spirit
Mod
KBRN, Jakarta: Zinedine Zidane telah memberi tahu pasukannya di Real Madrid bahwa ia akan meninggalkan klub pada akhir musim 2020-21. Pelatih asal Prancis itu mengatakan kepada para pemainnya sebelum pertandingan mereka dengan Sevilla pekan lalu bahwa dia tidak akan bertahan di Real Madrid untuk musim depan.
Dilansir dari Goal Spanyol (16/5/21), Legenda Prancis itu mengungkapkan keputusannya untuk meninggalkan Madrid di ruang ganti sebelum bermain imbang 2-2 hari Minggu lalu melawan Sevilla di La Liga.
Ini adalah kedua kalinya dia mengundurkan diri dari jabatan itu, setelah sebelumnya berhenti menyusul kemenangan ketiga berturut-turut di Liga Champions Madrid pada tahun 2018.
Madrid akan menghadapi Athletic Club pada hari Minggu (16/6/21) malam nanti di La Liga dan kemudian mengakhiri musim mereka di kandang melawan Villarreal pada 23 Mei.
Itu akan menjadi dua pertandingan terakhir Zidane sebagai pelatih Los Blancos, setelah memutuskan untuk mempersingkat masa jabatan keduanya di kursi kepelatihan Los Blancos.
Sebelumnya telah beredah laporan bahwa skuad Madrid yakin dia tidak akan bertahan selama satu musim lagi setelah Madrid tersingkir dari Liga Champions di tangan Chelsea di babak semifinal.
Kelelahan fisik dan mental Zidane telah disebutkan sebagai kemungkinan alasan untuk mundur, setelah ia ditarik kembali ke kursi panas dalam keadaan mendesak menjelang akhir musim 2018-19 ketika Julen Lopetegui dan Santiago Solari gagal menyamai hasilnya di Madrid.
Namun, hengkangnya Zidane mungkin juga memicu desas-desus yang mengaitkan pelatih asal Prancis itu dengan kepulangan sensasional ke Turin.
Menjadi favorit di Juventus sebagai pemain, Zidane akan menjadi kandidat impian bagi klub jika mereka membuang Andrea Pirlo, meskipun diragukan apakah dia akan siap untuk kembali melatih begitu segera setelah meninggalkan tim ibukota Spanyol.
Setelah jatuh di Liga Champions, semua mata tertuju pada gelar La Liga untuk Madrid.
Dengan dua pertandingan tersisa, pasukan Zidane saat ini berada di urutan kedua, dua poin di belakang pemimpin klasemen Atletico Madrid, dengan Barcelona tertinggal dua poin di urutan ketiga.
Madrid, bagaimanapun, memegang apa yang mungkin terbukti menjadi keunggulan yang menentukan. Dalam kasus jika seri pada raihan poin, tim Zidane memiliki rekor head-to-head yang superior melawan kedua rival mereka, yang akan memberi mereka keunggulan.
.