Sindrom Kekinian Gaya Hidup Anak Muda Milenial

spirit

Mod
hipwee-architecture-beautiful-blur-1438073-640x422.jpg

Generasi milenial, dalam KBBI daring yang berarti berkaitan dengan generasi yang lahir pada tahun 1980-2000. Sama halnya dengan sindrom kekinian ini dialami oleh generasi yang lahir pada tahun 1980-2000-an, namun sindrom ini lebih banyak dialami pada generasi milenial dengan kisaran umur 10-35 tahun. Dari rentan tahun dan umur tersebut sindrom kekinian biasanya dialami dari kalangan anak SD sampai ibu-ibu muda masa kini. Sindrom kekinian saat ini lebih banyak dialami oleh remaja, dari yang belum puber sampai sudah puber dengan gaya hidup yang biasanya glamor dan mengikuti perkembangan zaman.

Beda zaman beda gaya, sindrom kekinian yaitu sebuah pandangan, pola pikir, cara berkomunikasi, dan gaya hidup yang serba up to date dan hits yang dipengaruhi oleh perkembangan zaman. Sindrom kekinian dalam sebuah pandangan umum yaitu segala hal dalam gaya hidup yang penuh dengan sifat glamor yang mengikuti perkembangan zaman dan bisa bersifat negatif maupun positif. Pola pikir yang ada pada sindrom kekinian ini biasanya bersifat instan dan tidak terlalu berpikir panjang, Sindrom kekinian pun dapat memasuki ranah komunikasi yang mempengaruhi generasi milenial dalam cara berkomunikasi, memilih media untuk berkomunikasi, bahkan gaya bahasa yang digunakan pada saat berkomunikasi.

Sindrom kekinian ini juga dapat dilihat dari cara berpakaian, generasi milenial ini lebih lihai dalam memilah dan memadupadankan pakaian mereka berdasarkan sudut pandang dari role model baik dalam ataupun luar negeri, role model masa kini yang membuat generasi milenial lebih berani dan terkadang melupakan norma-norma berpakaian yang sewajarnya.

Tak hanya seperti contoh di atas, generasi milenial juga memiliki kegiatan atau suatu cara dalam kehidupan sehari-harinya yang dirangkum dalam 5 hal di bawah ini:


  1. Milenial kini memiliki cita-cita yang bukan hanya sekedar hal akademis saja, mereka kini berkeinginan menjadi seleb dadakan dan punya banyak followers.
  2. Punya uang ataupun tidak, mata generasi milenial pasti akan tertuju pada aplikasi belanja online yang kini banyak memunculkan promo dengan harga yang sangat miring.
  3. Cashless, cara yang kini populer di kalangan milenial bahkan dunia, memilih alat transaksi yang paling praktis juga menjadi hal yang digemari saat ini yang dapat dibuktikan pada banyaknya aplikasi untuk segala jenis transaksi.
  4. Instagramable, wifi, “colokan”, beberapa alasan untuk memilih tempat hangout.Hal tersebut yang membuat milenial kurang mementingkan rasa makanan dan hanya melihat keindahannya saja dari restoran ataupun tempat hangoutnya.
  5. Media sosial, bukan hanya aktif dan pamer di media sosial milenial kini memperindah postingan di platform media sosialnya. Salah satunya Instagram, dapat dilihat dari feedinstagram yang rapih dari segi bentuk, warna, dan kombinasi lainnya.

Seperti kelima contoh dari keseharian generasi milenial saat ini bahwa sindrom kekinian juga digambarkan sebagai kecenderungan akan suatu hal dengan pesatnya perkembangan zaman memiliki berbagai dampak yang dirasakan oleh generasi milenial sendiri, diantaranya adalah dampak positif dan negatif pada sindrom kekinian generasi milenial berikut ini:

Dampak negatif:

  • Gaya hidup konsumtif dan glamor
  • Kurangnya komunikasi dan interaksi tatap muka/secara langsung
  • Memudahkan segala hal
  • Melupakan norma-norma yang ada
  • Menyusahkan orang tua
  • Acuh tak acuh terhadap lingkungan
  • Terpengaruh budaya luar

Dampak positif:

  • Lebih percaya diri
  • Bisa lebih kreatif dan inovatif
  • Banyak menjalin hubungan sosial melalui kehidupan maya nya di internet
  • Lebih berani akan keputusannya
  • Bisa mengikuti perkembangan zaman
  • Lebih kritis
  • Multitalenta

Dampak positif dan negatif tersebut amat sangat berpengaruh pada perkembangan pribadi generasi milenial itu sendiri, dampak negatif yang ada pada sindrom kekinian ini utamanya sangat berpengaruh terhadap generasi milenial dengan kisaran umur 9-16 tahun karena generasi dengan kisaran umur tersebut masih pada tahap pertumbuhan dan menuju pubertas di mana jika tidak bisa diimbangi pastinya akan sangat memengaruhi gaya hidup dan perilaku mereka di lingkungannya, itulah mengapa sindrom ini amat sangat berbahaya jika dampak negatif tersebut tidak bisa diimbangi oleh generasi milenial yang masih dalam pertumbuhan.

Bukan hanya soal generasi milenial dengan kisaran umur 9-12 tahun saja, dampak negatif ini jika tidak bisa diimbangi oleh milenial dengan kisaran umur 17-35 juga sama saja bisa memengaruhi gaya hidup dan perilaku di kehidupannya, namun pada generasi dengan kisaran umur 17-35 ini setidaknya mereka bisa mengontrol beberapa elemen negatif yang ada pada sindrom kekinian ini karena mereka bisa lebih mengontrol dengan kedewasaannya itu.

Bukan hanya dampak negatif saja, dampak positif dari sindrom kekinian juga sangat memengaruhi gaya hidup generasi milenial, harapan yang ada pada dampak positif ini pastinya agar generasi milenial dapat mengimbangi dampak negatif yang terjadi pada sindrom kekinian ini. Kini dampak-dampak tersebut juga sudah terlihat pada milenial kini seperti memanfaatkan media sosial sebagai salah satu mata pencaharian yang cukup memengaruhi keberlangsungan hidupnya, pemanfaatan relasi dalam hubungan media sosial dan mengikuti perkembangan zaman menjadi alasan mereka bisa menemukan hal yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan milenial dengan sindrom kekiniannya yang terus berjalan.

Harapannya dari dampak positif dan negatif sindrom kekinian ini bisa menjadi hal baik untuk menyeimbangi sindrom kekinian agar tidak terlalu berlebihan dan berjalan sesuai dengan kondisi lingkungan mereka tanpa melupakan norma-norma khususnya di Indonesia ini. Sindrom ini dalam skala besar memang memiliki hal yang negatif, namun jika bisa menyeimbangi dengan dampak positif dan pemanfaatannya dengan baik pasti sindrom ini bukan sekedar perilaku yang dirasa buruk namun bisa menjadi motivasi untuk keberlangsungan hidup yang lebih baik.



~hipwee.com
 
Back
Top