All News about NBA Seasons 2008-2009. Garank Semuaaaa

Kalina

Moderator
Musim NBA 2008-2009 akan segera dimulai 29 Oktober ini. Siapa yang kalian dukung kali ini? Kalo gw sih.. gak berubah.. di mana ada Kobe.. gw dukung. Karena sekarang Kobe di Los Angeles Lakers.. jadi, yaaa gw dukung Lakers, lahh... :).
Semua tim punya senjata masing-masing. Yang lebih seru.. musim ini.. banyak pemain baru.. dari NBA Draft 2008 lalu.. Dan.. gak kalah seru.. ada tim baru pula.. Oklahoma City Thunder. Reinkarnasinya Seattle Super Sonics geto loh..
Sedangkan Los Angeles Lakers, peserta NBA Final tahun lalu.. Andrew Bynum sudah kembali.... gimana dengan Sun Yi? Jadi gak nih, dia gabung sama Lakers?
Boston Celtics.. masih mengandalkan Big Three na? Apa masih mampu? Menghadapi tim-tim yang spektakuler? Gak bisa dianggap remeh, loh.. Meskipun Shaquille O'Neil dan Jason Kidd tidak seperkasa dulu.. tim mereka tetep tangguh....
Gimana dengan Miami Heat? Pemanasan kemaren.. kalah habis-habisan, nih......

nb:
Semua berita bersumber dari
Bhs Indonesia: koran Jawa Pos.
Bhs Inggris: www.nba.com, espn, yahoo news
Bila ada sumber lain, akan dicantumkan.
Informasi Scoreboard dan Gallery dari www.nba.com

thankz to Mr. David Stern.. Commisioner NBA.
 
Last edited:
Re: Preview NBA Seasons 2008-2009. Semua Punya Banyak Senjata Ampuh..

[ Minggu, 26 Oktober 2008 ]
Jatah MVP LeBron James
Kobe Bryant boleh jadi pemain paling top di dunia. Gelar pemain terbaik, mungkin sudah milik LeBron James. Dan pada musim NBA 2008-2009 nanti, status forward Cleveland Cavaliers itu mungkin bakal dikukuhkan. Banyak orang menjagokannya sebagai peraih Most Valuable Player (MVP) musim baru nanti.

Survei terhadap 30 bos tim yang dilakukan NBA sudah menunjukkan itu. James, yang baru berusia 23 tahun, mendapatkan 56 persen suara. Kobe Bryant, peraih gelar MVP musim lalu, mendapatkan 37 persen suara. Chris Paul adalah unggulan ketiga, dengan 7 persen suara.

Yang istimewa, James mungkin bakal mendapatkan gelar MVP itu tanpa harus bermain sebanyak musim-musim terdahulu. Walau mampu dipaksa bermain lebih dari 40 menit di setiap pertandingan (total 82 game), strategi Cavaliers musim ini adalah mengurangi beban menit sang bintang.

Mereka sudah melakukan itu dalam babak pemanasan (preseason) ini, dengan mengistirahatkan total James pada pertandingan tertentu. Ketika musim reguler nanti, pelatih Mike Brown sudah berencana untuk mengistirahatkan James pada saat-saat tertentu.

Cavaliers kini mampu melakukan itu, karena sekarang ada mesin poin baru yang bisa mengurangi beban James. Dia adalah point guard Mo Williams. Selama preseason, Williams langsung bisa diandalkan. "Mo adalah tipe pemain yang bisa beradaptasi dengan segala situasi. Dia tahu tim kami ini seperti apa, dan dia menghabiskan banyak waktu dan upaya untuk menyesuaikan diri," puji James.

Ben Wallace, center Cavaliers, bahkan menganggap Williams membawa kepemimpinan baru di tim tersebut. "Mo membawa banyak bantuan untuk tim ini. Ketika dia di lapangan, dia membuat tim ini lebih baik. Dia pekerja keras, dan etos kerja itulah yang membuatnya seperti sekarang ini," ujarnya.

Singkat kata, dengan hadirnya Williams, James tak perlu lagi pusing menata offense Cavaliers. Itu sekarang tugas Mo Williams. James sekarang bisa fokus memporak-porandakan lawan, mencetak sebanyak mungkin poin dan peluang lewat kekuatan fisik dan berbagai skill-nya yang "tidak manusiawi."

Cavaliers juara? Mungkin belum waktunya. James MVP? Mungkin sekarang sudah waktunya.
 
Re: Preview NBA Seasons 2008-2009. Semua Punya Banyak Senjata Ampuh..

[ Minggu, 26 Oktober 2008 ]
Masih Terancam Kehilangan Kobe
Di Los Angeles Lakers, beban terbesar untuk jadi juara mungkin ada pada manajemen. Kalau musim ini gagal, mereka terancam kehilangan aset terbesar: Kobe Bryant. Sang superstar memang punya kontrak sampai 2011, tapi dia punya opsi untuk hengkang pada akhir musim 2008-2009.

Musim ini, Bryant bakal mendapat bayaran USD 21,3 juta. Setelah itu, kalau tetap di Lakers, dia masih punya dua tahun lanjutan bernilai total USD 47,8 juta. Masalah bagi Lakers: Dua tahun lanjutan itu bersifat opsional, dan pilihan ada di tangan Bryant.

Sekilas, sulit membayangkan pemain meninggalkan kontrak sebesar itu. Tapi, kalau melihat aturan gaji NBA, Bryant justru akan dapat duit lebih banyak kalau memutuskan minta kontrak baru.

Bila meneruskan kontrak ini, maka dia baru "bebas" pada Juli 2011. Saat itu, dia sudah berumur 33 tahun, sulit mendapatkan kontrak maksimal jangka panjang. Kalau keluar pada Juli 2009, maka Bryant boleh meneken kontrak baru -dengan tim mana pun-- bernilai maksimal dengan panjang lima tahun.

Dengan mengorbankan USD 47,8 juta itu, Bryant justru bisa mendapatkan USD 135 juta untuk lima tahun (nilai maksimal yang diizinkan NBA). Jadi, dengan meminta kontrak baru, Bryant justru punya jaminan lebih baik sampai umur 36, ketika dia mungkin memutuskan untuk pensiun.

