Welcome Bonus $100 dari ForexChief

Trading Forex Tanpa Loss


Satu pertanyaan yang sering muncul adalah ; adakah cara trading forex tanpa loss ? Jawabannya adalah tidak ada. Trading forex tanpa loss merupakan satu hal yang banyak dicari oleh sebagian trader. Sayangnya pencarian ini sia-sia belaka.

Saat anda trading forex, hasil dari transaksi yang anda lakukan hanyalah dua ; profit atau loss (BEP tidak kita hitung ya). Dari sini saja sudah bisa kita lihat bahwa pada akhirnya hukum probabilitas akan berlaku. Satu waktu transaksi yang anda lakukan pasti akan mengalami loss atau kerugian.

Teknik trading forex tanpa loss pada umumnya hanya booming pada satu kurun waktu yang singkat. Masih ingat dengan trading emas dulu ? Dulu disebutkan jika trading emas online tidak akan mengalami kerugian, anda cukup buy saja dan seiring waktu pasti akan profit. Jika hal ini dilakukan sekarang, kemungkinan besar anda akan sering gigit jari.

Sama juga dalam trading forex. Banyak faktor yang menyebabkan satu sistem trading bisa bekerja dengan baik atau tidak.

Cara trading forex tanpa loss memang tidak ada,akan lebih baik jika anda lebih fokus pada akumulasi profit yang didapat dalam satu kurun waktu tertentu. Dengan cara sederhana ini, kondisi mental anda akan lebih terjaga dan tidak akan terjebak dalam situasi ‘balas dendam’ saat mengalami kerugian ketika trading.



Benar gan, Tidak ada trading tanpa Loss. Itu adalah salah satu hal yang harus di sadari oleh trader sebelum melakukan trading, selalu ada kemungkinan loss di setiap order yang dilakukan. Bila hanya melilah dari segi profit atau loss nya saja maka trader akan cenderung serakah dan emosi, sebaiknya lihat lah dari akumulasi profit dalam jangka waktu tertentu, sehingga tidak terlalu fokus pada loss yang di dapat.

 

Mengenal Strategi Cut Loss "Murder Your Darling"

Strategi Cut Loss mungkin sepintas terlihat asing di telinga Anda. Pasalnya, banyak sekali artikel strategi trading di luar sana yang mengupas mengenai strategi Entry akurat, strategi take profit tepat, strategi trading menggunakan indikator, dan lain sebagainya. Semua bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan dalam trading forex. Tetapi, adakah yang pernah membahas mengenai strategi Cut Loss?

amankan-dana-trading-dengan-strategi-cut-loss-murder-your-darling-288206-28644.jpg

Jangan bingung dulu dengan judul artikel ini. Mungkin Anda berpikir, bagaimana bisa untung kalau kita malah disuruh melakukan Cut Loss? Ya, Cut Loss terkadang menjadi sesuatu yang menyeramkan bagi sejumlah trader. Pasalnya, mereka harus mengakui loss yang didapatkannya. Ini sama saja dengan memangkas dana trading atau bahkan profit yang sudah dikumpulkan secara bertahap.

Jika ingin tahu alasannya, teruskan membaca artikel ini karena Anda akan segera tahu alasan kenapa Cut Loss adalah strategi trading yang terbaik dibandingkan tidak melakukannya. Dikutip dari TheBalance, strategi Cut Loss yang akan dibahas kali ini adalah adalah strategi Murder Your Darling.



Apa Itu "Murder Your Darling"?
Murder Your Darling apabila diterjemahkan ke Bahasa Indonesia memiliki arti: habisi kekasih Anda. Kutipan Murder Your Darling ini diambil dari buku On The Art Of Writing (1916) karangan Arthur Quiller-Couch. Dalam bukunya tersebut, Arthur menjelaskan pentingnya seorang penulis untuk memotong kalimat yang tidak berguna pada tulisannya.

Namun istilah tersebut juga bisa dikaitkan dalam konteks trading forex. Bedanya, maksud dari "kekasih" di sini adalah posisi Anda yang sedang mengalami floating loss. Banyak sekali trader tidak bergegas menutup posisi yang sedang floating loss akut, karena mereka sayang jika posisi tersebut ditutup begitu saja.

Saat psikis diliputi rasa sayang berlebihan, Anda sudah masuk dalam fase trading menggunakan emosi. Padahal, ini jelas berbahaya, karena setiap keputusan dalam trading harus berdasarkan pada analisa yang teruji, baik itu dari segi fundamental maupun teknikal. Kalau ini dibiarkan, risikonya bisa membuat floating loss semakin melebar dan berpotensi menjerumuskan Anda pada Margin Call.

Sumber : seputarforex.com

 
“Properly defining the trading system”​​

Properly defining the trading system artinya kita harus benar-benar menentukan dasar-dasar yang diperlukan untuk mengembangkan trading system kita kedepannya. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan trading system yang baik. 3 Hal tersebut adalah parameter trading (Trade Parameters), pemilihan pair mata uang (Currency Pair) yang cocok dan pemilihan Time Frame.

Trade Parameters


Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan apakah kita ingin trading dengan menggunakan analisa teknikal, analisa fundamental atau kombinasi dari analisa fundamental dan teknikal. Penentuan ini hanyalah sebagai inisial untuk menentukan trading system kita. Ketika kita telah menemukan yang cocok, maka kita harus menentukan trade parameters dari metode trading yang dipilih.

Trade parameters ini adalah merupakan aturan baku yang kita buat dan tidak boleh dilanggar ketika akan melakukan open position. Salah satu hal fatal yang sering terjadi adalah ketika seorang trader menjadi terlalu emosional ketika trading. Trade parameters yang dibuat akan membuat kita disiplin untuk mencegah faktor emosi kita mempengaruhi keputusan trading.

Currency pair

Hal kedua yang dilakukan adalah memilih mata uang untuk trading. Banyak trader yang trading di beberapa pair mata uang, tetapi mereka pasti mempunyai mata uang favorit. Begitu juga dengan para hedge-fund manager, untuk memaksimalkan probabilitas profit dari setiap open posisi, maka para hedge-fund manager ini juga mempunyai pair mata uang favorit/andalan untuk kesuksesan mereka.

