Tembakan Brutal Thailand, Komandan Batalion Ikut Tewas

spirit

Mod
peristiwa-penembakan-yang-terjadi-di-sebuah-mal-di-nakhon-_200209090141-357.jpg

Peristiwa penembakan yang terjadi di sebuah mal di Nakhon Ratchasima, timur laut Thailand, Ahad (9/2).

Komandan Batalion merupakan orang pertama yang tewas.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand, Kongcheep Tantrawanich mengatakan, pelaku penembakan di sebuah mal pada Sabtu (8/2) diidentifikasi adalah seorang anggota militer bernama Jakrapanth Thomma.

Penembakan terjadi di Terminal 21 Korat, sebuah mal bertema bandara yang dipenuhi oleh patung-patung Lego warna-warni, sebuah komidi putar, dan replika besar landmark dari seluruh dunia.

Kongcheep mengatakan kepada media Thailand, orang pertama yang tewas akibat tembakan adalah komandan Batalion Amunisi 22, tempat pelaku bertugas.

Pria bersenjata itu kemudian menembaki orang lain di pangkalannya dan mengambil senjata serta sejumlah amunisi sebelum melarikan diri. Kemudian pelaku melepaskan tembakan ketika dia pergi ke mal.

Televisi Thai Rath menyiarkan rekaman kamera keamanan mal yang memperlihatkan seorang pria membawa senapan serbu. Pria bersenjata ini tampanya telah mengunggah videonya selama melakukan serangan ke halaman Facebook pribadinya.

"Tidak ada yang bisa lolos dari kematian," tulis pelaku di Facebook-nya, kemudian dia menulis unggahan lain, "Haruskah saya menyerah?". Dalam unggahan berikutnya dia menulis, "Saya sudah berhenti".

Sebuah foto yang beredar di sosial media menunjukkan seorang pria mengenakan helm militer berwarna hijau.

Sementara, foto profil Jakrapanth menunjukkan dia mengenakan topeng dan seragam militer lengkap dengan senjata. Halaman Facebook pelaku tidak dapat diakses setelah penembakan.

Hingga saat ini sedikitnya 21 orang tewas, 31 lainnya luka-luka dan yang lain diyakini masih berada di dalam gedung ketika lebih banyak tembakan terjadi pada hari Ahad pagi.

Video yang diambil di luar mal menunjukkan orang-orang tiarap untuk berlindung ketika tembakan terdengar pada Sabtu sore. Banyak yang terbunuh di luar mal, beberapa di dalam mobil, yang lain tertembak ketika sedang berjalan.


~republika.co.id
 
Penembakan Brutal Tentara Thailand: Perkara Utang, 29 Jiwa Melayang

50bb8d4d-ea80-4092-b8a8-beeadcbd1b0b_169.jpeg

Tentara Thailand, Sersan Mayor Jakrapanth Thomma, melakukan serangan secara brutal di pusat kota Korat. Peristiwa berdarah ini menghilangkan 29 nyawa, satu di antaranya polisi.

Dilansir dari AFP, motif penyerangan Jakrapanth karena masalah utang. Dia memberondong tembakan di mal Terminal 21 hingga puluhan nyawa melayang.

Insiden berdarah ini dimulai pada Sabtu (9/1) sore di rumah seorang perwira senior ketika Jakrapanth menembak tiga orang, salah satu di antaranya juga seorang tentara. Sebelum melakukan aksinya, Jakrapanth mencuri senjata dari gudang militer untuk memberondong orang-orang di pusat kota.

Dia juga sempat memamerkan aksinya itu melalui postingan Facebooknya, yang memetakan serangan dari barak tentara ke mal kota. Tapi motifnya tetap tidak jelas. Peerapong Chatadee, salah seorang saksi menceritakan adegan berdarah tersebut. Dia juga turut menyelamatkan korban.

"Saya belum pernah melihat yang seperti ini," kata Peerapong Chatadee.

Aksi Jakrapanth membuat Kota Korat mencekam selama 17 jam. Setelah menembak secara brutal di mal, Jakrapanth bersembunyi di dalam mal.

Pasukan komando Thailand turun tangan melakukan pengepungan. Terdengar tembakan-tembakan ketika pasukan komando Thailand mulai melumpuhkan pelaku saat masuk waktu fajar.

Jakrapanth akhirnya tewas ditembak mati. Dinas keamanan Thailand kemudian merangsek masuk ke lantai dasar untuk membebaskan puluhan pengunjung mal dari amukan tentara itu.

"Dia ditembak mati tiga puluh menit yang lalu (200 GMT), " kata kepala Divisi Penindasan Kejahatan Jirabhob Bhuridej kepada AFP.





 
Back
Top