Partikel Bhs Jepang

Kiera

New member
Spt judulnya, di sini kt ngebahas partikel2 dalam bahasa jepang
spt:
partikel wa, ni , no, ga, de el el...
dari yg paling dasar ampe yg paling byk dipelajari
gw da lupa2 so.. ditunggu posting2nya
 
Bls: Partikel Bhs Jepang

blum ada..
ehmm...

gw mulai dari yg diinget doank

partikel "wa"---> sebagai to be(spt bhs inggris : is, am , are)
rei : watashi "wa" kiera desu
saya adalah kiera

partikel "no" --> penggunaan kepunyaan
rei : watashi no kaban desu
tas milik(kepunyaan) saya

partikel "ga" ---> dilekatkan pada kata sifat
rei : anata ga aishiteru
cinta padamu

partikel "ni", partikel ini plg byk gunanya
tp dah agak lupa,
biasanya msg2 partikel punya lebih dari satu penggunaan
smentara ini dulu
yg partikel2 lain muaasihhhh buannyaakkk
 
Bls: Partikel Bhs Jepang

nambahin ya,,,

partikel "de"= digunakan untuk mengindikasikan instrumen atau cara, bisa juga menunjukan tempat terjadix peristiwa
contoh :takusii de ju-go-fun gurai desu
kira2 15 menit dengan menggunakan taksi

contoh :heya de tabemasu
saya makan di dalam ruangan


partikel "ni" = (duh yang ini banyak banget, yang inget2 aj ya...)

1."ni" = berarti di/dalam kata benda tersebut
contoh: kaban ni hon ga arimasu
di dalam tas ada buku

2."ni" = menunjukan waktu
contoh: hachi-ji ni ikimasu
berangkat pada jam 8

3."ni" = untuk
contoh: haha ni tegami o kakimashita
menulis surat untuk ibu

4."ni" = tujuan melakukan sesuatu
contoh: watashi wa eiga o mi ni ikimasu
saya pergi untuk melihat film

5."ni" = tujuan
contoh: heya ni hairimashita
masuk ke dalam ruangan

contoh: jogjakarta ni tsukimasu
akan tiba di jogjakarta

>> dan masih banyak lagi, ......
 
Bls: Partikel Bhs Jepang

mmm, partikel apa lagi yah?
e digunakan menyatakan tujuan.
rei : joguyakaruta e ikimasu
( pergi ke jogjakarta )
 
Bls: Partikel Bhs Jepang

nambahin ya,,,

partikel "de"= digunakan untuk mengindikasikan instrumen atau cara, bisa juga menunjukan tempat terjadix peristiwa
contoh :takusii de ju-go-fun gurai desu
kira2 15 menit dengan menggunakan taksi

contoh :heya de tabemasu
saya makan di dalam ruangan


partikel "ni" = (duh yang ini banyak banget, yang inget2 aj ya...)

1."ni" = berarti di/dalam kata benda tersebut
contoh: kaban ni hon ga arimasu
di dalam tas ada buku

2."ni" = menunjukan waktu
contoh: hachi-ji ni ikimasu
berangkat pada jam 8

3."ni" = untuk
contoh: haha ni tegami o kakimashita
menulis surat untuk ibu

4."ni" = tujuan melakukan sesuatu
contoh: watashi wa eiga o mi ni ikimasu
saya pergi untuk melihat film

5."ni" = tujuan
contoh: heya ni hairimashita
masuk ke dalam ruangan

contoh: jogjakarta ni tsukimasu
akan tiba di jogjakarta

>> dan masih banyak lagi, ......

hemm.... mesti dipanggil sensei nih...
sensei arigatou gozaimasu=b=
 
Bls: Partikel Bhs Jepang

sedikin Nambahin:


1. Partikel “ka”


Partikel “ka” berfungsi untuk membentuk kalimat tanya. Partikel ini bisa dibilang cukup ’sakti’ — kalimat berita apapun, apabila ditambahkan partikel ini di akhir kalimatnya, akan seketika berubah menjadi kalimat tanya.

Contoh:

Asli:

[JAP] C-san wa AMERIKA-jin desu.
[INA] Tuan C (adalah) orang Amerika.

+ ka

[JAP] C-san wa AMERIKA-jin desu ka ?
[INA] Apakah Tuan C orang Amerika?

