Macam-macam adat di Indonesia

alihamdandotid

New member
Negara Indonesia memiliki keunikan yang berasal dari ragam suku, budaya, dan agama. Saking banyaknya suku di wilayah Negara kita tercinta, beragam ritual unik dalam kehidupan sehari-hari pun banyak terlihat di beragam daerah. Baik yang berupa tradisi unik ini seakan menjalar di setiap inci kesibukan masyarakat sekitar. Baik itu acara yang melekat dengan unsur religi atau unsur bidaya.

Malah memakamkan orang yang telah meninggal terhitung tak luput dengan beraneka ritual. Uniknya tiap tempat mempunyai langkah yang berbeda-beda di waktu mengurus seseorang yang sudah tiada.

Wilayah mana saja kah yang memiliki kebiasaan pemakaman unik? Daripada jadi penasaran, mending lihat aja kebiasaan atau upacara keagamaan yang berkaitan dengan kematian yang cuma terdapat di Negara kita tercinta.

1. Tradisi Trunyan, Bali
Selain Ngaben, masyarakat Bali juga mempunyai cara memakamkan yang unik lainnya yang disebut Trunyan. Proses Pemakaman tersebut bertempat di Desa Trunyan, Kintamani. Jasad orang yang sudah wafat nggak dimakamkan, melainkan di letakkan ke bawah pohon taru dan kemenyan serta diberi pagar menggunakan bambu anyam.

Uniknya, jasad yang telah berbulan-bulan diletakkan begitu saja tersebut nggak menghasilkan bau menyengat. Menurut kepercayaan, kemenyan dan juga pohon taru tersebut yang menyebabkan jenazah itu tidak mengeluarkan bau gara-gara aroma harum yang dihasilkannya.

2. Tahlilan dan Yasinan
Berkaitan dengan kematian, salah satu tradisi penduduk negara Indonesia yang menganut agama Islam yakni melaksanakan acara tahlilan. Dalam kegiatan tersebut, ummat Islam umumnya membaca surat yasin, berdzikir, dan berdo’a bersama di rumah mayit ataupun bertempat di masjid dekat rumah.

Oleh karena itu, Indonesia menjadi satu-satunya wilayah yang mempunyai jasa unik untuk membantu tahlilan. Contohnya yakni jasa cetak yasin yang biasanya dibutuhkan oleh keluarga mayit. Di sebagian kota besar seperti Jakarta, jasa cetak yasin murah merupakan salah satu jenis bisnis yang dapat menjadi mata pencaharian warga Kota Jakarta.

Bagi sebagian besar golongan umat Islam Indonesia, melaksanakan tahlil dan Yasin mampu diniatkan kepada orang islam yang telah wafat. Hal ini punya tujuan agar fadilah bacaan yasin dan dzikir tersampaiakan untuk orang yang telah meninggal.

3. Upacara Rambu Solo, Tana Toraja
Rambu Solo adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang punya tujuan untuk mengantarkan arwah orang yang meninggal balik menuju keabadian dengan para nenek moyang mereka di satu tempat peristirahatan. Ritual ini memakan cost yang lumayan.

Tradisi ini sering kali juga dinamakan upacara penyempurnaan kematian. Karena masyarakat yang wafat baru dianggap sah meninggal sesudah semua prosesi adat tersebut terselesaikan.
Jika belum, maka orang yang meninggal tersebut cuma dianggap sebagai orang sakit atau lemah. Sehingga ia tetap diperlakukan seperti halnya orang yang hidup, yakni ditidurkan di area ia biasa tidur dan juga diberi makan dan juga minum bahkan tetap diajak berbicara.

4. Upacara Marapu, Sumba
Upacara pemakaman Marapu tersebut dikerjakan oleh penduduk Sumba. Upacara adat prosesi pemakaman ini terjadi di dalam rumah orang yang sudah meninggal dan melewati dua tahap. Pertama mayat ditutup oleh kain sampai beberapa lapis lalu diletakkan di dalam peti dari kayu.
Tahap selanjutnya, mayat disimpan dalam keadaan jongkok serupa bayi yang ada dalam rahim ibu yang memiliki makna kelahiran baru.

