5 Negara dengan Tingkat Bunuh Diri yang Tinggi

spirit

Mod
w1200

Kasus tingkat bunuh diri di dunia masih memprihatinkan dari waktu ke waktu. Menurut laporan World Health Organization (WHO), terdapat 700.000 kasus bunuh diri setiap tahunnya. Di sisi lain, WHO juga menyatakan bahwa bunuh diri termasuk 20 besar penyebab kematian di dunia.

Sejauh ini, terdapat beberapa negara yang dianggap memiliki tingkat bunuh diri yang tinggi. Kira-kira negara mana saja? Yuk simak penjelasannya.

1. Lesotho

w1200

Lesotho merupakan sebuah negara yang terletak di bagian selatan Benua Afrika. Populasi penduduk di negara tersebut setidaknya mencapai 2,1 juta jiwa. Dari tiap 100.000 penduduk yang ada di Lesotho, setidaknya 72 orang tewas akibat percobaan bunuh diri, dilansir Statista.

Hampir setengah dari populasi di Lesotho terjebak dalam jurang kemiskinan, dilansir Bank Dunia. Ada juga 75 persen penduduknya yang masuk kategori miskin dan rentan terhadap kemiskinan. Belum diketahui secara pasti alasan tingginya tingkat bunuh diri di Lesotho walaupun terdapat dugaan mengenai kondisi perekonomian yang ada di sana.

2. Guyana

w1200

Guyana merupakan negara yang terletak di Amerika Selatan dan berbatasan langsung dengan Brasil, Venezuela, dan Suriname. Populasi Guyana setidaknya berjumlah 740.000 orang. Dari tiap 100.000 penduduk Guyana, setidaknya terdapat 40 orang yang tewas akibat bunuh diri.

Saking seriusnya permasalahan bunuh diri di Guyana, pada tahun 2015 pemerintah setempat mempunyai kebijakan Rencana Pencegahan Bunuh Diri yang hanya ada 25 negara yang memiliki kebijakan tersebut pada waktu itu, dilansir NPR. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan bunuh diri yang ada di Guyana, mulai dari kemiskinan, kurangnya kesadaran kesehatan mental, penyalahgunaan alkohol, hingga kekerasan.

3. Eswatini

w1200

Eswatini atau biasa dikenal Swaziland merupakan negara yang ada di Afrika bagian selatan. Populasi di negara tersebut diestimasikan sebanyak 1,1 juta jiwa. Tiap 100.000 penduduk di sana, setidaknya hampir 30 orang meninggal akibat bunuh diri.

Kurangnya kesadaran kesehatan mental merupakan salah satu penyebab utama mengapa banyak warga Eswatini yang mengalami depresi. Faktor budaya di Eswatini yang menuntut laki-laki agar terlihat kuat dan logis juga mempengaruhi tingkat depresi yang dapat menuntun ke arah pikiran bunuh diri.

4. Korea Selatan

w1200

Korea Selatan merupakan negara tertinggi di Asia dalam hal tingkat kematian bunuh diri. Tiap 100.000 orang, terdapat 28--29 orang yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. DilansirDW, jumlah penduduk Korea Selatan pada semester pertama 2020 yang melukai dirinya sendiri meningkat sebesar 36 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal tersebut tak lepas dari pengaruh pandemi COVID-19 yang membuat masa depan pekerjaan tak menentu, turunnya pendapatan, jenuh akibat social distancing, hingga ditinggal oleh orang yang dicintainya. Sebuah data dari pemerintah setempat menunjukkan terdapat 595.724 orang yang sedang ditangani akibat depresi yang dialaminya.

5. Kiribati

w1200

Ada juga Kiribati yang merupakan negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di Oseania. Setidaknya tiap 100.000 penduduk di sana, 28 warganya meninggal akibat bunuh diri. Perubahan iklim diduga menjadi salah satu penyebab mengapa angka bunuh diri meningkat di negara tersebut.

Perubahan iklim sendiri telah merusak perekonomian di sana. Kiribati memang kerap dilanda badai besar, banjir, dan bencana alam lainnya. Sepanjang tahun 2007 hingga 2017 lalu, jumlah tingkat kematian akibat bunuh diri meningkat sebesar 14,4 persen dan angka tersebut dipercaya meningkat dari waktu ke waktu setelah itu.

Kelima negara tersebut memang mengalami permasalahan yang cukup serius tentang tingkat bunuh diri. Memang, kesehatan mental merupakan hal yang penting untuk selalu dimiliki setiap orang. Kesehatan mental pastinya memiliki pengaruh signifikan terhadap pencegahan tindakan bunuh diri.



 
Back
Top