untung dan inflasi terkendali.

Sayangnya Amerika hidup didunia yang sebagian besar perekonomian terpengaruh oleh neraca swasta yang sangat tidak stabil atau timpang. Hutang lebih besar dari kas masuk termasuk aset-aset yang kemampuannya untuk menghasilkan pendapatan diragukan sehingga mempengaruhi nilai pasarnya saat ini.
Ancaman terhadap stabilitas keuangan sangatlah banyak, baik dari kenaikan suku bunga, menurunnya keinginan perbankan atau investor global untuk meminjamkan sampai ke pengembalian investasi yang mengecewakan. Krisis keuangan global dapat mengguncang pasar sebelum kebijakan fiskal pemerintahan Trump menunjukkan hasilnya.

Resiko-resiko diatas tidak boleh diremehkan dan harus diperhatikan secara seksama, karena kenyataannya banyak pihak yang tidak perduli akan dampak dari cepatnya pertumbuhan utang swasta dibanding pendapatan dan total nilai aset yang tumbuh cepat dari pada total pendapatan. (tulisan disadur dari marketwatch)
https://id.grandcapital.net/trading/..._campaign=news
GrandCapital
GrandCapital GrandCapital is offline
Continent Level

Post: 3.591
 
Reputasi: 2






Reply With Quote     #4   Report Post     Original Poster (OP)

Dolar menguat, Indonesia dan Malaysia panas dingin


Dolar menguat, Indonesia dan Malaysia panas dingin

Menguatnya nilai tukar dolar telah mendesak beberapa bank sentral di Asia menempuh cara-cara yang berbeda. Ada diantaranya yang menyuntikkan likuditas sampai dengan menunggu harap cemas.


Bagi negara-negara maju termasuk Jepang dan Australia, kondisi terkini di Amerika termasuk prospek kenaikan suku bunga the Fed justru membawa angin segar. Tapi bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia dan Malaysia, merosotnya nilai tukar secara dratis menimbulkan ketidakseimbangan pada perekonomian, termasuk menyebabkan naiknya hutang dan memicu resiko akibat naiknya harga-harga sampai terkurasnya cadangan devisa.

Dengan menangnya Donald Trump, kemungkinan suku bunga the Fed dinaikkan di Desember meningkat menjadi 100 persen. Ini artinya tekanan terhadap bank-bank sentral di Asia masih akan terus terjadi.

Seyogyanya, bank-bank sentral Asia akan terpisah dalam dua kubu ketika dolar menguat, dimana kelompok terbesar cenderung lebih memilih mata uang yang lebih lemah karena dapat membantu ekspor. Negara-negara yang memiliki tingkat hutang rendah, tentu saja akan senang dengan pelemahan mata uang karena mereka akan mendapat untung lebih.

Diantara negara yang senang dengan pelemahan mata uangnya adalah New Zealand. Negara ini sudah lama cemas akan penguatan nilai tukarnya yang dinilai sudah berlebihan. Masalah ini meningkatkan tekanan deflasi. Selain itu Australia juga termasuk negara yang senang jika dolar menguat karena negara ini sedang dalam masa transisi merubah ketergantungannya akan sektor tambang ke sektor jasa. Anjloknya aussie tentu membantu upaya ini. Kemudian adalah Jepang, kita tahu bahwa negeri sakura ini sedang berjuang keras melawan inflasi dengan cara memborong aset-aset. Bank sentral Jepang tentu saja gembira dengan penguatan dolar ini dan merasa kebijakan the Fed terkait suku bunga justru secara otomatis membantu mereka.

Kuatnya nilai tukar juga memukul sektor otomotif dan elektronik Korsel. Melihat kenyataan ini jelas Korsel lebih senang jika mata uangnya lebih lemah terhadap dolar untuk menjaga daya saing. Terakhir adalah Thailand, lemahnya nilai tukar Baht justru dapat membantu sektor ekspor. Thailand sangat bergantung kepada ekspor, dimana saat ini konsumsi dalam negeri termasuk perekonomian masih belum baik.