Di NBA, kontrak harus berakhir saat pemain berumur 36 tahun.

Pilihan lain: Bryant minta kontrak baru pada Juli 2010. Dengan begitu, dia bahkan bisa dapat duit per tahun lebih besar. Bila out pada 2010, maka dia boleh meneken kontrak empat tahun (sampai usia 36) dengan nilai maksimal USD 112 juta. Itu rata-rata USD 28 juta per musim, sekitar USD 1 juta lebih besar dari kalau dia minta kontrak baru pada 2009.

Risikonya: Bryant bisa mengalami cedera berat dalam dua tahun ke depan, menghalangi keinginan untuk meraih kontrak besar itu. Bagi Bryant, masa depan tetap paling aman kalau dia meneken kontrak baru pada 2009 nanti.

Apakah Bryant bakal melakukan itu? Kemungkinan besar iya. Sebab, itu adalah business decision. Paling menguntungkan secara finansial. Tapi, itu bukan berarti Bryant bakal pindah ke tim lain. Sudah 13 tahun lamanya Bryant membela Lakers, dan dia -dan seluruh penggemarnya-- tentu ingin dia mengakhiri karir di klub yang sama.

Kontrak baru atau tidak, Lakers juga yakin sang superstar tidak akan pergi ke mana-mana. "Kami merasa tim yang ada sekarang punya peluang merebut juara dalam waktu dekat ini. Saya pikir, itulah yang diinginkan oleh Kobe, dan itu yang diiinginkan oleh warga Los Angeles dan kami sebagai organisasi," kata Mitch Kupchak, general manager Lakers, seperti dikutip Los Angeles Times.
 
Re: Preview NBA Seasons 2008-2009. Semua Punya Banyak Senjata Ampuh..

31933large.jpg


[ Minggu, 26 Oktober 2008 ]
Modal Monster, Lakers Kejar Cincin Juara
Musim NBA 2008-2009 dimulai dalam hitungan hari. Sebagai juara bertahan, Boston Celtics masih perkasa. New Orleans Hornets dan Houston Rockets juga makin menyeramkan. Namun, survei para petinggi tim bilang Los Angeles Lakers-lah yang bakal meraih cincin juara.

---

LOS Angeles Lakers merupakan tim NBA paling populer di dunia. Bintang utamanya, Kobe Bryant, mungkin juga pemain paling top di dunia saat ini. Menghadapi musim 2008-2009, yang dimulai 29 Oktober ini, tim itu mendapat satu lagi dorongan untuk menjadi juara.

Dorongan itu datang dari survei yang dilakukan NBA terhadap para general manager 30 tim peserta. Hasilnya: Kebanyakan menyebut Lakers bakal muncul sebagai juara. Tidak tanggung-tanggung, tim yang dilatih Phil Jackson itu mendapatkan 46 persen suara.

Boston Celtics, sang juara bertahan, hanya dapat 19 persen suara. Diikuti New Orleans Hornets (12 persen), lalu Houston Rockets dan San Antonio Spurs (masing-masing 8 persen).

Sebenarnya, tidak heran mengapa Lakers begitu dijagokan. Tim ini masih utuh seperti musim lalu, saat mereka mampu mencapai babak final (dikalahkan Celtics dalam enam game).

Bahkan, tim ini mungkin lebih kuat dari tahun lalu. Sebab, tim ini bakal kembali diperkuat oleh center muda yang garang, Andrew Bynum. Musim lalu, Bynum yang bertinggi badan 213 cm sempat memporak-porandakan lawan hingga pertengahan musim. Sayang, lututnya cedera, sehingga harus absen hingga akhir musim. Tanpa pemain 21 tahun itu, Lakers kalah garang di "permainan dalam."

Menghadapi musim 2008-2009 ini, Bynum telah sehat kembali. Dampak kembalinya Bynum ini berantai. Pertama, Lakers kembali punya center besar dan garang. Kedua, Pau Gasol tak lagi dipaksa bermain center, kembali ke posisi normalnya sebagai power forward. Ketiga, Lamar Odom bergeser juga ke posisinya yang lebih normal, sebagai small forward/point forward.

Secara keseluruhan, ini membuat posisi 3, 4, dan 5 Lakers sangat tinggi dan tangguh. Bynum dan Gasol sama-sama 213 cm, tapi punya senjata yang sangat berbeda sehingga tidak saling mengganggu (Bynum garang besar, Gasol halus lincah). Odom tingginya 210 cm tapi punya skill seperti point guard.

Ketiga orang ini masing-masing punya kemampuan untuk mengacaukan lawan. Kalau tiga-tiganya di lapangan bersamaan, berbagai celah pun terbuka bagi Kobe Bryant (pemain penyerang paling berbahaya di NBA) untuk mencetak poin dari berbagai sisi. Kalau Bryant meleset pun tak masalah, karena ada tiga orang tinggi yang bisa mendapatkan offensive rebound.

Dengan empat pemain ini, Lakers tinggal memasang satu lagi penembak jarak jauh (bisa Derek Fisher, Sasha Vujacic, Luke Walton, atau Jordan Farmar). Lawan pun makin pusing menghadapi Lakers.

Mood Lakers sendiri sekarang sedang baik-baiknya. Satu-satunya momen mereka sempat menahan napas adalah ketika Kobe Bryant cedera lutut saat pertandingan pemanasan melawan Charlotte Bobcats. Untung tidak parah, tidak membuatnya harus absen sekalipun.

Salah satu pemain yang tak sabar musim segera dimulai adalah Luke Walton. "Kami punya ekspektasi tinggi," ucapnya.

Sesuai komentar orang luar, kedatangan Bynum-lah yang membuat Walton makin bersemangat. Andai musim lalu Bynum tidak cedera, Walton yakin Lakers mampu mengalahkan Celtics dan menjadi juara NBA. "Dia besar, dia tangguh. Dia bisa jadi seorang monster kalau dia menghendaki demikian," tandasnya.

