Sejarah Yahudi

Bayu_erfastianto

New member


Seperti telah ditunjukkan di awal, semua tanah Palestina, khususnya Yerusalem, adalah suci untuk orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Muslim. Alasannya adalah karena sebagian besar nabi-nabi Allah yang diutus untuk memperingatkan manusia menghabiskan sebagian atau seluruh kehidupannya di tanah ini.

Menurut studi sejarah yang didasarkan atas penggalian arkeologi dan lembaran-lembaran kitab suci, Nabi Ibrahim, putranya, dan sejumlah kecil manusia yang mengikutinya pertama kali pindah ke Palestina, yang dikenal kemudian sebagai Kanaan, pada abad kesembilan belas sebelum Masehi. Tafsir Al-Qur'an menunjukkan bahwa Ibrahim (Abraham) AS, diperkirakan tinggal di daerah Palestina yang dikenal saat ini sebagai Al-Khalil (Hebron), tinggal di sana bersama Nabi Luth (Lot). Al-Qur'an menyebutkan perpindahan ini sebagai berikut:

Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim", mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi. Dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia. (Qur'an, 21:69-71)

Daerah ini, yang digambarkan sebagai “tanah yang telah Kami berkati,” diterangkan dalam berbagai keterangan Al-Qur'an yang mengacu kepada tanah Palestina.

Sebelum Ibrahim AS, bangsa Kanaan (Palestina) tadinya adalah penyembah berhala. Ibrahim meyakinkan mereka untuk meninggalkan kekafirannya dan mengakui satu Tuhan. Menurut sumber-sumber sejarah, beliau mendirikan rumah untuk istrinya Hajar dan putranya Isma’il (Ishmael) di Mekah dan sekitarnya, sementara istrinya yang lain Sarah, dan putra keduanya Ishaq (Isaac) tetap di Kanaan. Seperti itu pulalah, Al-Qur'an menyebutkan bahwa Nabi Ibrahim mendirikan rumah untuk beberapa putranya di sekitar Baitul Haram, yang menurut penjelasan Al-Qur'an bertempat di lembah Mekah.

Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (Qur'an, 14:37)

Akan tetapi, putra Ishaq Ya’kub (Jacob) pindah ke Mesir selama putranya Yusuf (Joseph) diberi tugas kenegaraan. (Putra-putra Ya’kub juga dikenang sebagai “Bani Israil.”) Setelah dibebaskannya Yusuf dari penjara dan penunjukan dirinya sebagai kepala bendahara Mesir, Bani Israel hidup dengan damai dan aman di Mesir.

Suatu kali, keadaan mereka berubah setelah berlalunya waktu, dan Firaun memperlakukan mereka dengan kekejaman yang dahsyat. Allah menjadikan Musa (Moses) nabi-Nya selama masa itu, dan memerintahkannya untuk membawa mereka keluar dari Mesir. Ia pergi ke Firaun, memintanya untuk meninggalkan keyakinan kafirnya dan menyerahkan diri kepada Allah, dan membebaskan Bani Israil yang disebut juga orang-orang Israel. Namun Firaun seorang tiran yang kejam dan bengis. Ia memperbudak Bani Israil, mempekerjakan mereka hingga hampir mati, dan kemudian memerintahkan dibunuhnya anak-anak lelaki. Meneruskan kekejamannya, ia memberi tanggapan penuh kebencian kepada Musa. Untuk mencegah pengikut-pengikutnya, yang sebenarnya adalah tukang-tukang sihirnya dari mempercayai Musa, ia mengancam memenggal tangan dan kakinya secara bersilangan.


