Welcome Bonus $100 dari ForexChief


Klien yang Terhormat,

Kami segenap team ForexChief, mengucapkan Selamat Memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW.

1-E75-D55-D-D639-422-A-A2-D6-24882927-F8-BB.png"

Semoga kita menjadi umat yang bisa mengenang perjalanan suci Rasulullah, menjadikannya sebagai bahan pembelajaran yang membuat kita menjadi lebih baik lagi.

Hormat kami,
ForexChief


 

Contoh Divergensi Reguler Dengan Indikator Stochastic

divergensi-indikator-teknikal-2-120078-1.png

Pada chart USD/CHF Daily berikut, tampak pergerakan harga sedang dalam kondisi downtrend dengan terbentuknya level-level Lower High dan Lower Low. Sebaliknya, indikator stochastic gagal membentuk level Low baru (Lower Low) setelah mencapai level 20%. Stochastic malah bergerak di atas level 20%, serta membentuk level Low yang lebih tinggi (Higher Low) setelah garis %K memotong %D.

Keadaan ini mengisyaratkan akan terjadinya Divergensi Bullish, yang berarti sinyal untuk membuka posisi Buy. Sebagai konfirmasi yang sederhana, kita bisa memperhatikan formasi bar candlestick yang terbentuk. Pada contoh ini kita bisa entry buy setelah formasi tweezer bottoms selesai terbentuk (gambar bawah).

divergensi-indikator-teknikal-2-120078-2.png

Dari contoh di atas, kita bisa melihat bahwa divergensi pada indikator Stochastic adalah leading indicator, dibandingkan dengan kaidah klasik yang hanya mengamati perpotongan garis %K dan %D dan cenderung lagging atau terjadi setelah harga bergerak. Dengan mengamati divergensinya, kita bisa mengantisipasi arah pergerakan harga selanjutnya, dalam hal ini pergerakan trend reversal akibat terjadinya Divergensi Regular Bullish menurut indikator Stochastic.

Berikut dicontohkan kondisi Divergensi Hidden Bearish sebagai sinyal penerusan trend (trend continuation):

divergensi-indikator-teknikal-2-120078-3.png

Pada contoh di atas, kita melihat pasar sedang bergerak downtrend dengan terbentuknya level-level Lower High, sedang indikator stochastic justru membentuk Higher High. Memang level Stochastic telah berada di atas 80% dan secara teoritis akan turun (kaidah dasar indikator Stochastic), tetapi pada keadaan normal untuk kondisi pasar yang seperti ini seharusnya Stochastic akan membentuk level Lower High sesuai pergerakan harga. Divergensi Hidden Bearish yang terjadi, mengisyaratkan bahwa kondisi downtrend akan terus dan kemungkinan berlangsung lebih kuat.

divergensi-indikator-teknikal-2-120078-4.png

Perlu dicatat bahwa dalam hal ini semua kaidah dasar teori indikator Stochastic masih berlaku, yaitu keadaan oversold atau isyarat bullish jika telah mencapai level 20%; dan overbought atau isyarat bearish jika mencapai 80%. Tidak hanya Stochastic, tetapi juga semua indikator Oscillator seperti RSI, MACD, CCI dan William%R. Namun demikian, dalam keadaan normal, semua indikator oscillator sering gagal dalam mengantisipasi arah trend.

Sering kali kita memperkirakan harga akan turun ketika indikator Stochastic atau RSI telah mencapai angka di atas 80%, tapi kenyataannya harga terus rally dan indikator tetap pada level di atas 80%. Demikian juga sebaliknya untuk kondisi downtrend. Dengan mengamati divergensi yang terjadi, probabilitas kaidah dasar indikator Oscillator dalam memprediksi arah pergerakan harga akan semakin besar. Hanya saja, perlu konfirmasi tambahan untuk menentukan waktu entry.

Sumber : seputarforex.com

 
Antara Belajar Trading Forex Dan Menerbangkan Pesawat

Sebelum memulai trading secara real, kita banyak dianjurkan untuk membuka akun demo terlebih dulu. Dengan akun demo, Anda dapat trading dengan uang palsu dan bisa mencoba bagaimana melakukan trading seperti sesungguhnya.

Tujuan berlatih dengan akun demo adalah untuk belajar mengenali cara bertrading sekaligus memperbanyak pengalaman meski hanya sekedar dengan uang virtual. Tujuan akhir dari penggunaan demo tentunya adalah agar Anda siap untuk bertransisi ke akun real. Meski demikian, pada prakteknya transisi dari akun demo ke akun real bisa rumit dan butuh penyesuaian. Hal ini tidak jauh berbeda dengan perbandingan antara belajar menerbangkan pesawat menggunakan simulator versus menerbangkan pesawat nyata untuk pertama kalinya.

Secara teori, jika Anda telah menguasai simulator penerbangan, maka tidak akan masalah bagi Anda untuk menerbangkan pesawat aslinya. Pada kenyataannya, saat pertama kali Anda menerbangkan pesawat sungguhan, Anda akan dikuasai oleh rasa gugup dan khawatir. Demikian juga ketika Anda hendak open position menggunakan uang nyata untuk pertama kalinya saat trading. Karena sebelumnya Anda hanya menggunakan uang virtual, maka emosi trading Anda akan berubah saat pertama kali menjalankan akun real.

Resiko menerbangkan pesawat dengan ceroboh dapat membahayakan keselamatan nyawa Anda. Begitu pula di forex, jika Anda terlalu sembrono maka resiko terburuk adalah Anda akan kehilangan semua modal Anda. Terbang memerlukan lepas landas, mematuhi aturan terbang yang aman, dan mendarat dengan aman. Begitu juga dengan forex trading. Ia memerlukan sistem trading yang mapan, mengikuti sinyal trading untuk entry, dan menutup posisi sesuai dengan perhitungan manajemen resiko yang aman. Para pilot terbaik selalu mengutamakan keselamatan. Begitu pula seharusnya trader forex, langkah-langkah yang dapat mengamankan keselamatan modal seharusnya dijadikan sebagai priotitas utama.

 
Antara Belajar Trading Forex Dan Menerbangkan Pesawat

Sebelum memulai trading secara real, kita banyak dianjurkan untuk membuka akun demo terlebih dulu. Dengan akun demo, Anda dapat trading dengan uang palsu dan bisa mencoba bagaimana melakukan trading seperti sesungguhnya.

Tujuan berlatih dengan akun demo adalah untuk belajar mengenali cara bertrading sekaligus memperbanyak pengalaman meski hanya sekedar dengan uang virtual. Tujuan akhir dari penggunaan demo tentunya adalah agar Anda siap untuk bertransisi ke akun real. Meski demikian, pada prakteknya transisi dari akun demo ke akun real bisa rumit dan butuh penyesuaian. Hal ini tidak jauh berbeda dengan perbandingan antara belajar menerbangkan pesawat menggunakan simulator versus menerbangkan pesawat nyata untuk pertama kalinya.

Secara teori, jika Anda telah menguasai simulator penerbangan, maka tidak akan masalah bagi Anda untuk menerbangkan pesawat aslinya. Pada kenyataannya, saat pertama kali Anda menerbangkan pesawat sungguhan, Anda akan dikuasai oleh rasa gugup dan khawatir. Demikian juga ketika Anda hendak open position menggunakan uang nyata untuk pertama kalinya saat trading. Karena sebelumnya Anda hanya menggunakan uang virtual, maka emosi trading Anda akan berubah saat pertama kali menjalankan akun real.

Resiko menerbangkan pesawat dengan ceroboh dapat membahayakan keselamatan nyawa Anda. Begitu pula di forex, jika Anda terlalu sembrono maka resiko terburuk adalah Anda akan kehilangan semua modal Anda. Terbang memerlukan lepas landas, mematuhi aturan terbang yang aman, dan mendarat dengan aman. Begitu juga dengan forex trading. Ia memerlukan sistem trading yang mapan, mengikuti sinyal trading untuk entry, dan menutup posisi sesuai dengan perhitungan manajemen resiko yang aman. Para pilot terbaik selalu mengutamakan keselamatan. Begitu pula seharusnya trader forex, langkah-langkah yang dapat mengamankan keselamatan modal seharusnya dijadikan sebagai priotitas utama.


Tak ada investasi yang bebas resiko, apalagi bila investasi tersebut menjanjikan keuntungan yang besar. Salah satu investasi yang dikatakan mempunyai resiko tinggi adalah trading forex mengingat return yang berpotensi Anda dapatkan dengan investasi ini lebih tinggi dibandingkan investasi reksadana, saham, hingga deposito. Dari riset yang pernah dilakukan oelh AMF Prancis, dari 10 orang yang melakukan trading hanya 1 orang saja yang sukses berhasil mendapatkan profit. Artinya 90% trader mengalami loss.

Meskipun demikian jangan berkecil hati dulu karena kemungkinan untuk sukses tetap ada dan bukan mustahil walaupun memang kecil. Buktinya banyak orang yang sudah sukses dalam bisnis ini dan Anda bisa mencoba untuk mengikuti jejak mereka. Salah satu resepnya adalah sadar dan paham akan resiko trading tersebut sebelum mulai memasuki pasar forex.

