Daging Kambing yang Sering Disebut Bikin Darah Tinggi

spirit

Mod
2cbbe7fd-8d33-4a96-9418-b36766a11505.jpeg

Daging kambing sering jadi kambing hitam saat seseorang mengalami darah tinggi. Padahal sebenarnya daging kambing memiliki banyak manfaat.

"Daging kambing adalah alternatif yang lebih sehat dibandingkan daging sapi dan ayam karena memiliki kalori, lemak dan kolesterol yang lebih sedikit," ujar pakar diet Anar Allidina seperti dikutip Global News.

Agar kambing tak dijadikan kambing hitam terus saat kamu mengalami penyakit hipertensi atau masalah kesehatan lainnya, kenali dulu berbagai manfaat daging kambing di hari Idul Adha ini:

Kalori dan Lemak Daging Kambing
Daging kambing yang kehadirannya berlimpah sebagai hewan kurban mengandung lebih sedikit kalori dibanding daging sapi. Dalam 3 ons daging kambing memiliki 122 kalori. Sedangkan 3 ons daging sapi terkandung 179 kalori. Selain itu lemak daging kambing juga tak sebanyak sapi. Dalam setiap 2,6 gram daging kambing total lemaknya hanya 3 ons dalam setiap penyajiannya atau hanya 1/3 dari setiap 7,9 gram daging sapi.

Lemak Jenuh Daging Kambing
Berdasarkan riset yang telah dilakukan Harvard School of Public Health, manusia tidak direkomendasikan makan daging merah karena tingginya lemak jenuh dalam makanan tersebut. LEmak jenuh yang terlalu banyak jumlahnya dalam makan bisa menyebabkan naiknya kolesterol dan tekanan darah.

Namun daging kambing bisa menjadi alternatif jika ingin tetap mengonsumsi daging merah. Lemak jenuh daging kambing lebih sedikit dibandingkan ayam dan sapi. Badan Obat-obatan dan Makanan Amerika Serikat menyarankan seseorang hanya boleh makan 20 gram lemak jenuh setiap harinya. Dan daging kambing mengandung 4% dari kebutuhan lemak jenuh harian manusia.

Kandungan Zat Besi Daging Kambing
Jika bicara soal kolesterol, lagi-lagi daging kambing dapat menjadi alternatif yang lebih sehat dibandingkan daging sapi. Dalam setiap 3 ons daging kambing terkandung 63,8 mg kolesterol, jauh lebih sedikit dibandingkan daging sapi yang mencapai 73,1 mg kandungan kolesterolnya. Selain itu, daging kambing juga kaya zat besi. Dalam setiap penyajian daging kambing terkandung 3,2 mg zat besi, sedangkan daging sapi hanya 2,9 mg.

Protein Daging Kambing
Daging hewan kaya akan protein. Namun kandungan protein daging kambing lebih sedikit dibandingkan sapi dan ayam. Dalam setiap penyajian daging kambing terkandung 23 gram protein, sedangkan sapi danayammenganding 25 gram protein. Bahkan dalam setiap penyajian 3 ons daging kambing sudah bisa memenuhi 46% kebutuhan harian protein kamu.


~wolipop
 
Trik makan daging kambing tanpa tensi naik

0_56_1189_852_0c83dd9daa5858684510660ce92feae142110427.JPG


Sudah menjadi tradisi di Indonesia untuk makan daging kambing saat Hari Raya Idul Adha. Namun banyak orang yang ketakutan makan daging kambing karena konon daging hewan ini bisa menaikkan tensi darah. Benarkah demikian?

"Sebenarnya, daging kambing itu sedikit sekali menaikan tekanan darahnya. Karena kandungan bahan yang ada pada daging kambing dan sapi itu sama saja," ungkap dr. Ika Prasetya Wijaya, ApPD, K-KV, FINASIM, kepada BeritaSatu.com.

"Justru lemak daging kambing lebih rendah dibanding sapi atau ayam. Sedangkan untuk kolesterol hampir sama," kata Ati Nirwanawati SKM, MARS, seorang ahli gizi kepada KOMPAS.com.

Lemak yang terkandung dalam daging kambing adalah 9,2 per 100 gram. Angka ini lebih kecil daripada lemak yang terkandung dalam sapi, yaitu 14 per 100 gram. Daging ayam mengandung lemak paling tinggi, yaitu 25 per 100 gram. Sedangkan ikan memiliki kandungan lemak paling rendah, yaitu 4,5 per 100 gram.

Daging ayam, kambing, ataupun sapi memiliki kadar kolesterol yang sama, yaitu 70 per 100 gram.

"Karena itu, penderita hipertensi wajib membatasi konsumsi semua jenis daging, tidak hanya kambing. Cukup 50 gram per satu kali makan," kata Ati.