Menyusul wafatnya Nabi Yusuf (Joseph), Bani Israel mengalami kekejaman tak terperikan di tangan Firaun.​

Meskipun Firaun menolak permintaannya, Musa AS dan kaumnya meninggalkan Mesir, dengan pertolongan mukjizat Allah, sekitar tahun 1250 SM. Mereka tinggal di Semenanjung Sinai dan timur Kanaan. Dalam Al-Qur'an, Musa memerintahkan Bani Israil untuk memasuki Kanaan:

Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi. (Qur'an, 5:21)

Setelah Musa AS, bangsa Israel tetap berdiam di Kanaan (Palestina). Menurut ahli sejarah, Daud (David) menjadi raja Israel dan membangun sebuah kerajaan berpengaruh. Selama pemerintahan putranya Sulaiman (Solomon), batas-batas Israel diperluas dari Sungai Nil di selatan hingga sungai Eufrat di negara Siria sekarang di utara. Ini adalah sebuah masa gemilang bagi kerajaan Israel dalam banyak bidang, terutama arsitektur. Di Yerusalem, Sulaiman membangun sebuah istana dan biara yang luar biasa. Setelah wafatnya, Allah mengutus banyak lagi nabi kepada Bani Israil meskipun dalam banyak hal mereka tidak mendengarkan mereka dan mengkhianati Allah.

Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mu'min dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Qur'an, 48:26)​

Karena kemerosotan akhlaknya, kerajaan Israel mulai memudar dan ditempati oleh berbagai orang-orang penyembah berhala, dan bangsa Israel, yang juga dikenal sebagai Yahudi pada saat itu, diperbudak kembali. Ketika Palestina dikuasai oleh Kerajaaan Romawi, Nabi ‘Isa (Jesus) AS datang dan sekali lagi mengajak Bani Israel untuk meninggalkan kesombongannya, takhayulnya, dan pengkhianatannya, dan hidup menurut agama Allah. Sangat sedikit orang Yahudi yang meyakininya; sebagian besar Bani Israel mengingkarinya. Dan, seperti disebutkan Al-Qur'an, mereka itu yang: ": telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan 'Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. (Al-Qur'an, 5:78) Setelah berlalunya waktu, Allah mempertemukan orang-orang Yahudi dengan bangsa Romawi, yang mengusir mereka semua keluar dari Palestina.

Tujuan penjelasan yang panjang lebar ini adalah untuk menunjukkan bahwa pendapat dasar Zionis bahwa “Palestina adalah tanah Allah yang dijanjikan untuk orang-orang Yahudi” tidaklah benar. Pokok permasalahan ini akan dibahas secara lebih rinci dalam bab tentang Zionisme.

Zionisme menerjemahkan pandangan tentang “orang-orang terpilih” dan “tanah terjanji” dari sudut pandang kebangsaannya. Menurut pernyataan ini, setiap orang yang berasal dari Yahudi itu “terpilih” dan memiliki “tanah terjanji.” Padahal, ras tidak ada nilainya dalam pandangan Allah, karena yang penting adalah ketakwaan dan keimanan seseorang. Dalam pandangan Allah, orang-orang terpilih adalah orang-orang yang tetap mengikuti agama Ibrahim, tanpa memandang rasnya.

Al-Qur'an juga menekankan kenyataan ini. Allah menyatakan bahwa warisan Ibrahim bukanlah orang-orang Yahudi yang bangga sebagai “anak-anak Ibrahim,” melainkan orang-orang Islam yang hidup menurut agama ini:

Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman. (Qur'an, 3:68)

THE MUSLIM OBSERVER, September 2001​


W. REPORT, Juli 96
Sementara umat Yahudi yang menentang Zionisme secara terbuka menentang pemerintah Israel, Yahudi fanatik berpandangan: “Tanah Terjanji adalah untuk Orang Terpilih. Selamanya. Kekal. Abadi.” Di sampul luar Washington Report on Middle East Affairs, Yahudi fanatik digambarkan membawa spanduk dengan semboyan ini. Karena pandangan keliru seperti ini, mereka bertindak kejam atas tahanan penduduk Palestina Kristen maupun Islam.


sumber http://www.tragedipalestina.com/sejarah.html
kalo salah tempat (thread islam / sejarah) mohon mas & mba mod bertindak..:D
 
