Kekayaan, Kesuksesan, dan Kasih Sayang

code3

New member
Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah dari perjalanannya keluar rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.

Wanita itu berkata dengan senyumannya yang khas:

“Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti orang baik-baik yang sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut.”

Pria berjanggut itu lalu berbalik dan bertanya,

“Apakah suamimu sudah pulang?”

Wanita itu menjawab,

“Belum, dia sedang keluar.”

“Oh, kalau begitu, kami tidak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali,” kata pria itu.

Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang istri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami yang awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu berkata kepada istrinya,

“Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini.”

Wanita itu lalu keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.

“Maaf, kami semua tidak bisa masuk bersama-sama,” kata pria itu hampir bersamaan.
“Lho, kenapa?” tanya wanita itu karena merasa heran.


Salah seorang pria itu berkata,

“Nama dia Kekayaan,”

katanya sambil menunjuk pria berjanggut di sebelahnya,

“Sedangkan yang ini bernama Kesuksesan”,

sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya.

“Sedangkan aku sendiri bernama Kasih Sayang. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa di antara kami yang boleh masuk ke rumahmu.”

Wanita itu kembali masuk ke dalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran.

“Ohho.. menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan kekayaan.”

Istrinya tidak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya,

“Sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen pertanian kita.”

Ternyata, anak mereka mendengar percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah.

“Bukankah akan lebih baik jika kita mengajak si Kasih-sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih-sayang.”

Suami istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka.

“Baiklah, ajak masuk si Kasih-sayang ini ke dalam. Dan malam ini, si Kasih-sayang menjati teman santap malam kita.”

Wanita itu kembali keluar, dan bertanya kepada 3 orang itu.

“Siapa diantara Anda yang bernama Kasih-sayang? Ayo, silakan masuk, Anda menjadi tamu kami malam ini.”

Si Kasih-sayang berdiri, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho… ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta.

Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan.

“Aku hanya mengundang si Kasih-sayang yang masuk ke dalam, tetapi kenapa kamu ikut juga?”

Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan.

“Kalau Anda mengundang si Kekayaan atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun karena Anda mengundang si Kasih-sayang, maka kemanapun Kasih-sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya.

Dimana ada Kasih sayang, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si Kasih-sayang yang bisa melihat.

Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini.”

cerita lainnya
 
Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. (Winston Chuchill)
 
Back
Top