Bagi Malaysia, menguatnya dolar justru merugikan karena dapat memicu naiknya inflasi. Sejauh ini, bank sentral sudah mengurangi perdagangan ringgit dipasar luar negeri untuk menekan penurunan ringgit. Ketika negara-negara asteng lainnya menikmati rendahnya suku bunga AS untuk menumpuk cadang devisa, maka Malaysia cenderung stagnan dalam hal peningkatan devisi menjadikan negara ini dalam posisi rapuh.

Bank sentral Indonesia lebih cemas lagi akan pelemahan rupiah jika dibandingkan Thailand meski tidak dalam level separah Malaysia. Pemangku kebijakan di Indonesia sudah mengambil banyak langkah untuk memacu ekonomi termasuk memangkas suku bunga enam kali, namun dapat memicu naiknya inflasi. Minggu lalu BI merilis statemen bahwa rupiah dalam kondisi sekarang dianggap undervalued.

Selain itu ada India yang selama ini cukup vokal mengkritik kebijakan bank sentral lainnya dengan menyebut bank sentral tersebut mencuri keuntungan dari perdagangan yang dilakukan, dari negara lain dengan mematok mata uangnya lemah. Bank bank sentral India, menguatnya dolar bukanlah isu utama tapi dampak dari penguatan itu adalah menaikkan inflasi. Ketika rupee diperdagangkan mendekati rekor terendahnya diminggu lalu, maka ada resiko akan kenaikan biaya impor minyak.

Sementara China berada ditengah-tengah dimana lemahnya nilai tukar yuan dapat membantu ekspor tapi disaat yang sama ada resiko depresiasi dan memicu aliran modal keluar. Deputi Gubernur Bank Sentral China sempat mengatakan bahwa China memiliki cadangan devisa lebih dari cukup dan yuan dianggap masih cukup kuat dibandingkan negara-negara lainnya. Modal akan kembali mengalir ke China karena ekonomi pulih dan kondisi usaha membaik.

https://id.grandcapital.net/trading/..._campaign=news
GrandCapital
GrandCapital GrandCapital is offline
Continent Level

Post: 3.591
 
Reputasi: 2






Reply With Quote     #5   Report Post     Original Poster (OP)

OPEC sepakat pangkas produksi, keanggotaan Indonesia dibekukan


OPEC sepakat pangkas produksi, keanggotaan Indonesia dibekukan

Organisasi negara-negara pengekspor minyak atau dikenal dengan OPEC akhirnya mencapai kesepatakan berkaitan dengan pemangkasan produksi pada rapat yang diselenggarakan pada hari Rabu kemarin.


Tidak lama setelah pengumuman itu, kontrak minyak West Texas naik $4,21 dan ditutup pada posisi $49,44 per barrel di NYME sementara minyak Brent ditutup menguat $4,52 menjadi $51,84 per barrel.

Presiden OPEC sekaligus menteri energi Qatar Mohammed Saleh al-sada mengatakan bahwa mereka telah mempertimbangkan semua aspek dan tercapai satu kesepahaman bahwa pasar perlu diseimbangkan kembali

"Dibutuhkan keputusan yang berani dari OPEC untuk menyeimbangkan pasar dengan dukungan dari beberapa negara yang bukan merupakan anggota OPEC." tambahnya.

Rapat itu membuahkan keputusan dimana 14 anggota OPEC sepakat mengurangi produksi bersama (kolektif) sampai 1,2 juta barrel per hari menjadi 32,5 juta barrel per hari. Keputusah pemangkasan ini dianggap cukup besar dibandingkan perkiraan banyak pihak dan berpotensi mengirim minyak naik antara $56-$60 per barrel.