 

Faktor-Faktor Pembentuk Tren Pasar

Tren adalah sesuatu yang memungkinkan trader dan investor untuk bisa mendapatkan keuntungan. Apa sajakah faktor yang membentuknya? iklan Tren adalah sesuatu yang memungkinkan trader dan investor untuk bisa mendapatkan keuntungan. Apakah untuk jangka panjang atau jangka pendek, dalam pasar forex yang bergerak satu arah atau di kisaran terbatas, perubahan dari harga yang satu ke harga selanjutnya adalah yang menciptakan keuntungan atau kerugian.

faktorfaktor-pembentuk-tren-pasar-124632-1.jpg

Ada empat faktor utama yang akan menyebabkan fluktuasi tren jangka panjang ataupun jangka pendek. Faktor-faktor ini adalah pemerintah, transaksi internasional, spekulasi dan ekspektasi, dan penawaran dan permintaan.

1. Pemerintah
Pemerintah memiliki pengaruh yang besar dalam pasar bebas. Kebijakan fiskal dan moneter memiliki efek yang signifikan dalam pasar keuangan. Dengan menaikkan dan menurunkan suku bunga pemerintah dan bank sentral bisa secara efektif memperlambat atau berusaha mempercepat pertumbuhan ekonomi dalam sebuah negara. Ini dinamakan kebijakan moneter.

Kebijakan pemerintah (fiskal) bisa digunakan untuk mengurangi pengangguran dan atau menstabilkan harga. Bank sentral, dengan kebijakan moneternya juga bisa melakukan upaya dengan menentukan tingkat suku bunga yang berlaku dan jumlah uang beredar di pasar.

2. Transaksi Internasional
Aliran dana antar negara berimbas pada kekuatan ekonomi sebuah negara dan mata uangnya. Semakin banyak uang yang meninggalkan sebuah negara, semakin lemah ekonomi dan mata uang negara tersebut. Negara yang memiliki ekspor lebih dominan, apakah barang dan jasa, secara terus menerus akan membawa uang kedalam negara mereka. Uang ini kemudian bisa diinvestasikan dan bisa menstimulasi pasar keuangan didalam negara tersebut.

3. Spekulasi dan ekspektasi
Spekulasi dan ekspektasi adalah bagian tak terpisahkan dari sistem keuangan. Dimana konsumen, investor dan politisi yakin bahwa ekonomi kedepan dihasilkan dari apa yang dilakukan sekarang. Ekspektasi langkah dimasa yang akan datang tergantung dari tindakan saat ini dan membentuk baik tren saat ini dan masa yang akan datang. Indikator sentimen merupakan yang biasa digunakan untuk mengukur bagaimana kelompok-kelompok tertentu merasakan kondisi ekonomi saat ini. Analisis dari indikator ini dan juga bentuk analisa fundamental dan teknikal lainnya bisa menciptakan sebuah bias atau ekspektasi dari tingkat harga yang akan datang dan arah tren.

4. Penawaran dan Permintaan Penawaran dan permintaan untuk produk, mata uang dan investasi lainnya menciptakan dinamika tarik-dorong pada harga. Harga dan suku bunga berubah seiring dengan perubahan penawaran dan permintaan. Jika sesuatu pada permintaan dan penawaran mulai melemah, harga akan naik. Jika penawaran naik melebihi permintaan saat ini, harga akan turun. Jika penawaran relatif stabil, harga bisa berfluktuasi naik atau turun seiring dengan perubahan tingkat permintaan.

Sumber : seputarforex.com​

 

Efek Pada Tren Jangka Pendek Dan Panjang

Faktor-faktor diatas menyebabkan fluktuasi jangka pendek dan panjang di pasar, sehingga penting untuk mengetahui bagaimana semua elemen tersebut bersama-sama menciptakan sebuah tren. Memang faktor-faktor ini berbeda secara kategori, namun mereka terhubung secara erat satu sama lain.

1. Efek Pemerintah
Kebijakan pemerintah akan berimbas pada transaksi internasional, yang memainkan peran dalam spekulasi, serta permintaan dan penawaran. Penerbitan berita pemerintah, seperti perubahan dalam kebijakan pengeluaran dan pajak, juga keputusan dari bank sentral untuk mempertahankan atau merubah suku bunga memiliki efek dramatis dalam tren jangka panjang.

Suku bunga dan tingkat pajak yang rendah bisa memicu konsumsi dan pertumbuhan ekonomi. Ini memiliki kecenderungan untuk mendorong harga pasar lebih tinggi, tetapi pasar tidak selalu merespon positif hal ini karena adanya faktor lain yang mungkin turut bermain di sini. Suku bunga dan tingkat pajak yang lebih tinggi, contohnya, mengurangi konsumsi dan menghasilkan kontraksi atau penurunan jangka panjang pada harga pasar.

Dalam jangka pendek, rilis kebijakan pemerintah dan bank sentral bisa menyebabkan fluktuasi besar pada harga seiring dengan trader dan investor melakukan aksi beli dan jual sebagai respon dari informasi tersebut. Meningkatnya aktivitas menjelang pengumuman seperti ini bisa menciptakan tren jangka pendek, sementara itu tren jangka panjang akan mulai terbentuk ketika investor benar-benar telah menangkap dan mencerna bagaimana imbas dari informasi yang diumumkan kepada pasar.

2. Efek Transaksi Internasional
Transaksi internasional, neraca pembayaran antar negara dan kekuatan ekonomi lebih sulit untuk di analisa dalam basis harian, tetapi mereka memiliki peran besar dalam tren jangka panjang di banyak pasar. Pasar valas adalah patokan seberapa baik mata uang sebuah negara dan ekonomi dibanding dengan mata uang negara lain. Tingkat permintaan yang tinggi terhadap sebuah mata uang berarti mata uang tersebut akan menguat terhadap mata uang lainnya.

Nilai dari mata uang sebuah negara juga memainkan sebuah peran apabila pasar lainnya akan berkinerja di negara tersebut. Jika mata uang sebuah negara lemah, hal ini akan mengurangi investasi di negara tersebut, seiring dengan potensi profit yang dikikis oleh lemahnya mata uang.

3. Efek Pelaku Pasar
Analisa dan posisi yang diambil oleh trader dan investor didasari oleh informasi kebijakan pemerintah dan transaksi internasional akan menciptakan spekulasi kemana harga akan bergerak. Ketika cukup banyak orang setuju mengenai arah tertentu, pasar akan memasuki sebuah tren yang bisa bertahan sendiri bahkan dalam waktu bertahun-tahun. Tren juga dapat tercipta oleh pelaku pasar yang salah dalam analisanya. Mereka yang dipaksa untuk keluar dan melikuidasi kerugiannya dapat mendorong harga bergerak lebih jauh dalam arah tertentu.

4. Efek Penawaran dan Permintaan
Penawaran dan permintaan mempengaruhi individual, perusahaan dan pasar keuangan secara keseluruhan. Di beberapa pasar, seperti pasar komoditi, penawaran ditentukan oleh jumlah produk fisik. Misalnya penawaran dan permintaan untuk minyak secara konstan berubah, menyesuaikan berapa harga yang ingin dibayarkan oleh salah satu pelaku pasar untuk hari ini dan di masa yang akan datang. Ketika penawaran berkurang dan permintaan meningkat, kenaikan jangka panjang pada harga minyak bisa terjadi.

Semua pasar memiliki dinamika yang serupa. Pasar saham misalnya, berfluktuasi dalam skala jangka pendek dan panjang dan menciptakan tren. Ancaman penawaran yang berkurang di harga saat ini memaksa pembeli untuk membeli diharga yang tinggi dan lebih tinggi lagi, menciptakan kenaikan harga yang besar. Jika sekelompok besar penjual akan memasuki pasar, hal ini akan meningkatkan tingkat penawaran dari saham yang tersedia dan bisa menekan harga turun. Hal ini terjadi disemua jangka waktu.

Kesimpulan
Pemerintah, transaksi internasional, spekulasi atau ekspektasi, serta penawaran dan permintaan terhubung satu sama lain seiring dengan ekspektasi kondisi masa depan membentuk keputusan saat ini yang membentuk tren.

Pemerintah mempengaruhi tren sebagian besar melalui kebijakan fiskal dan moneter. Kebijakan ini mempengaruhi transaksi internasional dimana akhirnya akan mempengaruhi kekuatan ekonomi. Spekulasi dan ekspektasi akan mendorong harga berdasarkan apa yang mungkin akan terjadi di masa depan. Akhirnya, perubahan penawaran dan permintaan akan menciptakan tren seiring dengan banyaknya pelaku pasar berusaha untuk mendapatkan harga terbaik.

Sumber : seputarforex.com

 
Belajar Forex Dari Sistem Trading Terburuk


Baru-baru ini di suatu forum trader, ada seorang member yang memberikan pengumuman yang menurut saya agak aneh. Bunyinya, "Dicari EA yang dijamin selalu loss". Lho, buat apa cari Expert Advisor yang dijamin loss?

Ternyata, dia berharap bisa menggunakan sinyal dari EA tersebut sebagai sinyal terbalik. Entah bagaimana cara dia mencari atau memanfaatkan EA yang dijamin selalu loss itu dan saya takkan mengulasnya di sini. Namun, melihat pengumuman tersebut membuat saya berpikir, memang ada baiknya kita mengetahui hal terburuk supaya kita bisa mengetahui di mana letak kesalahan atau kelemahannya, agar kelak bisa menghindarinya.

Nah, sehubungan dengan sistem trading, saya pernah membaca tentang satu metode yang dikatakan sebagai sistem trading terburuk yang pernah ada. Memang sih, sistem trading tersebut memiliki rekor terburuk ketika digunakan sistem trading di pasar saham. Namun, tak ada salahnya kita coba lihat, siapa tahu kita bisa ambil pelajaran dari sistem trading terburuk tersebut.