Bagi para trader yang berani menanggung faktor resiko yang besar, maka pair GBP/JPY bisa menjadi pilihan.
Untuk para range trader yang tidak begitu menyukai mata uang yang volatile, maka mereka bisa memilih pair CHF/JPY.
Dan trader yang trading berdasarkan news data ekonomi dari US, mereka biasanya lebih suka dengan currency EUR/USD dan USD/JPY.

Time frame


Hal ketiga yang dilakukan adalah menentukan time frame yang akan anda pilih untuk trading. Suatu strategi yang bekerja pada daily time frame chart biasanya tidaklah cukup akurat untuk digunakan dalam time frame 5-minutes chart. Seorang news-trader, short-term trader ataupun long-term trader mempunyai dasar time frame yang berbeda-beda. Sebagai contoh, berdasarkan riset, rata-rata news-trader melakukan open position 20 menit sebelum news keluar dan menunggunya sampai dengan 4 jam setelah munculnya news, selanjutnya dia akan mengkalkulasikan apakah news data yang keluar cukup kuat untuk merubah arah trend atau tidak.

Setiap hedge-fund manager adalah sama seperti kita, beberapa dari mereka hanya menggunakan analisa fundamental dan sisanya lagi hanya menggunakan analisa teknikal. Bagian yang terpenting adalah mengetahui mengenai apa tipe trading yang cocok dan style trading yang sesuai dengan kita. Selanjutnya baru kita menentukan parameter trading untuk menjaga kita agar tetap disiplin terhadap trading system kita.


 
“Properly defining the trading system”​​

Properly defining the trading system artinya kita harus benar-benar menentukan dasar-dasar yang diperlukan untuk mengembangkan trading system kita kedepannya. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan trading system yang baik. 3 Hal tersebut adalah parameter trading (Trade Parameters), pemilihan pair mata uang (Currency Pair) yang cocok dan pemilihan Time Frame.

Trade Parameters


Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan apakah kita ingin trading dengan menggunakan analisa teknikal, analisa fundamental atau kombinasi dari analisa fundamental dan teknikal. Penentuan ini hanyalah sebagai inisial untuk menentukan trading system kita. Ketika kita telah menemukan yang cocok, maka kita harus menentukan trade parameters dari metode trading yang dipilih.

Trade parameters ini adalah merupakan aturan baku yang kita buat dan tidak boleh dilanggar ketika akan melakukan open position. Salah satu hal fatal yang sering terjadi adalah ketika seorang trader menjadi terlalu emosional ketika trading. Trade parameters yang dibuat akan membuat kita disiplin untuk mencegah faktor emosi kita mempengaruhi keputusan trading.

Currency pair

Hal kedua yang dilakukan adalah memilih mata uang untuk trading. Banyak trader yang trading di beberapa pair mata uang, tetapi mereka pasti mempunyai mata uang favorit. Begitu juga dengan para hedge-fund manager, untuk memaksimalkan probabilitas profit dari setiap open posisi, maka para hedge-fund manager ini juga mempunyai pair mata uang favorit/andalan untuk kesuksesan mereka.

Bagi para trader yang berani menanggung faktor resiko yang besar, maka pair GBP/JPY bisa menjadi pilihan.
Untuk para range trader yang tidak begitu menyukai mata uang yang volatile, maka mereka bisa memilih pair CHF/JPY.
Dan trader yang trading berdasarkan news data ekonomi dari US, mereka biasanya lebih suka dengan currency EUR/USD dan USD/JPY.

Time frame


Hal ketiga yang dilakukan adalah menentukan time frame yang akan anda pilih untuk trading. Suatu strategi yang bekerja pada daily time frame chart biasanya tidaklah cukup akurat untuk digunakan dalam time frame 5-minutes chart. Seorang news-trader, short-term trader ataupun long-term trader mempunyai dasar time frame yang berbeda-beda. Sebagai contoh, berdasarkan riset, rata-rata news-trader melakukan open position 20 menit sebelum news keluar dan menunggunya sampai dengan 4 jam setelah munculnya news, selanjutnya dia akan mengkalkulasikan apakah news data yang keluar cukup kuat untuk merubah arah trend atau tidak.

Setiap hedge-fund manager adalah sama seperti kita, beberapa dari mereka hanya menggunakan analisa fundamental dan sisanya lagi hanya menggunakan analisa teknikal. Bagian yang terpenting adalah mengetahui mengenai apa tipe trading yang cocok dan style trading yang sesuai dengan kita. Selanjutnya baru kita menentukan parameter trading untuk menjaga kita agar tetap disiplin terhadap trading system kita.



Terimakasih informasinya gan, Benar sekali untuk menjalankan trading, trader harus mengetahui dasar utama dalam trading, Dasar utama inilah yang akan menentukan keberhasilan trading. Seperti yang sudah agan jelaskan diatas trader harus menentukan analisa yang digunakan, Pair mata uang juga waktu bertrading, Bila semua dasar trating tersebut tepat maka trader bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.

 

Kenapa Strategi Cut Loss Itu Penting?
Dalam trading forex, tidak ada yang tahu kemana harga akan bergerak. Meskipun bisa memperkirakan pergerakannya dengan alat bantu teknikal dan fundamental, tetap saja masih ada kemungkinan harga tidak berjalan sesuai keinginan Anda.

Jalan satu-satunya untuk bisa selamat dari pergerakan pasar tak terduga adalah menerapkan strategi Cut Loss yang teruji. Supaya harapan meraih profit konsisten tidak pupus, Anda sejatinya perlu melakukan Cut Loss pada posisi-posisi yang kurang menguntungkan.

Seorang Day Trader mungkin bisa memperoleh beberapa kemenangan dalam sehari. Namun jika mereka membiarkan sebutir posisi floating loss bergerak di luar kendali, risikonya bisa menghapus semua profit yang telah dikumpulkan oleh posisi lainnya.

