Intan Erlita Beberkan Kondisi Kejiwaan Warganet yang Suka Membully

sharianews.com

New member
WMUAJMof

Sharianews.com, Di era digital ini, sosial media menjadi hal yang tidak bisa ditinggalkan bagi masyarakat dunia. Bahkan beberapa orang lebih memaksimalkan kehidupannya di media sosial ketimbang kehidupan aslinya.

Sosial media dijadikan tempat eksis dan berbagi. Menurut Intan Erlita selaku psikolog sekaligus publik figur, semua harus siap menerima komentar. Itu konsekwensi telah memposting cuitan atau foto kita ke publik.

“Kalo buat saya ketika kita punya sosmed (sosial media) dan upload sesuatu maka kita harus siap dikomentari. Dan perlu diketahui juga, tidak semua orang juga suka dan pro sama kita, ada juga orang yang tidak suka sama kita tanpa alasan sampai-sampai dia komentar macam-macam di sosial media,” kata Intan.

Jika menimbang dari sisi psikologis, sikap netizen yang selalu berkomentar negatif atau masuk dalam kategori bullying tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.

Pertama, karena berkomentar di sosial media tidak memiliki beban. Sehingga siapapun yang ingin melakukannya hanya tinggal mengetik dan mempostnya (mengirim) https://sharianews.com/posts/intan-erlita-beberkan-kondisi-kejiwaan-warganet-yang-suka-membully
 
WMUAJMof

Sharianews.com, Di era digital ini, sosial media menjadi hal yang tidak bisa ditinggalkan bagi masyarakat dunia. Bahkan beberapa orang lebih memaksimalkan kehidupannya di media sosial ketimbang kehidupan aslinya.

Sosial media dijadikan tempat eksis dan berbagi. Menurut Intan Erlita selaku psikolog sekaligus publik figur, semua harus siap menerima komentar. Itu konsekwensi telah memposting cuitan atau foto kita ke publik.

“Kalo buat saya ketika kita punya sosmed (sosial media) dan upload sesuatu maka kita harus siap dikomentari. Dan perlu diketahui juga, tidak semua orang juga suka dan pro sama kita, ada juga orang yang tidak suka sama kita tanpa alasan sampai-sampai dia komentar macam-macam di sosial media,” kata Intan.

Jika menimbang dari sisi psikologis, sikap netizen yang selalu berkomentar negatif atau masuk dalam kategori bullying tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.

Pertama, karena berkomentar di sosial media tidak memiliki beban. Sehingga siapapun yang ingin melakukannya hanya tinggal mengetik dan mempostnya (mengirim) https://sharianews.com/posts/intan-erlita-beberkan-kondisi-kejiwaan-warganet-yang-suka-membully

di amerika ada komunitas anti medsos. anggotanya ada puluhan ribu. mereka ini mengkampanyekan agar berhenti menggunakan medsos karena merusak pola pikir generasi muda penggunanya
 
Saya sampe'-sampe' sejak September tahun lalu udah nggak mau bikin status WA lagi, padahal yang negur di real life lho...
 
Back
Top