Last edited:
Jika kita menilik ayat-ayat Al Quran, mungkin harus kita cermati :
1. adakah Yahudi itu Bani Israil, atau sebaliknya ? Saya bukan ahlinya, tetapi saya perlu melontarkan ini sebagai bagian dari kajian kita mengapa bangsa Israil memiliki arogansi yang membuncah dan menghalalkan pembunuhan.
2. tanah suci, apakah itu adalah Palestina, atau adakah makna tersirat/hakikat dari tanah suci itu ?
3. orang-orang terpilih, apakah itu bermakna kelompok etnis, bangsa atau suku bangsa ? Karena rasanya tidak mungkin Tuhan akan mengistimewakan satu bangsa atas bangsa lain. Bukankah Allah sudah menyatakan "yang paling mulia disisiKu adalah yang paling bertaqwa ?" Jadi orang-orang terpilih itu adalah orang yang telah terbukti ketaqwaannya. Bukan sekelompok bangsa, apakah Yahudi atau Bani Israil.
Terimakasih.
 
SEBUAH HIMBAUAN KEPADA BANGSA ISRAEL

Timur Tengah sekali lagi menjadi daerah pertentangan antara Israel dan Palestina. Tentara Israel dengan kejam mengebom pemukiman sipil, menembaki anak-anak, dan mencoba membuat Daerah Pendudukan yang memang telah menderita menjadi semakin tak layak didiami. Beberapa orang radikal Palestina, di pihak lain, menyerang sasaran-sasaran sipil Israel dan memperluas tindakan bengis dengan aksi bom bunuh mereka yang ditujukan kepada wanita-wanita dan anak-anak yang tak berdosa.

Sebagai Muslim, hati nurani kita berkehendak agar amarah dan kebencian di kedua pihak padam, pertumpahan darah dihentikan, dan perdamaian tercipta di kedua negeri itu. Kita sama-sama menentang pembunuhan yang dilakukan Israel atas orang-orang Palestina tak berdosa maupun pengeboman kaum radikal Palestina atas orang Israel yang tak bersalah.

Dalam pandangan kita, syarat yang paling penting agar pertentangan berkepanjangan ini berakhir dan perdamaian sejati tercipta adalah kedua pihak menerima dan melaksanakan pemahaman yang murni dan tulus dari keyakinan masing-masing. Pertentangan antara kedua bangsa ini cenderung seolah-olah menjadi "perang agama" antara Yahudi dan Muslim, meskipun kenyataannya sungguh-sungguh tidak ada alasan bagi pecahnya perang seperti itu. Baik orang Yahudi maupun Muslimin percaya kepada Tuhan, mencintai dan menghormati kebanyakan nabi-nabi yang sama, dan memiliki dasar-dasar akhlak yang sama. Mereka bukanlah musuh, dan justru mereka seharusnya bahu-membahu di dunia tempat atheisme dan kebencian terhadap agama berkembang luas.

Berdasarkan atas pandangan-pandangan mendasar ini, kami menghimbau kepada bangsa Israel (dan semua umat Yahudi) untuk mengakui kenyataan-kenyataan berikut ini:

1) Umat Muslimin dan Yahudi percaya pada satu Tuhan, Sang Pencipta alam semesta dan segala makhluk di dalamnya. Kita adalah hamba-hamba Tuhan, dan kepadanyalah kita semua akan kembali. Jadi mengapa saling membenci? Kitab-kita suci yang kita imani berbeda kulit luarnya, namun hakikatnya adalah sama, karena semuanya berasal dari Tuhan yang sama. Oleh karena itu, kita semua tunduk kepadanya. Jadi mengapa kita harus saling berperang?