Sumber : seputarforex.com

 

Cara Menerapkan Strategi Cut Loss: Murder Your Darling
Sebetulnya cara menerapkan strategi Cut Loss Murder Your Darling itu cukup sederhana. Intinya, posisi trading yang mengalami loss harus segera di-cut. Namun untuk melakukannya, tidak boleh langsung asal cut saja. Berikut akan dibahas strategi Cut Loss secara mendalam:



1. Selalu Memasang Stop Loss Setiap Melakukan Entry
Cara paling sederhana untuk murdering adalah dengan selalu memasang Stop Loss di awal membuka posisi. Dengan mengaplikasikan strategi Cut Loss ini, maka risiko trading pun akan bisa diminimalisir. Apabila Anda pengguna Metatrader, tentu bukan hal yang sulit untuk melakukannya. Pertanyaanya, bagaimana cara menentukan Stop Loss yang ideal?

amankan-dana-trading-dengan-strategi-cut-loss-murder-your-darling-288206-35162.jpg

Stop Loss yang ideal umumnya ditentukan melalui Support Resistance terdekat, sinyal Price Action sebelumnya, nilai High-Low Candlestick pada Time Frame Daily, serta cara-cara lainnya. Supaya Anda terhindar dari menentukan besaran Stop Loss secara acak, artikel Tips Dalam Menentukan Stop Loss ini bisa menjadi sumber referensi.



2. Aktif Memantau Pasar
Strategi Cut Loss kedua adalah menerapkan active trade management, dimana Anda menganalisa situasi yang terjadi di pasar forex secara intens. Idealnya, Anda tetap memasang Stop Loss, tapi gunakan itu sebagai benteng pertahanan terakhir.

Dengan menganalisa situasi pasar secara intens, Anda akan bisa memperoleh posisi yang strategis untuk Murder Your Darling sebelum Stop Loss tersentuh, misalnya saat harga masih dalam tahap awal reversal, sehingga beban floating loss sedikit terkurangi karenanya.

Tidak ada satupun yang tahu kemana pasar akan bergerak, karena itulah Stop Loss bisa menjadi pengaman saat Anda benar-benar kurang beruntung. Namun jika pergerakan pasar masih memberikan ruang bagi Anda untuk bernafas dan melakukan Cut Loss di tempat yang strategis, segeralah ambil kesempatan itu.



3. Cari Peluang Trading Di Tempat Lain
Ada kondisi dimana Anda membiarkan loss melebar begitu besar. Masalah ini seharusnya bisa diantisipasi. Kalau ini sampai terjadi, jangan-jangan Anda bertrading tanpa Stop Loss? Ya atau tidak? Atau mungkin target Stop Loss Anda terlalu besar? Solusinya hanya satu, yaitu keluarlah! Keluarlah dari posisi yang loss besar tersebut dan carilah peluang trading di kesempatan lain. Floating loss sangat melebar biasanya mengindikasikan bahwa Anda salah meletakan posisi di market yang sedang trending.

Jangan terpengaruh oleh ilusi bahwa harga kembali ke arah yang Anda inginkan. Kembalikan ketenangan diri Anda dengan keluar dari floating loss yang sangat membebani tersebut. Jika sudah keluar, maka emosi Anda akan stabil. Saat pikiran sudah fresh kembali, cobalah untuk menemukan peluang trading di kondisi pasar yang lain.



4. Jangan Terlalu Santai Melihat Harga Bergerak Menuju Stop Loss
Saat memasang Stop Loss, Anda mungkin akan memiliki tendensi untuk menjadi malas. Contohnya adalah ketika harga bergerak ke arah yang kurang menguntungkan. Di sini Anda mungkin akan berpikir untuk santai-santai saja karena merasa sudah memasang Stop Loss. Namun, sadarkah Anda bahwa pergerakan harga tersebut sedang mengarah ke sesuatu yang disebut sebagai kerugian? Kenapa Anda malah membiarkan harga bergerak mencapai Stop Loss tersebut? Seharusnya di sini pilihan terbaiknya adalah segera melakukan Cut Loss ketimbang mengalami Total Loss.

amankan-dana-trading-dengan-strategi-cut-loss-murder-your-darling-288206-44263.jpg

Di lain pihak, ketika posisi Anda sedang mengalami floating profit, kemudian ada sinyal-sinyal tertentu yang mengindikasikan akan terjadi Reversal (melalui Price Action atau semacamnya), segeralah membukukan keuntungan Anda. Jangan biarkan harga berbalik arah dan menghantam Stop Loss Anda. Dalam trading forex, lengah sedikit saja akan bisa mengubah nasib Anda dalam sekejap, dari pemenang menjadi pecundang.

Saat harga bergerak hampir mendekati Take Profit, terkadang Anda akan melihat momentumnya mulai melambat. Jangan terlalu kaku dan berprinsip bahwa keuntungan harus diambil di level Take Profit yang sudah ditentukan. Kalau momentumnya sudah melambat, biasanya ini adalah tanda-tanda bahwa harga akan mengalami Reversal. Sudahi penantian Anda, dan segeralah ambil profit sebelum semuanya hangus tak bersisa.


Sumber : seputarforex.com

 
"The Art Of Entry and Exit Strategy"

Coba anda tanyakan kepada seorang pilot pesawat terbang, mana yang lebih penting antara melakukan take-off atau landing? Tanpa harus menunggu jawaban dari si pilot, para penumpang pesawat yang lain pasti setuju bahwa kedua hal itu adalah sama pentingnya. Analogi ini juga berlaku dalam dunia trading, penentuan entry position dan exit position adalah sama pentingnya.
Mayoritas trader menghabiskan banyak waktu dalam mencari entry position yang tepat dengan memperhitungkan kombinasi yang sempurna dari beberapa indikator yang mereka gunakan, sedangkan penentuan exit position mereka hanya ditentukan tidak lebih dalam suatu faktor perkiraan. Namun justru faktor “perkiraan” inilah yang membedakan antara seorang trader yang konsisten profit dengan yang tidak.
Para hedge-fund manager terkenal seperti George Soros misalnya, mereka memberikan bobot yang sama besar untuk mengkalkulasikan perhitungan entry position dan exit position dalam trading system mereka. Pada dasarnya ada 4 cara untuk melakukan entry dan exit position.

  1. Single entry, single exit
  2. Single entry, multiple exits
  3. Multiple entries, single exits
  4. Multiple entries, multiple exits
Single entry, single exit

Dengan menggunakan single entry dan single exit, pada dasarnya trader menempatkan semua posisi nya pada suatu harga tertentu dan melakukan exit pada suatu harga tertentu pula.

