Iman Kepada Kitab-kitab Allah

kaizou

New member
Al-Kutub bentuk jamak dari kata "Kitab" yang berarti "sesuatu yang ditulis." Namun yang dimaksud di situ adalah kitab-kitab yang diturunkan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada para rasul-Nya sebagai rahmat dan hidayah bagi seluruh manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Iman kepada kitab-kitab mengandung empat unsur.

[1]. Mengimani bahwa benar-benar diturunkan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

[2]. Mengimani kitab-kitab yang sudah kita kenali namanya, seperti Al-Qur'an yang diturunkan kepada nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa Alaihimus Sallam, Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa Alaihimus Sallam, dan Zabur yang diturunkan kepada nabi Daud Alaihimus Sallam. Adapun kitab-kitab yang tidak kita ketahui namanya, kita mengimaninya secara global.

[3]. Membenarkan seluruh beritanya yang benar, seperti berita-berita yang ada di dalam Al Qur'an, dan berita-berita kitab-kitab terdahulu yang belum diganti atau belum diselewengkan.

[4]. Mengerjakan seluruh berita yang belum dinasakh (dihapus) serta rela dan menyerah pada hukum itu, baik kita memahami hikmahnya atau tidak. Seluruh kitab terdahulu telah dinasakh oleh Al Qur'anul Adhim, seperti firman-Nya.

"Artinya : Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya), dan sebagai batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu …." [Al Maidah: 48]

Oleh karena itu tidak dibenarkan mengerjakan hukum apapun dari kitab-kitab terdahulu, kecuali yang benar dan ditetapkan Al Qur'an.

Buah Iman Kepada Kitabullah

[1]. Mengetahui perhatian Allah Subhanahu wa Ta'ala terhadap hamba-hamba-Nya sehingga menurunkan kitab yang menjadi hidayah (petunjuk) bagi setiap kaum.

[2]. Mengetahui hikmah Allah dalam syara' atau hukum-Nya sehingga menetapkan hukum yang sesuai dengan tingkah laku setiap umat, seperti firman-Nya.

"Artinya : Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang …." [Al Maidah: 48]

[3]. Jadi mensyukuri nikmat Allah.


[Ditulis ulang dari: Syarhu Ushulil Iman, Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Edisi Indonesia: Prinsip-Prinsip Dasar Keimanan. Penerjemah: Ali Makhtum Assalamy. Penerbit: KSA Foreigners Guidance Center In Gassim Zone,halaman: 38-39]
 
Back
Top