5 Anak yang Dinobatkan Sebagai Anak Terpintar di Dunia

spirit

Mod
Anak adalah aset yang sangat berharga. Apalagi jika ia memiliki kecakapan tertentu yang membuat kita kagum dan terperangah melihat bakat luar biasa yang dimilikinya.

-.jpg

Berikut serupedia akan mengulas dan mengenalkamu pada 5 Anak yang Dinobatkan Sebagai Anak Terpintar di Dunia. Siapa saja? berikut ulasannya.

1. Gregory Smith - Penerima Hadiah Nobel Perdamaian usia 12 tahun

Lahir pada tahun 1990, Gregory Smith mencatatkan namanya pada nobel perdamaian. berkat usahanya dalam mendirikan International Youth Advocates. Perkumpulan Orang muda seluruh dunia.

Dia tampak seperti anak yang normal, tetapi Anda harus mengetahui bahwa ia sudah belajar di perguruan tinggi pada usia 10 tahun, ketika ia menerima beasiswa empat tahun untuk Randolph-Macon College. Hanya dua tahun setelah peristiwa yang luar biasa, ia menerima nominasi pertamanya untuk Nobel Peace Prize hanya di usia 12 tahun.

Sejak nominasi yang pertamanya, ia dinominasikan tiga kali, sebagai hasil dari kerja kemanusiaan di Timor Timur (timor leste), Sao Paolo, Rwanda dan Kenya.

2. Kim Ung-Yong : Manusia Ber-IQ Tertinggi di Dunia

Lahir pada tahun 1962, Anak dari Korea ini dinobatkan sebagai manusia jenius di seluruh dunia. Bayangkan Pada unur 4 tahun, dia sudah bisa membaca huruf Jepang, Korea, Jerman, Inggris. Pada umur 5 tahun ia mampu memacahkan masalah pada soal kalkulus. ia mencatatkan dirinya pada Guinness Book of World Records dengan "Highest IQ" 210.

Kemudian pada usia 3 tahun, ia menunjukan kecerdasan dan kemampuannya dengan memecahkan masalah persamaan kalkulus yang rumit dengan mudah dan tanpa masalah yang bagi banyak orang sangat sulit dipecahkan. Kemudian Ketia ia berusia 4 Tahun, ayahnya Professor Kim Soo-Sun mengakui bahwa Kim Ung-Yong telah menghapal sekitar 2000 kata baik dalam bahasa Inggris maupun dalam bahasa Jerman.

Kemudian, dalam wawancaranya di televisi Jepang pada tanggal 2 November 1967, dia menunjukan kemampuannya dalam berbahas China, Spanyol, Vietnam, Tagalog, Jerman, Inggris dan Jepang serta Korea, dan juga berhasil memecahkan soal diferensial yang amat rumit dan soal integral kalkulus, yang bagi banya orang merupakan soal yang amat rumit yang membuat banyak orang yang melihatnya terkagum-kagum Dia juga menulis puisi dalam bahasa Korea dan Cina dan telah menulis dua buku esai singkat (kurang dari 20 halaman). Nama Kim Ung-Yong kemudain masuk dalam Guinness Book Of World Records dengan gelar Manusia dengan IQ Tertinggi yaitu dengan skor 210.

Kim Ung-Yong kemudian menjadi mahasiswa Tamu di Jurusan Fisika, di Universitas Hanyang, Korea di usia 3 sampai dengan 6 tahun. Kemudian pada usia 7 Tahun ia kemudian terbang ke Amerika Serikat memenuhi undangan dari NASA. Dia menyelesaikan studinya di Universitas dan kemudian mendapatkan gelar doktornya atau Ph.D dalam bidang Fisika di Colorado State University, pada usia 15 tahun di tahun 1974 yang membuat banyak orang terkagum-kagum akan pencapaiannya. Selama studinya tersebut, dia mulai berkerja sebagai peneliti di Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA sampai pada tahun 1978. Di Tahun itu juga ia kemudian kembali ke Korea Selatan.

