6 Penyebab Perceraian yang Sering Terjadi

d-net

Mod
335150391.png

Merdeka.com - Perceraian merupakan suatu kondisi yang tidak diinginkan dan cenderung dihindari oleh setiap pasangan yang sudah menikah. Terlebih lagi ketika pasangan tersebut sudah mempunyai anak, keputusan untuk bercerai tentu akan dipertimbangkan berulang kali. Hal ini dilakukan tidak lain agar setiap keputusan yang diambil merupakan pilihan terbaik untuk setiap pihak, termasuk pengaruhnya pada anak.

Namun pada kondisi tertentu, perceraian bisa menjadi pilihan terbaik yang harus diambil oleh suatu pasangan suami-istri. Khususnya ketika masalah yang menjadi sumber konflik sudah terlalu rumit untuk diselesaikan, atau tidak bisa ditolerir lagi. Dengan mengambil keputusan bercerai, maka masing-masing pihak bisa memulai kehidupan sendiri-sendiri yang lebih baik.

Dalam hal ini, terdapat beberapa penyebab perceraian yang sering terjadi di masyarakat. Penyebab perceraian yang umum terjadi tidak lain adalah hadirnya orang ketiga atau adanya perselingkuhan yang dilakukan salah satu atau kedua pihak dari suatu pasangan. Bagi sebagian orang, ini termasuk kesalahan besar yang cukup menyakitkan dan tidak bisa ditoleransi lagi.

Selain perselingkuhan, penyebab perceraian pada pasangan juga bisa berasal dari kondisi ekonomi keluarga, masalah kecanduan, situasi stres yang berdampak parah, hingga masalah ketidakcocokan yang dialami pasangan. Beberapa penyebab ini memang sering menjadi pangkal masalah dalam pernikahan yang berujung perceraian.

Dengan begitu, setiap pasangan perlu memahami beberapa penyebab ini agar dapat mengantisipasi dan belajar membangun hubungan baik dan suportif dalam keluarga. Dilansir dari Today.com, berikut merdeka.com merangkum beberapa penyebab perceraian pada hubungan pernikahan yang perlu Anda ketahui.

Perselingkuhan

Penyebab perceraian yang pertama adalah perselingkuhan. Ini menjadi penyebab umum yang sering terjadi dalam pasangan pernikahan. Dalam hal ini, salah satu pihak dari pasangan menjalin hubungan orang lain di tengah hubungan pernikahannya.

Bagi sebagian besar orang, masalah perselingkuhan merupakan kesalahan berat yang sulit untuk ditoleransi karena cukup menyakiti hati korban. Masalah ini menyebabkan hancurnya kepercayaan pada pasangan tersebut sehingga hubungan kian lemah dan berbagai masalah bisa timbul dalam situasi tersebut. Tidak jarang, pasangan yang mengalami masalah ini memilih perceraian sebagai keputusan terbaik yang bisa dilakukan.

Masalah Ekonomi

Masalah ekonomi juga merupakan salah satu penyebab perceraian kerap dialami oleh masyarakat. Hidup dalam kemiskinan sangat membuat stres, dan tekanan finansial dapat menyebabkan pertengkaran yang dapat mengakibatkan perceraian.

Masalah lain yang berhubungan dengan uang yang dapat memicu pertengkaran adalah posisi istri yang menjadi wanita karier sukses dalam pernikahannya. Dalam hal ini, sering kali pihak suami merasa kurang percaya diri karena sang istri bisa menyumbangkan lebih banyak pengasilan daripada dirinya.

Meskipun begitu, tidak semua pasangan mempunyai pandangan yang sama tentang hal ini. Ada pula pasangan yang tidak masalah dan menganggap kontribusi masing-masing pihak adalah sebuah kerja sama dalam tim.

Masalah Kecanduan

Penyebab perceraian yang sering terjadi selanjutnya adalah masalah kecanduan. Jika salah satu pihak dalam pasangan mempunyai perilaku buruk yang berlebihan seperti kecanduan alkohol, seks, hingga bekerja, tentu akan memberikan suasana yang tidak nyaman bagi pasangannya. Masalah ini dapat menjadi sumber masalah dan pertengkaran dalam hubungan pernikahan.

Terlebih lagi, ketika perilaku tersebut masih terus dilakukan meskipun pasangan telah mengingatkan untuk berhenti. Jika dibiarkan secara berkelanjutan, tentu hubungan pernikahan ini menjadi tidak sehat dan merugikan salah satu pihak. Bisa jadi, perceraian menjadi jalan paling bijak yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah dalam rumah tangga tersebut.

Situasi Stres

Situasi stres yang berdampak parah juga bisa menjadi pangkal penyebab perceraian dalam suatu hubungan pernikahan. Misalnya dalam kondisi salah satu pihak dalam pasangan terdiagnosis penyakit berat seperti kanker, atau kondisi ketika pasangan kehilangan seorang anak karena kematian. Hal ini bisa mengguncang kondisi mental seseorang, sehingga secara tidak langsung akan menciptakan suasana yang tidak stabil pada suatu hubungan.

Rasa sakit karena kehilangan atau kesakitan menjadi terlalu berat untuk ditanggung, sehingga hubungan perlahan bisa semakin renggang hingga tidak bisa diselamatkan. Dalam hal ini, situasi hubungan memang sedang diuji. Namun bagi pasangan yang sehat tentu dapat menjadi sistem pendukung yang baik terutama ketika dalam kondisi buruk hingga semua bisa terlewati.

Ketidakcocokan

Penyebab perceraian yang sering terjadi berikutnya adalah adanya ketidakcocokan. Bagi pasangan yang mempunyai banyak perbedaan tentu bisa menjadi pemicu berbagai masalah dalam hubungan. Baik dari segi agama, nilai-nilai kehidupan, hingga prinsip atau pemikiran. Jika masalah ini tidak dapat dikompromikan dengan baik, tentu bisa menjadi ancaman dalam hubungan pernikahan.

Dengan begitu, banyak orang yang berpendapat bahwa penting untuk membicarakan segala hal sebelum menuju pernikahan. Hal ini dilakukan agar dapat meminimalisir ketidakcocokan yang bisa muncul dan menjadi masalah dalam hubungan.

Selain itu, masa perkenalan yang baik dan lebih lama dilakukan juga bisa menjadi faktor penting yang dapat mengantisipasi masalah ini.


Perbedaan yang Tidak dapat Didamaikan

Penyebab perceraian yang terakhir adalah adanya perbedaan yang tidak dapat didamaikan. Perbedaan pandangan atau persepsi dari setiap pasangan memang bisa menjadi salah satu faktor pemicu masalah. Terlebih lagi jika masing-masing pihak mempunyai ego yang tinggi dan tidak didasarkan pada sikap toleransi yang baik. Tentu ini akan menimbulkan berbagai masalah yang tidak berkesudahan.

Berbagai konflik bisa memicu kemarahan hingga permusuhan dalam hubungan pernikahan. Jika dibiarkan terlalu lama, tentu kondisi ini akan menyebabkan hubungan yang semakin renggang. Hingga pada akhirnya pilihan perceraian menjadi sikap paling baik yang dapat menyelesaikan masalah. Dengan begitu, penting untuk saling bertoleransi dan mengenal pasangan dengan baik untuk menciptakan hubungan pernikahan yang sehat dan harmonis.

[ayi]
 
Back
Top