Kalau sampai Lakers benar-benar jadi juara, maka sukses itu akan menjadi pengukuhan status tertinggi bagi Kobe Bryant dan sang pelatih. Gelar itu bakal membantu Bryant keluar dari bayang-bayang Shaquille O'Neal, karena itu adalah gelar pertamanya tanpa bantuan O'Neal (keduanya pernah bareng di Lakers awal dekade ini, merebut tiga gelar).

Bagi Phil Jackson, gelar itu bakal jadi nomor sepuluh. Menjadikannya pelatih paling sukses dalam sejarah NBA. Dan mungkin, perolehan gelar itu tak akan pernah disamai oleh siapa pun, sampai kapan pun.
 
Re: Preview NBA Seasons 2008-2009. Semua Punya Banyak Senjata Ampuh..

32070large.jpg


[ Senin, 27 Oktober 2008 ]
Boston Celtics Jagokan Diri Sendiri
Pesta Cincin dan Spanduk Juara di Malam Tip-Off

BOSTON - Survei bilang, Los Angeles Lakers bakal menjadi juara NBA 2008-2009. Bagi tim juara bertahan Boston Celtics, itu bukanlah sesuatu yang memusingkan. Doc Rivers, sang pelatih, tetap merasa timnya mampu mempertahankan gelar. ''Saya tak peduli apa pun hasil (survei) itu. Kami tetap menjagokan diri sendiri, seperti kami menjagokan diri sendiri musim lalu,'' kata Rivers seperti dilansir Boston Herald.

Dalam survei yang dilakukan NBA terhadap 30 bos tim peserta, 46 persen menyatakan bahwa Lakers bakal menjadi juara. Celtics berada di urutan kedua, hanya mendapatkan 19 persen suara.

Rivers mengakui, persaingan musim ini bakal lebih berat. Timnya harus bekerja lebih keras kalau ingin mempertahankan gelar tersebut. Tapi, dia yakin, Kevin Garnett dkk sangat mampu melakukannya. ''Kami percaya (bisa menang). Kami harus menjalani proses untuk menjadi tim yang lebih baik sepanjang musim. Saya pikir, kami punya kelompok pemain yang mau menjalani (proses) itu," paparnya.

Sebagai juara bertahan, Rivers juga sadar bahwa timnya bakal mendapatkan tekanan pada semua pertandingan (82 kali main saat musim reguler). ''Kami harus membiasakan diri dengan itu,'' tandasnya.

Susunan pemain Celtics memang masih meyakinkan. Trio Kevin Garnett, Paul Pierce, dan Ray Allen masih termasuk yang termaut di NBA. Ketiganya masih didukung Rajon Rondo dan Kendrick Perkins di jajaran starting lineup. Barisan cadangan, meski kehilangan James Posey ke New Orleans Hornets, juga masih mantap. Masih ada Eddie House, plus Leon Powe dan Glenn Davis yang makin lama makin matang.

''Selama sembilan tahun berkarir (sebagai pelatih), baru kali ini saya tidak mengalami perubahan starter," ungkap Rivers.

Celtics bakal langsung mendapatkan serangan dahsyat pada opening night, Selasa malam nanti (Rabu pagi, 29/10, WIB). Lawan pertama mereka adalah salah satu penantang utama di wilayah timur, LeBron James dan Cleveland Cavaliers.

Sebelum bertanding, mereka berpesta dulu. Semua pemain Celtics yang musim lalu berlaga akan mendapatkan cincin berlian tanda juara bernilai USD 30 ribu (sekitar Rp 300 juta) per buah. Spanduk tanda juara juga akan dipasang untuk kali ke-17 di Boston.

Replika cincin juara itu sudah ditampilkan di layar lebar saat pesta pramusim tahunan (Shamrock Gala) di Renaissance Boston Waterfront Hotel. Di tiap cincin ada total 84 susunan berlian plus beberapa batu emerald berbentuk daun lambang Celtics. Nama dan nomor pemain berikut tulisan ''World Champions'' turut menghiasi.

''Saya punya tangan besar dan cincin ini masih terlihat lebih besar lagi di tangan saya,'' kata Ray Allen.

model cincinnya norak..
 
Re: Preview NBA Seasons 2008-2009. Semua Punya Banyak Senjata Ampuh..

32248large.jpg


[ Selasa, 28 Oktober 2008 ]
Peluang Terakhir Phoenix Suns
Nash Justru Merasa Tidak Terbebani

PHOENIX - Dalam beberapa tahun terakhir, Phoenix Suns merupakan tim paling asyik ditonton di NBA. Point guard Steve Nash punya gaya ''liar'' dan cepat, cocok dengan selera sang pelatih kala itu, Mike D'Antoni. Hampir semua penggemar basket di seluruh dunia kenal dengan gaya mereka, yang mewajibkan pemain menembak atau memasukkan bola dalam waktu tujuh detik atau lebih cepat.

Sayang, meski menghasilkan banyak kemenangan, gaya atraktif itu tak kunjung membuahkan cincin juara. Pada pertengahan musim 2007-2008 lalu, general manager baru Suns, Steve Kerr, langsung mengubah filosofi tim. Dia menuntut tim yang lebih ''konvensional'' dan mengutamakan kemampuan bertahan. Untuk itu, dia pun mendatangkan center superbesar Shaquille O'Neal dari Miami Heat.

Meski sudah tua (36 tahun) dan mahal, Kerr merasa O'Neal bisa membantu Suns menjadi tim yang lebih tangguh, khususnya dalam hal bertahan.

Perubahan filosofi tersebut makin terasa ketika D'Antoni dibiarkan pindah ke New York Knicks. Sebagai gantinya, datang Terry Porter, pelatih yang juga mengutamakan defense (cocok dengan Kerr).

Dengan perubahan-perubahan itu, Suns yang akan kita lihat pada musim 2008-2009 nanti mungkin bukan lagi Suns yang kita kenal dulu. Kerr mungkin merasa lebih mantap mengejar gelar, tapi justru banyak pengamat yang bilang bahwa musim ini adalah peluang terakhir Suns untuk meraih cincin juara.

Sebab, kalau musim ini masih gagal, tahun-tahun berikutnya diprediksi lebih buruk. Nash dan O'Neal makin tua (sekarang sudah 34 dan 36 tahun), makin lamban dan sulit diandalkan.