Single entry, multiple exits

Penggunaan single entry dan multiple exits ini artinya trader menempatkan posisinya pada suatu harga tertentu, namun mereka membuat suatu skala exit position pada beberapa harga yang berbeda-beda.
Taktik ini biasanya digunakan pada suatu keadaan market yang trending namun sedang mengalami koreksi (breakout), sehingga kita tetap dapat menyelamatkan sebagian dari profit yang sudah kita dapatkan.

Multiple entries, single exits

Dalam metode multiple entries dan single exit, trader melakukan beberapa entry position pada harga yang berbeda-beda, namun melakukan exit position pada harga yang sama. Metode ini biasanya digunakan oleh trader yang melakukan averaging down ataupun averaging up.
Averaging down artinya kita melakukan penambahan jumlah entry position ketika market bergerak berlawanan arah dengan keinginan kita dengan harapan untuk mendapatkan harga rata-rata yang lebih baik. Averaging up artinya kita melakukan penambahan jumlah entry position ketika harga bergerak sesuai dengan keinginan kita.

Multiple entries, multiple exits

Taktik ini biasanya digunakan oleh para trend-traders. Pada taktik multiple entries dan multiple exits ini, trader melakukan entry position dan exit position pada harga yang berbeda-beda. Mereka melakukan average up dengan menambahkan open position yang baru ke dalam posisi floating profit mereka, dan melakukan exit position sedikit demi sedikit pada harga yang berbeda untuk mengamankan profit yang telah didapatkan.

Hal yang perlu diperhatikan

Penentuan entry dan exit position ini harus kita berikan porsi yang sama besar sebelum kita melakukan open position. Anda bisa memilih dari 4 macam metode open position di atas mana yang akan anda pakai. Untuk seorang trader yang suka melakukan averaging up atau averaging down, satu pertanyaan penting yang harus anda jawab adalah : serendah atau setinggi apa harga yang akan tetap anda beli pada mata uang tersebut.
Jika kita tetap melakukan penambahan open position pada suatu keadaan trading yang tidak menguntungkan, maka pada titik tertentu kita akan tersadar, bahwa lebih baik untuk “menelan” kerugian kita, serta mengakui bahwa pergerakan pair currency yang kita cari tidak akan pernah terjadi.
Untuk itu, averaging down disarankan tidak boleh dilakukan lebih dari 3 kali. Hal terakhir yang paling penting, jangan lupa untuk selalu menentukan stop-loss dan tetap berpegang teguh pada stop-loss yang telah anda buat


 
"The Art Of Entry and Exit Strategy"

Coba anda tanyakan kepada seorang pilot pesawat terbang, mana yang lebih penting antara melakukan take-off atau landing? Tanpa harus menunggu jawaban dari si pilot, para penumpang pesawat yang lain pasti setuju bahwa kedua hal itu adalah sama pentingnya. Analogi ini juga berlaku dalam dunia trading, penentuan entry position dan exit position adalah sama pentingnya.
Mayoritas trader menghabiskan banyak waktu dalam mencari entry position yang tepat dengan memperhitungkan kombinasi yang sempurna dari beberapa indikator yang mereka gunakan, sedangkan penentuan exit position mereka hanya ditentukan tidak lebih dalam suatu faktor perkiraan. Namun justru faktor “perkiraan” inilah yang membedakan antara seorang trader yang konsisten profit dengan yang tidak.
Para hedge-fund manager terkenal seperti George Soros misalnya, mereka memberikan bobot yang sama besar untuk mengkalkulasikan perhitungan entry position dan exit position dalam trading system mereka. Pada dasarnya ada 4 cara untuk melakukan entry dan exit position.

  1. Single entry, single exit
  2. Single entry, multiple exits
  3. Multiple entries, single exits
  4. Multiple entries, multiple exits
Single entry, single exit

Dengan menggunakan single entry dan single exit, pada dasarnya trader menempatkan semua posisi nya pada suatu harga tertentu dan melakukan exit pada suatu harga tertentu pula.

Single entry, multiple exits

Penggunaan single entry dan multiple exits ini artinya trader menempatkan posisinya pada suatu harga tertentu, namun mereka membuat suatu skala exit position pada beberapa harga yang berbeda-beda.
Taktik ini biasanya digunakan pada suatu keadaan market yang trending namun sedang mengalami koreksi (breakout), sehingga kita tetap dapat menyelamatkan sebagian dari profit yang sudah kita dapatkan.

Multiple entries, single exits

Dalam metode multiple entries dan single exit, trader melakukan beberapa entry position pada harga yang berbeda-beda, namun melakukan exit position pada harga yang sama. Metode ini biasanya digunakan oleh trader yang melakukan averaging down ataupun averaging up.
Averaging down artinya kita melakukan penambahan jumlah entry position ketika market bergerak berlawanan arah dengan keinginan kita dengan harapan untuk mendapatkan harga rata-rata yang lebih baik. Averaging up artinya kita melakukan penambahan jumlah entry position ketika harga bergerak sesuai dengan keinginan kita.

Multiple entries, multiple exits

Taktik ini biasanya digunakan oleh para trend-traders. Pada taktik multiple entries dan multiple exits ini, trader melakukan entry position dan exit position pada harga yang berbeda-beda. Mereka melakukan average up dengan menambahkan open position yang baru ke dalam posisi floating profit mereka, dan melakukan exit position sedikit demi sedikit pada harga yang berbeda untuk mengamankan profit yang telah didapatkan.

Hal yang perlu diperhatikan

Penentuan entry dan exit position ini harus kita berikan porsi yang sama besar sebelum kita melakukan open position. Anda bisa memilih dari 4 macam metode open position di atas mana yang akan anda pakai. Untuk seorang trader yang suka melakukan averaging up atau averaging down, satu pertanyaan penting yang harus anda jawab adalah : serendah atau setinggi apa harga yang akan tetap anda beli pada mata uang tersebut.
Jika kita tetap melakukan penambahan open position pada suatu keadaan trading yang tidak menguntungkan, maka pada titik tertentu kita akan tersadar, bahwa lebih baik untuk “menelan” kerugian kita, serta mengakui bahwa pergerakan pair currency yang kita cari tidak akan pernah terjadi.
Untuk itu, averaging down disarankan tidak boleh dilakukan lebih dari 3 kali. Hal terakhir yang paling penting, jangan lupa untuk selalu menentukan stop-loss dan tetap berpegang teguh pada stop-loss yang telah anda buat



Terimakasih informasinya gan, benar sekali pententuan entry dan exit position harus sama besaran porsinya. Trader tidak bisa hanya memperhatikan entry position saja atau exit position saja, Karena kedua hal tersebut sangat berhubungan dan akan menentukan hasil trading yang akan di dapatkan.

