Film Hollywood: The Hurt Locker

Kalina

Moderator


Di Irak, pasukan Army Explosive Ordnance Disposal (EOD) Amerika memulai permainan bahaya dalam kekacauan perang dalam kota, dimana semua orang adalah musuh dan setiap benda adalah bom mematikan. William James (Jeremy Renner) pemimpin tim EOD, berjuang tidak saja menghadapi hujan peluru dan bom tetapi juga menghadapi tekanan kejiwaan dari orang-orang yang terlibat

Jenis Film :
Action - Dewasa (adult)
Produser :
Nicholas Cartier, Kathryn Bigelow
Produksi :
Summit Entertainment
Durasi :
110


Pemain :
Jeremy Renner
Ralph Fiennes
Guy Pierce
Anthony Mackie
Sutradara :
Kathryn Bigelow
Penulis :
Mark Boal
 
Last edited:
Bls: Film Hollywood: The Hurt Locker

The Hurt Locker Salah Satu Kandidat Kuat Film Terbaik Oscar 2010
LOS ANGELES - Film perang bergenre drama soal Perang Iraq The Hurt Locker bakal menjadi salah satu kandidat kuat peraih film terbaik Oscar 2010 pada Maret mendatang. Selain menjadi buah bibir di kalangan pengamat, film itu menuai sejumlah penghargaan.

Yang terbaru, film tentang tim elite penjinak bom US Army tersebut kemarin dinobatkan sebagai film terbaik 2009 dari National Society of Film Critics. Sebelumnya, pada Desember lalu, gelar yang sama dianugerahkan oleh Los Angeles Film Critics Association. The Hurt Locker juga dinobatkan sebagai Institut Film Amerika sebagai salah satu di antara sepuluh film terbaik 2009.

National Society of Film Critics juga mengganjar penggarap The Hurt Locker Kathryn Bigelow sebagai sutradara terbaik. Mereka juga memberikan gelar pemeran pria terbaik kepada Jeremy Renner. National Society of Film Critics adalah institusi yang terdiri atas 64 kritikus terkemuka dari sejumlah media, baik cetak maupun online, terkemuka di AS. Sebuah organisasi yang pilihannya kerap menjadi acuan film sukses di perhelatan Academy Awards.

Kritikus MNSBC.com Alonzo Duralde memuji setinggi langit film tersebut. ''Film ini mampu menggambarkan secara detail kengerian dari suasana perang. Yakni, setiap orang yang tidak dikenal bisa saja tiba-tiba membawa bom dalam tas keledai atau sepeda motor atau apa pun,'' katanya.

Tentang Jeremy Renner, Alonzo mengatakan bahwa aktor tersebut merupakan salah seorang aktor terbaik AS. ''Perannya sebagai Jeffrey Dahmer (pembunuh berantai AS yang paling terkenal di era modern) sangat fenomenal,'' pujinya.
 
Bls: Film Hollywood: The Hurt Locker

Penasaran, apa yang membuat ini film ngalahin Avatar waktu itu..

Uh.. suara Adzan yang merdu membuka film ini dengan indah. Tapi.. Lokasinya yang berantakan. Duh.. Apa gak ada petugas kebersihan ya di Irak sono..

Haha si James bangkong.. Tapi hebat dan baik. Friendly. Kerja sepenuh hati. Haha contoh yang baik. Tapi bikin temen-temennya cemas juga gak seru.
Dan gue rasa temen-temen na ngiri karena sifat dia yang welcome terhadap pekerjaan.

Trus yang di gurun, di dalam rumah, itu WANITA yaa. Ew sangar..

Dan yang agak aneh.. bagi masyarakat awam kek aku, masa cuman bertiga di tengah gurun, dikepung ama musuhnya itu.. Agak aneh ya.. Apalagi kalo sampe bisa lolos. Terlalu hebat. And so far, menurutku, kok lebih menarik Avatar yaa.. Hmm.. Di sini yang menonjol adalah persahabatan mereka.