"Dalam 100 gram daging kambing yang dibuat sate bisa menghasilkan energi sebanyak 150 kalori. Kalori yang masuk ini akan diubah menjadi lemak tubuh," ujar Dr dr Saptawati Bardosono, MSc, kepada detikHealth.

Dr Saptawati menerangkan bahwa 100 gram daging kambing dijadikan gulai maka akan menghasilkan kalori sebesar 125 kalori. Sedangkan jika diolah menjadi sop kambing jumlah kalorinya hanya sebesar 35 kalori karena ketika dibikin sop ada tambahan air dan sayuran yang bisa mengurangi kekentalan lemaknya. Sedangkan jika dibikin gulai, kalorinya bertambah karena kuahnya yang bersantan kental.

Sedangkan cara yang paling aman untuk mengonsumsi daging kambing adalah dengan menyantapnya bersama sayuran seperti tomat, wortel atau kentang untuk mengurangi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh.

"Jadi kalau makan sate kambing, acarnya juga dimakan jangan hanya dijadikan hiasan saja. Sedangkan bagi penderita hipertensi lebih baik tidak makan sama sekali, karena daging kambing itu sangat gurih jadi pasti susah untuk membatasinya," papar Dr Saptawati.

Selain menyertakan sayuran dalam mengonsumsinya, sebaiknya masyarakat tidak makan lemak yang berwarna putih dari daging kambing itu serta kurangi kue kering yang manis dan sirop yang bisa menambah jumlah kalori dalam tubuh.

Minuman yang paling bagus untuk menyertai pesta sate kambing adalah jus mentimun. Mentimun mengandung banyak serat, potasium, dan magnesium. Ketiganya baik untuk mengontrol tekanan darah, baik tekanan darah tinggi maupun rendah.

"Sebetulnya, efek ini bisa diperoleh dari sayur dan buah jenis apa pun, termasuk salah satunya mentimun. Yang penting jangan lupa untuk mengonsumsi sayur dan buah saat makan daging," kata Dr Saptawati Bardosono, seperti dikutip Kompas Health.


~beritagar.id
 
Cara Memilih Daging Kambing Untuk Sate

thumb_900_news_detail.jpeg

Saat pergi berbelanja ke pasar daging, bawaannya ingin segera cepat-cepat pulang dan meramu daging tersebut menjadi beragam kuliner lezat. Apalagi saat dihadapkan dengan daging kambing, yang terlintas dalam pikiran adalah sate kambing yang empuk, panas, disertai paduan bumbu kacang yang mantap. Memang, tak ada pilihan kuliner yang lebih pas untuk memasak daging kambing selain dengan membuat sate.

Tapi, jangan terburu-buru membeli daging kambing dulu ya. Agar sate kambing yang akan dimasak benar-benar lezat, simak dulu beberapa tips memilih daging kambing yang tepat untuk sate.

Memilih Daging Segar

Sate kambing yang lezat, tentu diperolah dari daging kambing yang segar. Untuk memilih daging kambing yang segar ini, pilih daging yang warnanya merah. Biasanya ciri daging segar ini juga ditampakkan dengan warna merah yang cerah, bahkan terkadang bisa berwarna merah muda atau pink. Sementara bagian tubuh kambing yang cocok untuk diolah menjadi sate lantaran teksturnya yang empuk, antara lain panggung, has luar (sirloin), has dalam (tenderloin) serta bagian punuk (chateaubriand) yang terkenal empuk dan berharga mahal.

Aroma Prengus Khas

Kambing terkenal dengan bau prengusnya yang khas. Kadang ada yang sampai menyengat, meski sudah berbentuk potongan daging. Meski begitu, aroma prengus kambing ini bisa dijadikan tanda untuk mendapatkan daging kambing yang masih segar. Namun begitu, aroma prengus daging kambing yang segar tidak begitu menyengat. Dengan kata lain, jauhi daging kambing yang beraroma prengus cukup tajam, karena sudah tidak segar lagi.

Bertekstur Kenyal dan Padat

Selain aroma prengus, indikator daging kambing yang masih segar dapat diketahui dari teksturnya yang kenyal dan juga padat. Daging yang seperti ini bakal lebih pas untuk dimasak menjadi sate. Sebab, saat dibakar maupun dipanggang, dagingnya tidak sampai menyusut, hingga berasa alot ketika dimakan.

Daging Berlemak Putih

Guna menciptakan rasa sate yang lebih gurih, biasanya ditambahkan bagian lemak kambing dalam setiap tusuknya. Jika memilih lemak daging kambing, pilihlah yang berwarna putih. Bagian ini bisa lumer namun tidak sampai menjadi keras saat dibakar. Hasilnya, rasa gurih bakal membuat cita-rasa sate kian menggoyang lidah saat disantap.

Aplikasikan tips tersebut secara cermat saat membeli daging kambing, agar sate kambing yang lezat dan empuk bisa dilahap dengan nikmat.



~citarasaindonesia.co.id
 
Back
Top