Apa Saja Teknik Data Masking

Ancaman cyber semakin meningkat, sehingga perlindungan data menjadi semakin penting. Salah satu metode perlindungan data yang efektif adalah data masking.

Data masking adalah proses memalsukan data sensitif sehingga tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang. Tujuannya adalah untuk melindungi data dari penyalahgunaan, seperti pencurian data, penipuan, dan serangan siber.

Ada beberapa teknik data masking yang umum digunakan, antara lain:

• Enkripsi data: Data sensitif diubah menjadi kode yang tidak dapat dibaca tanpa kunci enkripsi.
• Pengacakan data: Data sensitif diubah menjadi format lain yang tidak dapat dikenali.
• Substitusi data: Data sensitif diganti dengan data palsu yang mirip.
• Penukaran data: Data sensitif ditukar dengan data lain dari database yang sama.
• Variansi nilai: Data sensitif diganti dengan nilai yang berbeda-beda, misalnya dengan menggunakan nilai tertinggi atau terendah.
• Nulling: Data sensitif diganti dengan nilai null.

Praktik terbaik dalam data masking meliputi:

• Menentukan ruang lingkup proyek dengan cermat: Perusahaan harus mengetahui data apa yang perlu dilindungi, siapa yang boleh mengaksesnya, di mana data itu berada, dan aplikasi mana yang menggunakannya.
• Memastikan integritas data: Setiap jenis informasi dari aplikasi bisnis harus dilindungi dengan cara yang sama.
• Mengamankan algoritma penyembunyian: Algoritma penyembunyian data harus dirahasiakan.

Data masking memberikan beberapa keuntungan, antara lain:

• Melindungi data dari risiko, seperti hilangnya data, permasalahan akun, dan kelengahan sistem keamanan perusahaan.
• Menyulitkan penjahat siber untuk mendapatkan data riil.
• Memudahkan aktivitas operasional perusahaan, seperti percobaan software, software demo, sales demo, training, dan sebagainya.

Data masking merupakan salah satu metode perlindungan data yang penting untuk diterapkan oleh perusahaan. Perusahaan dapat berkonsultasi dengan ahli keamanan data untuk mendapatkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.