Adegan permainan pukul memukul agak membosankan. Bikin ngantuk.

And next adegan di bangunan. What they do? Kasian. Ketemu si anak penjual DVD kenalan James. Namanya Beckham. Huft dalam badan na kok kek na ada bom ya..
 
Bls: Film Hollywood: The Hurt Locker

Bomnya meledak dan kolonelnya tewas. Gue seneng tuh kolonel nyapa penduduk setempat dengan, "assalamualaikum" merdu.

Satu pujian untuk James. Hebat. Teliti. Nekat.

Sayangnya, pas ada dialog arab gak ada subtittle bahasa inggrisnya. Huft.. Kan gak ngerti apa yang diomong..

Overall goodlah
 
Bls: Film Hollywood: The Hurt Locker

Hurt Locker Dominasi Festival Film Inggris
LONDON - Skor kini 3-1 untuk kemenangan Kathryn Bigelow. Sutradara perempuan tersebut mengalahkan mantan suaminya, James Cameron, dalam perhelatan British Academy Awards pada Minggu malam waktu setempat.

Film garapan Bigelow The Hurt Locker didapuk sebagai film terbaik ajang yang sering disebut-sebut sebagai Oscar-nya Inggris itu. Bigelow juga dinobatkan sebagai sutradara terbaik. Sebelumnya, Bigelow meraih predikat sutradara terbaik di acara Directors Guild of America dan Critic's Choice Awards. Cameron lewat film Avatar hanya menang di Golden Globe Awards.

Rivalitas antara Avatar dan The Hurt Locker memang sengit. Para pengamat film merujuk pertarungan itu sebagai David dan Goliath. Avatar sangat masif dalam konsep, pembiayaan, dan hasil. Saat ini Avatar merupakan film terlaris sepanjang masa dengan torehan lebih dari Rp 20 triliun itu. Sedangkan The Hurt Locker sebaliknya. Biaya produksinya tak sebesar Avatar. Pendapatan The Hurt Locker juga tak sampai seperseratus torehan Avatar. Sama-sama mengantongi sembilan nominasi, dua film itu bakal bersaing ketat dalam perhelatan Oscar 7 Maret mendatang.

Bigelow tak bisa menutupi kegembiraan atas sukses tersebut. "Artinya, film ini berhasil menyentuh pikiran dan hati masyarakat," ucapnya seperti dikutip Associated Press.

Pada acara yang diselenggarakan British Academy of Film and Television Arts itu, The Hurt Locker total membawa pulang enam piala. Avatar hanya meraih dua penghargaan sebagai production design dan visual efek terbaik. Menurut penulis naskah The Hurt Locker, Mark Boal, pembuatan kisah film tersebut sangat sulit. "Sebab, kami harus membuat kisah tak populer dari perang yang juga tak populer," ujarnya.

Citra baik Inggris sebagai tuan rumah penyelenggara diselamatkan Carey Mulligan. Aktris Inggris itu ditahbiskan sebagai aktris terbaik dalam aktingnya di film An Education
 
Bls: Film Hollywood: The Hurt Locker

The Hurt Locker Bisa Terdepak dari Oscar

Gara-gara Produser Gelap Mata

LOS ANGELES - Obsesi menjadi salah satu pemenang piala Oscar membuat Nicolas Chartier gelap mata. Salah satu dari empat produser The Hurt Locker tersebut berani melanggar aturan The Academy of Motion Picture Arts and Sciences, penyelenggara Oscar. Dia mengirimkan email pada para juri Oscar untuk memilih film yang dibuatnya tersebut. Chartier bersama empat produser The Hurt Locker lain, Kathryn Bigelow, Mark Boal, dan Greg Shapiro memang sama-sama dinominasikan sebagai produser terbaik untuk film yang berkisah tentang perang Irak tersebut.

