Jual Beli Asset Digital Bitcoin

Apakah Conten Ini Bermanfaat?

  • Ya

    Votes: 0 0.0%
  • Tidak

    Votes: 0 0.0%

  • Total voters
    0

luno2020

New member
Bagi anda yang belum tahu apa itu bitcoin? bagaimana cara melakukan jual-beli asset digital bitcoin? Yuk pantau terus ya..

Bitcoin adalah sebuah mata uang baru atau uang elektronik yang diciptakan tahun 2009 lalu oleh seseorang yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto. Bitcoin utamanya digunakan dalam transaksi di internet tanpa menggunakan perantara alias tidak menggunakan jasa bank. Berbeda dengan uang yang biasanya disimpan di rekening bank, bitcoin pada dasarnya disimpan dalam komputer pribadi dengan format file wallet, atau disimpan dalam wallet yang disediakan oleh pihak ketiga. Bitcoin juga dapat ditransfer lewat internet kepada siapapun yang mempunyai alamat wallet bitcoin. Saat ini sudah banyak orang yang melakukan Jual-Beli asset bitcoin karena memang harga terus naik. Namun dalam melakukan jual-beli tersebut anda harus mempunyai dompet digital untuk menampung nilai asset anda, seperti halnya Indodax atau Luno dalam aplikasi website dan App yang bisa anda gunakan secara online.

Dalam melakukan jual-beli bitcoin sendiri anda harus mencari market terpercaya, Di Indonesia sendiri, ada lebih dari 12 bursa aset kripto yang beroperasi dan sudah berbadan hukum. Tetapi, masih sedikit yang mengantongi izin dari Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) dan punya sertifikat keamanan berstandar internasional. Anda tak perlu membeli 1 Bitcoin yang sekarang harganya sudah ratusan juta rupiah. Di bursa aset kripto manapun, Anda bisa membeli Bitcoin mulai dari 100 ribu rupiah. Harga Bitcoin itu bersifat fluktuatif (naik-turun dalam jangka waktu tertentu) sama seperti harga saham. Hanya saja, harga Bitcoin lebih fluktuatif lagi daripada saham. Faktor penyebabnya (salah satunya), adalah karena perdagangan Bitcoin berlangsung 24 jam penuh, 365 hari penuh, tanpa libur.

Fakta Menarik Tentang Bitcoin Wajib Anda Ketahui :

1. Menggunakan Sistem Peer-to-Peer (P2P)

Bila Anda penasaran mengenai siapa yang menjadi perantara dari transaksi bitcoin, seperti halnya bank di transaksi konvensional, maka jawabannya adalah tidak ada. Jenis mata uang digital ini merupakan sebuah alat transaksi langsung, karena itulah disebut menggunakan sistem Peer-to-Peer. Transaksi menggunakan bitcoin disebut-sebut aman. Pasalnya setiap transaksi yang menggunakan bitcoin akan tercatat dan terverifikasi melalui sebuah jaringan. Kemudian melalui teknik-teknik kriptografi akan tercatat dalam sebuah brankas data milik publik. Teknologi penyimpanan ini disebut dengan blockchain. Sang penemu bitcoin, Nakamoto memancing orang untuk membuat blockchain lainnya agar data dari bitcoin tetap terjaga. Bagi yang menciptakan teknologi penyimpanan itu akan diberi hadiah berupa bitcoin. Dari situlah, jumlah bitcoin yang beredar bertambah. Proses dari pembuatan blockchain ini lebih dikenal dengan istilah mining atau bitcoin mining yang berarti penambangan bitcoin.

2. Transaksi Bitcoin Cryptocurrency

Saat pertama kali diluncurkan, hanya segelintir orang yang mempercayai bitcoin. Setelah Nakamoto menambang bitcoin pertamanya (disebut sebagai genesis block), jaringan bitcoin resmi beroperasi. Orang pertama yang mengunduh aplikasi bitcoin adalah Hal Finney, seorang ilmuwan komputer yang juga seorang cypherpunk (sebutan untuk orang yang memperjuangkan kriptografi). Ia kemudian menerima 10 keping bitcoin dari Nakamoto. Namun Nakamoto menghilang setelah berhasil menambang banyak bitcoin, diperkirakan mencapai satu juta keping pada tahun 2010. Di tahun yang sama, sebuah transaksi komersial menggunakan bitcoin pertama terjadi. Ilmuwan komputer, Laszlo Hanyecz membeli dua loyang Pizza dari toko Papa John’s Pizza seharga 10.000 bitcoin. Bila dikalikan dengan nilai tukar bitcoin pada saat ini, Laszlo membeli dua loyang pizza itu seharga Rp810 miliar. Itu karena harga bitcoin sudah mengalami kenaikan. Saat bitcoin pertama kali meluncur, nilai tukar bitcoin terhadap rupiah sekitar Rp451 per keping.

3. Pernah Digunakan untuk Transaksi Online Ilegal

Awalnya, bitcoin digunakan sebagai metode pembayaran utama untuk situs SilkRoad, portal sejenis forum jual beli untuk semua barang dan jasa ilegal. Untuk mengakses situs tersebut perlu browser khusus yang disebut TOR Browser. SilkRoad memungkinkan Anda untuk mendapatkan barang dan jasa ilegal apapun, mulai dari senjata api, narkotika atau obat-obatan terlarang, video p#rn# anak-anak, hingga jasa pembunuh bayaran. Supaya tidak terdeteksi oleh pihak yang berwajib, para penjual dan pembeli menggunakan bitcoin sebagai alat tukar utama atau alat pembayaran karena bitcoin menggunakan sistem peer-to-peer.

4. Berpotensi Memicu Economic Bubble

Para pakar ekonomi dari seluruh negara sudah memberi analisanya terkait bitcoin sebagai sebuah economical bubble atau gelembung ekonomi. Yakni sebuah fenomena, di mana harga suatu barang atau jasa menjadi naik drastis, hingga sangat tinggi, kemudian hancur seperti layaknya gelembung sabun yang ditiup. Analisa itu bukan tanpa alasan mengingat harga bitcoin yang sudah menanjak tinggi. Pada awal bitcoin muncul di 2010, satu keping bitcoin terhadap rupiah senilai Rp451. Sekitar tiga tahun kemudian, harganya sekitar Rp800 ribu per koin. Itu berarti dalam tiga tahun, nilai bitcoin melonjak 177.383% atau naik 1.773,83 kali dari nilai awalnya. Selang satu tahun kemudian, harga bitcoin mencapai puncaknya dengan nilai lebih dari Rp266 juta per keping. Itu berarti dalam empat tahun, bitcoin kembali naik sebesar 33.250% atau 332,5 kali lipat dari nilainya di 2013 sekitar Rp800 ribu. Titik tertingginya selama tujuh tahun (2010-2017), nilai bitcoin meroket 58.980.044% atau 589.800,44 kali dari nilai awalnya Rp451.
 

Attachments

  • bitcoin.jpg
    bitcoin.jpg
    106.3 KB · Views: 123
Last edited:
Back
Top