Di sini partikel “ka” berperan sebagai question mark. Apabila suatu kalimat diakhiri dengan “ka”, maka kalimat itu pastilah kalimat tanya! :D

Asli:

[JAP] Yoshi-kun wa koko ni imasu.
[INA] Yoshi-kun ada di sini.

+ ka

[JAP] Yoshi-kun wa koko ni imasu ka ?
[INA] Apakah Yoshi-kun ada di sini?



2. Partikel “yo”


Partikel “yo” berfungsi untuk memberi penegasan dalam kalimat. Pada umumnya, partikel ini digunakan ketika menyampaikan ide/pendapat/opini yang cenderung subyektif; meskipun begitu bisa juga dipakai untuk menekankan kebenaran dari informasi yang disampaikan.

Adapun contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

[JAP] Ano ko wa kawaii desu yo.

-> “ano ko” = “anak itu”
-> “kawaii” = “lucu” / “imut-imut”

[INA] Menurut saya, anak itu lucu.

(menyampaikan opini)

Contoh lain:

[JAP] Omae o matteru, yo.

-> “omae” = “kamu” (informal)
-> “matteru” = “tunggu”

[INA] Kamu sedang ditunggu, lho.

(menekankan berita)

Intinya, partikel “yo” adalah yang Anda butuhkan jika hendak menegaskan apa yang sedang disampaikan. Sebagai perbandingan, dalam bahasa Inggris fungsi ini biasanya diwakili oleh frase “…you know” atau “…so I think” di akhir kalimat. ^^



3. Partikel “ne”


Yang ini berfungsi sebagai pemberi kesan halus/persuasi dalam berbicara. Meskipun demikian, “ne” juga memiliki kegunaan lain — yakni memunculkan pertanyaan balik di akhir kalimat (question tag).

Misalnya, untuk penggunaan yang pertama,

[JAP] Ashita kara, kore wa kimi no gakusei da. Ne?

-> “ashita kara” = “mulai besok”
-> “gakusei” = “sekolah”

[INA] Mulai besok, ini sekolahmu yang baru. OK?

(melakukan persuasi)

[JAP] Sono kimochi ga wakaru; dakara, kinishinaide. Ne?

-> “kimochi” = “perasaan”
-> “dakara” = “karena itu” / “oleh karena itu”
-> “kinishinaide” = “jangan khawatir”

[INA] (Saya) mengerti perasaanmu; oleh karena itu, jangan khawatir. Ya?

(melakukan persuasi)

Sedangkan untuk penggunaan yang kedua,

[JAP] Kyou wa, Sanae-san ga kirei desu, ne?

-> “kyou” = “hari ini”
-> “kirei = “cantik”

[INA] Hari ini, Nona Sanae terlihat cantik, bukan?

(menanyakan pendapat lawan bicara)

[JAP] Hachigatsu no yuki ga aru no? Kiseki, da ne?

-> “hachigatsu” = “bulan Agustus”
-> “yuki” = “salju”
-> “kiseki” = “keajaiban” / “mukjizat”

[INA] Ada salju di bulan Agustus? Itu pasti mukjizat, bukan?

(menanyakan pendapat lawan bicara)

semoga dapat membantu anda..
 
Bls: Partikel Bhs Jepang

Nie juga (Sekalian saya kasih contoh2-nya)

4. Partikel “ya” dan “to”


Partikel “ya” dan “to” memiliki arti yang mirip, yaitu sama dengan kata sambung “dan” dalam bahasa Indonesia. Fungsinya adalah menyatakan sejumlah benda secara bersamaan.

Meskipun demikian, terdapat suatu perbedaan. Partikel ‘to’ digunakan untuk menyatakan himpunan lengkap. Sedangkan partikel ‘ya’ dipakai untuk menyatakan himpunan sebagian.

Well… kedengarannya memang agak rumit sih. Meskipun begitu, penjelasannya akan lebih mudah jika diterapkan dalam contoh berikut:


[JAP] Watashi to Taro wa tomodachi desu.

–> “watashi” = “saya”
–> “tomodachi” = “sahabat” / “teman dekat”

–> “Taro” di sini adalah nama orang

[INA] Saya dan Taro adalah teman dekat.

Dalam contoh di atas, subyek dibatasi pada “saya” dan “Taro”. Dengan kata lain, hanya “saya” dan “Taro” yang menjadi pokok pembicaraan di sini.

