Kasus Penembakan Masyarakat Rumpin, LSM Desak Polri Bertindak

gupy15

Mod
detikcom - Kasus Penembakan Masyarakat Rumpin, LSM Desak Polri Bertindak




Jakarta- Konflik terjadi antara warga Kampung Cibitung, Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin, Bogor dengan aparat TNI AU.
Perselisihan bermula dari pembangunan proyek water training di kawasan tempat tinggal warga. Peluru pun berbicara.

Pada Senin 22 Januari, 4 truk pasukan TNI AU dari Lanud Atang Sanjaya
dan Paskhas berhadapan dengan warga pukul 14.00-16.00 WIB. 1 Orang
tertembak di bagian leher, dan beberapa orang luka serius akibat
peristiwa itu. Bahkan 2 warga dan 1 pendamping tidak diketahui
keberadaannya saat TNI AU melakukan penyisiran kampung.

Demikian keterangan dalam pernyataan bersama sejumlah LSM yang diterima detikcom, Selasa (23/1/2007) dini hari. LSM itu adalah Kontras, Walhi Jakarta, LBH Jakarta, Walhi Nasional, dan Agra Nasional.

Penembakan ini, menurut 5 LSM itu merupakan kelanjutan upaya TNI AU dalam membangun proyek water training
yang ditolak warga. Bahkan warga pun telah mengadukan persoalan itu ke
Komnas HAM, Badan Pertanahan Nasional, dan Departemen Pertanahan.

"Kami memandang aparat TNI AU telah melakukan perbuatan melawan hukum
serta penggunaan kekerasan secara berlebihan. Sementara polisi telah
dengan sengaja membiarkan pelanggaran HAM terjadi," tulis 5 LSM
tersebut.

LSM-LSM itu pun mendesak Polri segera mengambil langkah aktif untuk
menangani kasus itu. Polisi diminta berani meminta TNI AU untuk segera
mmenghentikan intimidasi kepada warga serta menjamin keselamatan
masyarakat yang ditangkap. Polisi diingatkan agar selalu bersikap
profesional dengan tidak berpihak pada aparat TNI AU. Komnas HAM pun
diminta segera menyelidiki peristiwa tersebut.
 
Back
Top