2) Daripada hidup bersama dengan umat Muslimin, apakah umat Yahudi yang taat lebih menyukai hidup berdampingan dengan orang-orang atheis atau kafir? Taurat penuh dengan perkataan-perkataan yang menggambarkan kekejaman sadis yang ditimpakan atas umat Yahudi oleh orang-orang kafir. Pemusnahan bangsa dan kekejaman yang sadis dilakukan kepada mereka oleh orang-orang Atheis dan orang-orang yang tak beriman (seperti Nazi, kalangan rasis anti-Semit, atau rezim komunis seperti Stalin di Rusia) jelas sudah untuk kita semua. Kekuatan para Atheis dan kafir ini membenci umat Yahudi, sehingga menindas mereka, karena mereka percaya kepada Tuhan. Tidakkah Yahudi dan Muslimin berada di pihak yang sama dalam melawan kekuatan para atheis, komunis, atau rasis yang membenci mereka berdua?

3) Kaum Muslimin dan Yahudi saling mencintai dan menghormati nabi-nabi yang sama. Nabi Ibrahim (Abraham), Ishaq (Isaac), Yusuf (Joseph), Musa (Moses), atau Daud (David), Alaihumassalam, paling tidak sama pentingnya bagi umat Muslimin seperti halnya Yahudi. Tanah tempat tokoh-tokoh suci ini tinggal dan mengabdi kepada Tuhan paling tidak sama sucinya bagi Muslimi maupun Yahudi. Jadi mengapa membiarkan tanah ini dibasahi darah dan air mata?

4) Nilai-nilai dasar Yahudi juga dianggap sakral oleh kami, Muslimin. Kata "Israel" adalah nama Nabi Ya'qub (Jacob) AS, yang dipuji dalam Al-Qur'an dan dikenang dengan penuh penghormatan oleh umat Muslimin. Bintang Daud (Star of David), sebuah lambang yang dihubungkan dengan Raja Daud juga menjadi lambang suci bagi kami. Menurut Al-Qur'an 22:40., umat Muslimin harus melindungi sinagog-sinagog karena semuanya adalah tempat beribadah. Jadi mengapa penganut kedua agama ini tidak hidup bersama dalam kedamaian?


Yahudi dan Muslim mempercayai Tuhan yang sama. Tentara Israel yang benar-benar beriman tidak boleh lupa bahwa Tuhan melarang membunuh orang-orang tak bersalah dan menggunakan kekerasan dan kekejaman, dan telah memerintah kita untuk tenggang rasa, saling memahami, dan damai.

Palestina adalah rumah bagi banyak tempat-tempat suci Yahudi, Kristen, dan Islam. Semua orang beriman sejati harus melihat cinta, kasih sayang,
dan perdamaian menggantikan darah, air mata, dan permusuhan di daerah ini.

5) Taurat memeritahkan umat Yahudi untuk membangun perdamaian dan keamanan, bukan merebut tanah orang lain dan menumpahkan darah. Kaum Israel digambarkan sebagai "cahaya bagi bangsa-bangsa" di dalam Taurat. Seperti dinyatakan oleh "Para Rabbi untuk Hak Azazi Manusia":

Kita diajarkan: Semata-mata keadilan, keadilan'' (Ulangan 16:20). Mengapa kata keadilan disebut dua kali? Karena menurut kebiasaan kita, kita harus mencapai sebuah keadilan dengan arti makna yang adil. Dalam mempertahankan diri kita, kita harus selalu berpegang kepada visi para nabi tentang kesusilaan dan kemanusiaan. Selamatnya umat Yahudi tidak hanya akan ditentukan oleh kebijaksanaan jasmaniahnya saja, melainkan juga oleh keikhlasan akhlaknya.1

Jika bangsa Israel terus memperlakukan orang Palestina seperti yang mereka lakukan sekarang, mereka mungkin tidak akan mampu mempertanggung jawabkan hal itu kepada Tuhan. Demikian pula, orang-orang Palestina yang membunuh orang-orang Israel yang tak berdosa mungkin juga tidak akan mampu mempertanggungjawabkan pembunuhan itu. Bukankah merupakan sebuah kewajiban di mata Tuhan untuk mengakhiri sebuah peperangan, yang membawa kedua belah pihak ke dalam penindasan yang tak berujung?