Asal tahu saja, Porter musim ini sudah harus menerapkan strategi khusus untuk menghemat bintang-bintang tuanya. Nash tidak akan digeber 40 menit di setiap pertandingan, O'Neal tidak akan dipaksa bermain di setiap pertandingan.

''Kami ingin memberi (O'Neal) cukup waktu bermain agar tetap tajam. Tapi, kami juga akan memberinya cukup waktu untuk istirahat. Dia mungkin bakal bermain 28 sampai 30 menit pada satu pertandingan, tapi kemudian main sebentar atau istirahat total pada laga berikutnya,'' ujar Porter.

Dan seandainya musim ini kembali gagal (atau bahkan lebih buruk dari musim lalu), Suns mungkin bakal dipaksa untuk merombak tim secara total. Kalau perlu, tim itu akan mengulangi lagi proses membangun tim mulai awal. Kalau itu sampai terjadi, Kerr dan Porter mungkin tidak akan mengiringi. Kerr dan Porter mungkin bakal dipecat karena terbukti memperburuk tim yang sebenarnya tidak buruk.

Sejauh ini, seluruh personel Suns masih pasang wajah optimistis. Rata-rata mengaku masih punya motivasi tinggi untuk meraih sukses tertinggi, untuk membungkam secara kritikan. Bahwa mereka tidak lagi diunggulkan justru memberi perasaan lega, mengurangi beban yang selama ini menggelantung di pundak.

''Kami telah menjadi bahan pembicaraan dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, saya senang ketika tidak ada lagi yang memedulikan kami,'' tegas Steve Nash, sebagaimana dilansir Associated Press.

Suns masih tetep garank.. meski tanpa D'Anthony
 
Re: Preview NBA Seasons 2008-2009. Semua Punya Banyak Senjata Ampuh..

32518large.jpg


Los Angeles Lakers punya banyak bintang. Tapi, untuk jadi juara, barisan cadangan bakal sangat berperan. Salah satu pemain pendukung penting kali ini adalah Jordan Farmar. Bahkan, dialah calon jenderal masa depan Lakers.

Los Angeles Lakers merupakan unggulan utama juara NBA 2008-2009. Mereka punya pemain terbaik di dunia, Kobe Bryant. Mereka punya dua forward papan atas, Pau Gasol dan Lamar Odom. Untuk center, mereka punya calon superstar masa depan, Andrew Bynum.

Namun, untuk meraih gelar juara, tim tersebut tetap membutuhkan barisan cadangan yang mantap. Meski rata-rata muda, barisan cadangan musim lalu sudah lumayan. Kalah pengalaman, tapi penuh energi. Bahkan, barisan itu sudah punya julukan ''Bench Mob''.

Musim ini, barisan cadangan tersebut nyaris tak berubah. Hanya kehilangan Ronny Turiaf, yang pindah ke Golden State Warriors. Dengan barisan yang sama tapi makin matang, peluang Lakers untuk meraih gelar pun menjadi semakin besar.

Salah satu sosok kunci di barisan cadangan itu adalah point guard lincah, Jordan Farmar. Pemain 188 cm tersebut tampil spektakuler saat musim pemanasan lalu (preseason). Bahkan digadang-gadang sebagai jenderal lapangan masa depan Lakers.

Begitu pentingnya Farmar, Lakers tak mau kehilangan dia dalam waktu dekat ini. Musim 2008-2009 belum dimulai, tapi Lakers telah mengambil opsi kontraknya untuk musim 2009-2010 nanti.

Bahwa Farmar menjadi sosok penting merupakan cerita yang inspiratif. Sebab, awal karir pemain kelahiran 30 November 1986 itu sangat naik turun. Dipilih Lakers di urutan 27 pada NBA Draft 2006, Farmar sempat kesulitan masuk tim inti. Pada musim 2006-2007, dia berkali-kali ''dibuang'' ke NBDL (liga development di bawah NBA).

Bukan hanya itu, Farmar juga termasuk sosok keras kepala. Saat latihan, dia tak takut membantah instruksi pelatih. Padahal, sang pelatih adalah Phil Jackson, yang punya sembilan cincin juara! Menurut cerita Los Angeles Times, Farmar sering harus ''didinginkan'' oleh asisten pelatih, Brian Shaw. Kalau tidak, bisa berantem betul dengan Jackson.

''Dia termasuk sok tahu ketika kali pertama masuk (NBA). Kami mencoba memberitahunya sesuatu, tapi dia selalu mengacu pada hal-hal yang dia pelajari saat SMA atau (kuliah di) UCLA. Kami mencoba mengingatkannya. Bahwa dia tidak lagi di UCLA. Cara di sana sangat beda dengan cara Phil (Jackson),'' ungkap Shaw.

Meski pembangkang, Lakers dan Jackson tampaknya tetap melihat sesuatu yang istimewa pada diri Farmar. Mungkin karena itulah dia tidak didepak dari tim.

Sekarang, Farmar sudah jauh lebih dewasa. Ketika masuk NBA, dia baru berumur 19 tahun. Bulan depan dia merayakan ultah ke-22. ''Dia sudah lebih paham tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Dia bisa menerima masukan pelatih jauh lebih baik. Ini sangat penting bagi Jordan. Dia anak yang sangat pintar, tapi kadang suka menghalangi diri sendiri,'' tutur Jackson.

Mengenai masalah masa lalu, Farmar terkesan bijak. ''Saya memang harus berperang (dengan diri sendiri). Saya dulu belajar bagaimana menjadi seseorang yang profesional, memahami apa yang baik buat kita sendiri,'' ucapnya.

Saat musim pemanasan lalu, Farmar menunjukkan kematangan itu. Dialah pencetak poin terbanyak Lakers (12,3 poin). Kekuatan utamanya, lompatan vertikal yang supertinggi (hampir 110 cm), kini makin mengagumkan. Meski tertolong kecil di NBA, Farmar mampu nge-dunk di depan bintang-bintang tinggi seperti Chris Bosh (210 cm).

Untuk musim 2008-2009 ini, Lakers sebenarnya punya opsi untuk menjadikan Farmar sebagai starter. Tapi, mereka tak mau buru-buru. Mereka masih akan menggunakan veteran Derek Fisher di awal pertandingan. Tugas Farmar adalah terus mengembangkan diri dan mempertangguh mental.