Sistem Trading Terburuk

Metode yang disebut-sebut sebagai sistem trading terburuk tersebut dikenal dengan istilah Average Down. Inti dari strategi ini adalah, trader melakukan aksi buy di saat tren sedang turun (harga bergerak berlawanan dengan keinginan trader), dan aksi buy ini dilakukan berulang-ulang selama tren terus menerus turun. Tujuan asalnya adalah mencari harga terendah dan mencoba menurunkan harga rata-rata saham yang sudah dibeli tersebut, sehingga apabila nantinya harga mulai naik, kita bisa menjual dengan keuntungan yang lebih tinggi.

Contohnya, katakanlah harga per lembar saham saat itu USD50 dan kita membeli sebanyak 1 lot. Harga kemudian turun menjadi USD40 per lembar. Bukannya melakukan Cut Loss, kita justru melakukan pembelian lagi sebanyak 1 lot pula, sehingga harga rata-rata 2 lot saham yang kita miliki adalah USD45. Jika harga ternyata masih turun lagi, kita kembali melakukan aksi beli kembali dengan tujuan untuk makin mengurangi harga rata-rata saham yang sudah kita miliki. Demikian seterusnya.

Nah, sudahkah terbayang bagaimana seandainya harga terus turun dan tak juga berbalik naik, padahal persediaan dana trader terbatas? Wah… menurut saya, itu sih sama saja dengan membuang uang.

Terbayangkah bila kita melakukan strategi yang sama di pasar forex? Mungkin Anda berpendapat, melawan trend seperti itu bisa saja kita lakukan apabila Money Management kita kuat.

Saya tak bermaksud mengatakan kalau melawan tren itu salah. Toh, kata para master, tak ada posisi yang "salah" dalam trading. Tapi… mari kita berpikir secara rasional saja. Buat apa "menyia-nyiakan" margin kita untuk mengulang posisi yang masih floating (jauh) negatif? Bukankan akan lebih menguntungkan secara rasional untuk menggunakan margin di posisi yang searah dengan trend saja!? Walaupun seandainya tren memang kemudian berubah arah dan floating negatif tersebut akhirnya ter-closed positif, bukankah kita tetap rugi waktu!?

Poin-poin yang Dapat Dipelajari Trader

Dalam ilmu ekonomi, apalagi bila berhubungan dengan investasi, kita harus selalu menghitung biaya kesempatan alias Opportunity Cost. Makna Opportunity Cost adalah kerugian karena kita tak memanfaatkan suatu alternatif bagus lantaran memilih alternatif lain pada waktu yang sama.

Jadi, seandainya kita memelihara posisi floating minus tersebut selama seminggu, kita seharusnya berpikir bahwa kita telah menyia-nyiakan modal trading kita selama seminggu tersebut, karena masih terpakai untuk menjaga posisi floating yang entah kapan akan berakhir. Akibatnya, kita jadi kehilangan kesempatan menggunakan modal tersebut untuk melakukan open position lain yang kemungkinan bisa menghasilkan profit lebih cepat dan atau lebih banyak.

Oke, jadi, pelajaran apa yang bisa kita ambil dari sistem trading terburuk ini? Kalau boleh saya simpulkan di sini, ada empat hal:
  1. Jangan trading dengan menentang tren.
  2. Jangan terlalu percaya diri dan keras kepala mempertahankan pendapat, padahal pasar kemungkinan sudah memberikan sinyal berbeda.
  3. Jangan ragu untuk melakukan Cut Loss atau mengeksekusi Stop Loss, alias meng-"amputasi" posisi merugi sebelum kerugian makin membengkak.
  4. Saat dihadapkan pada banyak sinyal trading pada tempo bersamaan, pilihlah yang potensi profit dan risikonya paling proporsional. Jangan sampai kita harus menanggung Opportunity Cost karena salah mengeksplorasi peluang yang profitabilitasnya paling buruk dan risikonya paling tinggi.

 
Belajar Forex Dari Sistem Trading Terburuk


Baru-baru ini di suatu forum trader, ada seorang member yang memberikan pengumuman yang menurut saya agak aneh. Bunyinya, "Dicari EA yang dijamin selalu loss". Lho, buat apa cari Expert Advisor yang dijamin loss?

Ternyata, dia berharap bisa menggunakan sinyal dari EA tersebut sebagai sinyal terbalik. Entah bagaimana cara dia mencari atau memanfaatkan EA yang dijamin selalu loss itu dan saya takkan mengulasnya di sini. Namun, melihat pengumuman tersebut membuat saya berpikir, memang ada baiknya kita mengetahui hal terburuk supaya kita bisa mengetahui di mana letak kesalahan atau kelemahannya, agar kelak bisa menghindarinya.

Nah, sehubungan dengan sistem trading, saya pernah membaca tentang satu metode yang dikatakan sebagai sistem trading terburuk yang pernah ada. Memang sih, sistem trading tersebut memiliki rekor terburuk ketika digunakan sistem trading di pasar saham. Namun, tak ada salahnya kita coba lihat, siapa tahu kita bisa ambil pelajaran dari sistem trading terburuk tersebut.

Sistem Trading Terburuk

Metode yang disebut-sebut sebagai sistem trading terburuk tersebut dikenal dengan istilah Average Down. Inti dari strategi ini adalah, trader melakukan aksi buy di saat tren sedang turun (harga bergerak berlawanan dengan keinginan trader), dan aksi buy ini dilakukan berulang-ulang selama tren terus menerus turun. Tujuan asalnya adalah mencari harga terendah dan mencoba menurunkan harga rata-rata saham yang sudah dibeli tersebut, sehingga apabila nantinya harga mulai naik, kita bisa menjual dengan keuntungan yang lebih tinggi.

Contohnya, katakanlah harga per lembar saham saat itu USD50 dan kita membeli sebanyak 1 lot. Harga kemudian turun menjadi USD40 per lembar. Bukannya melakukan Cut Loss, kita justru melakukan pembelian lagi sebanyak 1 lot pula, sehingga harga rata-rata 2 lot saham yang kita miliki adalah USD45. Jika harga ternyata masih turun lagi, kita kembali melakukan aksi beli kembali dengan tujuan untuk makin mengurangi harga rata-rata saham yang sudah kita miliki. Demikian seterusnya.

Nah, sudahkah terbayang bagaimana seandainya harga terus turun dan tak juga berbalik naik, padahal persediaan dana trader terbatas? Wah… menurut saya, itu sih sama saja dengan membuang uang.

Terbayangkah bila kita melakukan strategi yang sama di pasar forex? Mungkin Anda berpendapat, melawan trend seperti itu bisa saja kita lakukan apabila Money Management kita kuat.

Saya tak bermaksud mengatakan kalau melawan tren itu salah. Toh, kata para master, tak ada posisi yang "salah" dalam trading. Tapi… mari kita berpikir secara rasional saja. Buat apa "menyia-nyiakan" margin kita untuk mengulang posisi yang masih floating (jauh) negatif? Bukankan akan lebih menguntungkan secara rasional untuk menggunakan margin di posisi yang searah dengan trend saja!? Walaupun seandainya tren memang kemudian berubah arah dan floating negatif tersebut akhirnya ter-closed positif, bukankah kita tetap rugi waktu!?

Poin-poin yang Dapat Dipelajari Trader

Dalam ilmu ekonomi, apalagi bila berhubungan dengan investasi, kita harus selalu menghitung biaya kesempatan alias Opportunity Cost. Makna Opportunity Cost adalah kerugian karena kita tak memanfaatkan suatu alternatif bagus lantaran memilih alternatif lain pada waktu yang sama.

Jadi, seandainya kita memelihara posisi floating minus tersebut selama seminggu, kita seharusnya berpikir bahwa kita telah menyia-nyiakan modal trading kita selama seminggu tersebut, karena masih terpakai untuk menjaga posisi floating yang entah kapan akan berakhir. Akibatnya, kita jadi kehilangan kesempatan menggunakan modal tersebut untuk melakukan open position lain yang kemungkinan bisa menghasilkan profit lebih cepat dan atau lebih banyak.

Oke, jadi, pelajaran apa yang bisa kita ambil dari sistem trading terburuk ini? Kalau boleh saya simpulkan di sini, ada empat hal:
  1. Jangan trading dengan menentang tren.
  2. Jangan terlalu percaya diri dan keras kepala mempertahankan pendapat, padahal pasar kemungkinan sudah memberikan sinyal berbeda.
  3. Jangan ragu untuk melakukan Cut Loss atau mengeksekusi Stop Loss, alias meng-"amputasi" posisi merugi sebelum kerugian makin membengkak.
  4. Saat dihadapkan pada banyak sinyal trading pada tempo bersamaan, pilihlah yang potensi profit dan risikonya paling proporsional. Jangan sampai kita harus menanggung Opportunity Cost karena salah mengeksplorasi peluang yang profitabilitasnya paling buruk dan risikonya paling tinggi.


Di forex trading ada banyak sekali peluang (cara dan teknik trading) dalam menghasilkan dan mencari uang. Apa yang anda perlukan adalah mencari trading system personal anda sendiri, atau teknik trading forex yang terbukti profitable bagi anda, konsisten, dan dapat diandalkan (reliable). Jika anda telah menemukan trading system personal, maka gerbang kesuksesan telah ada di depan mata.

Anda tidak harus pusing dengan istilah-istilah yang ada di dunia forex. Karena waktu sangatlah berharga, cari sistem yang simple untuk bisa menemukan tipe dan karakter trading anda.

