Bls: Film Hollywood: The Hurt Locker
Nicolas Chartier Dilarang Datang ke Academy Awards ke-82
Hukuman bagi Produser Hurt Locker
LOS ANGELES - Panitia Oscar akhirnya menjatuhkan hukuman terhadap Nicolas Chartier, salah seorang produser The Hurt Locker. Chartier dilarang datang ke Academy Awards ke-82 yang dihelat pada Minggu mendatang (7/3).
Keputusan tersebut diambil sebagai tindakan atas skandal pengiriman surat elektronik yang dilakukan Chartier. Dia meminta anggota akademi memilih filmnya. Hukuman hanya berlaku untuk Chartier. Tiga produser The Hurt Locker lainnya -Kathryn Bigelow, Mark Boal, dan Greg Saphiro- diizinkan menghadiri acara yang akan dilangsungkan di Kodak Theatre itu.
Bila akhirnya The Hurt Locker terpilih sebagai film terbaik, Chartier baru bisa menerima pialanya pada keesokan hari. Sanksi ini sudah merupakan keputusan mutlak komite eksekutif bidang produser The Academy of Motion Picture Arts and Sciences selaku penyelenggara. Menurut komite tersebut, apa yang dilakukan Chartier jelas-jelas melanggar aturan kampanye dan mendiskreditkan kandidat lain.
Dikutip dari New York Times, pengumuman sanksi tersebut disampaikan seusai pengumpulan suara yang ditutup Selasa (2/3) waktu setempat. Sanksi ini sebenarnya tergolong ringan, mengingat kerasnya persaingan dalam perebutan Oscar. Mendapat Oscar merupakan jaminan untuk box-office, status, dan pendapatan dari penjualan DVD sekaligus. Ibaratnya, perolehan gengsi sekaligus finansial.
Untuk itulah, panitia Oscar selalu menerapkan aturan ketat dalam kampanye. Salah satu larangan utama adalah "membuat black campaign atau ucapan negatif terhadap film-film yang masuk dalam nominasi". Dan itu sudah jelas-jelas dilanggar Chartier. ''Kita semua berharap hal seperti ini seharusnya tak perlu terjadi,'' kata Presiden Academy Awards Tom Sherak. ''Tapi, ini tak akan mengganggu perhelatan, karena ini sebuah riak saja. Sudah ditangani, dan kami telah fokus untuk menjalankan prosesi semaksimal mungkin,'' tambahnya.
Kontroversi yang sering disebut Lockergate itu bermula pada 19 Februari lalu. Ketika itu Chartier mengirim e-mail ke sejumlah anggota akademi dan meminta mereka mendukung The Hurt Locker ketimbang "film berbujet USD 500 juta" -yang jelas-jelas merujuk ke saingan utamanya, Avatar.
Dalam e-mail tersebut, Chartier jelas-jelas meminta para anggota akademi me-ranking The Hurt Locker sebagai nomor satu dan Avatar di nomor sepuluh dari kandidat yang ada.
Proses pemilihan pemenang Oscar memang seperti itu. Setiap anggota diberi formulir yang menunjukkan preferensi mereka untuk film terbaik diurut dari ranking satu hingga sepuluh.
Chartier sendiri sudah mengirimkan e-mail permohonan maaf dan mengakui bahwa tindakannya tersebut "sangat bodoh dan tak bisa dibenarkan". Hingga kemarin Chartier belum bisa dikonfirmasi terkait hukuman dari komite akademi tersebut. Sementara itu, sejumlah pejabat di Summit Entertainment, distributor The Hurt Locker, menolak berkomentar.
Pihak Avatar -yang paling diserang dalam e-mail Chartier- tampaknya juga memilih diam dan tak ingin memanaskan situasi. Produser Avatar, Jon Landau, belum bisa dikonfirmasi. Sejauh ini, Avatar dan The Hurt Locker bersaing terus dalam sejumlah festival film terkemuka. Hingga pada puncaknya, keduanya sama-sama meraih sembilan nominasi Oscar.
Di bagian lain, masalah yang dihadapi internal The Hurt Locker semakin panjang saja. Ini setelah muncul tuntutan hukum dari salah seorang GI (sebutan untuk tentara Amerika). Sersan Kepala Jeffrey S. Sarver menyebut penulis skenario Mark Boal telah mengambil "bagian kehidupan militernya secara virtual". Sarver juga menyebut dirinyalah yang memunculkan istilah The Hurt Locker.
Pihak Summit membela diri dan mengatakan bahwa apa yang ditampilkan dalam The Hurt Locker semata-mata fiksi, yang bercerita tentang kehidupan tentara di medan laga.
bener-bener gak bole dateng.. gimana dong??