Arab Saudi sebagai produsen terbesar akan mengambil porsi pemotongan produksi terbesar yaitu 486.000 barrel. Keputusan diatas cukup mengejutkan pasar karena beberapa negara anggota tampak tidak akur, sehingga ada yang berkesimpulan akan sulit mencapai suatu keputusan bulat.

Ketika pemangkasan produksi yang dilakukan OPEC gagal menstabilkan pasar, maka negara-negara produsen minyak utama yang bukan anggota OPEC setuju untuk ikut mengurangi produksi mereka 600.000 barrel per hari dimana Rusia sebagai yang terbesar akan mengambil porsi terbesar, yaitu setengah dari nilai pemangkasan yang telah ditentukan tersebut.

OPEC juga akan membentuk komite pengawasan ketat yang akan membantuk sekretariat OPEC, termasuk didalamnya grup sekretaris jendral dan staff lainnya dalam mengawasi penerapan butir-butir kesepakatan.

Selain itu diputuskan juga, Indonesia yang kembali bergabung dengan OPEC kurang dari satu tahun lalu setelah dibekukan pada 2009, kembali meminta pembekuan keanggotaannya. Indonesia mengalami kesulitan dalam ikut serta dalam kesepakatan itu karena sekarang bertindak sebagai importir minyak.

Indonesia selaku importir tentu saja menginginkan harga minyak tetap rendah dan itu bukan kepentingan OPEC.
GrandCapital
GrandCapital GrandCapital is offline
Continent Level

Post: 3.591
 
Reputasi: 2






Reply With Quote     #6   Report Post     Original Poster (OP)

Indonesia sasar perusahaan teknologi internasional


Indonesia sasar perusahaan teknologi internasional

Dalam rangka menggenjot pendapatan pajak, pemerintah Indonesia memperlebar cakupan kebijakannya sampai ke raksasa teknologi internasional seperti Google dan Facebook Inc. Langkah ini dinilai beberapa pihak dapat menghambat investasi asing.


Kebijakan yang ditempuh oleh menteri keuangan Sri Mulyani tersebut untuk mengantisipasi menurunnya pendapatan negara akibat lemahnya harga komoditas dan menurunnya permintaan dari China, yang merupakan mitra dagang terbesar Indonesia.

Sepanjang melaksanakan kebijakan tax amnesty, pemerintah berhasil meraih pendapatan hampir 100 triliun rupiah yang berasal dari penalti para penunggak pajak. Selain kedua raksasa teknologi diatas, Indonesia juga mengincar perusahaan seperti Apple Inc., Twitter Inc. dan Yahoo Inc.
Dana-dana yang berhasil dihimpun oleh pemerintah tersebut, sejatinya akan digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur.

Menanggapi hal tersebut managing director kamar dagang Amerika Lin Neumann mengatakan: "Kami menginginkan perlakukan yang adil, kami cemas, jika perusahaan-perusahaan itu merasa menghabiskan waktu untuk melakukan negosiasi penyesuaian pajak yang melebihi apa yang telah disepakati dalam kontrak sebelumnya dan terikat hukum maka hal itu dapat menciderai investasi asing."

Saat ini pemerintah Indonesia mengenakan pajak dan penalti senilai 5 triliun rupiah dan bisa diturunkan sampai 1 triliun rupiah dalam penyelesaian yang akan dilakukan pada minggu ini. Sementara Facebook sendiri berhutang sekitar 3 triliun rupiah.

Baik Facebook, Twitter, Apple dan Yahoo menolak memberikan komentar. Meski Kepala komunikasi politik Google Taj Meadows juga tidak memberikan komentar apa-apa, tapi dia mengatakan bahwa perusahaan telah membayar semua pajak dan akan sepenuhnya bekerjasama dengan pemerintah Indonesia.