Dalam e-mail-nya, Chartier tidak hanya meminta para juri tersebut untuk memilih The Hurt Locker. Dia juga mendesak mereka untuk tidak memilih film seharga USD 500 juta (Rp 4,66 triliun) yang mengacu pada film Avatar. Film tersebut memang menjadi saingan utama The Hurt Locker. Berdasar data yang dikeluarkan oleh Associated Press (AP), e-mail tersebut dikirimkan pada 19 Februari lalu. Dirilis Los Angeles Times, e-mail tersebut mendikte juri. Chartier yang notabene penyokong dana untuk The Hurt Locker meminta juri untuk meletakkan ranking filmnya sebagai nomer satu sedangkan Avatar di nomor sepuluh untuk kategori gambar terbaik.

Menanggapi hal ini, juru bicara Oscar, Leslie Unger menyatakan bahwa Chartier telah melanggar aturan-aturan di Oscar. ''Mengirimkan pesan yang bertujuan mempromosikan suatu film atau orang tertentu yang masuk nominasi dengan menjelek-jelekkan kompetitornya adalah suatu pelanggaran,'' ujar Unger.

Namun demikian, sampai kemarin para petinggi di Oscar belum memutuskan hukuman apa yang bakal diberikan pada Chartier. Mereka menunggu hingga voting Oscar ditutup pada Selasa (2/3) pukul 17.00 waktu setempat. Unger sendiri tidak mau berspekulasi hukuman apa yang patut diterima Chartier. Namun demikian, bisa jadi hukuman yang diberikan tidak hanya menyangkut si sutradara. Tapi juga film yang diproduserinya.

Beberapa kemungkinan hukuman yang bakal diterima adalah tidak memberikan tiket masuk Oscar pada Chartier. Kemungkinan The Hurt Locker dilengserkan dari nominasi gambar terbaik juga ada. Hal ini diungkapkan beberapa anggota juri Oscar yang tidak mau disebutkan namanya.

Summit Pictures, distributor film bergenre action ini mengaku tidak tahu menahu mengenai kelakuan Chartier. Mereka baru mengetahuinya ketika penyelenggara Oscar memberikan surat peringatan awal minggu ini. ''Setelah dihadapkan dengan para petinggi Summit, Chartier bekerja sama dengan studio dan orang-orang dari akademi (Oscar, Red.) untuk meminta maaf atas tindakannya,'' terang juru bicara Summit Paul Pflug.

Dalam email permintaan maaf, Chartier mengaku kenaifan, kebodohan, dan ketidakpeduliannya pada aturan karena telah dinominasikan untuk kali pertama membuatnya melakukan hal tersebut. ''Namun, itu bukanlah suatu alasan yang tepat untuk melakukan tindakan saya dan saya menyesalinya,'' tulis Chartier dalam email permintaan maafnya yang dirilis AP. ''Dinominasikan dalam Academy Award (Oscar, Red.) adalah kehormatan yang tiada terkira dan saya seharusnya meluangkan waktu untuk membaca aturan yang ada di dalamnya,'' tambahnya. Di sisi lain, distributor Avatar 20th Century Fox menolak untuk berkomentar terkait hal ini. Begitu juga dengan sutradara Avatar, James Cameron. Mereka semua bungkam dan menunggu keputusan dari penyelenggara Oscar.

Sementara itu kontroversi terkait tindakan Chartier kemungkinan memberikan efek pada penyelenggaraan Oscar pada 7 Maret nanti. Pasalnya, hampir semua juri telah mendapatkan kiriman e-mail dari Chartier. Beberapa orang yang kerap bergulat di Hollywood juga mengeluarkan pendapat ketidaksukaan terhadap tindakan Chartier. ''Jika The Hurt Locker tidak menang penghargaan sebagai gambar terbaik, saya tidak akan mau menjadi pria itu (Chartier, Red.). Semua orang akan menunjuk dia sebagai penyebabnya,'' ujar salah seorang juri Oscar yang tidak mau dipublikasikan namanya.

