Balasutta

singthung

New member
BALASUTTA



Demikianlah yang telah saya dengar.

Pada waktu Sang Bhagav? sedang bersemayam di Vihara JETAVANA ĀRĀMA yang didirikan ANĀTHAPINDIKA di kota SAVATTHI. Pada waktu itu Sang Bhagav? memanggil para Bhikkhu :?Duhai para Bhikkhu.? Para Bhikkhu segera menghadap Sang Bhagav?. Kemudian Sang Bhagav? mengatakan kepada mereka :?Duhai para Bhikkhu, terdapat lima kekuatan. Apakah lima kekuatan itu? Lima kekuatan itu adalah, KEKUATAN KEYAKINAN, KEKUATAN SEMANGAT, KEKUATAN KESADARAN, KEKUATAN SAMĀDHI dan KEKUATAN KEBIJAKSANAAN?.

?Duhai para Bhikkhu, bagaimanakah tentang KEKUATAN KEYAKINAN??. DiterangkanNya sebagai berikut :?Duhai para Bhikkhu, para Bhikkhu (termasuk umat) adalah siswa-siswa yang baik di dalam BUDDHASĀSANA, yang yakin akan sifat-sifat luhur Sang Bhagav?, yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna, sempurna Pengetahuan serta Tindak-tanduk-Nya, sempurna menempuh Sang Jalan (ke Nibbana), Pengenal Semua Alam; Pembimbing Manusia Yang Tiada Taranya, Guru Para Dewa dan Manusia, Yang Sadar (Bangun), Yang Layak Dimuliakan.?

?Duhai para Bhikkhu, bagaimanakah tentang KEKUATAN SEMANGAT?? Diterangkan sebagai berikut : :?Duhai para Bhikkhu, siswa yang baik dalam BUDDHASĀSANA ini bersemangat untuk menghindari ĀKUSALAKAMMA, bersemangat untuk banyak berbuat (mengumpulkan) KUSALAKAMMA. Mereka tekun, teguh, tidak mudah patah semangat, memperhatikan KUSALADHAMMA (hal-hal yang baik). Inilah KEKUATAN SEMANGAT?.

?Duhai para Bhikkhu, bagaimanakah tentang KEKUATAN KESADARAN??. Diterangkan sebagai berikut : ?Duhai para Bhikkhu, siswa yang baik di dalam BUDDHASĀSANA ini memiliki KESADARAN yang baik ? mengingat tindakan yang pernah diperbuat ? dan yang telah dibuat masih diingat ? mengingat perkataan yang pernah diucapkan ? dan yang telah dibicarakan masih diingat ? inilah KEKUATAN KESADARAN?.

?Duhai para Bhikkhu, bagaimanakah tentang KEKUATAN SAMĀDHI??. DiterangkanNya sebagai berikut : ?Duhai para Bhikkhu, siswa yang baik di dalam BUDDHASĀSANA ini memiliki KEKUATAN SAMĀDHI yang baik. Mereka memiliki SAMĀDHI yang sempurna, dan diterangkan sebagai berikut : ?Demikianlah ia (Bhikkhu) menjauhkan diri dari keinginan nafsu indria, dan berdiam dalam Jhăna pertama, yakni suatu keadaan batin yang bergembira (pīti) dan berbahagia (sukha), yang masih disertai dengan Vitaka (pengarahan pikiran pada obyek) dan Vicără (usaha mempertahankan pikiran pada obyek). Kemudian setelah membebaskan diri dari Vitaka dan Vicără, ia memasuki dan berdiam dalam Jhăna kedua, yakni keadaan batin yang bergembira dan bahagia, tanpa disertai dengan Vitaka dan Vicără. Selanjutnya dalam keadaan batin seimbang yang disertai dengan perhatian murni dan jelas, tubuhnya diliputi dengan perasaan bahagia yang dikatakan oleh para Ariya sebagai ?Kebahagiaan yang dimiliki oleh mereka yang hatinya seimbang dan penuh perhatian murni? dan ia memasuki dan berdiam dalam Jhăna ketiga. Kemudian dengan menyingkirkan perasaan bahagia, dengan menghilangkan perasaan senang dan tidak senang yang telah dirasakan sebelumnya, ia memasuki dan berdiam dalam Jhăna keempat, yakni suatu keadaan yang benar-benar seimbang, yang memiliki perhatian murni (sati parisudhi), bebas dari perasaan bahagia dan tidak bahagia?. Demikianlah pelaksanaan Samădhi.

?Duhai para Bhikkhu, bagaimanakah tentang KEKUATAN KEBIJAKSANAAN??. Diterangkan sebagai berikut :?Duhai para Bhikkhu, siswa-siswa di dalam BUDDHASĀSANA ini memiliki KEBIJAKSANAAN. Mereka memiliki KEBIJAKSANAAN yang sempurna, yang bisa mengingat akan muncul dan lenyapnya segala sesuatu. Ini adalah KEKUATAN KEBIJAKSANAAN?.

?Duhai para Bhikkhu hal-hal yang diterangkan inilah yang dinamakan Lima Kekuatan.?

Setelah Sang Bhagav? selesai berkhotbah, para Bhikkhu gembira dan senang hati.

 
Back
Top