3. Akrit Jaswal : Dokter Bedah usia 7 tahun

Akrit Jaswal melakukan operasi pertamanya saat usia 7 tahun. Dia mengoperasi seorang anak berusia 9 tahun, dengan memisahkan jari-jari yang terbakar dan menyatukannya. Peristiwa itu berawal dari keluarga miskin yang mendengar bahwa ada seorang anak yang memiliki IQ tinggi.

Keluarga miskin itu tidak dapat melakukan operasi karena biaya yang mahal dan meminta Akrit melakukan operasi secara gratis. Akrit pun menyanggupi dan operasi berjalan lancar. Alhasil, dia pun menjadi terkenal di negara kelahirannya, India. Hebatnya, ilmu bedah tersebut dia dapatkan secara otodidak, tanpa pengajar, ataupun keturunan khusus.

Lahir pada 23 April 1993, Akrit Jaswal sudah menunjukkan kegeniusannya sejak kecil. Pada usia 10 bulan sudah dapat berbicara, usia 5 tahun sudah membaca buku sains dan anatomi, dan usia 6 tahun berkeinginan mempelajari medis. Akrit mengembangkan ilmu pengetahuan medisnya dengan mengunjungi rumah sakit dan melihat proses langsung operasi pembedahan. Pada usia 12 tahun, Akrit diterima di Universitas Punjab, Lahore, dan menjadi mahasiswa termuda di India. Pada usia 13 tahun, Akrit mendapatkan IQ 146.

Akrit menguasai buku-buku yang dibacanya dengan kebiasaan belajar selama 1 jam tiap hari. Pada tahun 2005, dia di undang ke Imperial College, London, untuk diuji kecerdasannya dan bertukar pikiran tentang penelitian medis.

Menghabiskan waktu dua minggu, Akrit Jaswal dites oleh, Profesor Mustafa Djamgoz (Peneliti Biologi dunia), Anup Patel (Ahli bedah dan kosultan Urologi), para inkuisitor, Tim Fokus IQ terkemuka di Inggris, dan Rosemary (Psikolog anak). Hasilnya Akrit memiliki potensi yang besar di dunia medis, tapi masih perlu bimbingan dengan baik.

Saat ini Akrit Jaswal sedang menjalani program S1 Zoologi, Botani, dan Kimia. Dia pun berharap bisa melanjutkan S2-nya di Universitas Harvard. Cita-cita terbesarnya dapat menemukan obat penyembuh kanker.

4. Aelita Andre : Pelukis di usia 2 tahun

Anak kelahiran Australia ini, baru berumur dua tahun sudah menunjukkan kualitasnya sebagai jenius, ia memiliki sebuah gedung pertunjukkan untuk karya-karya abstraknya. Pada mulanya Mark Jamieson, direktur dari Brunswick Street Gallery di Melbourne's Fitzroy. Tretarik melihat sebuah poto lukisan dari Aelita Andre. dan dia menginginkannya bergabung dalam grupnya karena bakat lukisannya itu. Ketika undangan telah dibuat, ia baru saja menyadari bahwa Aelita adalah anak yang masih berumur 22 bulan. Namun ia tetap melanjutkan pertunjukannya itu.

Sejak usia satu tahun, seorang bocah asal Australia bernama Aelita Andre sudah gemar menggambar. Sekarang, bocah yang berusia dua tahun ini berhasil menghasilkan 20 lukisan yang bisa disejajarkan dengan karya pelukis-pelukis dunia. Keahliannya tersebut mengundang perhatian kritikus seni hingga ia dijuluki “seniman lukisan abstrak professional” di usiannya yang masih sangat muda ini. Bahkan menurut sumber yang ilmuwancilik dapatkan hasil lukisannya disamakan dengan pelukis ternama seperti Jackson Pollock dan Pablo Picasso. Pada bulan juni 2012 lalu di New York, Aelita menggelar pameran lukisan professional.

Jangan salah, harga lukisan Alita ini sangat mahal. 47 juta rupiah adalah harga lukisannya yang paling murah. Sedangkan,yang paling mahal bisa mencapai 1.6 miliar rupiah. Harga ini dikabarkan melebihi harga lukisan karya profesinal lainnya. Karya-karya nya ini sempat menghebohkan dunia pada tahun 2012 lalu bagi pemerhati karya lukis abstrak dunia.