Namun demikian, bukan berarti seluruh kritik ini bakal menghapus kesempatan Chartier atau filmnya untuk menang. Pada perhelatan Oscar tahun 2003 lalu, kasus pelecehan seksual yang dilakukan sutradara Roman Polanski merebak di internet. Namun demikian, film besutannya yang berjudul The Pianist tetap memborong beberapa piala Oscar. Begitu juga dengan beberapa film lain. ''Saya pikir saya naif tapi saya percaya para anggota akademi akan memilih berdasar kepantasan film tersebut,'' ujar kritikus film Leonard Maltin.
 
Bls: Film Hollywood: The Hurt Locker

Peluang The Hurt Locker di Oscar Makin Kecil

LOS ANGELES - Pekan lalu The Hurt Locker diprediksi berjaya di perhelatan Oscar pada Minggu (7/3). Bukan hanya merebut sebagai film terbaik, tapi film tersebut juga difavoritkan menyapu bersih sembilan nominasi pada Academy Awards ke-82 itu.

Kathryn Bigelow sendiri memang masih difavoritkan menjadi sutradara terbaik. Namun, dua perkembangan selama tiga hari terakhir membuat The Hurt Locker, tampaknya, sulit berjaya.

Dikutip dari situs People, menipisnya peluang The Hurt Locker itu pertama disebabkan black campaign oleh salah seorang produsernya, Nicolas Chartier. Seperti diberitakan kemarin (1/3), Chartier mengirimkan e-mail kepada para anggota pemilih Oscar. Bunyinya, "Jika seseorang menularkan pilihannya ke satu atau dua orang temannya, kami (The Hurt Locker) akan menang dan bukan film USD 500 juta." Pembukaan e-mail itu jelas merupakan ajakan memilih film The Hurt Locker dan bukan Avatar, rival beratnya.

Lanjutan e-mail itu justru menunjukkan betapa keras usaha Chartier membujuk para juri. ''Kita membutuhkan film independen yang menang. Dan jika memang Anda percaya The Hurt Locker adalah film terbaik 2010, tolong kami!"

Adanya surat tersebut jelas membuat dewan juri yang tergabung dalam The Academy of Motion Picture Arts and Sciences kini bingung memikirkan cara untuk menghukum Chartier atas pelanggaran seserius itu. Ibaratnya buah simalakama. Bila memenangkan The Hurt Locker, bisa dianggap tak objektif. Tak dimenangkan, The Hurt Locker memang bagus.

Sementara itu, masalah kedua datang dari kalangan G.I. (tentara Amerika, Red). Sekarang sejumlah pertanyaan terkait dengan akurasi deskripsi kehidupan tentara dalam film tersebut mulai muncul. Artikel L.A. Times pekan lalu menunjukkan, film itu justru mendatangkan cercaan dari militer yang kisahnya diangkat dalam film tersebut.

''Penggambaran kami dalam film itu sangat dilecehkan,'' kata Paul Rieckhoff, pendiri The Iraq and Afghanistan Veterans of America. ''Kami bukan koboi. Kami bukan segerombolan orang liar. Kami profesional. Dan, ada banyak hal di film itu yang membuat Anda berpikir sebaliknya,'' ucapnya.
 
Bls: Film Hollywood: The Hurt Locker

Dennis Adiswara: "The Hurt Locker" Bagus Gila ketimbang "Avatar"
JAKARTA, KOMPAS.com — Kehebatan teknologi pada film Avatar lagi-lagi bakal diimbangi oleh keapikan jalan cerita film pesaingnya dalam nominasi Film Terbaik pada ajang Academy Awards yang akan dihelat di Los Angeles, Amerika Serikat, 7 Maret 2010. Dengan pertimbangan itu pula, aktor Dennis Adiswara merasa pantas mengunggulkan The Hurt Locker dibanding Avatar.

"The Hurt Locker bagus gila. Kenapa saya pilih The Hurt Locker karena menurut saya Avatar tidak kuat dari jalan cerita," ulas Dennis saat ditemui di Jakarta, Senin (1/3/2010).

