Mencari Presiden Indonesia Berbasis Internet

indry_march24

New member
Menjelang pemilu Presiden RI 2009, beberapa kandidat calon presiden (capres) mencoba memanfaatkan internet-seperti yang dilakukan dengan sukses oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama-melalui situs-situs jejaring social macam Facebook, Friendster, hingga YouTube.>8|
Namun, cara-cara marketing yang efektif dan terpadu seperti yang digelar oleh Obama belum benar-benar diaplikasikan. Para capres tampaknya hanya “men-diversifikasi-kan” media kampanyenya dari media massa konvensional (seperti koran, radio, televise, pamphlet, dan poster) ke dunia maya.
Kampanye Obama di internet terasa berbeda karena adanya penggunaan interaksi web 2.0 yang membuat pria yang pernah tinggal di Indonesia ini mampu mengorganisasikan para pendukungnya, memasang iklan berupa program-program sang calon presiden, maupun menjawab serangan-serangan dari para kompetitornya, selain tentunya menggunakan situs >8|www.obama.com untuk menggaet pemilih baru dan menggalang dana. Penggunaan YouTube serta Facebook untuk menyebarkan pesan-pesannya dalam bentuk video ke seluruh dunia juga menjadi sangat fenomenal dan terbukti sangat efektif untuk mentransfer nilai-nilai yang ditawarkan Obama ke calon pemilihnya sekaligus mengirit biaya menjadi sekitar US$47 juta untuk pemutaran sekitar 14,5 jam. Jika dialihkan ke televise, dana yang dikeluarkan bakal jauh lebih besar.
Lalu bagaimana dengan calon Presiden Indonesia? Presiden SBY bias dibilang sosok yang paling mengoptimalkan penggunaan internet karena jika kita ketikkan kata “Susilo Bambang Yudhoyono” di situs pencarian Google (saya melakukkannya pada tanggal 15 Februari 2009), setidaknya akan diperoleh 2.580.000 tulisan yang terkait dengan kata kunci tersebut. Jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan kata kunci “Jusuf Kalla” yang muncul sebanyak 1.180.000 kaitan atau “Megawati Soekarnoputri” yang hanya mengumpulkan 698.000 kaitan-yang disebut terakhir ini bahkan kalah angka dari “Hidayat Nur Wahid” (841.000), “Sutiyoso” (732.000), atau “Amien Rais” (699.000) yang belum tentu mencalonkan diri.
Di Facebook, salah satu grup bernama Pak SBY beranggotakan 1.752 orang. Angka yang cukup besar, namun masih kalah banyak jika dibandingkan dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X yang memiliki jumlah fans sekitar 2.420 orang.
Sedangkan di YouTube, nama “Susilo Bambang Yudhoyono” punya 148 video yang kata kuncinya terkait dengannya. Sementara “Jusuf Kalla” punya 81 video terkait dengan namanya, dan “Megawati Soekarnoputri” harus puas dengan 18 video-lagi-lagi cukup sedikit jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh seperti “Sutiyosp” yang punya 37 video, “Sultan Hamengkubuwono X” dengan 29 video, atau “Hidayat Nur Wahid” yang muncul di 36 video.
Namun apakaj itu sudah cukup? Jika Anda mencari di YouTube dengan kata kunci “Barack Obama” akan diperoleh 173.000 video terkait. Itu artinya 1161 kali lebih banyak dibandingkan SBY. Sementara di Google ada lebih dari 136.000.000 tulisan terkait dengan kata “Barack Obama”. Di Facebook, meski mungkin agak kuran terorganisasi, jumlah grup yang terkait dengan Obama telah mencapai ratusan dengan anggota rata-rata mencapai ribuan. Salah satunya, yang bertajuk “Barack Obama For President”, berisi hamper 9000 anggota.>8|
Memang agak jauh membandingkan Indonesia dengan Amerika Serikat, namun setidaknya, dengan perbandingan ini, kita bias melihat bahwa internet belum mendapat porsi yang cukup penting di Indonesia, bahkan (ironisnya)oleh calon-calon pemimpin bangsa ini sendiri.>:'(
 
Back
Top