 
Bitcoin Transfer



Pasar Bitcoin dunia sedang diselimuti tanda tanya besar. Pasalnya, terdapat satu transfer besar Bitcoin senilai US$1 miliar atau setara Rp 14 triliun. Transfer ini melibatkan 94.504 Bitcoin dan setara 0,5% total Bitcoin yang beredar.

Informasi ini terlacak dari blockchain tetapi tidak diketahui siapa yang melakukan transaksi ini. Bila dana ini dikonversi menjadi uang tunai dipastikan akan merusak pasar Bitcoin. Para analis sekarang dibuat bingung oleh siapa dan apa tujuan transaksi tersebut.

Dari sisi nilai ini merupakan transaksi terbesar. Namun pada 2018 pernah terjadi transaksi transfer besar Bitcoin. Transaksi ini sempat membuat pasar Bitcoin crash pada September karena harganya turun US$1.000 dalam 24 jam.

"Sejak munculnya pasar berjangka Bitcoin pada awal 2018, kita melihat manipulasi pasar besar-besaran dan penindasan oleh pemain besar dan pedagang berjangka berpengalaman," ujar Phillip Nunn, chief executive officer di Wealth Chain Capital ketika itu, seperti dikutip dari Independent, Senin (16/9/2019).

Ada Transaksi Transfer Rp 14 T pakai Bitcoin, Investor Panik?

Perusahaan analisis Blockchain TokenAnalyst menemukan bahwa sebagian besar Bitcoin berasal dari alamat yang terdaftar di Huobi Global, bursa pertukaran cryptocurrency yang berbasis di Singapura.

"US$ 1 milyar bitcoin ditransfer dalam satu transaksi ... Dari mana asalnya?" cuitan TokenAnalyst. "Kami melihat dan melihat bahwa sebagian besar dapat dilacak ke akun @HuobiGlobal."

Dana belum bergerak sejak ditransfer minggu lalu, meskipun sejumlah kecil Bitcoin telah ditransfer ke akun tersebut.

Teori tentang siapa yang mengendalikan alamat telah beredar online. Mulai dari pengguna awal yang memutuskan untuk mengkonsolidasikan rekening mereka, hingga perusahaan besar yang menimbun cryptocurrency jika terjadi kekacauan finansial global.​

source IMG N News : https://www.cnbcindonesia.com/


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 

Murder Your Darling Bukan Untuk Semua Trader
Tips-tips di atas memang bisa menghindarkan Anda dari kerugian maksimal, tapi sadarkah Anda? Cut Loss sebelum waktunya dan terus-menerus memantau pasar adalah dua tindakan yang mudah disalahartikan oleh trader awam. Dalam hal ini, memotong kerugian sebelum Stop Loss tersentuh hanya bisa dilakukan jika Anda mendapatkan konfirmasi sinyal dari sistem trading yang telah teruji. Katakanlah Anda menggunakan 3 indikator untuk Entry dan Exit, maka jangan melakukan Cut Loss apabila ketiga indikator tersebut tidak menghasilkan sinyal yang selaras untuk menjustifikasi tindakan Exit sebelum Stop Loss tersentuh.

Dengan demikian, Anda tidak boleh asal melakukan Cut Loss hanya karena punya feeling jika harga pasti menyentuh Stop Loss. Harus ada dasar analisa teruji yang melatarbelakanginya. Bagaimanapun juga, Cut Loss merupakan salah satu tindakan di luar rencana yang melanggar sistem trading awal. Jadi apabila Anda memutuskan untuk menerapkannya, pastikan telah dilatarbelakangi oleh alasan yang logis, rasional, dan objektif, agar tidak menyesal jika harga kemudian tidak jadi menyentuh Stop Loss dan justru berbalik ke trend sebelumnya.



Penutup
Sebagai seorang trader, Anda harus benar-benar tahu bagaimana menerapkan strategi Cut Loss yang tepat. Pasalnya, hanya dengan mengandalkan Stop Loss saja tidaklahlah cukup. Anda perlu melakukan upaya lebih. Pahamilah bahwa pasar memiliki kemungkinan untuk bergerak ke arah tak terduga, dan cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan selalu beradaptasi pada perubahan tersebut.

Selalu miliki rencana supaya Anda tidak bertrading dengan mengandalkan emosi semata. Apabila Anda tiba-tiba merasa emosional dengan posisi trading saat ini, langsung saja habisi dan jangan masuk pasar dulu sebelum ketertarikan tersebut hilang.

Sumber : seputarforex.com

 

Apa Beda Bias Dan Prediksi Trading Forex?

Saat membaca berbagai ulasan maupun analisa forex, Anda pasti sering menjumpai kata "bias trading" ataupun "prediksi trading". Sama-sama bersifat perkiraan, ternyata ada perbedaan mendasar di antara kedua istilah tersebut. Bahkan, perbedaan ini bisa menjelaskan mana jenis perkiraan yang boleh dan tidak boleh Anda miliki.

Menurut pemahaman Dr. Pipslow dari Babypips, prediksi trading forex merupakan pernyataan yang menerawang hal-hal di masa depan. Membuat prediksi trading sama artinya dengan mengharapkan hasil tertentu. Dalam trading forex, beranggapan bahwa suatu pair akan diperdagangkan pada harga tertentu dalam suatu waktu merupakan contoh sebuah prediksi.

apa-beda-bias-dan-prediksi-trading-forex-288671-24513.jpg

Sementara itu, bias adalah kecenderungan atau pandangan. Memiliki suatu bias trading artinya Anda yakin bahwa pergerakan harga di arah tertentu relatif lebih mungkin terjadi, dibandingkan dengan kemungkinan pergerakan lainnya. Contoh paling sederhana dalam hal ini adalah memiliki outlook bullish atau bearish pada suatu pasangan mata uang.

