Benda Angkasa Misterius Oumuamua Bukan Pesawat Alien, Tapi...

spirit

Mod
44972308-f7be-4761-b770-d970743dd478.jpg

Oumuamua, demikian julukan untuk sebuah batu angkasa misterius yang membingungkan para ilmuwan. Bahkan ada yang meyakininya sebagai pesawat makhluk luar angkasa alias alien. Penelitian terkini menepis anggapan tersebut walaupun misteri besar masih melingkupinya.

Oumuamua pertama kali terdeteksi pada Oktober 2017 dan cepat teridentifikasi sebagai obyek interstellar yang pernah terlihat memasuki sistem tata surya kita. Dalam penelitian yang dipublikasikan di Nature Astronomy, disebutkan batu ini bergerak di sistem tata surya dalam cara yang aneh dan belum ada penjelasan yang memuaskan soal itu.

"Pergerakan Oumuamua tidak mengikuti gravitasi melalui orbit parabola seperti halnya asteroid. Secara visual ia juga tidak pernah menampilkan karakteristik seperti komet," sebut Dr Matthew Knight, pakar astronomi dari University of Maryland.

Dengan kata lain, Oumumua tidak menampakkan ciri-ciri seperti asteroid ataupun komet. Karena itu, ia belum punya sebutan pasti selain batu angkasa.

Oumuaua memiliki warna gelap kemerahan karena radiasi jutaan tahun dari sinar kosmis, mirip dengan obyek yang ditemukan di Kuiper Belt, yang berada di sisi luar Tata Surya. Namun orbit dan bentuknya memastikan batu ini berasal dari lokasi yang lebih jauh.

Tahun lalu, sebuah penelitian di Harvard menyebutkan bisa jadi obyek ini adalah pesawat alien yang dikirimkan untuk menginvestigasi Bumi. Alasannya Oumuamua punya akselerasi dan kecepatan tinggi serta pergerakannya tak terduga.

Tapi riset terbaru ini meyakini Oumumua adalah benda alam, bukan pesawat alien. "Kami belum pernah melihat apapun seperti Oumuamua di Tata Surya kita. Ia masih merupakan misteri," tambah Knight.

Ia dan tim peneliti mengemukakan teori bagaimana bisa Oumuamua masuk ke Tata Surya dan darimana ia berasal. Ada kemungkinan obyek ini dulunya berada di planet gas raksasa yang mengorbit di sebuah bintang dan orbit itulah yang 'melemparkan' Oumuamua.

Teori itu berdasarkan planet Jupiter yang menciptakan awan bernama Oort di tepi tata surya, sebuah lapisan di mana komet dilahirkan. Obyek di Oort ini terkadang lolos dari gravitasi Matahari dan menuju Tata Surya lain.



sumber
 
Back
Top