Indonesia juara Umum Kompetisi Robot Internasional

akbar54

New member
SURABAYA — Indonesia berhasil menyabet gelar juara umum dalam kontes robot Internasional di Trinity College, Amerika Serikat. Indonesia diwakili Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Politeknik Negeri Surabaya (PENS) dalam ajang yang digelar pada 1-2 April 2017 tersebut.
Ajang Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest (TCFFHRC) meloloskan tujuh negara finalis. Tim UMM, Inamuh, berhasil meraihjuara satu kategori robot pemadam api herkald, sedangkan tim Unmuh menjadi juara dua kategori robot pemadam api berkaki.



Selairi meraih gelar kategori robot pemadam api, tim Inamuh juga mendapatjuara poster terbaik di ajang yang sama. Tim PENS berhasil merebut juara satu, dua, dan tiga dalam kategori robot pemadam api beroda. PENS juga menyabet gelar juara tiga untuk kategori robot pemadam api berkaki.
Perwakilan tim UMM, Imam Fatoni, mengungkapkan, timnya sempat mengalami kendala dua jam sebelum pertandingan dimulai. Kondisi suhu yang berubah drastis membuat motor pompa bocor. “Akhirnya, bagaimana caranya robot bisa berjalan. Kami bersihkan dan yang sempat rusak pompa juara dua kategori robot berkaki,” kata mahasiswa prodi S-1 elektro semester VI ini, Sabtu (8/4).


Ajang TCFFHRC sendiri diikuti sejurnlah negara, seperti Kanada, Cina, Israel, Portugal, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat. Tapi, bagi Imam, Cina menjadi saingan terberat karena memiliki rekam jejak yang bagus dalam kejuaraan serta banyak tim yang mewakili. Tim Indonesia berhasil membuktikan mereka layak menyabet gelar bergengsi di ajang Internasional itu.
Keberhasilan tim 1.1MM membuat pihak institusi memberikan apresiasi pada seluruh mahasiswa yang berhasil menjadi pemenang. Rektor UMM Fauzan mengatakan, mahasiswa pemenang ajang robot Internasional akan bebas biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan mendapatkan insentif individu.


Selain itu, tiap-tiap anggota tim juga dibebaskan dan tugas akhir dan sejumlah mata kuliah yang ekuivalen, seperti Robotika, Mekatronika, dan Micro Controller.
“Namun, masing-masing tim tetap diminta mengembangkan konsepnya dan dirancang agar bisa sampai pada industrialisasi robot,” katanya.
Pengembangan konsep itu, kata dia, untuk diikutkan dalam festival riset yang saláh satu acaranya, yaitu “entrepreneurship summit”.



Sementara itu, Direktur PENS Zaenal Arief juga menjanjikan untuk memberikan apresiasi kepada seluruh mahasiswa yang tergabung dalam tim PENS. Zaenal mengatakan, PENS memberikan beasiswa magister. Jika dirinci, kata Zaenal, biaya per semester di pascasarjana Rp 7,5juta, selama empat semester dan biaya wisuda serta lain-lain, jadi total Rp 35 juta per mahasiswa.
“mi untuk merangsang mereka ke jenjang pendidikan lebih tinggi,” kata Zaenal. .


Sumber Republika
 
Last edited:
sayang cuma berita non teknik .. gak dibesut konsep2 apa yg dipakai.
pemadam kebakaran...
pasti punya sensor panas, asap, jarak dll.
robot penyemprot air bekne. dikendalikan pake remot(?) kah.
kalo tahun kemarin uji jalan cepat mobil2an. itupun pakai line warna.
yg tercepat juara.(tanpa remot).. dikembangkan ke mobilnya gugel. 20 km/jam. lumayan.
 
Back
Top