Kami mengajak semua umat Yahudi untuk merenungkan kenyataan-kenyataan ini. Allah memerintahkan kami orang-orang Muslim untuk mengajak orang Yahudi dan Nasrani menuju "rumusan bersama":

Katakanlah, "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah." Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka, "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (Qu'ran, 3:64)

Inilah himbauan kami kepada orang Yahudi, salah satu Ahli Kitab: Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan dan menghormati perintah-perintah-Nya, mari kita bergandengan bersama dalam satu rumusan bersama "keimanan." Mari kita cintai Allah, Tuhan dan Pencipta kita semua. Mari kita tunduk kepada perintah-perintah-Nya. Mari kita beribadah kepada Allah untuk memimpin kita seterusnya di atas jalan kebenaran. Mari kita ciptakan cinta, belas kasih, dan perdamaian kepada satu sama lain dan kepada dunia, bukan permusuhan, pertumpahan darah, dan kekejaman.

Di sinilah pemecahan bagi tragedi bangsa Palestina dan pertikaian lain di dunia terletak. Kematian dan penderitaan begitu banyak orang-orang tak berdosa mengingatkan kita setiap hari akan betapa pentingnya tugas ini.



Muslim Palestina, orang Yahudi, dan Kristen yang tulus, semuanya menginginkan perdamaian dan keamanan untuk menggantikan pertikaian yang kelihatannya tak berujung ini. Semuanya berdoa bersama untuk ini.

Bagaimana Persoalan Palestina Dapat Dipecahkan?


Yerusalem, sebuah tempat yang suci bagi ketiga agama wahyu, seharusnya menjadi sebuah kota tempat manusia bisa beribadah bersama dalam damai.​


Dengan menggunakan dasar-dasar toleransi dan kerendahan hati yang disebutkan di atas, pertikaian bangsa Israel-Palestina, yang telah menyebabkan begitu banyak pertumpahan darah selama 50 tahun terakhir ini, dapat dipecahkan. Dalam pandangan kita, dibangunnya perdamaian tergantung pada dua syarat:

1) Israel harus segera menarik diri dari semua daerah yang didudukinya selama perang 1967 dan mengakhiri pendudukan yang terjadi karenanya. Ini adalah kewajiban menurut hukum internasional, berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB, dan keadilan itu sendiri belaka. Semua pendudukan di Tepi Barat dan Jalur Gaza harus diakui sebagai hak milik yang berdiri sendiri dari Negara Palestina.

2) Yerusalem Timur, daerah tempat ibadah penting yang dimiliki tiga agama samawi, harus dikelola oleh pemerintah Palestina. Akan tetapi, daerah ini harus mempunyai kedudukan khusus dan dijadikan sebuah kota perdamaian yang dapat dikunjungi semua umat Yahudi, Nasrani, dan Muslimin dengan aman, dalam perdamaian dan kesejahteraan, di mana mereka dapat beribadah dengan aman.

Jika semua syarat ini terpenuhi, baik bangsa Israel maupun Palestina akan mengakui hak satu sama lain untuk hidup, berbagi tanah Palestina, dan memecahkan pertanyaan-pertanyaan yang masih dipertentangkan tentang kedudukan Yerusalem dengan cara yang memuaskan pihak-pihak terkait dari ketiga agama.

sumber : http://www.tragedipalestina.com/seruan.html
 
Dari sejak jaman Rasulullah, para Yahudi ini memang sangat licik, silahkan googling tentang perang Khandaq. Mengenai holocaust Nazi thd umat Yahudi itu cerita2 yg dibesar2kan supaya mereka mendapat simpati dunia, apalagi dg jumlah yg sangat fantastis, 6 juta jiwa tewas hny dlm beberapa hari. Memang ada pembantaian tp tdk sebanyak itu. Cobalah dipikir, saat itu Nazi sibuk perang dg sekutu tp masih sempat2nya membantai manusia segitu banyaknya. Ini propaganda, kelicikan atau dongeng yg sangat berhasil sehingga dunia (terutama negara sekutu) sangat memaklumi tingkah brutal zionis ini. Dan klo yg membunuh mereka adalah Nazi mengapa mereka skr justru membantai orang2 Islam? Mereka ini sakit jiwa dan paranoid, merasa paling minoritas paling alim diantara agama2 samawi lainnya. Liat aja, sejak negara mereka berdiri di dlm negara palestina, peta wilayahnya semakin meluas saja. Terlepas dr agama manapun, klo memang jelas2 mengambil negara bangsa lain tetap gak bisa ditorelir.
 
