spirit
Mod
Jakarta, CNN Indonesia -- Kerokan rasanya memang nikmat. Tapi jangan salah, ada bahaya kerokan yang perlu diwaspadai.
Kerokan tidak bisa dilakukan terlalu sering. Anda perlu memberi jarak pada setiap kerokan yang dilakukan. Pasalnya, kerokan bisa membuat pembuluh darah pecah.
Kerokan menjadi salah satu cara tradisional masyarakat Indonesia mengatasi masalah 'masuk angin'. Badan rasanya enteng dan nyaman setelah mengetahui punggung yang dikerok merah cenderung kehitaman.
Rasanya segala penyakit terangkat. Apalagi jika habis dikerok Anda mengeluarkan sendawa yang cukup panjang. Angin yang ada di tubuh dan membuat badan meriang seperti minggat seketika.
Tapi ternyata, pengobatan tradisional ini tidak bisa dilakukan terlalu sering. Dokter yang bergerak di bidang akupuntur di RSUP Persahabatan Stefanus Agung Budianto mengatakan, ada pembuluh darah yang pecah saat proses mengerik dilakukan.
"Jangan lupa ketika dikerok ada pembuluh darah yang pecah, makanya jarak antar kerokan itu jangan terlalu dekat. Istilahnya tidak boleh sering-sering," kata Stefanus dalam podcast Radio Kesehatan RI yang tayang di Instagram resmi Radio Kesehatan beberapa waktu lalu.
Hal yang dijelaskan di atas menjadi salah satu bahaya kerokan yang tak bisa dianggap sepele.
Stefanus tidak menampik, kerokan yang merupakan budaya pengobatan tradisional Indonesia ini memang memiliki manfaat. Ada bagian saraf yang terangsang terutama bila dilakukan di punggung.
Rangsangan itu membuat saraf terbuka hingga memperlancar peredaran darah.
Walau begitu, jika setiap kali badan tidak nyaman langsung kerokan juga sangat tidak dianjurkan. Pasalnya, ada pembuluh darah yang pecah dari proses kerokan sebelumnya dan harus diperbaiki terlebih dahulu.
"Kalau seminggu sekali itu juga enggak bagus. Kalau badan terlalu sering merasa tidak enak, sebaiknya konsultasi ke dokter, bukan terus menerus dikerok. Ketahui penyebab kenapa badan tidak nyaman," kata dia.
Selain itu, alat-alat yang digunakan untuk kerokan juga harus dipastikan kebersihannya. Ini untuk menghindari iritasi hingga infeksi pada kulit akibat alat yang digunakan justru berbahaya atau tidak higienis sebagai salah satu bahaya kerokan.
.