Danau 5 Warna, Keajaiban Alam Lembah Jiuzhaigou

spirit

Mod
img_20181123085759_5bf75ea7585f8.jpg

Mirror Lake dengan batang pohon tumbang kuno yang memang dibiarkan begitu saja. Terlalu indah.

img_20181123090611_5bf76093d3fba.jpg

Five Flower Lake , efek dari tanaman air dan berbagai partikel memberikan 5 warna pada danaunya.

img_20181123090612_5bf7609404ad6.jpg

Five Color Pond, danau dengan air terjernih sampai terlihat semua isinya.

img_20181123090612_5bf7609420268.jpg

Nuorilang Waterfall dengan air yang membeku. Cantik.

Jika ada tempat paling ajaib di atas Bumi, Lembah Jiuzhai harus menjadi salah satunya. Di sini ada danau cantik dengan air yang berwarna-warni.

Menyajikan pemandangan alam yang seperti mimpi. Keindahannya sungguh memanjakan mata, tak cukup kata untuk mendeskripsikan Lembah Jiuzhaigou di China.

Pastinya destinasi ini wajib kamu tambahkan di bucket list liburan kamu. Ini juga yang menjadi alasan saya untuk mendarat di Sichuan di petualangan China kali ini. Adanya Lembah Jiuzhai yang pesonanya bagai negeri impian atau ajaib, yang tidak biasa kita jumpai di kehidupan nyata.

Lembah Jiuzhai atau dikenal dengan Taman Nasional Jiuzhaighou berada di distrik Jiuzhaigou sekitar 450 KM sebelah utara Chengdu, ibukota provinsi Sichuan. Ada 3 cara untuk menggapai Jiuzhaigou.

Pertama dengan penerbangan dari Chengdu yang hanya menempuh 40 menit. Kedua dengan kereta api yang memakan waktu 2 jam saja, namun baru akan beroperasi pada akhir tahun 2019 mendatang. Yang ketiga dengan bus yang menempuh waktu 9 jam.

Saya pilih bus saja karena harga tiketnya cocok dengan kantong, 150 Yuan. Berbekal tiket yang sudah saya beli kemarin sore, saya meluncur ke Xinnanmen Bus Station yang hanya beberapa langkah dari hostel. Sayangnya tidak ada bus malam ke Jiuzhaigou, semuanya jalan pagi jam 7-8.

Di perjalanan jauh seperti ini selalu siapkan diri dengan perbekalan yang mujarab. Seperti makanan, air minum dan Tolak Angin. Karena Tolak Angin cara ampuh mengatasi masuk angin dan masalah lain yang timbul akibat berkendara jarak jauh seperti mual, pusing,capek dll.

Setelah sarapan snack di atas bus, saya langsung ambil Tolak Angin yang selalu setia menemani kemanapun saya pergi. Cewek-cewek China yang duduk di sebelah bertanya apakah itu, saya pun menjelaskan dan menyuruhnya untuk minum serta. Setelahnya badan kami terasa relax, setelah ngobrol sana-sini kami pun tertidur.

Bus berhenti di sebuah restaurant saatnya makan siang. Di sela-sela istirahat sopir memberitahukan bila ada yang akan mengalami altitude sickness untuk bersiap dari sekarang karena bus akan melaju dan menanjak di ketinggian. Karena letak Jiuzhaigou berada di antara pegunungan Min, di sisi ujung dataran tinggi Tibet.

Saya pun memastikan kepada kedua teman baru saya bahwa kita tidak akan mengalami altitude sickness karena udah minum Tolak Angin. Bus melaju lagi lambat laut semakin menanjak dan terus menanjak membawa kita di ketinggian. Berkat Tolak Angin kami baik-baik saja. Justru kami terpesona dengan pemandangan pegunungan di kanan kiri.

Sampailah kami di terminal bus Jiuzhaigou. Di sini kami harus berpisah karena lokasi penginapan kami berbeda. Tapi kami janjian untuk menjelajahi Lembah Jiuzhai barengan besok pagi.

Udara pagi yang cerah dengan cahaya matahari memberi kehangatan dan semangat di musim dingin ini. Suhu dinginnya -5 derajat Celsius. Tapi dengan atribut winter yang pas serta seteguk Tolak Angin setelah sarapan, mampu menepis hawa dinginnya.

Setelah berjalan kaki 10 menit sampai juga di pintu gerbang negeri ajaib. Kedua teman saya sudah menunggu dan antri di ticket office. Tampak antrian panjang dengan beberapa jalur barisan di masing-masing counter ticket.