wahai orang yahudi yang ber-zionisme,sadar itu bukan anda yang sebenarnya.
Dunia ini g akan aman bila ada Zionis
Zionisme 100% sesat
Setan dan Iblis tertawa dengan kelakuan ZIonis
MEreka semua penghuni neraka.
mereka memang bodoh.
Allahu ya 'Aliy, Allahu ya Qowiy Tolong Satukan Dunia Untuk berantas Zionis.
 
Last edited:
he he he,nih ada posting tentang nabi mereka tenteng keturunan yahuda,"Dalam Injil Kitab Matius 1: 1 – 6 (Injil Yesus/Injil Perjanjian Baru)"judulnya itu,dah salah tempat posting eh pas lihat isinya mereka malah mebela dan membenarkan aja kalo para nabi mereka,daud,sulaiman hasil dari perzinahan duh kok bisanya bukan mencari kebenaran malah iya-iya aja,
sesungguhnya mereka g pernah mau berpikir bukti-bukti kebesaran 4JJI, https://indonesiaindonesia.com/f/47203-injil-kitab-matius-1-1-6-a/
 
he he he,nih ada posting tentang nabi mereka tenteng keturunan yahuda,"Dalam Injil Kitab Matius 1: 1 – 6 (Injil Yesus/Injil Perjanjian Baru)"judulnya itu,dah salah tempat posting eh pas lihat isinya mereka malah mebela dan membenarkan aja kalo para nabi mereka,daud,sulaiman hasil dari perzinahan duh kok bisanya bukan mencari kebenaran malah iya-iya aja,
sesungguhnya mereka g pernah mau berpikir bukti-bukti kebesaran 4JJI, https://indonesiaindonesia.com/f/47203-injil-kitab-matius-1-1-6-a/
Gimana mo bepikir wong otaknye kotor ....
Yahudi merasa enak klo dah ngebunuhin muslim .....
Jiwanye merasa adem ayem ... gemah ripah loh jinawi .. he ... he .. he
 
guys,salam kenal sebelumnya...
cuma mau opini aja neh...
mudah2an kalian ga keberatan, karena saya seorang Kristen Katolik...

secara garis besar..post Mr.Bayu, g sangat setuju...
dan g secara pribadi ga suka dengan tindakan sebagian orang2 yahudi itu tanpa otak dan hati melakukan penyerangan kemanusiaan, banyak anak2 yg meninggal karenanya, waktu g liat di TV anak2, bahakn bayi meninggal seperti itu, hati g teriris...sakit, karena g pun mempunyai bayi, apa yang dirasakan orang tuanya waktu itu (itu pun kalau ortunya selamat) sungguh kejam...

tapi mungkin ada yang kita harus ingat, dengan mengatakan semua orang yahudi yang menyebabkan penderitaan kemanusiaan di jalur Gaza juga kurang bijak...

karena sebenarnya sebagian dari orang Yahudi saja yang brengsek kayak gitu...terutama pemerintah dia, yang notabene kaum zionis,kaum zionis ini udah mendunia sampai menjadi penyokong dana terbesar buat pemerintahan nya G.Bush...mereka2 lah setan2 itu...

bagian lainnya tentu sangat ga setuju dengan tindakan pemerintahnya itu,atas dasar apapun pemerintahnya melakukan serangan tanpa peri kemanusiaan seperti itu...

jadi seharusnya kita jangan mengeneralisasikan semuanya...hanya karena ulah sebagian setan yang ber ras yahudi itu...

