Indonesia Akt: Shahnaz Haque

Megha

New member
Shahnaz Haque, Hobi Ngomong Jorok




Shahnaz Haque ternyata doyan ngomong jorok dengan suaminya, Gilang Ramadhan. Waduh..... kok bisa ?




Eit..... tapi tunggu dulu, karena hal itu dilakukannya dalam rangka untuk mempererat hubungan suami istri mereka.

Adik kandung Marisa Haque itu mengatakan, obrolan jorok atau nyerempet soal esek-esek paling sering dilakukannya kalau ia sedang berjauhan dengan Gilang.

"Aku jadi cekikikan di telepon kalau lagi membicarakan itu di telepon. Malah Gilang ngomong begini sama saya, `nggak ada perempuan yang sekotor elu`," kata Shahnaz usai acara talkshow Dove pekan lalu.

Tips lainnya untuk menghalau kejenuhan dalam hidup berumah tangga, pasangan artis itu selalu terbuka dalam segala hal. Termasuk masalah di atas ranjang.

"Sebelum berhubungan intim, biasanya aku dan Gilang memulainya dengan obrolan hot, pemanasan, dan lain-lain. Selain itu, kita suka melakukan variasi pose. Itu sangat lucu dan seru banget," kata Shanaz blak-blakan.


Intinya, sambung ibu beranak tiga ini, jangan sampai di antara mereka ada yang merasa tidak nyaman.

"Jangan sampai ada yang tersiksa di antara kami. Aku dan Gilang selalu berusaha terbuka dan jujur satu sama lain," tuturnya.

Resep lain yang sangat manjur adalah komunikasi. Malah, saking `intens`nya komunikasi, mereka tidak pernah menyadari kalau salah satu di antara mereka sedang ada di luar kota.

"Karena sering keluar kota, aku sering tidak merasa kalau sudah terpisah dari Gilang dan anak-anak. Habis, setiap saat aku selalu menghubungi mereka. Sehingga, kalau salah satu ada di luar kota suka nggak terasa. Terasanya kalau tagihan telefon naik," imbuhnya.
(R/ly/foto:liana)
 
Bls: Shahnaz Haque, Hobi Ngomong Jorok

Kalau ngomong jorok saat di ranjang sich, akan semakin nikmat kayaknya.....he, he, he...
 
Bls: Shahnaz Haque, ke ITB, Dia Insinyur Rupanya dari UI

Sumber dari blog kakaknya di: http://marissahaque.kompasiana.com

SeputihHatinyauntukBundaMarisaHaque.jpg


Senang Mengetahui Ir. Shahnaz Haque Adikku Jadi Moderator di ITB: Marissa Haque

Shahnaz Haque: Sukses dengan Ilmu Kehidupan dan Impian
Sumber: http://www.itb.ac.id/news/2550.xhtml

Shahnaz Haque adalah penggemar keluarga sarjana Presiden SBY, bahkan mendukung Bu Ani SBY yang tahun lalu menjadi sarjana S1 dari Universitas Terbuka jurusan sosiologi

KeluargaSarjanaPresidenSBY2009.jpg


Oleh: Alit
Jumat, 14 - Agustus - 2009, 15:09:20
BANDUNG, itb.ac.id- Shahnaz Haque berkesediaan tampil sebagai moderator dalam talkshow Strategi Sukses di Kampus ITB pada Selasa (11/08/09), bertempat di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) ITB Shahnaz berkomentar tentang ilmu yang sering dilupakan orang-orang pandai, yakni ilmu kehidupan. ” Salah satu ilmu kehidupan yang dilupakan ialah empati. Harus diasah empatinya. Bergaul dengan orang kaya maupun susah.” paparnya. “Jadi otak bagus, hati pun bagus.”