Sedangkan penggunaan partikel ‘ya’ agak sedikit berbeda:


[JAP] Shiki ya Arihiko ga KAFETERIA ni iru

–> “KAFETERIA” = “kantin”/”kafetaria”
–> “iru” = “ada”/”berada”

–> “Shiki” serta “Arihiko” di sini adalah nama orang

[INA] Shiki dan Arihiko berada di kafetaria

Dalam penggunaan di atas, terlihat bahwa Shiki dan Arihiko sama-sama berada di kafetaria. Meskipun demikian, tidak hanya mereka berdua saja yang ada di kafetaria — melainkan juga terdapat orang-orang lain.

Dapat dikatakan bahwa partikel ‘to’ mewakili complete list. Sedangkan partikel ‘ya’ menyatakan incomplete list. ;)



5. Partikel “he”


Partikel ‘he’ (atau biasa diucapkan ‘e’) berfungsi untuk menyatakan atau menunjukkan arah.

Misalnya, dalam bahasa Indonesia kita biasa menyatakan:


[INA] Saya pergi ke kampus

Dalam bahasa Jepang, kalimat tersebut akan berbunyi sebagai berikut:


[JAP] Watashi wa daigaku he iku

–> “watashi” = “saya”
–> “daigaku” = “kampus”
–> “iku” = “pergi”

[INA] Saya pergi ke kampus

Contoh lain…


[JAP] Ano otoko ga TOIRETTO he hashiru

–> “ano otoko” = “pria itu”
–> “TOIRETTO” = “toilet”
–> “hashiru” = “berlari”

[INA] Pria itu berlari ke arah toilet.

Jadi di sini, terlihat bahwa partikel ‘he’ menyatakan arah dari suatu pergerakan/aktivitas. Misalnya “pergi” (iku), “berlari” (hashiru), “berjalan” (aruku), dan lain sebagainya. ^^
 
Bls: Partikel Bhs Jepang

Partikel ‘ni’


Secara umum, partikel ‘ni’ memiliki kegunaan yang luas. Penggolongannya sendiri dapat dijabarkan sebagai berikut ini:


(a) menyatakan situasi di suatu tempat

Sekilas, penggunaan partikel ‘ni’ di sini mirip dengan partikel ‘de’ . Meskipun begitu, ada perbedaan kecil yang harus diperhatikan:

Partikel ‘ni’ digunakan untuk menjelaskan situasi tempat. Sedangkan partikel ‘de’ berfungsi menjelaskan lokasi berlangsungnya kejadian.

Sehubungan dengan itu, penggunaan partikel ‘ni’ kurang lebih bisa dicontohkan seperti berikut.


[JAP] Daigaku ni, RABU ga aru

“daigaku” = “kampus”
“RABU” = “lab/laboratorium”
“aru” = “ada/terdapat”

[INA] Di kampus, terdapat laboratorium

Perlu diperhatikan bahwa di sini partikel ‘ni’ hanya menjelaskan situasi di suatu tempat. Jika Anda hendak menuliskan suatu kejadian dengan keterangan tempat, maka Anda harus mengunakan partikel ‘de’.

Contoh perbedaan:


[INA] Di sana, saya menunggu.

[JAP1] Asoko ni, watashi ga matteta
—> penggunaan yang SALAH

[JAP2] Asoko de, watashi ga matteta
—> penggunaan yang BENAR

Meskipun begitu, terkadang beberapa lirik lagu (yang kalimatnya terpenggal-penggal) mengesankan seolah kedua partikel ini bisa dipertukarkan. E.g.


[JAP1] Kokoro no naka ni…

[JAP1] Kokoro no naka de…

[INA] Di dalam hati…

Sebenarnya ini agak menipu. Penggunaan partikel di atas tidak menyertakan kalimat lanjutan, yang boleh jadi sifatnya menjelaskan kegiatan (harus menggunakan ‘de’) — atau sekadar menjelaskan situasi (harus menggunakan ‘ni’). ;)



(b) menyatakan waktu

Partikel ‘ni’ juga bisa digunakan untuk menyatakan waktu berlangsungnya suatu peristiwa. Umumnya digunakan bersama dengan bilangan jam ataupun penunjuk waktu lainnya.