Kemudian seluruh pelayat perempuan silih berganti masuk ke dalam tempat tinggal dan duduk melingkar. Para kaum perempuan dipersilahkan untuk meratapi hingga puas orang yang sudah meninggal dunia tersebut. Tahap yang kedua yaitu menyiapkan makam yang terbuat berasal dari batu megalit. Batu tersebut ditarik berbarengan meninggalkan kampung bersamaan dengan adat kebiasaan khusus.


5. Tradisi Ngaben, Bali
Wilayah yang dikenal dengan sebutan Pulau 1001 pura ini juga tidak kalah dengan beraneka ritual unik. Bicara perihal kebiasaan pemakaman, penduduk Bali mempunyai adat khusus yang dinamakan Ngaben. Upacara Ngaben dikerjakan dengan cara membakar mayit dalam sebuah patung, kebanyakan berupa lembu.

Orang-orang Pulau Bali percaya dengan membakar tubuh orang yang telah wafat, jiwa bisa terbebaskan kemudian menuju ke kehidupan yang baru setelah kematian. Upacara Ngaben terhitung memakan jumlah biaya yang cukup besar. Oleh karena itu bisa dibilang upacara adat Ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah yang paling megah di seluruh dunia.

6. Mumifikasi, Tradisi Suku Asmat
Mumi merupakan sebuah jenazah yang diawetkan dikarenakan dukungan dari dekomposisi oleh langkah natural atau buatan manusia, agar wujud awalnya tetap terjaga. Mumi tersebut tidak cuma sanggup kamu jumpai di daratan Mesir.

Di negara Indonesia praktik ini juga ternyata dipraktekkan di dalam kebudayaan dan kebiasaan warga Papua. Adanya praktik mumifikasi pada orang suku Asmat kebanyakan hanya dilakukan terhadap pemimpin suku ataupun komandan perang yang dimumikan bersama dengan bahan-bahan alami untuk menghormati kepentingan peristiwa dan rohani mereka.

7. Proses pemakaman suku Minahasa, di Provinsi Sulawesi Utara
Suku Minahasa nyatanya mempunyai ritual pemakaman yang cukup unik. Suku Minahasa meletakkan jasad di posisi duduk seraya memeluk kaki. Menurut sudut pandang Suku Minahasa, posisi ini melambangkan kondisi suci dan dapat membawa kebaikan untuk orang tersebut.

Selain hal itu, arah posisi jenazah wajib diarahkan ke sebelah utara yang konon menurut ceritanya, leluhur warga Minahasa berasal berasal dari utara. Menariknya, jasad yang dikubur di dalam kuburan dari batu ini akan hancur jadi abu dengan tanpa ada sisa tulang.

8. Saur Matua di Sumatera Utara
Nggak sembarangan kalangan bisa menjalankan tradisi Saur Matua yang berasal dari Batak ini. Ritual Saur Matua pada umumnya dilaksanakan oleh orang yang meninggal terhadap usia yang terlalu tua.
Selain itu ritual ini dilaksanakan oleh anak berasal dari orang yang sudah meninggal yang sudah menikah dan memiliki keturunan. Dari anak-anaknya yang telah menikah itu juga wajib telah melakukan adat pernikahan.

Uniknya, dalam perayaan Saur Matua melambangkan suka, bukan duka. Ini dikerjakan dikarenakan orang yang sudah meninggal dalam usia yang benar-benar tua dan anaknya sudah memiliki anak. Itu bermakna orang yang sudah meninggal telah berhasil mendidik anaknya sampai menikah dan tinggal menunggu kematian dengan rasa suka cita.
 
Ea nich ,,kan sma ajh sunda ma indonesa cuma bedayah dikamfung sma di kota lah hahHaha
 
Back
Top