Jadi bisa dikatakan, perbedaan utama dari bias dan prediksi trading forex terletak pada keterbukaan trader terhadap prospek lainnya; prediksi trading cenderung lebih tertutup karena lebih ditentukan oleh ekspektasi pribadi, sementara bias trading lebih terbuka terhadap kemungkinan lain karena perkiraannya masih bersifat relatif.



Bias Atau Prediksi Trading, Mana Yang Lebih Berbahaya?
Bagi seorang trader forex, Anda wajib mengembangkan bias daripada sekedar membuat berbagai macam prediksi trading forex. Memiliki bias adalah suatu hal yang sangat wajar, terutama apabila Anda memiliki outlook yang sudah didukung oleh faktor-faktor teknikal maupun fundamental.

Sebaliknya, prediksi trading cenderung berbahaya jika dijadikan sebagai satu-satunya acuan dalam membuat keputusan transaksi. Alasannya? Tentu saja karena prediksi trading forex bertumpu pada ekspektasi Anda sendiri. Nyatanya, membuat prediksi bisa dilakukan dengan mudah tanpa memperhitungan perilaku pasar maupun perubahan yang bisa terjadi.


Sumber : seputarforex.com

 

Trading Itu Lebih Dari Sekedar Membuktikan Prediksi
Apabila Anda hanya berambisi membuktikan prediksi trading, maka jangan heran bila posisi Anda justru akan "dihabisi" oleh market. Ujaran John Maynard Keynes ini dengan tepat menggambarkan situasi tersebut:

"Market yang susah ditebak bisa bertahan lebih lama daripada ketahanan dana Anda."

Dengan kata lain, sebagai seorang trader yang hanya merupakan satu bagian kecil dari pasar forex, sebaiknya jangan menantang market yang tak bisa diketahui kemana arahnya. Bagaimanapun juga, tugas seorang trader adalah untuk mengambil keuntungan dari pergerakan market, bukan membuktikan prediksinya benar atau salah.

Sayangnya, anggapan seperti itulah yang serungkali tertanam di benak para trader pemula.

Misalnya saja, seorang trader memperkirakan jika EUR/USDakan melemah karena sinyal indikator MA dan RSI yang digunakannya mengindikasikan demikian. Perkiraan ini ia gunakan sebagai prediksi yang menurutnya perlu dibuktikan kebenarannya. Tanpa memperhatikan bahwa pada saat yang sama juga sedang ada rilis data berdampak tinggi yang lebih baik dari ekspektasi, ia langsung Open Sell pada pair EUR/USD.

Ini merupakan salah satu kesalahan paling umum yang biasanya dilakukan para newbie. Mereka beranggapan bahwa trading forex sukses itu ditentukan dengan membuat prediksi arah harga yang benar. Padahal, kunci kelangsungan seorang trader juga bergantung pada manajemen risiko dan psikologi trading yang tepat, bukan hanya benar tidaknya prediksi yang dipasang.

Satu lagi persepsi yang keliru dari para pemula adalah menganggap bahwa pandangan dan posisi trading mereka dapat mempengaruhi pasar. Padahal sebenarnya, market bukanlah sesuatu yang bisa dikendalikan seorang trader ritel. Partisipan pasar terdiri dari beragam pihak, mulai dari pemerintah, bank besar, perusahaan multinasional, spekulator, investor, hingga trader-trader lainnya. Jika nilai transaksi bank-bank raksasa yang menjadi pemain terbesar di pasar forex saja bisa mencapai ratusan miliar dolar per hari, apalah arti posisi trader receh yang biasanya masuk dengan lot-lot mini dan mikro.

apa-beda-bias-dan-prediksi-trading-forex-288671-36111.jpg

Sumber : seputarforex.com

 
Mengontrol faktor emosi adalah merupakan tantangan terbesar untuk semua trader dalam membentuk kedisiplinan dalam trading, padahal kedisiplinan ini sangat dibutuhkan apabila kita sudah trading dengan menggunakan dana yang besar. Fokuslah terhadap jumlah pips yang kita dapatkan daripada berfokus kepada jumlah dollar yang kita dapatkan. Konsistensi jumlah pips yang berhasil kita dapatkan akan lebih mencerminkan suatu trading system yang profitable, sekaligus melatih kedisiplinan kita apabila kita memutuskan untuk trading dengan dana yang jauh lebih besar.

Untuk membentuk suatu trading system yang profitable, kita harus benar-benar memahami terlebih dahulu mengenai trading system yang kita pakai. Sangatlah banyak sumber yang bisa kita dapatkan untuk membentuk suatu trading system, namun apabila kita tidak mengerti dan dan paham akan trading system tersebut, maka hasilnya akan sia-sia. Trading system yang orang lain pakai belum tentu cocok untuk kita pakai. Tentukanlah trading system yang sesuai dengan style trading kita.

 
Mengontrol faktor emosi adalah merupakan tantangan terbesar untuk semua trader dalam membentuk kedisiplinan dalam trading, padahal kedisiplinan ini sangat dibutuhkan apabila kita sudah trading dengan menggunakan dana yang besar. Fokuslah terhadap jumlah pips yang kita dapatkan daripada berfokus kepada jumlah dollar yang kita dapatkan. Konsistensi jumlah pips yang berhasil kita dapatkan akan lebih mencerminkan suatu trading system yang profitable, sekaligus melatih kedisiplinan kita apabila kita memutuskan untuk trading dengan dana yang jauh lebih besar.

Untuk membentuk suatu trading system yang profitable, kita harus benar-benar memahami terlebih dahulu mengenai trading system yang kita pakai. Sangatlah banyak sumber yang bisa kita dapatkan untuk membentuk suatu trading system, namun apabila kita tidak mengerti dan dan paham akan trading system tersebut, maka hasilnya akan sia-sia. Trading system yang orang lain pakai belum tentu cocok untuk kita pakai. Tentukanlah trading system yang sesuai dengan style trading kita.


Benar sekali gan, Mengkontrol emosi adalah salah satu tantangan terbesar untuk trader tidak hanya berlaku untuk trader pemula, trader profesional pun kadang masih tidak bisa mengkontrol emosi saat trading yang akan berakibat trading menjadi terburu-buru atau serakah dan ahirnya mengalami kerugian. Trading sistem yang digunakan pun akan mempengaruhi hasil trading tetapi yang perlu diingat adalah sistem yang digunakan tradet lain dan profitable belum tentu cocok digunakan oleh kita, sehingga perlu teris berlatih sampai menemukan sistem yang cocok.