Kini pelukis yang dianggap sebagai anak ajaib ini kembali menunjukkan karya-karyanya dalam sebuah pameran di New York, atau lebih tepatnya di Agora Gallery. Menurut harian Huffington Post, setiap karya Aelita dibanderol dengan harga yang bervariasi, dari yang terkecil (sekitar 18 x 36 inchi) USD 4.600 hingga yang terbesar (132 x 60 inchi) USD 12.900. Rekor tertinggi ia pecahkan dengan menjual lukisan stasiun luar angkasa Rusia dengan harga USD 24.000.

[ame="https://www.youtube.com/watch?v=pVMyNDhaBBU"]Aelita Andre painting Paris Mountains - YouTube[/ame]

5. Joey Alexander - Maestro Pianis asal Indonesia

Joey dilihat banyak pihak sebagai anak ajaib di bidang musik jazz. Keajaibannya itu telah diulas di banyak media Amerika, termasuk surat kabar The New York Times dan Daily Telegraph, televisi CNN, WCBS, dan NBC News serta majalah musik Down Beat. Bocah kelahiran Bali pada 26 Juni 2003 itu belajar memainkan musik jazz secara otodidak mulai usia 6 tahun. Di usia ke-9, dia menyabet penghargaan Grand Prix pada kompetisi musik jazz semua umur Master-Jam Fest di Odessa, Ukraina. Kompetisi ini diikuti 43 musisi dari 17 negara.

Joey pertama kali muncul di muka publik ketika diundang UNESCO pada Desember 2011 di Jakarta untuk bermain piano tunggal di depan Herbie Hancock, musisi jazz legendaris Amerika. Setahun kemudian, Joey tampil bersama band-nya di Java Jazz Festival. Keajaiban Joey dilirik Wynton Marsalis, musisi jazz berpengaruh di Amerika yang juga merupakan direktur lembaga pertunjukan prestisius di New York, Jazz at Lincoln Center.

Kerap tampil di berbagai panggung bergengsi, termasuk Montreal International Jazz Festival, Copenhagen Jazz Festival, New Port Jazz Festival, Rochester Jazz Festival, Apollo Theater dan Arthur Ashe Learning Center. Sejak 2014, Joey dan keluarganya bermukim di New York City

”My Favorite Things” adalah album pertama Joey yang dirilis pada Mei 2015, saat dia berusia 11 tahun. Album berisi sembilan lagu itu diproduksi pemenang Grammy, Jason Olaine, melalui Motema Music, perusahaan rekaman yang berbasis di New York. Pada 30 Mei 2015, album tersebut bertengger di urutan ke-174 tangga lagu Billboard 200. Billboard mencatat album milik remaja 12 tahun ini melejit pekan ini dengan penjualan 9.000 kopi atau naik 3,563%.

[ame="https://www.youtube.com/watch?v=f4V_uaxBVOw"]Joey Alexander - Giant Steps (In-Studio Performance) - YouTube[/ame]



~serupedia
 
Predikat yang di peroleh mereka pastinya tidak terlepas dari kuasa Tuhan dan bimbingan orang tua.
 
5. Joey Alexander - Maestro Pianis asal Indonesia

Joey dilihat banyak pihak sebagai anak ajaib di bidang musik jazz. Keajaibannya itu telah diulas di banyak media Amerika, termasuk surat kabar The New York Times dan Daily Telegraph, televisi CNN, WCBS, dan NBC News serta majalah musik Down Beat. Bocah kelahiran Bali pada 26 Juni 2003 itu belajar memainkan musik jazz secara otodidak mulai usia 6 tahun. Di usia ke-9, dia menyabet penghargaan Grand Prix pada kompetisi musik jazz semua umur Master-Jam Fest di Odessa, Ukraina. Kompetisi ini diikuti 43 musisi dari 17 negara.

Joey pertama kali muncul di muka publik ketika diundang UNESCO pada Desember 2011 di Jakarta untuk bermain piano tunggal di depan Herbie Hancock, musisi jazz legendaris Amerika. Setahun kemudian, Joey tampil bersama band-nya di Java Jazz Festival. Keajaiban Joey dilirik Wynton Marsalis, musisi jazz berpengaruh di Amerika yang juga merupakan direktur lembaga pertunjukan prestisius di New York, Jazz at Lincoln Center.