Diakui Dennis, Avatar merupakan masterpiece dari tangan sutradara James Cameron. "Oke itu hasil pencapaian terbesar seorang sutradara James Cameron selama 12 tahun. Cuma, dari segi cerita, enggak," kata Dennis.

Menurut Dennis, dari segi alur cerita, Avatar masih kalah dibanding District 9. "Dari segi cerita, Avatar dibanding sama District 9 pun masih bagusan District 9 kalau gue bilang," ungkap Dennis. "Cuma kalau kita mau ngomongin isu yang berkembang ya The Hurt Locker gue yakin banget," tambahnya.

Namun, Dennis sadar jika peluang Avatar lebih besar dibanding peluang The Hurt Locker. "Kalau orang pada pegang Avatar, ya sudahlah itu masuk akal karena dia punya segala yang dimiliki pemenang Oscar sebelumnya. Dari epic-nya iya, efeknya dapat, secara sinematografi juga dapat, cuma ya itu tadi jalan ceritanya kurang," ulas Dennis lagi.

"Sementara The Hurt Locker gue lihat itu seperti orang yang pakaiannya berdebu tapi dia punya suatu cerita yang menarik. Kalau mau main analoginya begitu," sambungnya.
 
Bls: Film Hollywood: The Hurt Locker

1602151p.jpg


Produser "The Hurt Locker" Dilarang Hadiri Perhelatan Oscar
LOS ANGELES, KOMPAS.com — Academy of Motion Picture Arts and Sciences atau biasa disebut Oscar melarang produser The Hurt Locker, Nicolas Chartier, untuk hadir di acara Academy Awards yang akan diadakan di Kodak Theatre, Los Angeles, Amerika Serikat, 7 Maret 2010.

Pelarangan tersebut dipicu karena Chartier telah melanggar peraturan Oscar. Baru-baru ini, tersebar e-mail yang mempromosikan film The Hurt Locker dengan mendiskreditkan nomine lainnya lewat e-mail. Sang pengirim tak lain adalah Chartier.

Film yang ”dihujat” Chartier adalah film Avatar karya James Cameron yang juga diunggulkan meraih penghargaan di kategori Film Terbaik. E-mail tersebut dikirim kepada sejumlah anggota tertentu di Academy Awards serta para pelaku industri film lain.

Hujatan yang dilontarkan Chartier boleh jadi akan merugikan dirinya dan mengancam film The Hurt Locker garapan sutradara Kathryn Bigelow itu bakal sulit mendapatkan simpati dari para tim juri.

Jika pundi ajang Oscar nanti The Hurt Locker berhasil memboyong penghargaan, yang berhak naik ke panggung hanya tiga produser lainnya, bukan Chartier. Chartier sendiri akan menerima penghargaan tersebut pada waktu yang belum ditentukan.
 
Bls: Film Hollywood: The Hurt Locker

yup.. gue juga ngedukung The Hurt Locker dari pada Avatar.. :) film ini sama sekali tidak membosankan.. kalo Avatar.. ya bagus juga.. tapi, di tengah cerita.. gue agak gak fokus.. sampe disambi ngelakuin hal lain.. The Hurt Locker?? hehehe kereeenn!! gue sampe sekarang masih merinding yang pas Beckham tewas :(
 
Bls: Film Hollywood: The Hurt Locker

120544large.jpg


Nicolas Chartier Dilarang Datang ke Academy Awards ke-82
Hukuman bagi Produser Hurt Locker

LOS ANGELES - Panitia Oscar akhirnya menjatuhkan hukuman terhadap Nicolas Chartier, salah seorang produser The Hurt Locker. Chartier dilarang datang ke Academy Awards ke-82 yang dihelat pada Minggu mendatang (7/3).

Keputusan tersebut diambil sebagai tindakan atas skandal pengiriman surat elektronik yang dilakukan Chartier. Dia meminta anggota akademi memilih filmnya. Hukuman hanya berlaku untuk Chartier. Tiga produser The Hurt Locker lainnya -Kathryn Bigelow, Mark Boal, dan Greg Saphiro- diizinkan menghadiri acara yang akan dilangsungkan di Kodak Theatre itu.

