Perawatan Pasien Flu Burung Seharusnya Gratis

andy_baex

New member
KELUARNYA pergub (peraturan gubernur) dan perwali (peraturan wali kota) diharapkan mampu menjadi langkah manjur untuk mengantisipasi flu burung. Jika regulasi tersebut berjalan baik, mata rantai penularan flu burung ke manusia bisa terputus.

"Kalaupun masih ada yang terinfeksi, warga jangan panik. Segera dirujuk ke pusat kesehatan atau rumah sakit (RS) terdekat," kata dr Urip Murtedjo SpB KL, ketus forum pers RSU dr Soetomo. Bila RS yang dirujuk tidak memiliki fasilitas penanganan flu burung, bisa segera dirujuk ke RS yang telah ditentukan. Departemen Kesehatan telah menujuk RS pemerintah sebagai rujukan pasien flu burung di wilayahnya masing-masing. "Bila cepat mendapatkan penanganan tim medis dan masih dalam stadium ringan, maka pasien flu burung bisa sembuh," ucapnya.

Tak hanya masalah kecepatan penanganan, kesembuhan pasien flu burung juga ditentukan kesolidan tim medis. Untuk di RSU dr Soetomo, tim medis flu burung telah terbentuk dan diketuai dr JF Palilingan SpP(K), dokter spesialis paru RSU dr Soetomo. Tim ini terdiri dari dokter spesialis paru, penyakit dalam, anestesi, radiologi, dan bagian laboratorium, serta perawat. "Tim ini terbentuk dua tahun lalu ketika flu burung marak," lanjut Urip.

Tim medis bakal solid jika ditunjang dengan keahlian dan pengalaman menangani kasus ini. Karena itu, pihak RSU dr Soetomo telah mengirim enam perawatnya untuk mengikuti training di RS Suliati Saroso Jakarta. "Virus H5N1 ini punya kemampuan khusus, yakni menyerang paru-paru secara cepat. Oleh karena itu, pasien flu burung selalu mengalami pneumonia (radang paru) akut," kata Urip, wakil direktur pendidikan dan penelitian RSU dr Soetomo itu.

Di sinilah butuh keterampilan dan kemampuan memasang respirator (alat bantu nafas) dengan cepat. "Menangani flu burung itu berkutat dengan waktu. Makin cepat dipasang respirator, maka kemungkinan untuk sembuh lebih besar," tambah Urip. Persyaratan RS rujukan flu burung adalah memiliki intensive care dan respirator. "Respirator membantu melancarkan jalan nafas. Tindakan ini mencegah pasien mengalami gagal nafas," imbuhnya.

Yang tak kalah pentingnya, pemerintah seharusnya menggratiskan pembiayaan bagi pasien flu burung. Menurut Urip, pasien flu burung harus ditangani intensif. Bila menyerang masyarakat ekonomi lemah, besar kemungkinan mereka tak bisa membayar biaya perawatan. "Jika gratis, pasien tak akan pikir dua kali untuk berobat bila mengalami gejala flu burung," lanjutnya. (ai)
 
Back
Top