Farmar juga mau bersabar. Dia ingin mencapai potensi maksimal, tapi tidak harus sekarang. Untuk terus improve, dia tidak hanya intens di lapangan. Dia juga berlatih yoga. ''(Untuk sukses) butuh mental yang kuat dan ketangguhan fisik. (Yoga) mengajarkan kita untuk terus berjuang meski sakit. (Yoga) adalah bagian dari proses pendewasaan saya,'' tuturnya.

dia memang lumayan..
 
Re: Preview NBA Seasons 2008-2009. Semua Punya Banyak Senjata Ampuh..

[ Kamis, 30 Oktober 2008 ]
Sentuhan Warna Emas
Boston Celtics mengawali musim NBA 2008-2009 dengan nuansa emas. Jersey putih mereka dibumbui garis emas di sekeliling nomor. Sepatu kebanyakan para pemainnya, termasuk para bintang, ikut dibumbui warna emas.

Sama dengan ketika tampil di final musim lalu, Kevin Garnett kemarin WIB mengenakan sepatu Adidas TS Commander edisi khusus. Warnanya dominan putih, tapi dibumbui banyak warna emas. Termasuk gambar wajahnya di bagian samping belakang.

Sepatu itu dijual sangat terbatas di TD Banknorth Garden, tempat berlangsungnya pesta pembukaan. Hanya ada 17 pasang, menandai 17 gelar yang diraih Boston Celtics di NBA. Semua ditandatangani langsung oleh Garnett.

Ray Allen, anggota trio maut Celtics yang lain, turun mengenakan sepatu legendaris Jordan 11 (edisi PE), berwarna putih-hijau-emas. Sepatu itu termasuk yang paling diburu dari jajaran Air Jordan. Michael Jordan sendiri dulu mengenakan itu saat meraih salah satu gelar NBA-nya. Paul Pierce, kapten Celtics, kemarin WIB memakai sepatu signature-nya dari Nike dengan warna sama.

model sepatunyaaaaaaaa noraakkk
 
Re: Preview NBA Seasons 2008-2009. Semua Punya Banyak Senjata Ampuh..

[ Kamis, 30 Oktober 2008 ]
Lakers Melenggang, Oden Cedera Kaki
Unggulan juara NBA 2008-2009 Los Angeles Lakers kemarin WIB menunjukkan kegarangannya di kandang sendiri. Mereka menang telak, 96-76, atas tim muda yang sedang naik daun, Portland Trail Blazers. Kobe Bryant, most valuable player (MVP) musim lalu, mencetak 23 poin dan 11 rebound.

Dalam pertandingan itu, Lakers mendominasi semua lini. Total sepuluh pemainnya mencetak poin. Pau Gasol menjadi penyumbang terbesar kedua dengan 15 poin. Dari barisan cadangan, Jordan Farmar tampil komplet, menambahkan 9 poin, 6 assist, dan 6 rebound.

Bagi Blazers, pertandingan kemarin membawa celaka ganda. Selain kalah, mereka tegang menunggu status center baru andalan, Greg Oden. Musim lalu Oden gagal mengawali karir karena harus operasi lutut. Pada laga resmi pertamanya kemarin WIB, Oden kembali cedera kaki kanan sebelum sempat mencetak poin.

Rookie papan atas lain, Derrick Rose, kemarin mengawali karir lebih meyakinkan bersama Chicago Bulls. Meski sempat nervous, dia akhirnya mencetak 11 poin dan menyumbang 9 assist. Di kandang sendiri Bulls pun mengalahkan Milwaukee Bucks, 108-95.

Pemain yang dipilih pertama pada NBA Draft 2008 itu mengakui bahwa pertandingan perdana kemarin terasa sangat intens. ''Saya bermain di NBA, di kota tempat saya berasal. Mungkin tidak ada yang lebih baik dari itu,'' ucapnya seperti dilansir Associated Press.

Setelah malam pembukaan kemarin, musim reguler NBA 2008-2009 pun berjalan superpadat hingga April tahun depan. Setiap tim akan bertanding 82 kali (41 kandang, 41 tandang). Dari total 30 tim, 16 bakal lolos ke babak playoff. Delapan di barat dan delapan di timur.

Horeeeeeeeeeeeee!!!! Gw emang cinta mati sama Kobe dan Lakers..
 
Re: Preview NBA Seasons 2008-2009. Semua Punya Banyak Senjata Ampuh..

32609large.jpg


[ Kamis, 30 Oktober 2008 ]
Malam Pesta Boston Celtics
Rayakan Gelar, lalu Kalahkan Cavaliers di Laga Pembukaan

BOSTON - Musim NBA 2008-2009 resmi dimulai. Sama dengan pertandingan terakhir final musim lalu, laga pertama Selasa malam (kemarin WIB) bernuansa serbahijau. Di hadapan puluhan ribu pendukungnya, Boston Celtics menyelenggarakan pesta cincin juara. Setelah itu, mereka tampil beringas dan mengalahkan tim kuat lain wilayah timur, Cleveland Cavaliers.

Sebagai juara bertahan, Boston Celtics mendapat kehormatan membuka musim baru NBA. Sebelum bertanding, mereka menyelenggarakan perayaan juara selama 20 menit. Commissioner NBA David Stern datang membawa cincin juara yang masing-masing bernilai sekitar Rp 300 juta, berhiaskan puluhan berlian dan batu emerald.

Paul Pierce, kapten Celtics, tak kuasa menahan air mata saat perayaan itu diselenggarakan. Khususnya ketika menerima trofi juara dari John Havlicek, mantan pemain legendaris Celtics, dan menerima cincin juara dari Wyc Grousbeck, pemilik tim.

Begitu semua pemain Celtics menerima cincin, Pierce lantas memimpin mereka menarik tali, memasang banner bertulisan ''2008 World Champions'' ke atas TD Banknorth Garden, bersama 16 banner juara Celtics sebelumnya.

''Momen-momen seperti inilah yang harus kita kenang. Ketika mengangkat banner dan menerima cincin itu, di depan orang-orang terdekat kita, rasanya sangat emosional," tutur Pierce. ''Untung saya bisa menenangkan diri sebelum pertandingan dimulai,'' tambahnya.

