Larutan Elektrolit dan Non – Elektrolit

alfinfafaz1

New member
Larutan Elektrolit dan Non – Elektrolit Selamat datang di Lahiya, situs (blog) sederhana yang berbagi ilmu dan pengetahuan dengan penuh keikhlasan. Dan, pada kesempatan kali ini, kami bakal sharing pengetahuan mengenai Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit. Langsung saja disimak ya, semoga dapat bermanfaat.

Larutan Elektrolit
Pengertian Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit yaitu larutan yang bisa menghantarkan arus listrik. Dalam larutan elektrolit molekul-molekulnya terurai (terdisosiasi) jadi partikel-partikel bermuatan listrik positif serta negatif yang disebut dengan ion (ion positif-ion negatif). Ion positif yang dihasilkan diberi nama kation serta ion negatif yang dihasilkan diberi nama anion. Jumlah dari muatan ion positif serta ion negatif bakal sama hingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang lantas menghantarkan arus listrik. Perubahan kimia larutan ini ditandai dengan perubahan warna, munculnya gelembung gas serta adanya endapan, dan apabila diuji dengan alat uji elektrolit larutan ini bisa menyalakan sebuah lampu. Makin banyak ion yang terbentuk, makin kuat karakter elektrolit larutan itu.

Jenis Type Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit bisa digolongkan jadi larutan elektrolit kuat serta larutan elektrolit lemah.

Larutan Elektrolit Kuat

Larutan elektrolit kuat, yakni larutan yang seluruh molekulnya terurai mejadi ion-ion (terionisasi sempurna). Oleh karena banyaknya ion-ion penghantar listrik yang terbentuk, daya hantarnya juga kuat. Biasanya larutan elektrolit kuat yaitu larutan garam.

Ciri-ciri serta contoh dari elektrolit kuat yakni sebagai berikut ini:

Terionisasi sempurna
Memiliki daya hantar listrik yang baik
Derajat ionisasi (α) α = 1
Bila diuji dengan alat uji elektrolit larutan ini bakal menghasilkan nyala lampu yang terang serta muncul gelembung gas yang banyak.
Umumnya berbentuk asam kuat, basa kuat serta garam yang kation serta anionnya dari asam serta basa kuat
Misalnya:

Garam (NaCl, KCl, CuSO4 serta KNO3),

Asam Kuat (HCl, HI, HBr, H2SO4 serta HNO3), dan

Basa Kuat (NaOH, Ca (OH) 2, Mg (OH) 2 serta KOH)

Reaksi penguraian elektrolit kuat ditulis dengan tanda anak panah tunggal ke kanan. Contoh reaksi elektrolit kuat:

NaCl (aq) �‘ Na+ (aq) + Cl– (aq)

H2SO4 (aq) �‘ 2 H+ (aq) + SO4 2- (aq)

NaOH (aq) �‘ Na+ (aq) + OH– (aq)

Larutan Elektrolit Lemah

Larutan elektrolit lemah, yakni larutan yang tidak semua molekulnya terionisasi (ionisasi tidak sempurna), hingga cuma sedikit ion-ion yang bisa menghantarkan listrik.

Ciri-ciri serta contoh dari elektrolit lemah yakni sebagai berikut ini:

Terionisasi sebagian
Memiliki daya hantar listrik yang kurang baik atau lemah
Derajat ionisasi (α) 0 α 1
Bila diuji dengan alat uji elektrolit, larutan ini bakal menghasilkan nyala lampu redup serta muncul gelembung gas sedikit
Umumnya berbentuk asam lemah serta basa lemah
Misalnya:

Asam Lemah (HCN, H3PO4, CH3COOH serta H2CO3), dan

Basa Lemah (NH4OH, Al (OH) 3 serta Fe (OH) 3)

Reaksi penguraian elektrolit lemah ditulis dengan tanda panah ganda. Contoh reaksi elektrolit lemah:



Dalam kehidupan sehari-hari larutan ini bisa digunakan dalam beberapa hal seperti:

Akumulator (aki) berperan menyimpan daya (listrik) berbentuk daya kimia. Seperti baterai serta kapasitor. Larutan elektrolit yang bergantung pada aki berbentuk asam sulfat (H2SO4).
Cairan tubuh, cairan tubuh manusia memiliki kandungan larutan elektrolit di mana berperan sebagai penghantar daya listrik untuk kerja impuls saraf.
Garam dapur, bumbu yang amat penting untuk memasak. Secara kimia garam tersusun dari unsur natrium serta klorin yang bergabung membentuk senyawa natrium klorida (NaCl) yang disebut elektrolit kuat.
Larutan Non Elektrolit

Pengertian Larutan Non – Elektrolit



Larutan non-elektrolit yaitu larutan yang tidak bisa menghantarkan arus listrik. Larutan-larutan non-elektrolit terdiri atas zat-zat yang terlarut di air tetapi tidak terurai jadi ion (tidak terionisasi). Dalam larutan, zat not-elektrolit tetap seperti molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah kenapa larutan ini tidak bisa menghantarkan arus listrik.