Menteri Srimulyani memiliki tugas untuk membenahi sistem perpajakan Indonesia dan harus menjaga defisit anggaran dibawah batas legal 3 persen dari PDB. Namun target itu cukup sulit mengingat ditahun lalu perekonomian nasional tumbuh lambat dan diperkirakan hanya tumbuh sedikit lebih baik sekitar 5 persen ditahun ini. Sementara Bank Sentral Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di 2017 antara 5 sampai 5,4 persen.

Permasalahan pajak perusahaan teknologi tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia. Google sendiri juga mengalami penyelidikan pajak dibeberapa wilayah didunia termasuk di Inggris dimana nilai penyelesaian pajak mencapai 130 juta pound.

Saat ini sebagian besar perusahaan multinasional tidak menerbitkan informasi memadai tentang operasi mereka di Indonesia bahkan operasi di negara-negara lainnya dalam rangka membuat perhitungan yang seimbang. Penolakan perusahaan tersebut menunjukkan kecemasan mereka seandainya publik melihat skala ketidaksesuaian antara keuntungan dengan lokasi aktivitas ekonomi yang sesungguhnya.

https://grandcapital.id/promo/person..._campaign=news
GrandCapital
GrandCapital GrandCapital is offline
Continent Level

Post: 3.591
 
Reputasi: 2






Reply With Quote     #7   Report Post     Original Poster (OP)

Euro tergelincir, Zona Euro dalam ujian



Mata uang euro terjerembab setelah warga Italia menolak reformasi konstitusi dalam sebuah referendum yang diselenggarakan pada hari minggu lalu.


Disaat hasil voting masih dihitung, euro melemah menjadi $1,0564 melemah 0,9% terhadap dolar. Sementara terhadap yen, euro terperosok 0,7%.
Pagi ini dari bursa saham dilaporkan indeks Nikkei 225 melemah 0,5% dan indeks Australia S&P/ASX 200 melemah 0,7% sementara Kospi Korsel sepenuhnya flat.

Setelah penghitungan selesai perdana menteri Renzi mengakui kekalahannya dan mengumumkan akan mundur dari pemerintahan. Dari total 90% pemilih, 59,9% menentang reformasi. Situasi ini memicu kecemasan pasar skenario perpecahan zona euro terus meningkat.

Seperti kita ketahui, perdana mentri Renzi adalah sosok yang condong kepada pemerintahan Eropa oleh karena itu kebijakan reformasinya mudah ditebak. Disaat popularitasnya menurun, kelompok 5 Star Movement, yang merupakan partai oposisi terbesar di Italia meraih popularitas. Banyak yang yakin ketika Renzi mundur, koalisi beberapa partai oposisi akan menggantikannya.

Belanda, Perancis dan Jepang semuanya juga akan menghadapi pemilu dimana ada banyak partai yang menunjukkan sikap skeptis terhadap kesatuan euro.

https://id.grandcapital.net/managed/..._campaign=news
GrandCapital
GrandCapital GrandCapital is offline
Continent Level

Post: 3.591
 
Reputasi: 2






Reply With Quote     #8   Report Post     Original Poster (OP)

OPEC tuntut negara non OPEC pangkas produksi



Setelah dirapat sebelumnya OPEC sepakat memangkas produksi minyaknya, sekarang giliran OPEC menuntut produsen minyak diluar organisasi tersebut agar memenuhi komitmennya untuk ikut memangkas agar harga minyak bisa kembali stabil.


Organisasi negara-negara pengekspor minyak atau lebih dikenal dengan OPEC telah mengirimkan undangan kepada 14 perwakilan negara untuk bertemu di Vienna Sabtu ini untuk mendiskusikan aksi selanjutnya setelah minggu lalu disepakati pemangkasan sebesar 1,2 juta barrel per hari, lebih dari 1% produksi global. OPEC sendiri menginginkan negara-negara non OPEC agar memangkas produksi minyak sampai 600.000 barrel per hari.

Empat negara sudah menyatakan kesediaan untuk datang rapat tersebut, diantaranya Rusia, Oman, Bahrain dan Azerbaijan, sementara Mexico dan Kazakhstan juga diperkirakan akan datang.