 

Hindari Prediksi Trading Forex, Belajarlah Membentuk Bias
Penjelasan di atas sudah cukup menguraikan betapa prediksi trading bisa menyesatkan trader untuk memiliki persepsi yang kurang tepat. Jika terbiasa mengandalkan prediksi, maka trader tak akan mampu mengenali atau merespon perubahan pasar yang tidak sesuai dengan perkiraannya. Kekurangan ini tidak hanya berakibat kerugian pada posisi trading, tapi juga hilangnya kesempatan mencetak profit pada peluang-peluang yang seharusnya bisa dimaksimalkan untuk mengeruk pips.

Sebagai seorang trader forex, Anda dianjurkan untuk memiliki bias, bukan prediksi trading forex. Setiap informasi yang masuk dalam pertimbangan trading Anda, sebaiknya diproses dengan pikiran terbuka dan pandangan yang senantiasa fleksibel. Namun demikian, perlu diperhatikan pula bahwa bias trading juga memiliki jebakan tersendiri bagi trader yang tidak hati-hati. Apa sajakah itu?



3 Hal Yang Perlu Diwaspadai Dalam Membentuk Bias Trading
Mempunyai bias bullish, bearish, atau netral adalah hal yang lumrah dalam trading. Namun, perlu dipastikan juga bahwa bias trading yang Anda miliki berasal dari pertimbangan objektif, dan tidak dipicu oleh kelima hal berikut:



1. Terjebak Di Situasi Terkini (Recency Bias)
Kondisi ini biasanya dialami trader yang terlalu sibuk mengamati kondisi fundamental atau Price Action terkini, sampai ia lupa bahwa dalam trading ada yang namanya Big Picture Analysis untuk menarik bias garis besar yang lebih bisa diandalkan. Kecenderungan seorang trader untuk bertindak selepas mengalami winning streak atau losing streak juga bisa mengarah pada Recency Bias yang berbahaya.



2. Terpengaruh Opini Kelompok (Herding Bias)
Bagi Anda yang bergabung di komunitas trader atau sering berdiskusi dengan rekan sesama trader, memperhatikan bias-bias trader lain mungkin sudah jadi rutinitas sehari-hari. Namun, Anda juga perlu belajar membatasi diri agar tidak ikut terbawa arus opini dari sekelompok trader, karena bias trading yang hanya terbentuk dari keyakinan mayoritas tidak akan bisa dipertanggungjawabkan kerugiannya.

apa-beda-bias-dan-prediksi-trading-forex-288671-41255.jpg

Bagaimanapun juga, Anda adalah seorang trader forex yang mengelola akun sendiri, menanggung kerugian sendiri, dan menikmati profit sendiri. Jadi meskipun sering beriskusi dengan trader lain, usahakan agar bias trading Anda tetap berasal dari pertimbangan diri sendiri, bukan yang diarahkan oleh keyakinan kelompok atau Herding Bias.



3. Terlalu Percaya Diri (Attribution Bias)
Dalam trading forex, Attribution Bias terjadi ketika Anda terlalu yakin pada keahlian dalam memperoleh profit dari beberapa trading sebelumnya. Ketika didominasi oleh kecenderungan ini, maka Anda akan menganggap posisi yang profit sebagai jelmaan dari kehebatan Anda, sementara posisi Loss disebabkan oleh faktor-faktor selain kesalahan Anda sebagai trader.

Terlalu percaya diri seperti ini juga akan berakibat fatal, karena ujung-ujungnya yang Anda buat nanti bukanlah bias trading, melainkan prediksi trading forex yang Anda yakini pasti benar.



Akhir Kata
Seorang ahli psikologi trading bernama Dr. Brett Steenbarger pernah berkata, "Trading-lah pada kondisi market yang sedang terjadi, bukan pada kondisi market yang terbentuk dalam angan-angan Anda."

Sekali lagi, bisnis ini namanya trading forex, bukan prediksi forex. Pada akhirnya, hasil trading tidak akan mencerminkan akurasi prediksi Anda, tapi kemampuan Anda beradaptasi dengan perubahan pasar dan cara memanfaatkan peluang trading darinya.


Sumber : seputarforex.com

 

Recency Bias, Penyakit Trading Berbahaya Yang Harus Dihindari

Pernah mengalami winning streak dalam sistem trading Anda? Atau mungkin saat ini anda sedang berada dalam kondisi kekalahan beruntun yang telah terjadi selama seminggu terakhir? Bagaimana hal tersebut mempengaruhi kondisi psikolagi atau mental Anda?

Ya, dalam kesempatan kali ini akan dibahas penyakit trading yang biasa disebut sebagai Recency Bias atau last trade disease. Penyakit trading yang lebih bersifat psikologis ini terjadi karena munculnya suatu emosi yang dapat mempengaruhi objektivitas dalam menilai dan mengamati kondisi harga.

recency-bias-penyakit-trading-berbahaya-yang-harus-dihindari-282336-28836.jpeg

Recency Bias Dapat Menimpa Siapapun
Recency Bias terjadi saat seorang trader terlalu fokus akan hasil posisi trading terakhirnya, sehingga ia melupakan atau bahkan kehilangan pandangan luasnya. Dalam buku berjudul Your money and Your Brain, Jason Zweig menjelaskan bahwa Recency Bias adalah sifat dasar manusia yang tidak mengestimasikan kemungkinan-kemungkinan berdasarkan pengalaman jangka panjang, melainkan hanya menggunakan prasangka yang timbul dari pengalaman jangka pendek.

Hasil posisi trading terakhir Anda saat ini, dapat menceritakan diri Anda sebagai seorang trader. Contohnya, coba perhatikan hasil trading terakhir Anda, apakah win atau loss. Kemudian coba perhatikan win/loss tersebut, lalu bandingkan dengan win/loss yang lain. Jika itu sebuah loss dan jumlahnya 5x lipat lebih banyak dari loss-loss yang lain, Anda sudah terjangkit penyakit trading Recency Bias. Hal yang sama berlaku untuk hasil win yang jumlahnya jauh lebih kecil dari rata-rata loss.