Arti sukses bagi Putri Indonesia Favorit 1995 ini adalah bisa menjadi lebih baik dari hari kemarin. Untuk menjadi sukses di kampus, lanjut Shahnaz, kita harus mengetahui gaya belajar masing-masing karena pada dasarnya tidak ada orang yang bodoh. “Gaya belajar orang itu ada tiga, yakni: visual, audiotori, dan kinestetik.” sebutnya.

Belajar dari Dika

Bungsu tiga bersaudara ini juga membagikan kisah tentang seorang murid bernama Dika. Dika merupakan seorang anak tukang gali kubur di Sekolah Diponegoro, yang dikepalai oleh Arif Rachman, sahabat Shahnaz. Meskipun miskin, Dika memiliki mimpi untuk menjadi orang besar. Pada suatu kesempatan, ada beberapa Amerika Serikat, relasi dari Arif Rachman, yang berkunjung ke sekolah tersebut. Dengan bernyali besar, Dika mengajak berbicara tamu-tamu tersebut dengan fasihnya.

Shahnaz begitu tersentuh dan terinspirasi dengan adegan tersebut. Menurutnya, Dika sedang berada dalam proses untuk mengubah: dirinya sendiri, keluarganya yang miskin, dan lingkungannya yang kumuh. “Diawali dari mimpi karena impian adalah hak dari semua orang.” tekannya.

Tak lupa, penyiar Delta FM ini juga berpesan kepada mahasiswa baru angkatan 2009 untuk terus menekuni mimpi masing-masing dalam meraih kesuksesan. “Percayalah Indonesia lebih baik di tangan kalian. Investasikan ilmu, baik dalam kepala maupun hati.”

Oleh marissahaque - 25 September 2009 - Dibaca 70 Kali - 1 Tanggapan.
Tags: ITB, marissa haque, Moderator, Seminar, Shahnaz Haque
Diposting pada kategori Valuable Memory
 
Artis Shanaz Haque adik Marissa Haque ke ITB Jadi Moderator & Ngajar

[<:)Sumber dari blog kakaknya di: http://marissahaque.kompasiana.com

SeputihHatinyauntukBundaMarisaHaque.jpg


Senang Mengetahui Ir. Shahnaz Haque Adikku Jadi Moderator di ITB: Marissa Haque

Shahnaz Haque: Sukses dengan Ilmu Kehidupan dan Impian
Sumber: http://www.itb.ac.id/news/2550.xhtml

Shahnaz Haque adalah penggemar keluarga sarjana Presiden SBY, bahkan mendukung Bu Ani SBY yang tahun lalu menjadi sarjana S1 dari Universitas Terbuka jurusan sosiologi

KeluargaSarjanaPresidenSBY2009.jpg


Oleh: Alit
Jumat, 14 - Agustus - 2009, 15:09:20
BANDUNG, itb.ac.id- Shahnaz Haque berkesediaan tampil sebagai moderator dalam talkshow Strategi Sukses di Kampus ITB pada Selasa (11/08/09), bertempat di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) ITB Shahnaz berkomentar tentang ilmu yang sering dilupakan orang-orang pandai, yakni ilmu kehidupan. ” Salah satu ilmu kehidupan yang dilupakan ialah empati. Harus diasah empatinya. Bergaul dengan orang kaya maupun susah.” paparnya. “Jadi otak bagus, hati pun bagus.”

Arti sukses bagi Putri Indonesia Favorit 1995 ini adalah bisa menjadi lebih baik dari hari kemarin. Untuk menjadi sukses di kampus, lanjut Shahnaz, kita harus mengetahui gaya belajar masing-masing karena pada dasarnya tidak ada orang yang bodoh. “Gaya belajar orang itu ada tiga, yakni: visual, audiotori, dan kinestetik.” sebutnya.