jika kita misalnya bisa "memusnahkan" setan itu,dan setan itu saja (tidak semua kaum yahudi) maka dunia ini pun menjadi damai...

g ada perumpamaan...ada sekumpulan orang indonesia yang tinggal di luar negeri, dan orang2 indonesia ini melakukan tindakan kriminal yang keterlaluan, apa kita sebagai orang indonesia mau dibilang bangsa kriminal...nama indonesia jadi jelek karena hanya sekumpulan orang ini..makanya hanya sekumpulan orang ini aja yg dihabisin..bukan satu negara indonesia kan???

sori ya..mudah2an kata2 g ga ada menyinggung siapa pun...g tulis ini atas dasar kemanusiaan,yang ga setuju penyerangan jalur Gaza...dan g berharap kita semua hidup berdampingan dengan damai...saling berbagi kebahagiaan...dan kita saling membantu dan menghormati ibadah kita masing2...

tq all...
 
politik islam ini kadang cuman hitam putih dan jadi naif. tapi mang sudah khas. mau diapaain. kadang ada benarnya. kadang ada salahnya. selamat berjuang aja deh. semoga tujuan islam yang mulai menjadi agama rahmatan lil alamin bisa tercapai.

wasalam.
 
ngga enak ya denger sesuatu yang berbeda ... meskipun ada kebenarannya ... he he he wajar kog. mang lebih baik didiemin aja ya :)
 
ga.. gw setuju kok om.. yahudi nenek moyangnya agama islam.. tapi sayang umat yahudi pada saat itu udah melenceng jauh dari ajarannya..

om juga sih, kalo ngasih pernyataan agak jelasan dikit yap..:)(
 
ya deh. ntar dibuat lebih jelas. sebenernya gak juga kog yahudi lebih pinter. cuman umat Islam sekarang mudah terjebak isu emosional yang dimanfaatin ama mereka untuk ngerdilin umat Islam di dunia. Dan rusuhnya kagak ada nyatu-nyatunya, sehingga mudah antar sesama umat islam diadu domba sehingga kagak bisa maju.

dalam forum kayak gini seharusnya kita mau belajar melihat perbedaan, menanggapi isu sesensitif apapun dengan argumentasi logis, akurat, sehingga lawan islam kagak berani macam-macam, lihat tuh kek pak erdogan ya toh?

la yang di sini belum selesai ngomong tinju dah melayang. gini ye semangat tauhid itu kagak ada ditinju atau pedang rasullulah tapi di keyakinan yang membara untuk menyatukan bangsa-bangsa arab dan menyebar ke seluruh dunia. kalau kagak ngerti maksudnye terus ngikutin cara om osama, atau yang keras-keras ya udah deh ... soalnya jaman sekarang ini nih provokator umat islam tuh lebih kuat persenjataannya.

gue yakin kalau kekuatan diplomatis dibangun di kawasan palestina, jauh akan lebih sukses dibanding kekuatan senjata.

pena lebih kuat dari pada pedang, ya toh? (oot ya he he he)
 
ga om... mungkin PBB bisa disebut sebagai pena yang om maksud.. tapi.. yah liat aja sekarang.. PBB cuma bisi ngisi penanya dengan tinta kosong... dan emang di Al-qur'an juga udah jelas.. siapa si jewish ntu..
 
halah kog gak nyambung bayu.... maksudnya saya bilang itu. kalo umat Islam berpikir lebih kuat dari pada kalo ia berotot untuk menghadapi gerakan zionisme. kog pbb jadi bingung nih.

kayak indonesia nih 350 tahun perang otot, baru sejak tahun 1959 perang pena. ternyata belanda yang memang sangat kuat dan berpengalaman dalam berperang kalah juga ya ... he he he ....ya udah deh pesannya dah sampe kog.

mari membangun kehidupan umat muslim yang cerdas, berwawasan dan mau membela islam dengan cara yang santun dan simpatik.

wasalam.
 
Back
Top