China Isyarat soal Kemungkinan 'Perang' Lawan AS

spirit

Mod
xi-jinping_169.jpeg

Jakarta, CNN Indonesia -- China mengisyaratkan kemungkinan terlibat konflik terbuka atau perang dengan Amerika Serikat.
Menteri luar negeri baru China, Qing Gang, memperingatkan bahwa "konflik dan konfrontasi" dengan AS tidak dapat dihindari jika Washington tidak mengubah perilaku dan kebijakannya selama ini.

"Jika Amerika Serikat tidak menginjak rem, tetapi terus mempercepat jalan yang salah ini, tidak ada pagar pembatas yang dapat mencegah tergelincir dan pasti akan ada konflik dan konfrontasi," kata Qin di sela-sela Kongres Rakyat Nasional Partai Komunis China (PKC) di Beijing pada Selasa (7/3).

Dalam kesempatan itu, Qin juga memperingatkan "konsekuensi bencana" dari apa yang ia gambarkan sebagai "perjudian sembrono" oleh AS dalam memperlakukan China yang menurutnya sesama negara adidaya.

Qin juga terus mencaci AS yang dianggap terus merusak hubungan bilateral dengan China dan menegaskan Beijing akan memperkuat kemitraan dengan Rusia.

Qin juga menuduh AS kerap bereaksi berlebihan menanggapi perkembangan China selama ini. Ini, katanya, menunjukkan "persepsi dan pandangan AS tentang China sangat terdistorsi."

"AS menganggap China sebagai saingan utamanya dan tantangan geopolitik terbesar," papar Qin seperti dikutip CNN.

"AS mengklaim berusaha bersaing dengan China tetapi tidak mencari konflik. Namun, kenyataannya, apa yang disebut 'persaingan' oleh AS adalah kebijakan pencegahan (containment policy) dan penindasan menyeluruh, permainan zero-sum game soal hidup dan mati," katanya menambahkan.

Qin menegaskan "kebijakan pencegahan dan penindasan tidak akan membuat Amerika hebat dan AS tidak akan bisa menghentikan perkembangan China."

Sebelum diangkat sebagai menlu, Qin merupakan Duta Besar China untuk AS. Selama ini, Qin terkenal sebagai diplomat unggul China yang sangat hati-hati.

Namun, ia berani mengutarakan pernyataan yang agresif soal AS ini dalam penampilan pertamanya ini setelah diangkat menjadi menlu.

Kongres Rakyat Nasional (National People's Congress/NPC) telah dimulai pada akhir pekan lalu dan akan berlangsung selama 10 hari. Setidaknya 3.000 delegasi terdiri dari petinggi PKC, pejabat negara, pengusaha, tokoh publik, hingga selebriti akan menghadiri kongres ini.

Gelaran ini juga kerap disebut pertemuan "dua sesi" lantaran NPC berlangsung berbarengan dengan Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China (Chinese People's Political Consultative Conference/CPPCC). CPPCC merupakan badan penasihat PKC.

Dalam kongres kali ini, pemerintah China kemungkinan akan mengumumkan jajaran kabinet baru, target pertumbuhan ekonomi ke depan, hingga pengukuhan periode ketiga Xi Jinping sebagai Presiden China.

.
 
Back
Top