Ciri-Ciri Larutan Non-elektrolit

Tidak bisa Terionisasi
Tidak bisa menghantarkan listrik
Tetapan/derajat ionisasi (α) α = 0
Bila diuji dengan alat uji elektrolit, larutan ini tidak menghasilkan reaksi apa pun. Ditandai dengan lampu tidak menyala serta tidak timbulnya gelembung gas.
Umumnya berbentuk senyawa yang berasal dari kelompok asam karboksilat serta senyawa yang tersusun dari unsur C, H atau C, H, O kecuali senyawa CH3COOH serta HCOOH
Misalnya:

Urea = CO (NH2) 2

Glukosa = C6H12O6

Sukrosa = C12H22O11

Etanol = C2H2OH

Contoh reaksi larutan non-elektrolit

C6H12O6 (s) C6H12O6 (aq)

Dalam kehidupan sehari-hari larutan ini bisa digunakan dalam beberapa hal seperti:

Glukosa, sumber daya yang bersifat manis serta dapat larut pada makanan serta minuman. Umumnya ada pada gula, nasi, gandum, jagung dan sebagainya.
Urea, senyawa ini umumnya dipakai sebagai pupuk di bagian pertanian.
Alkohol, termasuk juga dalam larutan non-elektrolit yang dipakai sebagai disinfektan serta obat luka.
Kekuatan Larutan Elektrolit

Kekuatan larutan elektrolit erat hubungannya dengan derajat ionisasi/disosiasi. Derajat
ionisasi/disosiasi yaitu perbandingan antara jumlah ion yang dihasilkan dengan jumlah zat mula-mula. Bisa dirumuskan sebagai berikut ini:
Derajat ionisasi mempunyai rentang antara 0 hingga 1.
Bila derajat ionsisasi sebuah larutan mendekati 1 atau sama juga dengan 1, ini memberikan indikasi kalau zat itu termasuk larutan elektrolit kuat. Ini berarti beberapa/seluruh zat itu terionisasi membentuk ion positif serta ion negative. Hanya sebagian kecil/tidak ada zat itu dalam bentuk molekul netral.
Bila derajat ionsisasi sebuah larutan mendekati 0, ini mengindikasikan zat itu termasuk larutan elektrolit lemah. Ini berarti hanya sebagian kecil zat itu yang terionsisasi menghasilkan ion positif serta ion negative. Sisanya masih berbentuk molekul netral.
Bila derajat ionisasi sebuah larutan sama juga dengan 0, ini mengindikasikan zat itu termasuk larutan non elektrolit. Ini berarti zat itu tidak mengalami ionisasi/tidak menghasilkan ion positif serta ion negative, semua dalam bentuk molekul netral. Cermati gambar berikut ini:


Gambar A: Pada larutan ini derajat ionisasinya = 1 ; artinya seluruh larutan membentuk ion-ion (positif serta negative), tidak ada dalam bentuk molekul netralnya. Gelembung yang dihasilkan banyak serta bisa menyalakan nyala lampu.

Gambar B: Pada larutan ini derajat ionisasinya mendekati 1 ; artinya beberapa larutan terionisasi membentuk ion positif serta ion negative, hanya sebagian kecil dalam bentuk molekul netralnya. Meskipun masih ada molekul netral, gas yang terbentuk banyak (namun tidak sebanyak gambar A) serta bisa menyalakan lampu.

Gambar C: Pada larutan ini derajat ionisasinya mendekati 0 ; artinya hanya sebagian kecil yang terionsisasi membentuk ion positif serta ion negative. Beberapa ada dalam bentuk molekul netral. Gelembung yang dihasilkan sedikit, serta lampu tidak menyala.

Gambar D: Pada larutan ini derajat ionisasinya = 0 ; artinya tidak ada zat yang terionisasi membentuk ion positif serta ion negative, semua zat masih tetap dalam bentuk molekul netralnya. Tidak menghasilkan gelembung serta lampu tidak menyala.
 
Back
Top