OPM Tantang TNI-Polri Perang di Markas, Bukan di Permukiman

d-net

Mod
nantang-tni-perang-terbuka-di-2022-opm-benerbener-nyebelin_106906.jpg

Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menantang militer Indonesia berperang di markas mereka.
"Cari TPNPB di markas-markas dan perang di sana," kata Juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (2/9).

Sebby meminta pemerintah Indonesia tidak lagi melakukan pengejaran, pembunuhan, dan menggelar operasi militer di wilayah permukiman masyarakat sipil.

Dia menyatakan TPNPB siap berperang dengan TNI-Polri meskipun tidak memiliki senjata. Sebby mengklaim pihaknya merupakan pemilik tanah, hutan, dan alam Papua.

"Kami yang punya tanah, kami yang punya alam, kami yang punya hutan, bukan Indonesia," kata Sebby.

Sebelumnya, Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas operasi penyerangan Pos Koramil di Distrik Aifat, Maybrat, Papua Barat.

Menurut Sebby, Panglima Kodap Sorong Raya Deni telah melaporkan melalui sambungan telepon bahwa pihaknya yang memerintahkan operasi pembunuhan di Pos Koramil itu.

"Deni mengatakan bahwa dia perintahkan untuk melakukan operasi pembunuhan itu dan panglima Kodap IV Sorong Raya TPNPB bertanggung jawab atas penyerangan ini," kata Sebby dalam keterangan resmi.

Sebby juga menyebut operasi pembunuhan ini merupakan bagian dari perang pembebasan Papua Barat. Dia menyatakan perang akan terus berlanjut dan dilakukan di seluruh tanah Papua.

"Perang pembebasan Papua tidak akan berhenti sampai di sini, tapi akan berlanjut sampai seluruh tanah Papua di semua Kodap, kapan saja perang akan mulai," tutur Sebby.

Sebelumnya, Pos Koramil di Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat dilaporkan telah diserang oleh kelompok separatis.

Penyerangan itu terjadi pada pukul 03.00 WIT dini hari yang dilakukan oleh sekitar 50 orang. Sebanyak tiga anggota TNI dilaporkan tewas dan satu luka-luka.

Selain itu, dua orang prajurit lainnya, yakni Danposramil Lettu Chb Dirman dan Pratu Ikbal juga dilaporkan hilang.
 
ini mungkin imbas dari ucapan Jendral Dudung bahwa OPM itu adalah saudara, jadi mereka berulah. dan ucapan mereka itu tidak serius. pengen dialog aja
 
Back
Top