BPJS Kesehatan Telusuri Kabar Data Penduduk RI Bocor dan Dijual di Internet

spirit

Mod
w1200

Data ratusan penduduk Indonesia dilaporkan bocor dan dijual dalam forum hacker. Kebocoran tersebut bermula dari twitter @Br_AM mengatakan data ratusan penduduk tersebut berasal dari BPJSKesehatan.

Terkait hal tersebut Kepala Humas BPJS Kesehatan, Iqbal Anas pun mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan penelusuran. Dia pun berjanji pihaknya akan segera melacak dan mencari sumber tersebut.

"Saat ini kami sedang melakukan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan. Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya," katanya kepada merdeka.com, Kamis (20/5).

Walaupun demikian, Iqbal pun menegaskan bahwa pihaknya konsisten memastikan keamanan data peserta dan dilindungi. Dia pun mengklaim data tersimpan dengan ketat dan berlapis.

"Data peserta BPJS Kesehatan dilindungi sebaik-baiknya. Dengan big data kompleks yang tersimpan di server kami, kami memiliki sistem pengamanan data yang ketat dan berlapis sebagai upaya menjamin kerahasiaan data tersebut, termasuk di dalamnya data peserta JKN-KIS," ungkapnya.

Sementara itu dia mengatakan pihaknya secara rutin melakukan koordinasi. Sehingga memberikan perlindungan data lebih baik.

"Di samping itu, secara rutin kami juga melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan perlindungan data yang lebih maksimal," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh pun mengklaim server e-KTP saat ini dalam kondisi aman. Sehingga, dia memastikan data kependudukan dari Dukcapil tidak mengalami kebocoran.

"Kami cek data centre kami tidak ada log dan traffic yang mencurigakan," ungkapnya.

 
w1200

BPKN Minta BPJS Kesehatan Lacak Kebocoran Data 279 Juta Warga RI

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) meminta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan segera melacak sumber kebocoran terkait dengan dugaan kebocoran 279 juta data warga Indonesia yang diperjualbelikan dalam sebuah forum web gelap.

Ketua Komisi Pengkajian dan Pengembangan BPKN Arief Safari mengatakan bahwa perlu diinvestigasi siapa yang memperjualbelikan data tersebut sehingga bisa penjahat siber itu dapat dibawa ke ranah hukum dan diberikan sanksi yang memadai agar menjadi pembelajaran bagi pembocor data lainnya.

“Harus dilacak sumber kebocorannya dari mana karena pemilik data 279 juta penduduk terbatas, salah satunya di Dukcapil Kemendagri, sehingga bisa diantisipasi dan dihentikan kebocoran data lebih lanjut,” ujarnya, Kamis (20/5/2021).

Dia melanjutkan, kebocoran data bisa disebabkan beberapa hal, yaitu ada oknum yang sengaja membocorkan data tersebut dari otoritas untuk mendapatkan imbalan.

“Kedua, ada kemungkinan transfer data yang dilakukan otoritas diretas oleh pihak yang tidak bertanggungjawab untuk kemudian diperjualbelikan dan terakhir adanya kegiatan pengumpulan data [data collection] melalui berbagai tawaran program dan kegiatan yang seolah olah valid, padahal itu hanya kegiatan abal-abal,” tuturnya.

Alhasil, menurutnya kerugian kembali terjadi di masyarakat karena data pribadi mereka makin terekspos ke pihak yang tidak bertanggungjawab dan bisa disalahgunakan.

“Salah satunya data yang bisa disalahgunakan dalam mendapatkan fasilitas BPJS sehingga pihak BPJS harus mengantisipasinya dengan screening yang ketat,” katanya.

Tidak hanya itu, menurutnya, kerugian juga menyasar ke pemerintah yang dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap kegiatan data collection yang memang dibutuhkan pemerintah ke depan sehingga masyarakat tidak kooperatif lagi dan tentunya hal ini akan mengganggu program yang dijalankan nantinya.

Ketua Asosiasi Healthtech Indonesia (AHI) Gregorius Bimantoro mengatakan seluruh pihak memang harus memikirkan solusi keamanan siber yang terbaik. Sebab, saat ini BPJS memang mempunyai data kesehatan terbesar di Indonesia.

“Namun, banyak juga member AHI yang juga mempunyai sebagian data terkait user. Ini menjadi concern kita semua. Kami berharap bisa diajak diskusi dan kerjasama dalam rangka bersama pemerintah menjaga keamanan data kesehatan di Indonesia,” katanya.

Menurutnya, jangan sampai kejadian ini menghentikan upaya integrasi data interoperabilitas data kesehatan yang sedang dilaksanakan pemerintah melalui inisiatif satu data.

.
 
w1200

Ditjen Dukcapil: Data Penduduk yang Bocor di Internet Bukan Dari Kami

Suara.com - Direktorat Jenderal Kependudukan Dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Ditjen Dukcapil Kemendagri) menegaskan bahwa data-data jutaan penduduk yang diperjualbelikan di forum online dan tengah viral di media sosial tidak berasal dari instansinya.

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (20/5/2021) Ditjen Dukcapil Kemendagri mengatakan berdasarkan pemeriksaan terhadap sampel yang diunggah di internet diketahui data-data tersebut bukan disusun dan berasal dari Dukcapil.

"Saya memastikan itu bukan data yang bersumber dari dukcapil. Karena struktur data di Dukcapil tidak seperti itu," kata Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh.

Ia melanjutkan bahwa hasil penelusuran tim Ditjen Dukcapil Kemendagri menemukan bahwa struktur data yang dijual itu terdiri dari kolom-kolom seperti PSNOKA, PSNOKALAMA, PSNOKALAMA2, NAMA, NMCETAK, JENKEL, AGAMA, TMPLHR, TGLLHR, FLAGTANGGUNGAN, NOHP, NIK, NOKTP, TMT, TAT, NPWP, EMAIL, NOKA, KDHUBKEL, KDSTAWIN, KDNEGARA, KDGOLDARAH, KDSTATUSPST, KDKANTOR, TSINPUT, TSUPDATE, USERINPUT, USERUPDATE, TSSTATUS, dan DAFTAR.

"Struktur data di Dukcapil tidak ada tanggungan, email, npwp, no hp, tmt, tat," imbuh Zudan.

Sebelumnya diwartakan bahwa data milik 279 juta penduduk Indonesia telah bocor dan dijual di forum online. Data-data tersebut diduga berasal dari BPJS Kesehatan.

BPJS Kesehatan sendiri, saat dihubungi, mengatakan sedang menyelidiki kabar ini dan memastikan bahwa server tempat data-data mereka disimpan dalam keadaan aman.

Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang dihubungi terpisah, juga mengatakan sedang memeriksa laporan kebocoran data tersebut.

.
 
bukan masalah serius. justru di era keterbuka-an gini data penduduk baiknya bisa diakses semua orang dengan mudah.

- n1 -
inyong gak pernah punya rahasia. password pun kalo ada yg tanya tak kasih. (wani-piro! he3x)
 
bukan masalah serius. justru di era keterbuka-an gini data penduduk baiknya bisa diakses semua orang dengan mudah.

- n1 -
inyong gak pernah punya rahasia. password pun kalo ada yg tanya tak kasih. (wani-piro! he3x)

hahaha. ga ada rahasia ya. duit di timbang bukan pake ATM :)
 
Back
Top