 

Aliran Pergerakan Harga Pasar

Aliran pergerakan harga di pasar forex tak bisa dikendalikan siapapun. Pemahaman tentang ini sangat penting bagi trader.

Salah satu kesulitan utama trader pemula adalah menemukan posisi di pasar forex dan memahami aliran pergerakan harga yang seakan-akan terus berubah setiap detiknya. Paparan artikel ini dimaksudkan untuk mengakrabkan Anda dengan pemahaman tentang pasar forex.

Bayangkan Anda sedang berada ditengah sungai yang airnya mengalir dengan deras. Hanya Anda sendiri yang menentukan arah gerak Anda. Jika bergerak mengikuti arah aliran arus sungai, Anda akan bisa bergerak dengan cepat. Namun sebaliknya, bila Anda bergerak pada arah berlawanan, melawan arah aliran arus sungai, Anda akan bergerak dengan pelan atau bahkan tidak bergerak sama sekali atau terseret oleh arus jika Anda tidak kuat bertahan. Pada kenyataannya jika Anda bergerak ke arah yang berlawanan, maka diperlukan usaha yang keras hanya agar Anda tetap bisa bertahan dan tidak hanyut terbawa arus. Karena arus sungai cukup deras dan selalu mendorong Anda ke arah yang berlawanan, Anda harus bersusah payah untuk bergerak melawan arus, tetapi itu tidak menolong. Anda akan tetap akan hanyut terbawa aliran arus sungai.

Banyak orang yang lebih suka bersusah payah melawan arah aliran arus sungai. Mereka mencoba semua cara untuk dapat tetap bertahan dan berusaha mencapai arah yang berlawanan. Mungkin solusinya adalah: jika tetap bergerak melawan arah arus hasilnya adalah frustasi. Jika Anda masih berada didalam sungai dan ingin terbebas dari frustasi maka Anda bisa keluar dari sungai. Tetapi itu berarti menyerah. Ada satu solusi yang mudah, yaitu dengan menerima kenyataan bahwa masalahnya bukan pada aliran arus sungai. Arus sungai memang demikian adanya. Aliran air memang mengalir ke arah yang berlawanan dan Anda tidak akan bisa mengubah arahnya. Jika Anda telah sadar bahwa masalahnya ada pada diri Anda, maka solusinya sudah jelas : santai saja dan ikuti arah aliran arus.

aliran-pergerakan-harga-pasar-106000-1.jpg

Sumber : seputarforex.com

 
Mulai Belajar Trading Forex

Berawal dari kegagalan minggu pertama yang berbuah Margin Call, saya kemudian bertemu dengan rekan-rekan trader yang lebih senior. Tak hanya itu, saya juga menemukan forum tempat para trader bisa sharing, saling berbagi pengalaman dan memberikan semangat. Ternyata, belajar dengan bimbingan mentor dan komunitas forum itu jauh lebih mudah, dibanding belajar sendiri lewat e-book maupun site-site atau bahkan kursus-kursus singkat. Mengapa? Karena mentor dan teman-teman di forum, selain berfungsi mengarahkan apa yang perlu kita pelajari, juga bisa memberikan dorongan semangat dalam menghadapi situasi yang terkadang tidak sesuai harapan.

Saya masih ingat, ketika pada suatu saat saya mengalami MC (untuk kesekian kalinya), saya kemudian laporan ke mentor saya. Ternyata beliau cuma berkomentar, "MC? biasa, ambil aja pelajaran dari situ dan jangan lakukan kesalahan yang sama." Teman-teman di forum juga bisanya justru memberikan semangat dan dorongan untuk terus belajar bagi teman-teman yang mengalami loss maupun MC.

Dari kejadian itulah akhirnya saya menyimpulkan bahwa mempunyai mentor dan komunitas akan lebih memudahkan kita belajar trading, sehingga waktu yang diperlukan juga menjadi relatif singkat. Selain itu, sharing bisa memudahkan kita untuk berbagi semangat dan dukungan satu sama lain, sehingga proses belajar menjadi lebih cepat dan menyenangkan. Sangat jauh berbeda ketika saya mencoba belajar sendiri yang hasilnya juga amburadul. Nah, itulah sebabnya, saya sangat menganjurkan kepada teman-teman yang ingin belajar trading forex untuk mencari mentor sebagai pembimbing utama dalam proses belajar trading.

Bagaimana Cara Menemukan Mentor Yang Tepat?

Memang belajar di bawah arahan mentor bisa mempersingkat waktu belajar trading forex kita. Namun pertanyaannya adalah, mentor seperti apa yang tepat untuk dijadikan pembimbing? Barangkali beberapa kriteria mentor di bawah ini dapat dijadikan dasar untuk menemukan mentor yang tepat:

  1. Mentor trading forex juga harus seorang trader. Ada baiknya demikian, karena belajar dengan mentor yang tidak berprofesi sebagai trader, atau tidak memiliki pengalaman dalam trading, bisa jadi cukup menyulitkan. Ketahui juga rekam jejak karirnya (histori) sehingga kualifikasi seorang mentor sekaligus trader jadi lebih meyakinkan.
  2. Seorang pembimbing trading forex harus realistis, artinya mentor harus bisa menjelaskan tentang kondisi pasar, manajemen risiko, serta hal-hal mendasar penting lainnya. Mentor yang hanya menjanjikan profit tanpa loss hendaknya diwaspadai. Sebaliknya, mentor yang realistis bisa menjelaskan bagaimana memperoleh profit yang konsisten.
  3. Pastikan mentor menguasai materi. Untuk mengetahui apakah mentor menguasai materi, bisa dilihat dari jawaban yang ia berikan, apakah memuaskan atau tidak.
  4. Mentor trading forex yang baik mau memberikan evaluasi. Seorang pembimbing trading forex selayaknya mau memberi penilaian pada kekurangan kita untuk bisa diperbaiki, tidak hanya mengejar materi bimbingan agar cepat selesai. Trading forex adalah proses, sehingga dibutuhkan Follow Up untuk memonitori perkembangan trading selama ini.
  5. Yang paling penting dan paling utama adalah, seorang mentor hendaknya orang yang sabar. Belajar trading forex agaknya cukup membingungkan, sehingga perlu kiranya seorang mentor yang sabar dan telaten.
Lalu, dimana kira-kira mentor yang seperti kriteria di atas biasa dijumpai? Kalau saran saya, aktiflah di forum-forum ataupun chat room yang membahas tentang forex. Anda bisa mengamati dari post-post yang ada, mana trader yang senior dan kelihatan sabar serta mampu memberikan penjelasan yang mudah dipahami. Rajinlah bertanya, tunjukkan bahwa kita serius mau belajar. Biasanya sih mereka akan dengan senang hati membantu dan menerima kita jadi murid. Tapi perlu diingat juga, sesabar-sabarnya mentor kita, jangan selalu berharap mereka menjelaskan panjang lebar tentang hal-hal dasar dalam forex yang sebenarnya bisa kita dapatkan jawabannya dari berbagai artikel forex. Kunci dari belajar trading adalah jangan pernah berputus asa dan terus mencoba. Gunakan juga akun demo agar proses belajar trading forex lebih optimal.

 
Mulai Belajar Trading Forex

Berawal dari kegagalan minggu pertama yang berbuah Margin Call, saya kemudian bertemu dengan rekan-rekan trader yang lebih senior. Tak hanya itu, saya juga menemukan forum tempat para trader bisa sharing, saling berbagi pengalaman dan memberikan semangat. Ternyata, belajar dengan bimbingan mentor dan komunitas forum itu jauh lebih mudah, dibanding belajar sendiri lewat e-book maupun site-site atau bahkan kursus-kursus singkat. Mengapa? Karena mentor dan teman-teman di forum, selain berfungsi mengarahkan apa yang perlu kita pelajari, juga bisa memberikan dorongan semangat dalam menghadapi situasi yang terkadang tidak sesuai harapan.

Saya masih ingat, ketika pada suatu saat saya mengalami MC (untuk kesekian kalinya), saya kemudian laporan ke mentor saya. Ternyata beliau cuma berkomentar, "MC? biasa, ambil aja pelajaran dari situ dan jangan lakukan kesalahan yang sama." Teman-teman di forum juga bisanya justru memberikan semangat dan dorongan untuk terus belajar bagi teman-teman yang mengalami loss maupun MC.

Dari kejadian itulah akhirnya saya menyimpulkan bahwa mempunyai mentor dan komunitas akan lebih memudahkan kita belajar trading, sehingga waktu yang diperlukan juga menjadi relatif singkat. Selain itu, sharing bisa memudahkan kita untuk berbagi semangat dan dukungan satu sama lain, sehingga proses belajar menjadi lebih cepat dan menyenangkan. Sangat jauh berbeda ketika saya mencoba belajar sendiri yang hasilnya juga amburadul. Nah, itulah sebabnya, saya sangat menganjurkan kepada teman-teman yang ingin belajar trading forex untuk mencari mentor sebagai pembimbing utama dalam proses belajar trading.

Bagaimana Cara Menemukan Mentor Yang Tepat?