Saat perayaan itu, para pemain Cavaliers -termasuk bintang utamanya, LeBron James- memilih untuk tidak menonton dan berdiam di dalam ruang ganti. Ketika masuk lapangan, mereka hanya sempat melihat Pierce menyampaikan sambutan singkat kepada para penonton.

''Melihat ini membuat kami menjadi lebih lapar untuk mendapatkan cincin kami sendiri,'' kata Anderson Varejao, forward Cavaliers.

Pertandingan pertama tersebut berlangsung cukup sengit. Paul Pierce tampil mantap, mencetak 27 poin. Tapi, dua anggota trio maut lain tim hijau, Kevin Garnett dan Ray Allen, tidak segarang biasanya. Masing-masing hanya menyumbang 11 dan 8 poin.

Pada menit-menit akhir kuarter terakhir, Cavaliers pun punya peluang menyamakan kedudukan. Sayang, LeBron James gagal memasukkan sebuah layup dan dua free throw. Celtics pun menang, 90-85. James hanya memasukkan sembilan dari 21 tembakan, mencetak 22 poin. Andalan baru Cavaliers, point guard Mo Williams, belum bisa berbuat banyak. Dia mencetak 12 poin.

Setelah pertandingan itu, James mengaku makin terpacu untuk terus tampil lebih baik. ''Mereka itu juara NBA. Kami harus benar-benar menginginkan (gelar) itu kalau ingin merebutnya dari tangan mereka,'' ucapnya.

Boston Celtics.. terlalu sombong.... gimana kalo nanti kalah mulu?? malunyaaaaa
 
Re: Preview NBA Seasons 2008-2009. Semua Punya Banyak Senjata Ampuh..

[ Jum'at, 31 Oktober 2008 ]
Oden Absen 2-4 Pekan
PORTLAND - Malang nian nasib Greg Oden. Belum sempat mencetak poin untuk Portland Trail Blazers musim ini, dia harus absen selama dua sampai empat pekan. Berdasar hasil pemeriksaan MRI, dia mengalami cedera pada kaki kanan dan harus istirahat.

Cedera itu dia alami ketika bermain selama 13 menit dalam pertandingan pembuka musim 2008-2009 melawan Los Angeles Lakers pada Rabu WIB (29/10). Kakinya bermasalah karena menginjak kaki Derek Fisher setelah melakukan rebound.

Rilis tim medis Blazers menyebutkan, ada serpihan di kaki Oden. Sejauh ini mereka menyatakan tidak memerlukan operasi untuk memulihkan kaki Oden. Namun, jika diperlukan, operasi tersebut akan menjadi bencana bagi dia. Saat debut di NBA 2007-2008, dia seharusnya absen sepanjang musim karena harus menjalani operasi microfracture pada lutut kiri.
 
Re: Preview NBA Seasons 2008-2009. Semua Punya Banyak Senjata Ampuh..

32861large.jpg


[ Jum'at, 31 Oktober 2008 ]
Sukses Debut Coach Baru di NBA
D'Antoni Bikin Knicks Lari Cepat, Porter Bantu Suns Bekuk Spurs

NEW YORK - Mike D'Antoni menjadi pelatih baru New York Knicks untuk membantu tim itu melaju lebih cepat. Terry Porter diminta menggantikan D'Antoni di Phoenix Suns untuk membuat tim tersebut bermain bertahan lebih baik.

Kemarin WIB, keduanya mendapat pertanda baik. D'Antoni dan Porter sama-sama menang dalam debutnya memimpin tim masing-masing. Knicks benar-benar berlari cepat khas ajaran D'Antoni, mengalahkan Miami Heat di Madison Square Garden, New York, 120-115. Porter juga membuat Suns terlihat sangat mantap, menundukkan tim perkasa San Antonio Spurs di kandang lawan, 105-98.

D'Antoni dikenal lewat permainan run and gun, memaksa pemain menembakkan bola dalam waktu tujuh detik atau kurang. Kemarin, para pemain Knicks mampu menjalani instruksi dengan baik, ramai-ramai mencetak banyak poin.

Jamal Crawford mencetak 29 poin, Zach Randolph 20, Wilson Chandler 18, serta David Lee dan Quentin Richardson masing-masing menambah 16 poin.

Begitu cepatnya Knicks, mereka sempat unggul 23 poin pada kuarter ketiga. Heat sempat mengejar hingga terpaut hanya tiga poin, namun kemudian Knicks mampu bermain defense dan mempertahankan keunggulan sampai akhir.

Padahal, susunan pemain Knicks tidak berubah dari sebelumnya. Dan susunan itu -di bawah asuhan Larry Brown dan Isiah Thomas- merupakan salah satu yang terburuk di NBA.

''Saya senang dengan permainan secara keseluruhan,'' kata D'Antoni, yang sebelum ini menjadikan Suns sebagai tim ''terasyik'' di NBA. D'Antoni menambahkan, dirinya kagum atas pertahanan Knicks pada lima menit terakhir pertandingan. ''Kami seharusnya tak cukup hebat untuk melakukan itu,'' ungkapnya sebagaimana dilansir Associated Press.

Hebatnya, D'Antoni kemarin benar-benar mengandalkan para pemain muda. Veteran Stephon Marbury, pemain termahal di Knicks, tidak dia pasang sama sekali. Penonton berteriak meminta Marbury turun, D'Antoni tidak memedulikan.

Kata D'Antoni, dirinya berniat memberi kesempatan lebih kepada pemain-pemain yang akan menjadi bagian dari masa depan Knicks. Kontrak Marbury berakhir pada pengujung musim ini, dan D'Antoni menegaskan bahwa pemain 31 tahun tersebut bukanlah bagian dari masa depan tim.

D'Antoni menjelaskan, itu bukan berarti Marbury tidak berguna. Hanya timing yang tidak pas. ''Steph telah tampil luar biasa. Ini bukan salah dia. Saya tahu dia tidak akan happy, tapi tim ini sedang menuju dua jalur yang berbeda. Satu untuk masa depan dan satu lagi untuk menang sekarang,'' paparnya.