Belajar dari Dika

Bungsu tiga bersaudara ini juga membagikan kisah tentang seorang murid bernama Dika. Dika merupakan seorang anak tukang gali kubur di Sekolah Diponegoro, yang dikepalai oleh Arif Rachman, sahabat Shahnaz. Meskipun miskin, Dika memiliki mimpi untuk menjadi orang besar. Pada suatu kesempatan, ada beberapa Amerika Serikat, relasi dari Arif Rachman, yang berkunjung ke sekolah tersebut. Dengan bernyali besar, Dika mengajak berbicara tamu-tamu tersebut dengan fasihnya.

Shahnaz begitu tersentuh dan terinspirasi dengan adegan tersebut. Menurutnya, Dika sedang berada dalam proses untuk mengubah: dirinya sendiri, keluarganya yang miskin, dan lingkungannya yang kumuh. “Diawali dari mimpi karena impian adalah hak dari semua orang.” tekannya.

Tak lupa, penyiar Delta FM ini juga berpesan kepada mahasiswa baru angkatan 2009 untuk terus menekuni mimpi masing-masing dalam meraih kesuksesan. “Percayalah Indonesia lebih baik di tangan kalian. Investasikan ilmu, baik dalam kepala maupun hati.”

Oleh marissahaque - 25 September 2009 - Dibaca 70 Kali - 1 Tanggapan.
Tags: ITB, marissa haque, Moderator, Seminar, Shahnaz Haque
Diposting pada kategori Valuable Memory
 
Bls: Artis Shanaz Haque adik Marissa Haque ke ITB Jadi Moderator & Ngajar

assalam...........

wah, hebat bnr pak sby.............sekeluarga.............


wassalam................
 
Bls: Artis Shanaz Haque adik Marissa Haque ke ITB Jadi Moderator & Ngajar

semoga SBY jaya sekeluarga.
 
Bls: Indonesia Akt: Shahnaz Haque

Shahnaz Haque Ajak Masyarakat Jadi Jumantik

316007267-shahnaz-haque-ajak-masyarakat-jadi-jumantik.jpg


Untuk menjadi seorang Duta Demam Berdarah (DBD), bagi artis dan presenter Shahnaz Haque, seseorang tidak perlu harus memiliki pengalaman mengalami penyakit tersebut, karena yang terpenting adalah kepedulian. "DBD ini kan sebenarnya kan penyakit lama. Sudah ada di Indonesia dari 20 tahun yang lalu. Tetapi kenapa masalah ini tidak selesai sampai sekarang. Apa yang salah?" ujar Shahnaz, yang sudah dua tahun menjadi Duta Baygon, dalam pemasyarakatan pencegahan Demam Berdarah di kantor Kelurahan Sekeloa, Bandung, Rabu (7/4). Pada acara di kawasan perkampungan padat itu, istri penabuh drum Gilang Ramadhan tersebut mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjadi juru pemantau jentik (jumantik). Selain itu, Shahnaz memberikan semangat kepada para calon jumantik agar mereka peduli menjaga kebersihan supaya terhindar dari nyamuk penyebar demam berdarah. "Para jumantik harus aktif, karena berdasarkan catatan Dinas Kesehatan, wilayah yang jumantiknya aktif, tingkat masyarakat yang terserang penyakit DBD rendah. Memang ada, tapi tidak ada yang sampai meninggal," ujar dia sambil sesekali melempar candaan ringan selama penyuluhan berlangsung. Dua tahun menjadi duta pencegahan DBD, menurut Shahnaz, menjadikan dirinya menguasai hampir semua hal yang berhubungan dengan penyakit tersebut. Kampanye pencegahan DBD telah dilakukan Shahnaz sejak 2008 dan sebelumnya ia fokus ke Posyandu dan Sekolah Dasar. "Kalau ditanya kenapa saya mau menjadi duta, saya akan membalik pertanyaannya. Kenapa saya tidak mau? Karena ini masalah kepedulian kita. Kebiasaan manusia kan gampang lupa susah inget. Nah, di situlah saya berfungsi sebagai pengingat bagi masyarakat," kata Shahnaz.
 
Back
Top