Kerap tampil di berbagai panggung bergengsi, termasuk Montreal International Jazz Festival, Copenhagen Jazz Festival, New Port Jazz Festival, Rochester Jazz Festival, Apollo Theater dan Arthur Ashe Learning Center. Sejak 2014, Joey dan keluarganya bermukim di New York City

”My Favorite Things” adalah album pertama Joey yang dirilis pada Mei 2015, saat dia berusia 11 tahun. Album berisi sembilan lagu itu diproduksi pemenang Grammy, Jason Olaine, melalui Motema Music, perusahaan rekaman yang berbasis di New York. Pada 30 Mei 2015, album tersebut bertengger di urutan ke-174 tangga lagu Billboard 200. Billboard mencatat album milik remaja 12 tahun ini melejit pekan ini dengan penjualan 9.000 kopi atau naik 3,563%.

sekarang usia Joey genap 17 tahun. karirnya makin moncer dibawah naungan Motema Music
 
Anak adalah aset yang sangat berharga. Apalagi jika ia memiliki kecakapan tertentu yang membuat kita kagum dan terperangah melihat bakat luar biasa yang dimilikinya.

-.jpg

Berikut serupedia akan mengulas dan mengenalkamu pada 5 Anak yang Dinobatkan Sebagai Anak Terpintar di Dunia. Siapa saja? berikut ulasannya.

1. Gregory Smith - Penerima Hadiah Nobel Perdamaian usia 12 tahun

Lahir pada tahun 1990, Gregory Smith mencatatkan namanya pada nobel perdamaian. berkat usahanya dalam mendirikan International Youth Advocates. Perkumpulan Orang muda seluruh dunia.

Dia tampak seperti anak yang normal, tetapi Anda harus mengetahui bahwa ia sudah belajar di perguruan tinggi pada usia 10 tahun, ketika ia menerima beasiswa empat tahun untuk Randolph-Macon College. Hanya dua tahun setelah peristiwa yang luar biasa, ia menerima nominasi pertamanya untuk Nobel Peace Prize hanya di usia 12 tahun.

Sejak nominasi yang pertamanya, ia dinominasikan tiga kali, sebagai hasil dari kerja kemanusiaan di Timor Timur (timor leste), Sao Paolo, Rwanda dan Kenya.

2. Kim Ung-Yong : Manusia Ber-IQ Tertinggi di Dunia

Lahir pada tahun 1962, Anak dari Korea ini dinobatkan sebagai manusia jenius di seluruh dunia. Bayangkan Pada unur 4 tahun, dia sudah bisa membaca huruf Jepang, Korea, Jerman, Inggris. Pada umur 5 tahun ia mampu memacahkan masalah pada soal kalkulus. ia mencatatkan dirinya pada Guinness Book of World Records dengan "Highest IQ" 210.

Kemudian pada usia 3 tahun, ia menunjukan kecerdasan dan kemampuannya dengan memecahkan masalah persamaan kalkulus yang rumit dengan mudah dan tanpa masalah yang bagi banyak orang sangat sulit dipecahkan. Kemudian Ketia ia berusia 4 Tahun, ayahnya Professor Kim Soo-Sun mengakui bahwa Kim Ung-Yong telah menghapal sekitar 2000 kata baik dalam bahasa Inggris maupun dalam bahasa Jerman.

Kemudian, dalam wawancaranya di televisi Jepang pada tanggal 2 November 1967, dia menunjukan kemampuannya dalam berbahas China, Spanyol, Vietnam, Tagalog, Jerman, Inggris dan Jepang serta Korea, dan juga berhasil memecahkan soal diferensial yang amat rumit dan soal integral kalkulus, yang bagi banya orang merupakan soal yang amat rumit yang membuat banyak orang yang melihatnya terkagum-kagum Dia juga menulis puisi dalam bahasa Korea dan Cina dan telah menulis dua buku esai singkat (kurang dari 20 halaman). Nama Kim Ung-Yong kemudain masuk dalam Guinness Book Of World Records dengan gelar Manusia dengan IQ Tertinggi yaitu dengan skor 210.