Memang belajar di bawah arahan mentor bisa mempersingkat waktu belajar trading forex kita. Namun pertanyaannya adalah, mentor seperti apa yang tepat untuk dijadikan pembimbing? Barangkali beberapa kriteria mentor di bawah ini dapat dijadikan dasar untuk menemukan mentor yang tepat:

  1. Mentor trading forex juga harus seorang trader. Ada baiknya demikian, karena belajar dengan mentor yang tidak berprofesi sebagai trader, atau tidak memiliki pengalaman dalam trading, bisa jadi cukup menyulitkan. Ketahui juga rekam jejak karirnya (histori) sehingga kualifikasi seorang mentor sekaligus trader jadi lebih meyakinkan.
  2. Seorang pembimbing trading forex harus realistis, artinya mentor harus bisa menjelaskan tentang kondisi pasar, manajemen risiko, serta hal-hal mendasar penting lainnya. Mentor yang hanya menjanjikan profit tanpa loss hendaknya diwaspadai. Sebaliknya, mentor yang realistis bisa menjelaskan bagaimana memperoleh profit yang konsisten.
  3. Pastikan mentor menguasai materi. Untuk mengetahui apakah mentor menguasai materi, bisa dilihat dari jawaban yang ia berikan, apakah memuaskan atau tidak.
  4. Mentor trading forex yang baik mau memberikan evaluasi. Seorang pembimbing trading forex selayaknya mau memberi penilaian pada kekurangan kita untuk bisa diperbaiki, tidak hanya mengejar materi bimbingan agar cepat selesai. Trading forex adalah proses, sehingga dibutuhkan Follow Up untuk memonitori perkembangan trading selama ini.
  5. Yang paling penting dan paling utama adalah, seorang mentor hendaknya orang yang sabar. Belajar trading forex agaknya cukup membingungkan, sehingga perlu kiranya seorang mentor yang sabar dan telaten.
Lalu, dimana kira-kira mentor yang seperti kriteria di atas biasa dijumpai? Kalau saran saya, aktiflah di forum-forum ataupun chat room yang membahas tentang forex. Anda bisa mengamati dari post-post yang ada, mana trader yang senior dan kelihatan sabar serta mampu memberikan penjelasan yang mudah dipahami. Rajinlah bertanya, tunjukkan bahwa kita serius mau belajar. Biasanya sih mereka akan dengan senang hati membantu dan menerima kita jadi murid. Tapi perlu diingat juga, sesabar-sabarnya mentor kita, jangan selalu berharap mereka menjelaskan panjang lebar tentang hal-hal dasar dalam forex yang sebenarnya bisa kita dapatkan jawabannya dari berbagai artikel forex. Kunci dari belajar trading adalah jangan pernah berputus asa dan terus mencoba. Gunakan juga akun demo agar proses belajar trading forex lebih optimal.


Tidak sedikit yang ingin belajar mengenal forex karena mengikuti orang lain yang telah memiliki keuntung besar dan sukses trading. Jika Anda memang punya keinginan yang kuat untuk belajar trading forex, maka Anda bisa mempelajarinya dari orang yang Anda lihat sukses tersebut. Bertanyalah dengan sungguh-sunguh padanya, karena biasanya trader enggan untuk berbagi ilmu pada orang awam yang hanya ingin tahu saja.

Jika Anda tidak menunjukan kesungguhan Anda dalam keingintahuan Anda tentang forex, biasanya trader tersebut hanya akan menjawab ala kadarnya saja. Misalnya jika Anda bertanya apa itu trading forex, biasanya dia hanya akan menjawab trading mata uang asing atau jawaban lainnya yang simpel dan kiranya dapat dimengerti oleh orang yang awam forex. Padahal, kenyataannya trading forex ini tidak sesimpel itu.

 

Buy pada harga tinggi, sell pada harga rendah?

Ada anjuran dalam psikologi pasar yang mengatakan "jangan takut untuk membeli pada harga tinggi dan menjual pada harga rendah" (buy high, sell low). Marilah kita telaah apa maksudnya. Jika harga pasar sedang tinggi, berarti pasar sedang merangkak naik. Mereka yang takut untuk buy karena menganggap harga pasar sudah terlalu tinggi adalah mereka yang bergerak melawan aliran arus sungai seperti contoh diatas. Mungkin saja aliran sungai berbalik arah, tetapi Anda tidak bisa memprediksi kapan akan terjadi hanya dengan menentukan lamanya arah aliran saat ini. Bisa saja arus tetap mengalir seperti arah alirannya sekarang hingga waktu yang tidak bisa diprediksi. Juga ketika harga pasar sedang rendah, mereka yang takut untuk sell karena menganggap harga sudah terlalu rendah, adalah mereka yang juga melawan arah aliran arus.

Tak peduli Anda akan tetap bertahan melawan aliran pergerakan harga pasar atau mengikuti arah pergerakannya, pasar akan tetap terus bergerak, dengan membawa Anda serta. Kenapa trader mencoba menahan arah aliran pergerakan pasar? Mereka melakukan itu karena mereka cenderung bermain secara psikologi dengan pasar. Permainan yang paling umum adalah Anda merasa bisa mengendalikan aliran pergerakan pasar walaupun sebenarnya Anda tidak pernah bisa. Anda tidak menyadari bahwa Anda sedang bersusah payah melawan pergerakan harga pasar. Sebaliknya, Anda berusaha untuk terus menerus menemukan cara agar bisa melawan pasar.

Sebagai contoh, jika Anda cenderung pada perkiraan pasar bearish, Anda akan selalu mengharapkan harga pasar turun. Setiap ada sedikit pergerakan kearah bawah Anda selalu membuka posisi sell, dan akibatnya Anda sering loss. Tetapi proses tersebut selalu Anda ulangi dengan terus berharap harga pasar benar-benar bearish. Setiap transaksi selalu Anda lakukan dengan penuh semangat.

Trader sering tidak mau menerima kenyataan yang tak bisa dihindari, yaitu loss. Pasar selalu bergerak berlawanan dengan posisinya, tetapi trader tersebut selalu menolak mengikuti arus arah gerakan pasar dan juga menolak menerima kenyataan loss sekecil apapun. Jika loss-nya bertambah besar maka akan lebih sulit untuk diterima hingga pada akhirnya tak ada pilihan lain kecuali menerima loss yang sudah terlanjur bertambah besar.

Solusi dari masalah mencoba menahan aliran arus harga pasar adalah dengan menyadari bahwa tidak ada yang bisa dilakukan terhadap pasar. Masalahnya ada pada trader itu sendiri. Tidak peduli apakah trader mengikuti aliran arus pasar atau bertahan melawannya, pasar akan tetap terus bergerak. Aliran pergerakan harga pasar jauh lebih besar dari yang diperkirakan trader. Jika trader mencoba melawan pasar, pasar akan tampak melawan balik trader tersebut, tetapi pasar bukanlah masalah utamanya. Masalah utamanya adalah bagaimana trader tersebut menyikapi aliran pergerakan harga pasar.

Sumber : seputarforex.com

 

Bosan Trading?

Tidak perlu merasa bersalah ketika Anda ingin cuti bertrading. Gunakan kesempatan ini untuk belajar lebih banyak hal. Saat awal saya belajar forex, saya bener-bener heran klo ada temen trader yang bilang sedang cuti trading karena lagi rada jenuh. Maklumlah, saat itu saya justru lagi seneng-senengnya belajar trading, sampai-sampai di akhir pekan pun saya tetap buka trading platform untuk sekedar utak-atik chart, tarik-tarik fibo atau trend line. Setelah lewat setahun, ternyata saya sendiri mengalami saat-saat merasa jenuh trading. Bukan bosan sama sekali sih, cuma gak mood aja buat open position.

bosan-trading-62096-1.jpg


Mungkin temen-temen trader di sini juga pernah atau bakalan mengalami hal yang sama. Saya hanya ingin sedikit berbagi, bagaimana kita bisa mengatasi rasa jenuh dan bosan trading ini. Sebenernya rasa jenuh ini manusiawi sih namanya juga manusia, adalah rasa bosan terhadap apa yang rutin kita lakukan. Kalau trading hanya sebagai hobi, jenuh trading juga gak akan masalah. Ya mungkin seperti apa yang temen saya bilang itu, cuti aja dulu beberapa waktu. Nanti kalau sudah timbul semangat lagi, baru mulai trading lagi.

Hanya saja masalahnya, bagaimana saat cuti itu kita tetep tidak ketinggalan up-date dan yang terpenting, tidak kehilangan touch kita. Jangan sampai saat kita mulai trading lagi, kita malahan udah bener-bener "lupa" gimana caranya trading. Cuti trading bagi seorang trader tidak selalu berarti kita sama sekali tidak membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan trading. Meskipun kita tidak melakukan open position, ada baiknya kalo kita juga tetap up-date informasi lah. Setidaknya kita tahu trend jangka panjang yang sedang terjadi. Saat-saat “cuti” ini bisa kita manfaatkan untuk aktif di forum, atau mungkin belajar teknik-teknik trading baru.

Ya tentu saja frekuensi mengoprek hal-hal yang berkaitan dengan trading ini kita perjaranglah, kan namanya juga lagi cuti. Kalau keseringan ntar malahan jadi lebih enek. Buat temen-temen trader yang sedang semangat-semangatnya belajar, saran saya sih jangan terlalu digeber deh. Yah, biar tetep awet aja semangatnya. Lebih konsisten dalam belajar, gitulah. Jangan cuma semangat menggebu di awal, tapi sekali kena MC dah ilfil dan memutuskan untuk pensiun dini sebagai trader.

Buat temen-temen trader senior, sekali-sekali istirahat jugalah dari trading. Kalo istilah Stephen R. Covey, sempatkan untuk "sharpen the saw". Jangan terus menebang pohon tanpa istirahat, karena bagaimanapun ada saat-saat dimana "gergaji" yang kita pakai untuk menebang pohon juga perlu kita asah. Memang dengan berhenti menebang pohon untuk mengasah gergaji, kita seakan-akan "membuang" waktu, tapi dengan mengasah gergaji sejenak, pekerjaan menebang pohon selanjutnya akan lebih cepat dan lancar bukan?