Contoh:


[JAP] Ichiji ni, watashi ga iku

-> “ichiji” = “jam satu” / “pukul satu”
-> “watashi” = “saya”
-> “iku” = “pergi”

[INA] Saat pukul satu, saya pergi

Contoh lain,


[JAP] Juunigatsu ni, yuki ga furu

-> “Juunigatsu” = “Desember” (literal: “bulan ke-12″)
-> “yuki” = “salju”
-> “furu” = “jatuh/turun” (e.g. untuk hujan, salju, dsb)

[INA] Saat Desember, salju turun



(c) menjelaskan keadaan subyek

Untuk penggunaan ini, partikel ‘ni’ tidak berdiri sendiri, melainkan ditemani oleh partikel ‘wa’. Dengan demikian, polanya akan menjadi “[subyek] ni wa…”

Contoh penerapannya:


[JAP] Watashi ni wa, sore de ii

-> “watashi” = “saya”
-> “sore” = “itu” / “hal itu”
-> “ii” = “baik” / “tidak masalah”

[INA] Kalau bagi saya, hal itu tidak masalah

Contoh yang lebih kompleks, bisa juga sebagai berikut:


[JAP] Yo no naka ni wa, mahou kishi ga aru

-> “yo no naka” = “dalam dunia ini”
-> “mahou kishi” = “ksatria sihir”
-> “aru” = “ada”/”terdapat”

[INA] Di dalam dunia ini, terdapat ksatria sihir

Pada dasarnya, partikel ‘ni’ yang disertai ‘wa’ ini berfungsi menjelaskan keadaan si subyek yang disebut sebelumnya. ^^



(d) menjelaskan perlakuan obyek pada subyek

Judul di atas agak terlalu teknis; jadi baiknya kita langsung jelaskan dengan contoh saja ^^;;

Misalnya Anda punya teman, yang mengalahkan Anda dalam bermain game. Maka, dalam bahasa Indonesia, hal itu bisa digambarkan sebagai berikut:

[INA] Saya kalah melawan dia

Nah, dalam bahasa Jepang, pernyataan ini bisa ditulis sebagai berikut:


[JAP] Watashi wa aitsu ni maketa

-> “watashi” = “saya”
-> “aitsu” = “orang itu” / “dia” (bentuk informal)
-> “maketa” = “kalah” (bentuk lampau, dari makeru)

[INA] Saya kalah dari dia

Pada dasarnya, penggunaan partikel ‘ni’ yang ini berfungsi menunjukkan apa yang dilakukan obyek (”dia”) kepada subyek (”saya”).

Contoh lain,


[JAP] Kira wa Shinn ni awadateru

-> “awadateru” = “memukul” / “menampar”

*) “Kira” dan “Shinn” adalah nama orang

[INA] Kira ditampar oleh Shinn
 
Bls: Partikel Bhs Jepang

hemm.... mesti dipanggil sensei nih...
sensei arigatou gozaimasu=b=
bisa aj kiera, tp bener ko boku bukan sensei...

1. Partikel “ka”


Partikel “ka” berfungsi untuk membentuk kalimat tanya. Partikel ini bisa dibilang cukup ’sakti’ — kalimat berita apapun, apabila ditambahkan partikel ini di akhir kalimatnya, akan seketika berubah menjadi kalimat tanya.

Contoh:

Asli:

[JAP] C-san wa AMERIKA-jin desu.
[INA] Tuan C (adalah) orang Amerika.

+ ka

[JAP] C-san wa AMERIKA-jin desu ka ?
[INA] Apakah Tuan C orang Amerika?

Di sini partikel “ka” berperan sebagai question mark. Apabila suatu kalimat diakhiri dengan “ka”, maka kalimat itu pastilah kalimat tanya!

Asli:

[JAP] Yoshi-kun wa koko ni imasu.
[INA] Yoshi-kun ada di sini.

+ ka

[JAP] Yoshi-kun wa koko ni imasu ka ?
[INA] Apakah Yoshi-kun ada di sini?
yupz, "ka" memang sakti, kalimat berita apapun kalau ditambahi partikel ini di akhir kalimatnya, berubah jadi kalimat tanya.
tapi juga bisa berarti "atau"

contoh: kore ka sore ka
yang ini atau yang itu

tapi meski berarti atau, "ka" masih dalam konteks kata tanya
 
Mau tanya soal bedanya "wa" sama "ga". Ini kan ceritanya saya lagi nyoba translate lagunya Rama yang "Bertahan", saya translate yang bagian "Dan aku... percaya nanti engkau... mengerti... bahwa cintaku takkan mati..." jadi "Boku mo... anata ga ai wa shinai wo wakaru wo shinjiru yo..." bener nggak? Atau ada yang kebalik antara "ga" sama "wa"?
 
Back
Top