3.000 Pendaki Padati Gunung Merbabu Malam Ini

spirit

Mod
81170764-d7e7-480f-9fe6-8ba4b6663994_169.jpeg

Sebanyak 3.000-an pendaki diperkirakan akan memadati Gunung Merbabu malam 17 Agustus ini. Besok pagi, akan digelar upacara menyambut HUT ke-74 di tiga lokasi.

"Upacara HUT Kemerdekaan 17 Agustus besok diselenggarakan pukul 10.00 WIB pada tiga jalur pendakian," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Junita Parjanti, Jumat (16/8/2019).

Tiga lokasi yang akan digelar upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia itu di jalur Selo, Boyolali yakni di Sabana 2 dengan petugas upacara dari BTNGMb, Koramil Selo dan relawan merbabu.

Kemudian di Pos II Wekas, petugas upacara dari BTNGMb, SAR Semesta, MMP/MPA, potensi SAR Magelang dan relawan Merbabu. Upacara juga akan dilaksanakan di jalur pendakian Thekelan dengan petugas upacara dari Balai TNGMb, relawan, MMP/MPA. Upacara di tiga lokasi tersebut juga akan melibatkan para pendaki.

Tentang jumlah pendaki yang bakal naik ke Merbabu diperkirakan mencapai 3.000-an orang. Dari pantauan dari Sidaring (aplikasi online), atau pendaki yang mendaftar lewat online, jumlah pendaki lewat Selo pada tanggal 16 Agustus 2019 sebanyak 2.908 pendaki. Jumlah tersebut belum termasuk pendaki yang datang dan mendaftar langsung di pintu-pintu pendakian.

Kemudian tanggal 17 Agustus 2019 sebanyak 1.543 pendaki dan tanggal 18 Agustus 2019 sebanyak 108 pendaki. Dari jumlah pendaki tersebut, sebagian besar melewati jalur pendakian Selo, Boyolali yang merupakan jalur favorit pendakian Gunung Merbabu.

"Jika dilihat dari SIDARING diperkirakan malam ini ada 3.000 pendaki di Taman Nasional Gunung Merbabu. Konsentrasi massa (pendaki) akan terpecah pada 4 lokasi, yaitu di Pos II, Pos III (Watu tulis), Sabana 1 dan Sabana 2," jelasnya.

74d9a962-2427-4abc-9f93-d26b31c4e3ce_169.jpeg

Lokasi-lokasi tersebut cukup luas dan diperkirakan mampu menampung kemah ribuan pendaki tersebut. Untuk memantau membludaknya pendaki selama dua hari ini, pihak BTNGMb mengerahkan hampir semua pendakinya. Selain itu, BTNGMb juga melibatkan para relawan, MMP/MPA melalui kegiatan Kerjantara.

"Hampir semua staff BTNGMb diturunkan ke jalur pendakian dan tempat wisata TNGMb dan kami juga melibatkan melibatkan para relawan, MMP/MPA melalui kegiatan Kerjantara untuk memantau pendakian," tandas Yunita.

Sementara itu Kasubbag TU BTNGMb, Johan Setiawan, menambahkan untuk mengantisipasi padatnya pendaki, petugas resort diberi kewenangan untuk menutup sementara jika terpantau dalam CCTV di Sabana cuaca atau situasi yang tidak mendukung.

Pihaknya mengimbau kepada pendaki dan calon pendaki untuk memastikan peralatan dan logistik yang dibawa memenuhi prinsip safety, mengingat cuaca yang sangat panas pada siang hari dan sangat dingin saat malam hari. Selain itu, para pendaki juga diminta untuk membawa sampahnya turun, tidak membawa tisu basah dan alat atau barang-barang yang tidak proper. Juga hati-hati jika membuat perapian karena saat ini musim kemarau dan rawan terjadi kebakaran.

"Jika jalurnya padat, mohon bersabar. Jangan memaksanakan diri saat bertemu dengan rombongan lain pada titik-titik jalur yang sempit, agar tidak terjadi berdesak-desakan yang bisa membayakan," imbaunya.

Mengingat saat ini musim kemarau dan jalan kering, licin dan berdebu agar berhati-hati dan menggunakan sepatu standart tracking.