Jadi intinya, jangan merasa bersalah untuk beristirahat sejenak. Keseimbangan hidup kita harus tetap terjaga supaya kondisi psikologis kita juga selalu sehat untuk menghadapi segala kondisi, termasuk untuk mengambil keputusan dalam trading. Bukankan kata para master, trading itu 10% teknikal dan 90% psikologis? Jadi menjaga kesehatan psikologis juga sangat perlu bagi seorang trader, selain juga kesehatan fisologis tentunya.

Ok deh, itu semua hanya saran kok. Masing-masing dari kita yang tahu persis kapan saatnya untuk berhenti sejenak dari kegiatan rutin kita. Toh kalo emang udah enek, gak bisa dipaksain juga kok untuk trading. Malahan biasanya kalo saya sih, kalo lagi gak mood trading dipaksain juga hasilnya juga biasanya akan amburadul deh.

Sumber : seputarforex.com

 

3 Cara News Trading

Ada tiga cara News Trading yang paling umum dilakukan, yaitu Trade the Number, Fade the News, dan Straddle Stop (Jebakan Batman). iklan iklan Data ekonomi cenderung menjadi salah satu katalis yang paling penting untuk pergerakan jangka pendek di pasar forex. Pergerakan harga pada pasangan-pasangan mata uang akan merespon tidak hanya berita ekonomi AS, tetapi juga berita dari seluruh dunia. Hal ini memunculkan teknik News Trading di kalangan trader forex. Namun, bagaimana cara News Trading itu pada prakteknya?

Pada dasarnya, trading style seorang News Trader tergantung dari tiga hal, yaitu News yang dihadapi, kecepatan News Service yang digunakan, serta kecepatan internet yang digunakan. Berbasis pada poin-poin tersebut, ada tiga cara News Trading yang umum dilakukan:

  1. Trade The Number, yang dilakukan SETELAH News dirilis,
  2. Fade The News yang dilakukan SETELAH News dirilis, dan
  3. Straddle Stop atau jebakan Batman, yang dilakukan SEBELUM News dirilis.

3-cara-news-trading-109963-29745.jpg
​​

Sumber : seputarforex.com

 

1. Trade The Number

Trader yang menggunakan gaya trading ini adalah trader yang melakukan order posisi setelah News dirilis. Ada dua cara dalam melakukan trading jenis ini:

  • Ambil posisi sebelum lonjakan (spike) harga terjadi.
  • Atau bila terlambat masuk dan spike sudah terjadi, maka cara lain adalah dengan menunggu terjadinya retracement, kemudian ambil posisi setelah terlihat retracement selesai dan pergerakan mulai bergerak searah lagi dengan nilai data yang dirilis.

Dengan cara pertama, seorang News Trader bisa mengambil keuntungan maksimum dari lonjakan harga yang terjadi. Namun, style ini tidak mudah untuk dilakukan. Kita ketahui bahwa lonjakan harga bisa terjadi hanya berselang micro second setelah News dirilis. Karenanya, untuk menggunakan cara News Trading ini dibutuhkan:

  • News Service terbaik, sekelas Bloomberg, Reuters atau SecretNewsWeapon, yang tentunya tidak murah. Minimal $750 / bulan.
  • Koneksi internet yang cepat. Kalau mungkin yang tersambung ke tier 1 Network Internasional. Jarang ISP yang memilikinya. Kalaupun ada pastinya mahal.

Jika Anda belum memiliki account Forex senilai $30.000 (Rp300 juta), sebaiknya tidak mencoba untuk menjadi Trader dengan style ini. Karena sepertinya kurang pas biayanya.

Ada kelemahan lain dari cara trading ini, yaitu bila ada dua jenis data yang dirilis dalam tempo bersamaan dan ternyata keduanya konflik, maka sangat mungkin spike yang terjadi akan terdistorsi dan harga bergerak naik turun dengan sangat cepat seperti yoyo, hingga Stop Loss yang telah dipasang pun dapat tersapu.

Cara kedua memang kurang begitu menjanjikan profit yang tinggi. Namun, bila dilakukan dengan tepat dan nilai data yang dirilis cukup kuat, maka kemungkinan profitnya jauh lebih tinggi daripada cara pertama, karena pergerakan harga cenderung relatif lebih stabil dan tenang.

Sumber : seputarforex.com

 
Sukseskan Belajar Trading Forex Dengan Evaluasi Mingguan


Apa yang Anda lakukan saat akhir pekan? Mmm… berhubung market sedang libur, apabila pertanyaan tersebut dilontarkan kepada saya, saya akan jawab: tidur sepuasnya. Iya sih, akhir pekan memang saat istirahat dari kegiatan trading. Akan tetapi, bukan berarti kita tidak melakukan kegiatan apapun yang sehubungan dengan trading. Kalau boleh saya menyarankan, sebaiknya saat akhir pekan kita mereview kembali history transaksi yang telah kita lakukan sepanjang pekan.

Eits, jangan protes dulu. Mungkin Anda merasa, selama akhir pekan, sebaiknya kita istirahat total dari segala kegiatan yang berbau chart. Itu pilihan masing-masing trader sih. Malahan ada teman trader yang sama sekali tidak mau menyentuh PC atau laptop selama akhir pekan. It’s okay, deh. Maksud saya mengusulkan untuk me-review transaksi yang telah kita lakukan selama sepekan adalah sekedar mengetahui apabila ada kesalahan yang telah kita lakukan dan memahaminya agar tidak mengulanginya lagi di kemudian hari.

Belajar Trading Forex Butuh Ketelitian

Trading forex itu kegiatan yang memerlukan ketelitian, ketelatenan dan kesabaran; selain tentunya keberanian untuk mengambil keputusan. Saya ingin menggarisbawahi perlunya ketelatenan dan kesabaran di sini. Salah seorang teman dan mentor saya mengatakan, bahwa dalam trading, perlu adanya ilmu "titen". Hehehe… apa lagi itu?

Maksudnya, dalam trading, kita perlu mengamati dan mengingat-ingat satu kejadian dan apa pengambilan keputusan saat kejadian itu. Apabila hasil dari pengambilan keputusan itu ternyata buruk, alias kita menderita loss atau bahkan mungkin terkena Margin Call (MC), maka kita perlu waspada, apabila di kemudian hari kita menghadapi kondisi yang sama. Jangan sampai kita mengulangi lagi keputusan yang salah tadi.

Lebih lanjut lagi, apabila kita menemukan kejadian yang sama, ada baiknya kalau pengambilan keputusan kita coba dibalik. Maksudnya, apabila saat yang lalu kita, misalnya, melakukan pending order berupa sell limit, maka pada kejadian yang sama di kemudian hari, kita coba untuk melakukan transaksi yang sebaliknya, misalnya buy stop.

Terus terang saya sangat terkesan dengan transaksi pending order berupa sell limit, karena sudah dua kali saya kena MC gara-gara over-self-confidence memasang sell limit ini. Sekarang, apabila saya menghadapi kondisi yang sama seperti saat dulu saya gagal dengan transaksi sell limit itu, saya akan memasang buy stop.

Rajin-Rajinlah Rekam Posisi

Trading Bagaimana kita bisa mengingat begitu banyak transaksi yang pernah kita lakukan? Mmm… salah satu tips yang mungkin bisa Anda coba adalah: rajin-rajinlah meng-capture chart beserta posisi yang Anda ambil. Kalau perlu, setelah posisi tersebut ter-closed, capture sekali lagi. Atau gampangnya, capture chart kita secara berkala, untuk mengetahui apakah posisi yang kita ambil sudah tepat di setiap kondisi. Kita bisa sewaktu-waktu melihat kembali dan belajar dari catatan transaksi kita, bagaimana sebaiknya menghadapi setiap kondisi market.

Oke deh, bukan maksud hati menganjurkan Anda terus berkutat dengan perkara trading forex ini. Toh sebenarnya review ini bisa kita lakukan kapan saja, tidak harus bener-bener di hari Sabtu atau Minggu kok. Bisa saja setiap hari Jumat menjelang market tutup, atau kapan saja Anda merasa perlu.

Selain belajar dari kesalahan kita sendiri, kita juga bisa belajar dari kesalahan orang lain. Salah seorang teman dan mentor saya malah berpesan, "Kalau abis MC bilang-bilang yaa, ntar minta capture transaksi penyebab MC itu". Bukan maksud mengolok-olok kok. Justru, dari kesalahan yang terjadi, kita bisa ambil pelajaran dari situ.

Inti yang ingin saya sampaikan di sini: Selalulah belajar dari kesalahan. Jangan ulangi kesalahan yang sama, akan tetapi ambil kebalikannya. Dalam trading forex, history itu selalu berulang, jadi kita bisa belajar dari pengalaman dan kesalahan yang pernah kita lakukan, seperti yang pernah saya diskusikan dengan partner diskusi, teman dan mentor saya, Rizqi. Oke, selamat berakhir pekan, sampai ketemu lagi di market Senin depan.

 
Sukseskan Belajar Trading Forex Dengan Evaluasi Mingguan


Apa yang Anda lakukan saat akhir pekan? Mmm… berhubung market sedang libur, apabila pertanyaan tersebut dilontarkan kepada saya, saya akan jawab: tidur sepuasnya. Iya sih, akhir pekan memang saat istirahat dari kegiatan trading. Akan tetapi, bukan berarti kita tidak melakukan kegiatan apapun yang sehubungan dengan trading. Kalau boleh saya menyarankan, sebaiknya saat akhir pekan kita mereview kembali history transaksi yang telah kita lakukan sepanjang pekan.