Salah seorang pejabat OPEC mengatakan, keikutsertaan negara-negara tersebut penting, karena tanpa komitmen bersama kenaikan harga di minggu lalu akan sia-sia dan kesepakatan pemangkasan OPEC sendiri bisa saja dibatalkan.

https://id.grandcapital.net/trading/..._campaign=news
GrandCapital
GrandCapital GrandCapital is offline
Continent Level

Post: 3.591
 
Reputasi: 2






Reply With Quote     #9   Report Post     Original Poster (OP)

BoJ dan BoE Kaji Mata Uang Digital



Bank sentral Jepang dan Bank Sentral Eropa sepakat meluncurkan proyek bersama dalam rangka mempelajari kemungkinan penggunaan teknologi untuk menopang mata uang digital sebagai infrastruktur pasar.


Proyek ini akan berupaya menggali "distributed ledger" sebuah teknologi yang terkenal dalam menopang mata uang digital bitcoin. Kedua bank sentral diperkirakan akan merilis hasil temuan masing-masing ditahun depan, ungkap BOJ.

Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menguji berbagai inovasi terkait dengan mata uang digital sekaligus sebagai sebuah pengakuan dari pihak otoritas akan potensi yang dapat mempengaruhi pasar keuangan dan gaya hidup secara luas.
GrandCapital
GrandCapital GrandCapital is offline
Continent Level

Post: 3.591
 
Reputasi: 2






Reply With Quote     #10   Report Post     Original Poster (OP)

Rupiah Menguat, Dolar Terdepresiasi Di 2017



Penguatan mata uang seperti real Brazil, rand Afsel dan lira Turki berhasil mengangkat indeks mata uang emerging market capai hari keempat. Saham juga menguat karena optimisme pemangku kebijakan Eropa akan memperpanjang program stimulus sehingga mendongkrak permintaan akan barang-barang ekspor.


Lira menguat 1,7% menjadi 3,3897 per dolar karena spekulasi kebijakan PM Yildirim positif bagi mata uang nasional. Sementara itu rupiah berhasil menguat setelah menteri keuangan mengatakan investor asing memborong obligasi sampai 6,4 triliun rupiah selama lima hari.

Dolar diperkirakan akan terdepresiasi di tahun depan karena presiden terpilih Donald Trump cenderung ingin melemahkan mata uang nasional agar industri dalam negeri lebih bersaing.

Menurut Mark Mobius, executive chairman Templeton Emerging Markets Group, negara yang menjadi ladang potensial untuk investasi di 2017 adalah Thailand, Vietnam termasuk Brazil dan India.

Sementara negara-negara barat masih dianggap belum ideal karena neraca mereka cenderung timpang, banyak hutan tak terbayar dan jika berinvestasi kesana maka anda akan kehilangan uang. India masih dianggap tempat paling potensial untuk berinvestasi dalam 10 tahun mendatang.

https://id.grandcapital.net/my/accou..._campaign=news
GrandCapital
GrandCapital GrandCapital is offline
Continent Level

Post: 3.591
 
Reputasi: 2

Reply
 


Thread Tools Search this Thread
Search this Thread:

Advanced Search




Similar Threads
Thread Original Poster Forum Replies
Analisa Fundamental - FIBO Group andifx Bisnis Online 71
[MFX Broker] Fundamental, Data Ekonomi dan Berita Pasar terkini MasterFX-Id Bisnis Online 13
Fundamental: Data Ekonomi [MFX Trading Academy] Mfxacademy Bisnis Online 20


Pengumuman Penting

- Pengumuman selengkapnya di Forum Pengumuman & Saran


Cari indonesiaindonesia.com
Cari Forum | Post Terbaru | Thread Terbaru | Belum Terjawab


Powered by vBulletin Copyright ©2000 - 2023, Jelsoft Enterprises Ltd.