Tanpa Tangan, Pilot Wanita Buktikan Bisa Kendarai Pesawat

spirit

Mod
a1ddb771-7dce-4c29-b269-4c48b37386e0_169.jpeg

Jessica Cox bukan sembarang pilot light sport aircraft dengan sosok yang langsung terbayang. Selain pilot wanita, Cox juga terlahir dengan keterbatasan fisik tanpa tangan kanan dan kiri. Saat mengendarai pesawat, Cox menempatkan kaki kanan pada kemudi (yoke) dan kanan pada kontrol mesin pesawat (throttle).

"Saya melakukan hal yang sama seperti pilot lain, namun menggantinya dengan kaki bukan tangan. Awalnya saya merasa takut tiap kali naik pesawat dan tidak terpikir jadi pilot. Namun satu perjalanan dengan pesawat kecil mengubah pandangan saya," kata Cox dikutip dari CNN.

Cox mengatakan saat itu dirinya masih anak-anak, ketika seorang pilot mengajaknya ke ruang kemudi pesawat dengan dual controls. Pilot tersebut melepas kemudi dan mendudukkan Cox di kursi pilot tepat di depan jendela pesawat. Pilot tersebut membiarkan Cox mengemudikan pesawat sambil berpesan untuk menghadapi rasa takut, jangan malah lari atau sembunyi.

Pengalaman tersebut membawa Cox menjalani pelatihan pilot tepat setelah lulus dari University of Arizona pada 2005. Seperti yang sudah diperkirakan, bukan hal mudah menjalani pendidikan penerbangan hanya dengan dua kaki. Cox juga harus menemukan model pesawat yang sesuai dengan kemampuan fisiknya.

"Instruktur dan kontributor banyak membantu saya saat menjalani pendidikan. Selama pelatihan saya melalui trial dan error menemukan jalan keluar atas berbagai masalah. Banyak sekali pertanyaan, keraguan, dan perhatian," kata Cox.

Dengan keterbatasan yang ada, Cox sempat putus asa meraih impiannya. Saat itu, Cox memasang model pesawat yang sesuai kemampuannya sebagai gambar latar komputer. Hal ini ternyata mampu memotivasi Cox hingga meraih sertifikat dari Federal Aviation Administration pada 2008 untuk pesawat jenis Ercoupe.


Terkait keterbatasan fisiknya, Cox yang kini berusia 30an tidak tahu penyebab dirinya lahir tanpa tangan. Cox tampaknya tak punya lengan sejak dalam kandungan namun baru diketahui setelah lahir. Menurut Cox ibunya sangat sedih meski dia terlahir sehat dengan prosedur bersalin normal.

Meski begitu, orangtua Cox tak pernah membiarkan kondisi puterinya menjadi penghalang. Cox masuk sekolah layaknya siswa kebanyakan, ikut berbagai kegiatan tambahan, serta bebas bermain dengan siapa saja. Orangtua Cox juga selalu membesarkan hati dan yakin atas kemampuan puterinya.

"Saya memang sempat sedih dan ditawari menggunakan tangan palsu. Namun rasanya tidak nyaman dan saya merasa beraktivitas lebih baik dengan kaki. Saya punya guru, teman, dan teladan yang mengajari tetap optimis dalam segala kondisi. Sekarang saatnya saya menjadi inspirasi bagi rekan lain yang mengalami keterbatasan," ujar Cox.



sumber
 
Back
Top