Bila akhirnya The Hurt Locker terpilih sebagai film terbaik, Chartier baru bisa menerima pialanya pada keesokan hari. Sanksi ini sudah merupakan keputusan mutlak komite eksekutif bidang produser The Academy of Motion Picture Arts and Sciences selaku penyelenggara. Menurut komite tersebut, apa yang dilakukan Chartier jelas-jelas melanggar aturan kampanye dan mendiskreditkan kandidat lain.

Dikutip dari New York Times, pengumuman sanksi tersebut disampaikan seusai pengumpulan suara yang ditutup Selasa (2/3) waktu setempat. Sanksi ini sebenarnya tergolong ringan, mengingat kerasnya persaingan dalam perebutan Oscar. Mendapat Oscar merupakan jaminan untuk box-office, status, dan pendapatan dari penjualan DVD sekaligus. Ibaratnya, perolehan gengsi sekaligus finansial.

Untuk itulah, panitia Oscar selalu menerapkan aturan ketat dalam kampanye. Salah satu larangan utama adalah "membuat black campaign atau ucapan negatif terhadap film-film yang masuk dalam nominasi". Dan itu sudah jelas-jelas dilanggar Chartier. ''Kita semua berharap hal seperti ini seharusnya tak perlu terjadi,'' kata Presiden Academy Awards Tom Sherak. ''Tapi, ini tak akan mengganggu perhelatan, karena ini sebuah riak saja. Sudah ditangani, dan kami telah fokus untuk menjalankan prosesi semaksimal mungkin,'' tambahnya.

Kontroversi yang sering disebut Lockergate itu bermula pada 19 Februari lalu. Ketika itu Chartier mengirim e-mail ke sejumlah anggota akademi dan meminta mereka mendukung The Hurt Locker ketimbang "film berbujet USD 500 juta" -yang jelas-jelas merujuk ke saingan utamanya, Avatar.

Dalam e-mail tersebut, Chartier jelas-jelas meminta para anggota akademi me-ranking The Hurt Locker sebagai nomor satu dan Avatar di nomor sepuluh dari kandidat yang ada.

Proses pemilihan pemenang Oscar memang seperti itu. Setiap anggota diberi formulir yang menunjukkan preferensi mereka untuk film terbaik diurut dari ranking satu hingga sepuluh.

Chartier sendiri sudah mengirimkan e-mail permohonan maaf dan mengakui bahwa tindakannya tersebut "sangat bodoh dan tak bisa dibenarkan". Hingga kemarin Chartier belum bisa dikonfirmasi terkait hukuman dari komite akademi tersebut. Sementara itu, sejumlah pejabat di Summit Entertainment, distributor The Hurt Locker, menolak berkomentar.

Pihak Avatar -yang paling diserang dalam e-mail Chartier- tampaknya juga memilih diam dan tak ingin memanaskan situasi. Produser Avatar, Jon Landau, belum bisa dikonfirmasi. Sejauh ini, Avatar dan The Hurt Locker bersaing terus dalam sejumlah festival film terkemuka. Hingga pada puncaknya, keduanya sama-sama meraih sembilan nominasi Oscar.

Di bagian lain, masalah yang dihadapi internal The Hurt Locker semakin panjang saja. Ini setelah muncul tuntutan hukum dari salah seorang GI (sebutan untuk tentara Amerika). Sersan Kepala Jeffrey S. Sarver menyebut penulis skenario Mark Boal telah mengambil "bagian kehidupan militernya secara virtual". Sarver juga menyebut dirinyalah yang memunculkan istilah The Hurt Locker.

Pihak Summit membela diri dan mengatakan bahwa apa yang ditampilkan dalam The Hurt Locker semata-mata fiksi, yang bercerita tentang kehidupan tentara di medan laga.

bener-bener gak bole dateng.. gimana dong??
 
Back
Top