Sementara itu, Suns tidak kehilangan kecepatan di bawah Terry Porter. Steve Nash dkk mampu menundukkan tim musuh bebuyutan, San Antonio Spurs, secara meyakinkan. Nash tetap menjadi pembagi bola yang efisien. Hanya mencetak 13 poin, tapi membagikan 13 assist.

Amare Stoudemire mencetak 22 poin untuk Suns. Diikuti Leandro Barbosa (18), Shaquille O'Neal (15), dan Grant Hill (13).

Dari kubu Spurs, Tim Duncan dan Tony Parker masing-masing mencetak 32 poin. Sayang, itu tidaklah cukup. Spurs terlihat sangat membutuhkan tusukan-tusukan Manu Ginobili, yang sekarang masih cedera engkel dan baru akan bermain Desember nanti.

Porter mengaku bangga atas performa Suns itu. ''Tentu saja, kemenangan pertama selalu manis. Khususnya di kandang lawan. Pemain-pemain kami benar-benar menunjukkan ketangguhan. Senang rasanya melihat upaya itu di saat-saat genting,'' ujarnya.

Suns sendiri tak bisa menikmati sukses itu terlalu lama. Sehari setelah kemenangan tersebut, pagi ini WIB, Nash dkk harus menjamu tim kuat lain wilayah barat: New Orleans Hornets. Kemarin WIB, Chris Paul dkk, salah satu unggulan utama juara NBA 2008-2009, mampu mengalahkan Golden State Warriors, 108-103.
 
Re: Preview NBA Seasons 2008-2009. Semua Punya Banyak Senjata Ampuh..

SCOREBOARD...

--
away
home
--

October 28

Cleveland Cavaliers:85
Boston Celtics:90

Milwaukee Bucks: 95
Chicago Bulls: 108

Portland Trail Blazers: 76
Los Angeles Lakers: 96

--
ket: Menang
 
Re: Preview NBA Seasons 2008-2009. Semua Punya Banyak Senjata Ampuh..

October 29

Toronto Raptors: 95
Philadelphia 76ers: 84

Atlanta Hawks: 99
Orlando Magic: 85

New Jersey Nets: 95
Washington Wizards: 85

Miami Heat: 115
New York Knicks: 120

Indiana Pacers: 94
Detroit Pistons: 100

Sacramento Kings: 96
Minneasota Timberwolves: 98

Milwaukee Bucks: 98
Oklahoma City Thunder: 87

Phoenix Suns: 103
San Antonio Spurs: 98

Memphis Grizzlies: 71
Houston Rockets: 82

Denver Nuggets: 94
Utah Jazz: 98

New Orleans Hornets: 108
Golden State Warriors: 103

Los Angeles Lakers: 117
Los Angeles Clippers: 79
 
Re: Preview NBA Seasons 2008-2009. Semua Punya Banyak Senjata Ampuh..

October 30

Charlotte Bobcats: 79
Cleveland Cavaliers: 96

Houston Rockets: 112
Dallas Mavericks: 102

New Orleans Hornets: 108
Phoenix Suns: 95
 
Re: Preview NBA Seasons 2008-2009. Semua Punya Banyak Senjata Ampuh..

Next Game:

New York Knicks
Philadelphia 76ers

Golden State Warriors
Toronto Raptors

Sacramento Kings
Miami Heat

Chicago Bulls
Boston Celtics

Orlando Magic
Memphis Grizzlies

Denver Nugetts
Los Angeles Clippers

San Antonio Spurs
Portland Trail Blazzers
 
Re: Preview NBA Seasons 2008-2009. Semua Punya Banyak Senjata Ampuh..

Spurs pick up option on D-League standout Mahinmi

Posted Oct 29 2008 2:07PM

SAN ANTONIO (AP) -- The Spurs exercised their third-year option on center Ian Mahinmi's rookie contract Wednesday.

Mahinmi, who turns 22 next week and is entering his second season in San Antonio, is now signed through 2009-10. Financial terms weren't disclosed.

Mahinmi began last season with the Spurs but spent most of it with their developmental league team in Austin. He finished among the league leaders in scoring (16.8 points per game), rebounding (8.0), blocks (1.7) and field-goal percentage (62).

The native of France was drafted in the first round by the Spurs in 2005 and signed with San Antonio two years later after spending four seasons in the French A League.
 
Re: Preview NBA Seasons 2008-2009. Semua Punya Banyak Senjata Ampuh..

Raptors' dynamic duo trumps Brand's Philly debut

By John Schuhmann, NBA.com
Posted Oct 30 2008 10:21AM

PHILADELPHIA -- It was only right that the Raptors and Sixers tipped off the 2008-09 season on the same court, because they're both in the same position, battling for the same turf.

The two teams finished one game apart in the standings last season, and both were bounced in the First Round of the Playoffs. While the Sixers had overachieved, the Raptors had underachieved. But neither sat tight this summer.

The Raptors made a trade on draft day to acquire Jermaine O'Neal. The Sixers opened free agency by signing Elton Brand. Following in the footsteps of Kevin Garnett, two more former All-Star big men came to the Atlantic Division, both looking to challenge Garnett's Celtics and earn a spot at the top of the Eastern Conference.

If you ask NBA general managers, they probably favor the Sixers in that quest. When asked what team made the best moves this season, more than half of the GMs who responded said Philadelphia. None named Toronto. While Brand received two thirds of the votes for the acquisition that will make the biggest impact, O'Neal received just one.

But neither Brand nor O'Neal played All-Star-caliber basketball on this night. Brand had a pedestrian double-double, scoring 14 points and grabbing 13 boards while shooting just 5-of-14 from the field. O'Neal finished with 17 points and eight boards, hitting seven of his 15 shots.

The difference in the game was the other All-Star on the floor.

Chris Bosh scored 27 points, grabbed 11 rebounds and dished out four assists to lead the Raptors to a 95-84 road win. Bosh rode the momentum of his terrific performance at the Olympics into the season and showed that, while the other stars are still getting used to their new threads, he's quite comfortable in Raptors red ... even though the red was now black.

This wasn't the prettiest of games, but that was to be expected with both teams still adjusting to major changes in their lineup.