Eits, jangan protes dulu. Mungkin Anda merasa, selama akhir pekan, sebaiknya kita istirahat total dari segala kegiatan yang berbau chart. Itu pilihan masing-masing trader sih. Malahan ada teman trader yang sama sekali tidak mau menyentuh PC atau laptop selama akhir pekan. It’s okay, deh. Maksud saya mengusulkan untuk me-review transaksi yang telah kita lakukan selama sepekan adalah sekedar mengetahui apabila ada kesalahan yang telah kita lakukan dan memahaminya agar tidak mengulanginya lagi di kemudian hari.

Belajar Trading Forex Butuh Ketelitian

Trading forex itu kegiatan yang memerlukan ketelitian, ketelatenan dan kesabaran; selain tentunya keberanian untuk mengambil keputusan. Saya ingin menggarisbawahi perlunya ketelatenan dan kesabaran di sini. Salah seorang teman dan mentor saya mengatakan, bahwa dalam trading, perlu adanya ilmu "titen". Hehehe… apa lagi itu?

Maksudnya, dalam trading, kita perlu mengamati dan mengingat-ingat satu kejadian dan apa pengambilan keputusan saat kejadian itu. Apabila hasil dari pengambilan keputusan itu ternyata buruk, alias kita menderita loss atau bahkan mungkin terkena Margin Call (MC), maka kita perlu waspada, apabila di kemudian hari kita menghadapi kondisi yang sama. Jangan sampai kita mengulangi lagi keputusan yang salah tadi.

Lebih lanjut lagi, apabila kita menemukan kejadian yang sama, ada baiknya kalau pengambilan keputusan kita coba dibalik. Maksudnya, apabila saat yang lalu kita, misalnya, melakukan pending order berupa sell limit, maka pada kejadian yang sama di kemudian hari, kita coba untuk melakukan transaksi yang sebaliknya, misalnya buy stop.

Terus terang saya sangat terkesan dengan transaksi pending order berupa sell limit, karena sudah dua kali saya kena MC gara-gara over-self-confidence memasang sell limit ini. Sekarang, apabila saya menghadapi kondisi yang sama seperti saat dulu saya gagal dengan transaksi sell limit itu, saya akan memasang buy stop.

Rajin-Rajinlah Rekam Posisi

Trading Bagaimana kita bisa mengingat begitu banyak transaksi yang pernah kita lakukan? Mmm… salah satu tips yang mungkin bisa Anda coba adalah: rajin-rajinlah meng-capture chart beserta posisi yang Anda ambil. Kalau perlu, setelah posisi tersebut ter-closed, capture sekali lagi. Atau gampangnya, capture chart kita secara berkala, untuk mengetahui apakah posisi yang kita ambil sudah tepat di setiap kondisi. Kita bisa sewaktu-waktu melihat kembali dan belajar dari catatan transaksi kita, bagaimana sebaiknya menghadapi setiap kondisi market.

Oke deh, bukan maksud hati menganjurkan Anda terus berkutat dengan perkara trading forex ini. Toh sebenarnya review ini bisa kita lakukan kapan saja, tidak harus bener-bener di hari Sabtu atau Minggu kok. Bisa saja setiap hari Jumat menjelang market tutup, atau kapan saja Anda merasa perlu.

Selain belajar dari kesalahan kita sendiri, kita juga bisa belajar dari kesalahan orang lain. Salah seorang teman dan mentor saya malah berpesan, "Kalau abis MC bilang-bilang yaa, ntar minta capture transaksi penyebab MC itu". Bukan maksud mengolok-olok kok. Justru, dari kesalahan yang terjadi, kita bisa ambil pelajaran dari situ.

Inti yang ingin saya sampaikan di sini: Selalulah belajar dari kesalahan. Jangan ulangi kesalahan yang sama, akan tetapi ambil kebalikannya. Dalam trading forex, history itu selalu berulang, jadi kita bisa belajar dari pengalaman dan kesalahan yang pernah kita lakukan, seperti yang pernah saya diskusikan dengan partner diskusi, teman dan mentor saya, Rizqi. Oke, selamat berakhir pekan, sampai ketemu lagi di market Senin depan.


Pasar forex sangat likuid dan dapat diperdagangkan 5 hari dalam seminggu, 24 jam sehari serta memberikan ribuan peluang yang berpotensi akan menguntungkan bagi para trader yang antusias untuk mendapatkan keuntungan secara tidak terbatas dan kerugian yang dapat di batasi. Begitu banyak pergerakan harga dalam semingggu sehingga ketika akhir pekan tiba, para trader forex mungkin tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan dirinya sendiri terkait aktifitas perdagangan forex.

Jika Anda mendapatkan diri Anda dengan tidak melakukan aktifitas tertentu untuk melakukan kegiatan di akhir pekan maka ketika pasar kadang-kadang memberikan harapan pada perdagangan selama 7 hari dalam seminggu. Saya kira, kita bisa gunakan waktu yang kosong untuk mendapatkan keuntungan pada perdagangan forex. Akhir pekan adalah waktu yang tepat untuk merencanakan target, evaluasi perdagangan untuk minggu mendatang.

 

2. Fade The News

Berkebalikan dengan Trade The Number yang memasang posisi searah dengan spike, Fade The News justru memasang posisi berlawanan dengan spike. Entry dilakukan setelah initial spike dianggap sudah maksimum dan dengan harapan terjadi aksi profit-taking yang membuat harga segera bergerak melawan arah initial spike.

Metode ini sangat efektif untuk menghadapi News kelas dua yang biasanya memiliki spike tidak lebih dari 30 pips seperti US Durable Goods Orders, US New Home Sales, ADP, dan PPI. Namun, jangan gunakan metode ini untuk menghadapi News Besar seperti Nonfarm Payroll (NFP), Interest Rate Change, CPI, GDP, dan News besar yang secara historis dapat menggerakkan harga hingga lebih dari 50 pips.

3. Straddle Stop (Jebakan Batman)

Straddle Stop adalah memasang BUY Stop Order dan SELL Stop Order sekitar 30-60 detik sebelum News dirilis dengan jarak 10-15 pips dari current price. Tujuannya adalah menangkap lonjakan naik atau turun yang terjadi saat News dirilis (Baca juga: Memanfaatkan Euforia Pasar Saat Rilis News).

Straddle Stop di gunakan jika dirasa bahwa News Service yang digunakan kurang cepat merilis angka News, sehingga tidak memungkinkan bagi trader untuk mengambil posisi sebelum lonjakan awal (initial spike) terjadi. Memang ada kerugian bila kita menggunakan style ini, yaitu trader tidak bisa memperoleh keuntungan maksimum dari lonjakan harga yang terjadi.

Diantara ketiga cara News Trading di atas, mana yang ingin Anda terapkan? News Trading memiliki resiko yang relatif lebih kecil dibanding melakukan trading berdasarkan analisa teknikal. Meski demikian, jangan menganggap sepele masalah teknikal. Banyak bukti bahwa pergerakan harga yang disebabkan oleh News, ketika berhadapan langsung dengan teknikal kuat, maka pergerakannya akan teredam. Oleh karena itu, alangkah bagusnya jika Anda mengamati pergerakan harga sebelum News dirilis.

Sumber : seputarforex.com

 

Cara Meraih Profit Dari Analisis Fundamental

Meraih profit trading forex dengan analisis fundamental bisa terwujud dengan mudah. Berikut ini adalah tanya jawab analisis fundamental untuk memahami caranya. iklan iklan Pasar forex selalu dipengaruhi oleh analisis fundamental, karena mata uang merupakan dasar dari segala kegiatan ekonomi di dunia. Sayangnya, analisis fundamental sering dinomorduakan oleh para trader.

Alasannya bermacam-macam, mulai dari malas mempelajari ilmu ekonomi yang penuh teori, sampai merasa bahwa analisis teknikal lebih akurat dan profitabel tanpa perlu memelototi data. Padahal, meraih profit trading forex dengan analisis fundamental bukanlah hal yang mustahil. Analisis fundamental sebetulnya juga mudah dipahami.

Tanya Jawab Analisis Fundamental

Berikut ini adalah tanya jawab analisis fundamental, antara trader profesional (A) dengan trader pemula (Q), yang bisa mempermudah pemahaman analisis fundamental Anda. Menariknya lagi, intisari yang terkandung di tanya jawab analisis fundamental ini sudah terfokus pada tujuan utama dalam trading, yakni meraih profit konsisten.

meraih-profit-trading-forex-dengan-analisis-fundamental-283481-29930.jpeg

Q: Kita ingin meraih profit trading forex dengan analisis fundamental. Bagaimana caranya?
A: Kita bisa mengawalinya dengan rajin mengikuti berita-berita fundamental dan mengamati statistik bank sentral. Namun sebelumnya, kita harus memahami dinamika dan era saat ini, karena pada setiap era, dinamika ekonominya berbeda-beda.

Q: Dinamika seperti apa maksudnya? Memahami era artinya apa?
A: Karakteristik era itu cukup kompleks. Namun, apabila tujuan kita adalah untuk trading forex, maka kita setidaknya harus tahu bagian mana dari siklus ekonomi (boom-bust) yang harus kita pahami. Boom-bust cycles atau siklus boom-bust adalah proses ekspansi dan kontraksi dalam ekonomi yang terjadi secara berulang. Boom-bust cycle merupakan karakteristik penting dalam ekonomi kapitalis saat ini.