Ticket yang harus dibayarkan adalah tiket masuk 80 Yuan (16 Nov-31 Dec & 8-31 Mar), sedangkan di musim lain 190 Yuan (1 Apr-15 Nov). Lembah Jiuzhai tutup selama Jan-Feb karena salju dan es melanda Jiuzhaigou dengan alasan keselamatan tidak ada bus yang memasuki area ini.

Selain tiket masuk, ada juga tiket shuttle bus yang akan membawa kita menjelajah, harga tiketnya 90 Yuan. Kita bisa kapan saja naik turun di setiap pemberhentian bus dan berjalan kaki menuju tempat-tempat yang diinginkan. Di dalam bus juga tersedia speaker otomatis yang akan memberitahukan dimana bus akan berhenti dan juga informasi tentang Lembah Jiuzhai.

Taman Nasional Jiuzhaigou mencakup area seluas 72000 hektar yang terdiri dari 3 lembah utama. Lembah Shuzheng, Rize dan Zechawa. Ketiganya membentuk huruf Y. Pemandangan yang diberikan sangat jauh dari ekspektasi.

Terdapat 108 danau tersebar di ujung-ujung lembahnya. Danau-danau tersebut berwarna-warni dengan air yang sangat jernih. Saking jernihnya kita bisa melihat isi dan dasar dari danau tersebut.

Di antaranya Five Flower Lake danau 5 warna, Mirror Lake sebening kaca, Five Color Pond yang airnya paling terang dan jernih, Panda Lake, Long Lake dan masih banyak lagi.

Tidak hanya danau-danau berkilauan, ada juga beragam air terjun yang kecantikannya tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebut saja Pearl Shoal Waterfall yang lebarnya 310 meter menyerupai tirai mutiara.

Ada juga Nuorilang Waterfall yang lebarnya 320 meter, yang merupakan air terjun dataran tinggi terluas di China, serta air terjun Travertine terluas di dunia yang menjadi symbol dari Jiuzhaigou. Ada juga Shuzheng Waterfall dan masih banyak lagi.

Selain itu Lembah Jiuzhai juga memiliki hutan alam hijau yang mencakup area hampir 30.000 hektar. Dengan beragam flora dan fauna di dalamnya. Yang mengkoleksi hampir 3.000 spesies tanaman darat dan air termasuk beberapa di antaranya dilindungi.

Beragam flora ini menyediakan lingkungan yang bagus untuk binatang buas. Ada 170 spesies vertebrata, 141 spesies burung dan 12 spesies binatang langka.

Lembah Jiuzhai dikelilingi oleh pegunungan yang tertutup salju. Dahulunya area ini terpencil dan tersembunyi yang dihuni beragam suku Tibet dan Qiang selama berabad-abad. Yang masih terlihat peradabannya sampai sekarang.

7 dari 9 desa Tibet masih berpenghuni. Mereka melayani wisatawan di jalur utama dengan berjualan souvenir, kerajinan tangan dan makanan.

Sampai tahun 1975 tempat ini masih sulit dijangkau dan tidak diketahui. Hingga tahun 1982 pemerintah China melarang berbagai kegiatan dan membuat Lembah Jiuzhai sebagai taman nasional yang dibuka pada tahun 1984.

Sejak pembukaannya kunjungan turis terus bertambah di setiap tahunnya. Pada tahun 1992 UNESCO telah menetapkan Lembah Jiuzhai sebagai situs warisan dunia dan cagar biosfer dunia pada tahun 1997.

Pada Agustus 2017 gempa bumi berskala 7 menghantam distrik Jiuzhaigou yang menyebabkan Lembah Jiuzhai ditutup sampai tanggal 3 Maret 2018. Tapi sayang, beberapa bulan setelah pembukaannya kembali terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang di Jiuzhaigou.

Negeri ajaib ini ditutup kembali sejak 1 Juli 2018 dan masih belum jelas kapan akan dibuka kembali. Sejak pembukaannya kembali setelah gempa bumi, kunjungan wisatawan ke obyek wisata ini diperketat.

Tidak bisa secara individu, tapi harus join tour yang disediakan oleh travel agent setempat. Jumlah tiket yang dikeluarkan pun dibatasi hanya 2000 per hari.

Lembah Jiuzhai adalah mahakarya alam terhebat dengan pemandangan bak negeri impian, perpaduan antara danau biru, air terjun, hutan hijau, pegunungan salju serta suku Tibet dengan adat istiadatnya. Belum ada tempat lain yang mampu menandingi keindahannya.

Tempat ini membuat kami lebih bersyukur akan indra penting kita, mata. Tanpa mata, kita tidak bisa menikmati keindahannya. Kesehatan kita juga penting, karena tanpa ini kita tidak akan sampai di sini.

Semua anugerah dan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa memang tiada banding. Tugas kita adalah untuk senantiasa bersyukur atas karunia-Nya.


~TravelDetik
 
Back
Top