O'Neal was not sharp to start, missing his first four shots, leading to some early frustration. On the other end, Brand hit his first three and, with the Sixers dominating the boards, they were in control for much of the first quarter.

But then O'Neal seemed to get on track by making an impact on the defensive end. With 5:13 to go in the first, he stepped in front of Thaddeus Young on a drive to the basket, drawing a charge. A minute later, he got his first basket on a high-low feed from Bosh and scored again on the next possession on a screen-and-roll with Anthony Parker. A heckler who had been jawing at O'Neal after his early struggles (this is Philly, after all) got a staredown after a dunk.

Bosh hadn't exactly started well either, turning the ball over once and getting rejected by Samuel Dalembert twice early on. But he took over in the second quarter, putting up 12 points, six rebounds and two assists in the period as the Raptors took a six-point lead into the break. It was a lead they would never give up.

"I just got with the rhythm of the game," Bosh said afterward.

The Sixers are in rhythm when they're forcing turnovers, but there's no better team in the NBA than the Raptors when it comes to taking care of the ball. They turned it over just 10 times, and with Bosh and O'Neal drawing double-teams down low, their shooters were open often. They hit 10 of their 16 attempts from downtown.

"You have to pick your poison with Jose [Calderon], Anthony Parker and Jason Kapono spotting up from three," Bosh said. "Who are you going to guard?"

The opposition has to make a choice because defenses often have to send a second defender toward Bosh or O'Neal when they get the ball down low.

"It starts with being doubled," Bosh said. "And this is the first time in a long time that I've seen somebody else [on my team] get doubled in the post."

On the other end, Brand was doubled as well, but his teammates weren't able to help. The Sixers shot just 5-of-20 from downtown.

"It was definitely crowded in the post," Brand said, "but that's what teams are going to do. We do it to them. They have shooters to spread it. Our shooters can spread it, but we just didn't knock down shots."

Not only do their shooters help O'Neal and Bosh, but the two bigs help each other. Tonight, Bosh did the heavy lifting. And there's no doubt that O'Neal likes having another star big man playing next to him.

"It's incredible," he said. "When we get tired, we can just go to the other side and let the other one work. And we can try to get the rebound and do some other things. It takes a lot to try to score every time and defend, and having Chris Bosh, as well as the other guys that we have, it's such a blessing to be in this situation."

You can tell that he's a little giddy about being on a winning team again, and coming to a winner makes the transition easier. After his team's shootaround Wednesday morning, O'Neal was asked to rate how comfortable he was with his new team on a scale of 1 to 10.

"I would say 9.7," he said. "I think we have a lot of guys that have a really high basketball IQ, and it's easy to fit in when you can just talk through things and understand each other."

O'Neal noted that he watched the Celtics receive their rings on TV the night before and realized that for the first time in a few years, he's got a chance of earning one for himself.

"There's something about that," he said, "to come into the season and really know that you've got a real shot if the stars align the right way, that you have a real shot of accomplishing that. And that's been quite a change of speed for me."

In addition to feeling excited about his chance to win games this season, O'Neal wasn't understating the significance of the first one, especially considering the team in the other locker room.

"You want to see where you're at and gauge where you're at early," O'Neal said. "Obviously, neither team's season is going to be made or broken the first game, but I think it's also a tone setter, just for the psyche, to see who can get this win and show which team is better."

The Raptors did just that.

For the Sixers and Brand, success on the floor will have to wait for at least one more night.

"We knew it would take a few games to really get it," he said.

While the additions of Brand and O'Neal might both eventually be positives for their teams, the difference between the Sixers and Raptors may be what they had on their roster before the moves were made.

Brand doesn't have a player like Chris Bosh to help him out. The Raptors are up one All-Star and now, one game.
 
Re: Preview NBA Seasons 2008-2009. Semua Punya Banyak Senjata Ampuh..

Nets exercise three options

New Jersey Nets picked up the contract options for the 2009-10 season on Josh Boone, Sean Williams and Yi Jianlian.

Boone, who was selected with the 23rd pick in the 2006 draft, has averaged 6.3 points and 5.2 rebounds over his first two seasons with New Jersey.

A Boston College product who was drafted with the 17th pick in 2007, Williams was selected to the Rookie All-Star team last season.

He averaged 5.6 points and 4.4 rebounds in 73 games during his rookie campaign.

Yi was the sixth overall pick by Milwaukee last year. He was traded to the Nets with Bobby Simmons for Richard Jefferson this offseason after collecting 8.6 points and 5.2 rebounds per game with the Bucks last season.

The Nets declined the fourth-year option on forward-guard Maurice Ager.
 
Re: Preview NBA Seasons 2008-2009. Semua Punya Banyak Senjata Ampuh..

Lakers extend Bynum's contract

Los Angeles Lakers secured their future in the middle by signing center Andrew Bynum to a four-year contract.

Terms of the deal were not released, but the Los Angeles Times reported it was worth $58 million on Thursday.

The newspaper reported the first three years of the deal are worth nearly $42 million, with a team option for a fourth year at $16 million. The contract would keep Bynum, who could have been a restricted free agent next summer, in Los Angeles through the 2012-13 season.

"We're extremely happy to have signed Andrew to this extension, which will secure his immediate future with the franchise," general manager Mitch Kupchak said. "Andrew has shown a vast array of skills for a player his size and if he continues to stay dedicated and work hard to improve, he has an excellent chance to develop into one of the top players in the NBA."

An emerging player who will earn $2.8 million this season, Bynum averaged 13.1 points and 10.2 rebounds in 35 games last season. He was sidelined from mid-January through the remainder of the season after a bone bruise and dislocation of the left kneecap.

The 7-foot Bynum, who turned 21 years old Monday, is a big man with soft hands around the basket and one of the main reasons why the Lakers are among the favorites to return to the NBA Finals and win the championship. Along with Pau Gasol, Bynum helps form one of the best frontcourts in basketball.

"This has been a fantastic week for me so far: turning 21, winning our first two games of the season and now getting this new contract signed," Bynum said. "This gives me and my family financial security, and more importantly, cements my future with the Lakers, which in my opinion is the best organization in all of professional sports. I couldn't be happier."
 
Back
Top