Q: Apa yang akan kita dapatkan dengan mengamati fase dari siklus itu?
A: Dengan begitu, kita bisa dengan mudah memahami siklus ekonomi secara keseluruhan, karena pada konsepnya semua sama. Saat siklus ekonomi sedang bust maka mata uang suatu negara akan terapresiasi. Sebaliknya, jika sedang boom maka mata uang suatu negara akan terdepresiasi. Hal ini karena boom dibiayai oleh pinjaman, dan sebagian besar pinjaman akan menggunakan cadangan devisa. Memang beginilah struktur finansial global.

Q: Jadi, betul tidak jika saya katakan bahwa saya bisa meraih profit trading forex hanya dengan mengidentifikasi siklus boom-bust dengan tepat?
A: Betul. Siklus boom-bust ini memang sangat ampuh. Event berdampak tinggi akan menjadi ujung tombak yang akan menggerakkan pasar mata uang.

Q: Setelah memahami fase boom-bust, bagaimana cara meraih profit trading forex dari rilis berita?
A: Nah, kalau ini, perhatikan data yang disajikan. Gunakan data itu untuk menciptakan "gambaran besar" tentang fase apa yang sedang terjadi. Gambaran besar di sini artinya daya tarik ekonomi suatu negara bagi para investor untuk menanamkan modal. Gambaran itu dapat membantu kita untuk memahami apa yang sedang terjadi dalam perekonomian. Daya tarik ekonomi suatu negara terhadap global capital merupakan kunci utama untuk mengetahui nilai suatu mata uang terhadap mata uang lain. Dengan memahami gambaran besar itu tadi, maka kita dapat mengidentifikasi siapa yang mendapat keuntungan paling banyak. Kemudian, tempatkan trading kita seirama dengan siapa yang sedang menggerakkan tren. Dari sini, kita bisa dapat profit bukan?

Q: Sebentar, saya belum paham. Bagaimana kita bisa tahu siapa yang sedang paling banyak diuntungkan dalam "gambaran besar" itu? A: Tidak sulit, kok. Ada 3 jenis pelaku pasar: spekulator (pelaku-pelaku pasar finansial), investor, hedger dan pelaku-pelaku komersial. Dalam situasi ketika standar pinjaman cukup longgar dan aliran uang sedang berlimpah, spekulatorlah yang mengambil alih atas siapa saja yang terlibat dalam aktivitas ekonomi. Spekulatorlah yang jadi pengendali utama atas tren harga.

Sedangkan ketika situasi uang sedang tidak murah, maksudnya saat suku bunga berada dalam level yang cocok dengan kondisi ekonomi global, maka investor dan pelaku-pelaku non-spekulatif yang diuntungkan.

Dengan mengetahui siapa yang sedang menggerakkan tren harga, kita juga bisa memahami sifat alamiah siklus, apakah sedang didominasi oleh ekspansi moneter atau oleh inovasi dan peningkatan produktivitas. Namun, kita juga harus tetap memikirkan bahwa sebuah ekonomi yang sedang dalam keadaan tersehatnya pun, dinamikanya tetap dapat digunakan untuk menciptakan bubble.

Bubble sendiri adalah sebuah siklus ekonomi dengan ciri-ciri kenaikan harga aset yang cepat dan diikuti dengan kontraksi. Terutama jika tak ada ketertarikan yang cukup dari para spekulator.

Sumber : seputarforex.com

 
Sekilas Mengenai Margin Call

Saat mulai terjun ke dunia trading forex, Anda akan akrab dengan istilah Margin Call. Ada berbagai kisah yang diceritakan oleh banyak trader mengenai "panggilan tidak mesra" ini, tetapi sangat sedikit yang membagikan tips bagaimana cara menghindari penyebab Margin Call. Sebelum berbicara lebih lanjut, sudah tahukah Anda seperti apa Margin Call yang sebenarnya?

Kebanyakan trader salah mengira bahwa Margin Call sama dengan Stop Out, dimana posisi yang sedang dibuka dan mengalami Loss akan secara otomatis ditutup oleh broker karena modal sudah tidak mencukupi. Hal ini tidak sepenuhnya benar, tetapi tidak sepenuhnya salah. Ada broker yang memberikan level Margin Call dan Stop Out-nya pada nilai yang sama, tetapi ada juga broker yang menyediakan batasan berbeda. Kuncinya adalah membaca dengan teliti penawaran broker mengenai Margin Call dan Stop Out.

Contohnya seperti ini:

Jika Anda bertrading pada broker yang memberikan peraturan Margin Call Level 30% dan Stop Out Level 20%, berarti pada saat Margin Call Level (Equity/margin total x 100%) sudah mencapai 30%, maka Anda akan 'diperingatkan' oleh sistem broker untuk menambah dana. Dalam kasus ini, Anda masih bisa terus trading.

Namun apabila Anda mengacuhkan peringatan tersebut dan membiarkan kerugian hingga mengikis modal trading Anda hingga tersisa 20% saja (Stop Out Level), maka barulah posisi trading akan secara otomatis dihentikan. Di sinilah saat posisi trading yang terbuka secara otomatis akan tertutup.


Nah, sekarang Anda tahu apa itu Margin Call yang benar. Margin Call bukanlah hal yang tiba-tiba terjadi, atau yang sering dikatakan oleh para trader awam sebagai "akal-akalan broker untuk menguras modal trading". Melalui perhitungan yang benar serta ketelitian, ada yang bisa dilakukan untuk menghindari penyebab Margin Call. Sebelum mengetahui cara menghindarinya, kita perlu tahu apa saja penyebab Margin Call tersebut.

Penyebab Margin Call Berasal Dari Diri Sendiri

Ada pepatah yang mengatakan, "Jika Anda mengenal musuh dan mengenal diri sendiri, Anda tidak perlu takut akan hasil dari seratus pertempuran. Jika Anda hanya mengenal diri sendiri tanpa mengenal musuh, pada setiap kemenangan yang Anda dapatkan, Anda juga akan mengalami kekalahan."

Dari petikan di atas, dapat disimpulkan bahwa ketidaksadaran terhadap diri sendiri adalah hal yang sangat berbahaya. Dalam trading forex pun demikian, karena kerugian besar yang sampai bisa mendatangkan Margin Call secara umum berasal dari kurangnya kesadaran diri trader terhadap kelemahannya.

Sekarang, tanyakanlah pada diri Anda sendiri: apakah Anda masih sering melakukan dua hal yang menjadi penyebab Margin Call ini?

1. Over Self-Confidence Alias Terlalu Percaya Diri

Self-Confidence (kepercayaan diri) dengan takaran yang benar memang mutlak diperlukan bagi seorang trader. Jika seorang trader tidak punya rasa percaya diri, tentu akan sulit meraih profit. Jangankan meraih profit, jika untuk membuka atau menutup posisi saja tidak memiliki kepercayaan diri, tentu trader tersebut tidak akan bergerak kemana-mana. Akan tetapi, perasaan percaya diri yang berlebihan juga berbahaya.

Anda baru saja mendapatkan profit besar? Selamat. Namun jangan lupa untuk tetap berdisiplin dengan Money Management yang dimiliki. Kecenderungan untuk kembali membuka posisi setelah mendapatkan profit, merupakan aksi berisiko yang tanpa disadari dapat menjadi penyebab Margin Call. Beberapa trader merasa sangat beruntung saat baru saja meraih profit dan merasa pasar sedang berpihak kepadanya, lalu 'mempertaruhkan' modalnya dengan membuka posisi baru yang berukuran lebih besar.

Over Self-Confidence bisa membuat trader menjadi terlalu berani untuk membuka posisi, bahkan di saat analisa yang dilakukannya terkadang tidak sesuai dengan kondisi pasar. Dengan berbekal keyakinan yang terlalu tinggi, biasanya trader yang terkena penyakit ini akan terus main hantam sesuai keyakinan dia, meskipun akibatnya berakhir dengan mengoleksi Floating negatif. Cepat atau lambat, Over Self-Confidence akan menjadi penyebab Margin Call datang menyapa.

2. Overtrading Alias Melakukan Trading Di Luar Kemampuan

Saat penyakit Over Self-Confidence melanda, maka biasanya diikuti dengan penyebab Margin Call berikutnya, yaitu Overtrading. Kalau keyakinan sudah terlalu berlebihan, maka melakukan Open Posisi akan lebih didasari oleh emosi, bukan lagi perhitungan matang. Trader jadi menganggap enteng aktivitas trading yang dia lakukan. Ketika salah meletakkan Stop Loss, bukannya rehat dan mengevaluasi diri, dia justru masuk ke pasar lagi. Jika masih salah juga, dia justru jadi semakin penasaran dan membuka posisi baru, kali ini dengan Volume yang lebih besar.

Pernah melakukan hal seperti ilustrasi di atas? Berarti Anda telah terjangkit penyakit Overtrading. Mungkin Anda pernah mendengar strategi trading dengan metode Martingale, dimana trader terus membuka posisi ketika memperoleh kerugian sampai mendapat keuntungan yang lebih besar. Akan tetapi, cara seperti itu bukanlah hal yang bisa dilakukan oleh trader pemula dengan modal terbatas.

Harus diingat kembali, trading forex bukanlah sebuah perjudian. Saat Anda membuka posisi, pastikan Margin yang Anda miliki kuat untuk menahan risiko kerugiannya. Hal ini terkadang susah untuk dilakukan, karena sifat penasaran manusia memang biasanya menuntut seseorang untuk selalu membuktikan bahwa hasil analisanya benar.


 
Back
Top