Posisi trading terakhir Anda juga dapat mempengaruhi mindset dan trading-trading Anda selanjutnya. Idealnya, apapun hasil dari trading terakhir, Anda tidak boleh terpengaruh dan mendasarkan performa ke depan dari hal tersebut. Namun hingga kini, banyak trader yang tidak mengindahkan peringatan ini dan berbuat sebaliknya. Maka dari itu, baca, perhatikan, dan camkan kalimat di bawah ini!

"Jika saat ini Anda baru saja menderita loss, maka hal itu tidak berhubungan dengan fakta bahwa trading Anda sebelumnya mengalami win/loss."

"Jika saat ini Anda baru saja mendapatkan win, maka hal itu tidak berhubungan dengan fakta bahwa trading Anda sebelumnya adalah win/loss."

Perlu diketahui, seorang trader dapat memiliki bias yang disebabkan winning streak, maupun losing streak.


Sumber : seputarforex.com

 
STRATEGI DEMARK SWING TRADING

Strategi Demark swing trading adalah garis tren sederhana strategi swing trading berdasarkan pada membuat garis tren dari posisi tertinggi yang baru tejadi dan terendah dengan membuka posisi pada garis tren yang di tembus.
Garis tren mungkin ke atas atau ke bawah. Garis tren atas ditarik dengan menghubungkan dua harga terendah dan melanjutkan garis yang diperoleh. Sebaliknya, untuk garis tren bawah diperlukan untuk menemukan dua harga tertinggi dan menghubungkan mereka.

Jadi, langkah pertama dalam strategi Demark swing trading forex adalah untuk menarik garis tren berdasarkan dari nilai harga terendah dan tertinggi yang paling dekat. Selanjutnya, trader harus menunggu sampai garis tren yang tertembus untuk mengungkapkan arah sinyal tren. Selanjutnya, pada pengakhiran candlestick yang tertembus, pedagang menempatkan pending order untuk membeli atau menjual, posisi itu hanya beberapa pips dari bawah atau puncak candlestick ini. Dalam hal ini, take profit akan diletakkan di swing sebelumnya, tertinggi atau terendah. Stop loss masing-masing dapat diletakkan di belakang tertinggi atau terendah.
Strategi Demark swing trading dapat menjadi strategi swing trading yang terbaik, jika trader mampu secara efektif menggunakan alat dasar analisa teknikal, dan karena itu dapat digunakan secara efektif bahkan oleh trader pemula pasar forex.


 
STRATEGI DEMARK SWING TRADING

Strategi Demark swing trading adalah garis tren sederhana strategi swing trading berdasarkan pada membuat garis tren dari posisi tertinggi yang baru tejadi dan terendah dengan membuka posisi pada garis tren yang di tembus.
Garis tren mungkin ke atas atau ke bawah. Garis tren atas ditarik dengan menghubungkan dua harga terendah dan melanjutkan garis yang diperoleh. Sebaliknya, untuk garis tren bawah diperlukan untuk menemukan dua harga tertinggi dan menghubungkan mereka.

Jadi, langkah pertama dalam strategi Demark swing trading forex adalah untuk menarik garis tren berdasarkan dari nilai harga terendah dan tertinggi yang paling dekat. Selanjutnya, trader harus menunggu sampai garis tren yang tertembus untuk mengungkapkan arah sinyal tren. Selanjutnya, pada pengakhiran candlestick yang tertembus, pedagang menempatkan pending order untuk membeli atau menjual, posisi itu hanya beberapa pips dari bawah atau puncak candlestick ini. Dalam hal ini, take profit akan diletakkan di swing sebelumnya, tertinggi atau terendah. Stop loss masing-masing dapat diletakkan di belakang tertinggi atau terendah.
Strategi Demark swing trading dapat menjadi strategi swing trading yang terbaik, jika trader mampu secara efektif menggunakan alat dasar analisa teknikal, dan karena itu dapat digunakan secara efektif bahkan oleh trader pemula pasar forex.



Terimakasih informasi nya gan, strategi swing trading memang merupakan salah satu strategi yang sering digunakan oleh trader. Bila trader bisa menempatkan analisa teknikal dengan benar strategi swing ini bisa menghasilkan profut yang cukup besar.

 

Recency Bias Dari Winning Streak
Bias ini muncul karena seorang trader sedang dalam posisi winning streak atau big win dalam tradingnya. Hal yang mungkin terjadi setelah itu adalah meningkatnya jumlah posisi dan lot di kisaran yang jauh lebih tinggi dari toleransi risiko. Selain itu, biasanya muncul pula pelanggaran-pelanggaran pada sistem trading yang telah dilanggar.

Penyakit trading ini muncul karena tingginya rasa percaya diri trader setelah mendapat kemenangan besar atau mengalami profit beruntun. Seiring dengan hasil positif yang diperoleh, sudah menjadi sifat dasar manusia untuk mengejar keuntungan yang lebih besar lagi. Hal ini tentu saja tidak boleh diterapkan pada ekosistem trading yang penuh dengan emosi dan resiko.

Penyakit ini biasanya berujung pada loss besar atau beberapa loss yang menghilangkan semua hasil dari winning streak. Dalam skenario yang lebih ekstrim, kerugian bahkan bisa lebih banyak dari raihan profit sebelumnya.

Sumber : seputarforex.com

 
Analisa chart ala Pak Nitra

Analisa chart ala pak nitra memberikan sudut pandang yang simpel dan praktis dalam menganalisa chart secara teknikal, dan didukung dengan penguasaan segi fundamental yang praktis dalam penggunaannya. Analisa chart dari pak Nitra sering dikenal dengan nama 1% candlestick .

Semua sistem trading dan strategi yang kami tuliskan diatas sudah dikenal cukup lama dan masih banyak digunakan sampai sekarang. Hal ini menunjukan jika sistem atau strategi diatas mampu memberikan hasil yang sepadan pada para penggunanya. Jika anda masih bingung dalam menentukan jenis sistem trading yang cocok, silahkan anda lihat dan cari jenis strategi diatas.Kemungkinan besar salah satu dari strategi diatas akan cocok dengan anda.

Seperti biasa, sistem trading forex yang baik memerlukan pelaksanaan disiplin yang baik sebagai syarat utamanya.


 
Back
Top