"Jaga kekompakan rombongan dan jangan pernah meninggalkan teman, rombongan yang lemah atau cedera," imbuh dia.


sumber
 
81170764-d7e7-480f-9fe6-8ba4b6663994_169.jpeg

Sebanyak 3.000-an pendaki diperkirakan akan memadati Gunung Merbabu malam 17 Agustus ini. Besok pagi, akan digelar upacara menyambut HUT ke-74 di tiga lokasi.

"Upacara HUT Kemerdekaan 17 Agustus besok diselenggarakan pukul 10.00 WIB pada tiga jalur pendakian," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Junita Parjanti, Jumat (16/8/2019).

Tiga lokasi yang akan digelar upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia itu di jalur Selo, Boyolali yakni di Sabana 2 dengan petugas upacara dari BTNGMb, Koramil Selo dan relawan merbabu.

Kemudian di Pos II Wekas, petugas upacara dari BTNGMb, SAR Semesta, MMP/MPA, potensi SAR Magelang dan relawan Merbabu. Upacara juga akan dilaksanakan di jalur pendakian Thekelan dengan petugas upacara dari Balai TNGMb, relawan, MMP/MPA. Upacara di tiga lokasi tersebut juga akan melibatkan para pendaki.

Tentang jumlah pendaki yang bakal naik ke Merbabu diperkirakan mencapai 3.000-an orang. Dari pantauan dari Sidaring (aplikasi online), atau pendaki yang mendaftar lewat online, jumlah pendaki lewat Selo pada tanggal 16 Agustus 2019 sebanyak 2.908 pendaki. Jumlah tersebut belum termasuk pendaki yang datang dan mendaftar langsung di pintu-pintu pendakian.

Kemudian tanggal 17 Agustus 2019 sebanyak 1.543 pendaki dan tanggal 18 Agustus 2019 sebanyak 108 pendaki. Dari jumlah pendaki tersebut, sebagian besar melewati jalur pendakian Selo, Boyolali yang merupakan jalur favorit pendakian Gunung Merbabu.

"Jika dilihat dari SIDARING diperkirakan malam ini ada 3.000 pendaki di Taman Nasional Gunung Merbabu. Konsentrasi massa (pendaki) akan terpecah pada 4 lokasi, yaitu di Pos II, Pos III (Watu tulis), Sabana 1 dan Sabana 2," jelasnya.

74d9a962-2427-4abc-9f93-d26b31c4e3ce_169.jpeg

Lokasi-lokasi tersebut cukup luas dan diperkirakan mampu menampung kemah ribuan pendaki tersebut. Untuk memantau membludaknya pendaki selama dua hari ini, pihak BTNGMb mengerahkan hampir semua pendakinya. Selain itu, BTNGMb juga melibatkan para relawan, MMP/MPA melalui kegiatan Kerjantara.

"Hampir semua staff BTNGMb diturunkan ke jalur pendakian dan tempat wisata TNGMb dan kami juga melibatkan melibatkan para relawan, MMP/MPA melalui kegiatan Kerjantara untuk memantau pendakian," tandas Yunita.

Sementara itu Kasubbag TU BTNGMb, Johan Setiawan, menambahkan untuk mengantisipasi padatnya pendaki, petugas resort diberi kewenangan untuk menutup sementara jika terpantau dalam CCTV di Sabana cuaca atau situasi yang tidak mendukung.

Pihaknya mengimbau kepada pendaki dan calon pendaki untuk memastikan peralatan dan logistik yang dibawa memenuhi prinsip safety, mengingat cuaca yang sangat panas pada siang hari dan sangat dingin saat malam hari. Selain itu, para pendaki juga diminta untuk membawa sampahnya turun, tidak membawa tisu basah dan alat atau barang-barang yang tidak proper. Juga hati-hati jika membuat perapian karena saat ini musim kemarau dan rawan terjadi kebakaran.

"Jika jalurnya padat, mohon bersabar. Jangan memaksanakan diri saat bertemu dengan rombongan lain pada titik-titik jalur yang sempit, agar tidak terjadi berdesak-desakan yang bisa membayakan," imbaunya.

Mengingat saat ini musim kemarau dan jalan kering, licin dan berdebu agar berhati-hati dan menggunakan sepatu standart tracking.

"Jaga kekompakan rombongan dan jangan pernah meninggalkan teman, rombongan yang lemah atau cedera," imbuh dia.


sumber

Wowww amazing
 
Back
Top