Depresi merupakan gangguan kesehatan yang serius dan umum dialami oleh sebagian orang. Kondisi ini kerap memengaruhi cara berpikir, tingkah laku serta perasaan seseorang yang mengalaminya.
Seseorang yang menderita depresi sering kali merasakan kesedihan dan hilang ketertarikan terhadap hal yang pernah dinikmatinya. Tak hanya itu, depresi juga dapat mengakibatkan seseorang menghadapi masalah fisik dan emosi serta mengalami penurunan kinerja.
Gejala dari depresi sendiri dapat bervariasi dari yang ringan sampai berat seperti rasa sedih berkepanjangan, kehilangan ketertarikan, merasa tidak berguna, kehilangan energi, tidak nafsu makan, susah berpikir jernih, bahkan sampai berpikir tentang kematian dan bunuh diri.
Dokter spesialis kedokteran jiwa Agung Frijanto menjelaskan beberapa faktor yang dapat membuat seseorang lebih rentan untuk mengalami depresi.
“Dalam ilmu medis ada beberapa faktor menyebabkan seseorang lebih mudah terkena depresi yaitu faktor biologis, psikososial, dan spiritual,” ujar Agung di Kementerian Kesehatan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tiap 10 Oktober, mengutip CNNIndonesia.com.
Faktor pertama yang membuat seseorang lebih rentan terhadap depresi adalah faktor biologis. Faktor biologis ini berkaitan dengan gen serta neurotransmitter yang diturunkan secara genetik di dalam keluarga.
Sedangkan faktor kedua ialah faktor psikososial. Faktor ini berhubungan dengan kondisi sosial dan lingkungan sekitar. Misal saja, seseorang yang berada di lingkungan berisi orang-orang negatif tentu lebih rentan terkena depresi daripada orang dengan lingkungan yang positif.
Faktor terakhir merupakan faktor spiritual yang berkaitan dengan kondisi iman keagamaan seseorang. Seseorang yang lebih religius dikatakan lebih melihat hidup dalam kacamata yang positif. Dan orang yang kurang religius akan lebih rentan terkena depresi.
Untuk mengatasi diri dari terkena depresi, aturlah tingkat stres Anda dengan melakukan cara yang baik. Seperti berbicara dan konsultasi pada orang di sekitar yang dapat dipercaya, serta melakukan hal-hal positif yang dapat membuat jiwa raga Anda lebih bahagia dan sehat.
Seseorang yang menderita depresi sering kali merasakan kesedihan dan hilang ketertarikan terhadap hal yang pernah dinikmatinya. Tak hanya itu, depresi juga dapat mengakibatkan seseorang menghadapi masalah fisik dan emosi serta mengalami penurunan kinerja.
Gejala dari depresi sendiri dapat bervariasi dari yang ringan sampai berat seperti rasa sedih berkepanjangan, kehilangan ketertarikan, merasa tidak berguna, kehilangan energi, tidak nafsu makan, susah berpikir jernih, bahkan sampai berpikir tentang kematian dan bunuh diri.
Dokter spesialis kedokteran jiwa Agung Frijanto menjelaskan beberapa faktor yang dapat membuat seseorang lebih rentan untuk mengalami depresi.
“Dalam ilmu medis ada beberapa faktor menyebabkan seseorang lebih mudah terkena depresi yaitu faktor biologis, psikososial, dan spiritual,” ujar Agung di Kementerian Kesehatan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tiap 10 Oktober, mengutip CNNIndonesia.com.
Faktor pertama yang membuat seseorang lebih rentan terhadap depresi adalah faktor biologis. Faktor biologis ini berkaitan dengan gen serta neurotransmitter yang diturunkan secara genetik di dalam keluarga.
Sedangkan faktor kedua ialah faktor psikososial. Faktor ini berhubungan dengan kondisi sosial dan lingkungan sekitar. Misal saja, seseorang yang berada di lingkungan berisi orang-orang negatif tentu lebih rentan terkena depresi daripada orang dengan lingkungan yang positif.
Faktor terakhir merupakan faktor spiritual yang berkaitan dengan kondisi iman keagamaan seseorang. Seseorang yang lebih religius dikatakan lebih melihat hidup dalam kacamata yang positif. Dan orang yang kurang religius akan lebih rentan terkena depresi.
Untuk mengatasi diri dari terkena depresi, aturlah tingkat stres Anda dengan melakukan cara yang baik. Seperti berbicara dan konsultasi pada orang di sekitar yang dapat dipercaya, serta melakukan hal-hal positif yang dapat membuat jiwa raga Anda lebih bahagia dan sehat.