Kim Ung-Yong kemudian menjadi mahasiswa Tamu di Jurusan Fisika, di Universitas Hanyang, Korea di usia 3 sampai dengan 6 tahun. Kemudian pada usia 7 Tahun ia kemudian terbang ke Amerika Serikat memenuhi undangan dari NASA. Dia menyelesaikan studinya di Universitas dan kemudian mendapatkan gelar doktornya atau Ph.D dalam bidang Fisika di Colorado State University, pada usia 15 tahun di tahun 1974 yang membuat banyak orang terkagum-kagum akan pencapaiannya. Selama studinya tersebut, dia mulai berkerja sebagai peneliti di Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA sampai pada tahun 1978. Di Tahun itu juga ia kemudian kembali ke Korea Selatan.

3. Akrit Jaswal : Dokter Bedah usia 7 tahun

Akrit Jaswal melakukan operasi pertamanya saat usia 7 tahun. Dia mengoperasi seorang anak berusia 9 tahun, dengan memisahkan jari-jari yang terbakar dan menyatukannya. Peristiwa itu berawal dari keluarga miskin yang mendengar bahwa ada seorang anak yang memiliki IQ tinggi.

Keluarga miskin itu tidak dapat melakukan operasi karena biaya yang mahal dan meminta Akrit melakukan operasi secara gratis. Akrit pun menyanggupi dan operasi berjalan lancar. Alhasil, dia pun menjadi terkenal di negara kelahirannya, India. Hebatnya, ilmu bedah tersebut dia dapatkan secara otodidak, tanpa pengajar, ataupun keturunan khusus.

Lahir pada 23 April 1993, Akrit Jaswal sudah menunjukkan kegeniusannya sejak kecil. Pada usia 10 bulan sudah dapat berbicara, usia 5 tahun sudah membaca buku sains dan anatomi, dan usia 6 tahun berkeinginan mempelajari medis. Akrit mengembangkan ilmu pengetahuan medisnya dengan mengunjungi rumah sakit dan melihat proses langsung operasi pembedahan. Pada usia 12 tahun, Akrit diterima di Universitas Punjab, Lahore, dan menjadi mahasiswa termuda di India. Pada usia 13 tahun, Akrit mendapatkan IQ 146.

Akrit menguasai buku-buku yang dibacanya dengan kebiasaan belajar selama 1 jam tiap hari. Pada tahun 2005, dia di undang ke Imperial College, London, untuk diuji kecerdasannya dan bertukar pikiran tentang penelitian medis.

Menghabiskan waktu dua minggu, Akrit Jaswal dites oleh, Profesor Mustafa Djamgoz (Peneliti Biologi dunia), Anup Patel (Ahli bedah dan kosultan Urologi), para inkuisitor, Tim Fokus IQ terkemuka di Inggris, dan Rosemary (Psikolog anak). Hasilnya Akrit memiliki potensi yang besar di dunia medis, tapi masih perlu bimbingan dengan baik.

Saat ini Akrit Jaswal sedang menjalani program S1 Zoologi, Botani, dan Kimia. Dia pun berharap bisa melanjutkan S2-nya di Universitas Harvard. Cita-cita terbesarnya dapat menemukan obat penyembuh kanker.

4. Aelita Andre : Pelukis di usia 2 tahun

Anak kelahiran Australia ini, baru berumur dua tahun sudah menunjukkan kualitasnya sebagai jenius, ia memiliki sebuah gedung pertunjukkan untuk karya-karya abstraknya. Pada mulanya Mark Jamieson, direktur dari Brunswick Street Gallery di Melbourne's Fitzroy. Tretarik melihat sebuah poto lukisan dari Aelita Andre. dan dia menginginkannya bergabung dalam grupnya karena bakat lukisannya itu. Ketika undangan telah dibuat, ia baru saja menyadari bahwa Aelita adalah anak yang masih berumur 22 bulan. Namun ia tetap melanjutkan pertunjukannya itu.

