Sanksi Barat Gagal Bikin Rusia Keok

spirit

Mod
presiden-rusia-vladimir-putin-1_169.jpeg

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Vladimir Putin mengklaim Rusia tak mungkin bisa diisolasi, Rabu (7/9). Pernyataan ini merujuk pada hujanan sanksi dari negara Barat terhadap Moskow atas invasinya ke Ukraina.

"Tidak peduli seberapa besar seseorang ingin mengisolasi Rusia, tidak mungkin bisa melakukan itu," kata Putin dalam Forum Ekonomi Timur di Kota Vladivostok, Rabu (7/9).

Putin menilai tantangan ekonomi global saat ini bukanlah pandemi Covid-19, tetapi berbagai masalah lain yang "mengancam seluruh dunia," termasuk "demam sanksi di Barat."

Putin mengklaim Rusia dapat menjalankan perekonomian dengan baik meski dihujani sanksi dari negara Barat.

Selain membahas sanksi ekonomi, Putin juga bertekad bakal memutus suplai minyak dan gas ke berbagai negara yang dinilai menerapkan pembatasan atau berupaya mengisolasi Rusia, terutama soal pembatasan harga.

"[Pembatasan harga] merupakan keputusan yang benar-benar bodoh," kata Putin.

Ia kemudian mengatakan, "Kami tidak akan menyuplai apapun jika itu bertentangan dengan kepentingan kami, dalam kasus ini [kepentingan] ekonomi."

"Tidak ada gas, tidak ada minyak, tidak ada batu bara, tidak ada bahan bakar minyak, tidak ada apapun."

Selain itu, Putin menegaskan bakal memutus pengiriman gas dan minyak ke negara-negara yang menerapkan batas harga (price cap) terhadap suplai Moskow.

"Orang-orang yang mencoba menerapkan sesuatu kepada kami dalam posisi yang bisa menekankan keinginan mereka. Mereka harus sadar akan itu," tutur Putin lagi.

Sebagaimana diberitakan AFP, pernyataan itu diutarakan Putin setelah negara-negara G7 mencoba menerapkan batas harga terhadap impor minyak Rusia. Kebijakan itu bertujuan untuk memutus pembiayaan militer Rusia terkait invasinya ke Ukraina.

Tak hanya itu, Pemimpin Uni Eropa Ursula von der Leyen sempat menegaskan bahwa seluruh negara organisasi itu setuju menerapkan batas harga terhadap Rusia pada Rabu. Eropa juga menuding Rusia menggunakan kebijakan energi sebagai senjata.

Sebab, banyak negara di Eropa bergantung pada gas dan minyak Rusia. Sementara itu, Rusia berupaya menghentikan pasokan gas dan minyaknya ke Benua Biru sebagai balasan atas sanksi Barat terkait invasi ke Ukraina.

"Mereka (Barat) mengatakan Rusia menggunakan energi sebagai senjata. Lebih tak masuk akal! Senjata apa yang kami gunakan? Kami memasok sebanyak yang diminta [pengimpor]," kata Putin.

Melihat hubungan Rusia dengan Eropa yang semakin buruk, Moskow tampak mencoba mendekatkan diri dengan sekutu mereka di Asia, Timur Tengah, dan Afrika.

Putin juga mengatakan ia menyambut baik peran negara-negara di wilayah Asia-Pasifik dalam kepentingan global.

"Peran negara-negara di wilayah Asia-Pasifik telah meningkat secara signifikan," ujarnya. Ia juga menekankan kemitraan antara Rusia dan beberapa negara itu bakal membawa "kesempatan baru yang luar biasa untuk masyarakat kita."

.
 
Back
Top