Gencatan senjata ternoda

pratama_adi2001

New member
Gencatan senjata ternoda
Hamas serang convokes senjata di Gaza
Gaza (Espos)
Kelompok bersenjata Hamas menduga ada gerakan rahasia berupa penyaliran senjata untuk Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang berasal dari faksi Fatah. Karenanya, Hamas melakukan serangan terhadap sebuah iring-iringan mobil yang diduga berisi senjata di Jalur Gaza, Kamis (1/2).
Dalam serangan tersebut, satu orang tewas dan 17 lainnya terluka, sekaligus menjadi penanda ternodanya kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Fatah yang telah bertahan dalam tiga hari terakhir. Konvoi yang terdiri atas empat truk tersebut, melintas dari Kerem Shalom yang berbatasan dengan Israel. Truk-truk tersebut langsung berhenti setelah ditembaki begitu menuju ke jantung Jalur Gaza.
Aksi tersebut, merupakan tindak kekerasan pertama dalam tiga hari pascakesepakatan gencatan senjata yang bertujuan meredakan konflik internal di negara itu. Bentrokan antara kelompok bersenjata Hamas dan penjaga Kepresidenan yang mengawal konvoi tersebut tak dapat dihindari.
Menurut masyarakat setempat, satu orang warga sipil tewas karena terjebak dalam bentrokan senjata, sedangkan 17 lainnya termasuk dua anak-anak terluka dan langsung dibawa ke rumah sakit.
?Perang nyata sudah terjadi, para tentara telah menggunakan senjata-senjata terberat mereka,? kata salah seorang saksi mata.
Menurut sumber dari Pergerakan Hamas, truk-truk tersebut membawa senjata yang ditujukan untuk 4.000 personel pasukan pengaman Presiden Abbas yang loyal kepada faksi Fatah.
?Para pejuang Hamas sudah menyita dan menggagalkan penyaluran senjata yang masuk dari Kerem Shalom, yang akan digunakan untuk melawan orang Palestina sendiri,? kata salah penyiar di stasiun radio milik Hamas.
Ketika ditanya soal kargo tersebut, pejabat keamanan Palestina menolak berkomentar. Seorang pejabat senior Israel mengatakan, ia mengetahui sejumlah truk memang telah masuk ke Jalur Gaza. Namun, ia tidak tahu pasti isinya.
Presiden Amerika Serikat George W Bush telah sepakat untuk menyuntikkan dana US$86 juta, guna memberikan pelatihan serta membantu peralatan tak mematikan untuk mendukung Abbas. Senjata dan amunisi telah disuplai dari negara-negara kunci yang dekat dengan AS, seperti Yordania dan Mesir, dengan persetujuan Israel tentunya. - ind/AP
 
Back
Top