Sejak usia satu tahun, seorang bocah asal Australia bernama Aelita Andre sudah gemar menggambar. Sekarang, bocah yang berusia dua tahun ini berhasil menghasilkan 20 lukisan yang bisa disejajarkan dengan karya pelukis-pelukis dunia. Keahliannya tersebut mengundang perhatian kritikus seni hingga ia dijuluki “seniman lukisan abstrak professional” di usiannya yang masih sangat muda ini. Bahkan menurut sumber yang ilmuwancilik dapatkan hasil lukisannya disamakan dengan pelukis ternama seperti Jackson Pollock dan Pablo Picasso. Pada bulan juni 2012 lalu di New York, Aelita menggelar pameran lukisan professional.

Jangan salah, harga lukisan Alita ini sangat mahal. 47 juta rupiah adalah harga lukisannya yang paling murah. Sedangkan,yang paling mahal bisa mencapai 1.6 miliar rupiah. Harga ini dikabarkan melebihi harga lukisan karya profesinal lainnya. Karya-karya nya ini sempat menghebohkan dunia pada tahun 2012 lalu bagi pemerhati karya lukis abstrak dunia.

Kini pelukis yang dianggap sebagai anak ajaib ini kembali menunjukkan karya-karyanya dalam sebuah pameran di New York, atau lebih tepatnya di Agora Gallery. Menurut harian Huffington Post, setiap karya Aelita dibanderol dengan harga yang bervariasi, dari yang terkecil (sekitar 18 x 36 inchi) USD 4.600 hingga yang terbesar (132 x 60 inchi) USD 12.900. Rekor tertinggi ia pecahkan dengan menjual lukisan stasiun luar angkasa Rusia dengan harga USD 24.000.

[ame="[MEDIA=youtube]pVMyNDhaBBU[/MEDIA]"]Aelita Andre painting Paris Mountains - YouTube[/ame]

5. Joey Alexander - Maestro Pianis asal Indonesia

Joey dilihat banyak pihak sebagai anak ajaib di bidang musik jazz. Keajaibannya itu telah diulas di banyak media Amerika, termasuk surat kabar The New York Times dan Daily Telegraph, televisi CNN, WCBS, dan NBC News serta majalah musik Down Beat. Bocah kelahiran Bali pada 26 Juni 2003 itu belajar memainkan musik jazz secara otodidak mulai usia 6 tahun. Di usia ke-9, dia menyabet penghargaan Grand Prix pada kompetisi musik jazz semua umur Master-Jam Fest di Odessa, Ukraina. Kompetisi ini diikuti 43 musisi dari 17 negara.

Joey pertama kali muncul di muka publik ketika diundang UNESCO pada Desember 2011 di Jakarta untuk bermain piano tunggal di depan Herbie Hancock, musisi jazz legendaris Amerika. Setahun kemudian, Joey tampil bersama band-nya di Java Jazz Festival. Keajaiban Joey dilirik Wynton Marsalis, musisi jazz berpengaruh di Amerika yang juga merupakan direktur lembaga pertunjukan prestisius di New York, Jazz at Lincoln Center.

Kerap tampil di berbagai panggung bergengsi, termasuk Montreal International Jazz Festival, Copenhagen Jazz Festival, New Port Jazz Festival, Rochester Jazz Festival, Apollo Theater dan Arthur Ashe Learning Center. Sejak 2014, Joey dan keluarganya bermukim di New York City

”My Favorite Things” adalah album pertama Joey yang dirilis pada Mei 2015, saat dia berusia 11 tahun. Album berisi sembilan lagu itu diproduksi pemenang Grammy, Jason Olaine, melalui Motema Music, perusahaan rekaman yang berbasis di New York. Pada 30 Mei 2015, album tersebut bertengger di urutan ke-174 tangga lagu Billboard 200. Billboard mencatat album milik remaja 12 tahun ini melejit pekan ini dengan penjualan 9.000 kopi atau naik 3,563%.

[ame="[MEDIA=youtube]f4V_uaxBVOw[/MEDIA]"]Joey Alexander - Giant Steps (In-Studio Performance) - YouTube[/ame]



~serupedia
keren, ada dari Indonesia jugaa. hal-hal seperti ini perlu diapresiasi
 
Back
Top