JeffersonRachmat
New member
Hi Good Readers
dari seluruh indonesia....
yuk ngbrol soal parenting.
(bagi yang belum punya anak, gapapa kita bisa mempersiapkan)
HEHEHE
Jadi gini....
di jaman edan seperti sekarang...
Pubertas gak cuman dialami anak berusia 8- 12 tahun. Faktanya di lapangan, usia 7 tahun pun sudah bisa mengalami fase tersebut. Terus gimana dong reaksi kita sebagai orang tua nya ?
Pertama tama, tenanglah terlebih dahulu. Pasanglah azas tidak bersalah
(ini terkesan mudah, padahal sangat susah. Apalagi kalau sudah GERAM).
Padahal ini adalah kunci yang terpenting. Segala kalimat selanjutnya tidak akan bisa berjalan tanpa kita berhasil dalam latihan dan menjalankan hal ini.
Kenapa hal tersebut jadi penting ?
karena begini. Percaya ga percaya, anak tersebut bukan sengaja ingin melakukannya. tapi itu merupakan hal bawaan yang natural.
oke lalu, Selanjutnya kita harus gimana ?
- Bangun kepercayaan diri si anak. bangga lah bila anak kita bisa memiliki pikiran yang dewasa
- Sediakan waktu. Buatlah kultur komunikasi 2 arah yang baik
- Jadilah sahabat mereka. Selalu mendengar dan cari solusi, bukan jadi hakim
- Salurkan tenaga dan pikirannya dalam kegiatan positif (hobi dan bakat)
- Batasi penggunaan internet
- Mengenal siapa temannya
Kalau tidak, konsekuensinya bisa apa ?
Anak tersebut sangat bisa berpotensi mengalami masalah yang cukup kompleks di usia nya. Dimana mayoritas anak tersebut belum sepenuhnya siap menerimanya secara mental. seperti;
- Depresi
- Pergaulan buruk
- Seks bebas
- Rendahnya percaya diri
- Menurunnya nilai akademik
- Merasa aneh sendiri (karena berbeda dengan teman-temannya)
Jadi Kesimpulannya...
bagi kita yang udah bisa mencium bau- bau ciri anak yang telanjur dewasa sebelum umur. Yuk kita sama sama berusaha mencegah, sebelum jadi semakin parah ...
udah itu aja.
Happy Parenting !
salam,
Jeff
dari seluruh indonesia....
yuk ngbrol soal parenting.
(bagi yang belum punya anak, gapapa kita bisa mempersiapkan)
HEHEHE
Jadi gini....
di jaman edan seperti sekarang...
Pubertas gak cuman dialami anak berusia 8- 12 tahun. Faktanya di lapangan, usia 7 tahun pun sudah bisa mengalami fase tersebut. Terus gimana dong reaksi kita sebagai orang tua nya ?
Pertama tama, tenanglah terlebih dahulu. Pasanglah azas tidak bersalah
(ini terkesan mudah, padahal sangat susah. Apalagi kalau sudah GERAM).
Padahal ini adalah kunci yang terpenting. Segala kalimat selanjutnya tidak akan bisa berjalan tanpa kita berhasil dalam latihan dan menjalankan hal ini.
Kenapa hal tersebut jadi penting ?
karena begini. Percaya ga percaya, anak tersebut bukan sengaja ingin melakukannya. tapi itu merupakan hal bawaan yang natural.
oke lalu, Selanjutnya kita harus gimana ?
- Bangun kepercayaan diri si anak. bangga lah bila anak kita bisa memiliki pikiran yang dewasa
- Sediakan waktu. Buatlah kultur komunikasi 2 arah yang baik
- Jadilah sahabat mereka. Selalu mendengar dan cari solusi, bukan jadi hakim
- Salurkan tenaga dan pikirannya dalam kegiatan positif (hobi dan bakat)
- Batasi penggunaan internet
- Mengenal siapa temannya
Kalau tidak, konsekuensinya bisa apa ?
Anak tersebut sangat bisa berpotensi mengalami masalah yang cukup kompleks di usia nya. Dimana mayoritas anak tersebut belum sepenuhnya siap menerimanya secara mental. seperti;
- Depresi
- Pergaulan buruk
- Seks bebas
- Rendahnya percaya diri
- Menurunnya nilai akademik
- Merasa aneh sendiri (karena berbeda dengan teman-temannya)
Jadi Kesimpulannya...
bagi kita yang udah bisa mencium bau- bau ciri anak yang telanjur dewasa sebelum umur. Yuk kita sama sama berusaha mencegah, sebelum jadi semakin parah ...
udah itu aja.
Happy Parenting !
salam,
Jeff