shisio
New member
Vagabond adalah manga yang dibuat berdasakan novel Musashi karya Yoshikawa Eiji, yang askinya dibuat secara bersambung di surat kabar Asahi Shimbun antara tahun 1935 hingga 1939. Di Indonesia, Musashi pernah diterbitkan sebanyak 7 seri pada tahun 1980-an, dan kemudian diterbitkan kembali sebagai novel utuh pada tahun 2001 oleh Gramedia.
Manga Vagabond dibuat oleh Inoue Takehiko, seorang mangaka yang sukses di Indonesia melalui karyanya Slam Dunk. Di Indonesia sendiri manga ini diterbitkan oleh Level Comics dan terus berlanjut pada volume 24. Waktu pertama kali mengenal manga ini lewat majalah komik jepang yang dibawa temanku, aku langsung terpana dengan gaya gambar dan cerita yang ada disitu (walaupun Cuma hanya 1 chapter saja), Dan dengan adanya kekerasan dan adegan seks yang cukup eksplisit disitu, aku yakin bahwa manga ini tak akan diterbitkan di Indonesia. Tapi ternyata komik ini diterbitkan juga di Indonesia (walaupun aku tidak sempat mendapatkan volume 1 - yang katanya ditarik dari peredaran karena gambarnya tidak lulus sensor-).
Membaca Vagabond bagaikan kita membaca novel Musashi, karena pada bagian awal, manga ini cukup aman dengan mengikuti alur dari novel Musashi, tapi makin lama, cerita ini makin berkembang dan banyak detail lain yang ditambahkan oleh Inoue dalam mendukung cerita manganya.
Shimen Takezo (17 tahun) memutuskan untuk meninggalkan desanya untuk pergi ke medan perang dalam mencari jati dirinya. Bersama dengan Hon’iden Matahachi sahabatnya sedari kecil yang seringkali iri dan tak mau kalah pada Takezo. Sayang sekali, Takezo dan Matahachi berada di pihak yang kalah. Dan mereka melarikan diri dari para tentara yang mengejar pihak yang kalah. Sewaktu mereka berdua melarikan diri mereka ditolong oleh seorang janda muda, Okou dan putrinya Akemi. Suami Okou dibunuh oleh pimpinan bandit local Tsujikaze Tenma. Okou dan Akemi terpaksa bertahan hidup dengan cara menjarah barang-barang para prajurit yang gugur di medan perang. Pada akhirnya Tenma dibunuh oleh Takezo, dan sisa gerombolan Tenma pun menyerang rumah Okou untuk menuntut balas. Sementara Takezo bersusah payah melawan gerombolan tersebut, Matahachi yang tergila-gila pada Okuo, justru kabur bersama wanita itu dan Akemi. Takezo akhirnya memutuskan untuk pulang ke des Miyamoto, untuk mengabarkan kepada Hon’iden Osugi bahwa anaknya masih hidup. Sayangnya niat baik tersebut tak ditanggapi baik oleh ibu Matahachi, yang membenci Takezo karena menanggap putranya ke medan perang dan meninggalkan tunangannya Otsuu karena pengaruh Takezo. Takezo yang dijebak akhirnya melarikan diri. Ia lalu ditolong oleh seorang rahib bernama Takuan dan juga oleh Otsuu. Takezo lalu memperoleh nama baru, Miyamoto Musashi (Miyamoto diambil dari nama desanya , sedangkan Musashi adalah cara lain untuk membaca kanji Takezou), maka mulailah pengembaraan Miyamoto Musashi untuk menjadi orang terkuat dan mencari makna sesungguhnya dari predikat tersebut dengan alam sebagai gurunya.
Musashi pun muncul kembali waktu usianya 21 tahun dan ia datang ke Kyouto dan dengan nekatnya menantang perguruan Yoshioka. Ia tak tahu bagaimana dan siapakah yang berada di perguruan tersebut, yang ia tahu hanyalah banyak orang kuat yang berad disitu. Ia mengincar pemimpin Yoshioka, Yoshioka Seijuurou. Ternyata pemuda pemalas yang gemar bermain-main yang ditemuinya di jalan adalah Seijuurou itu sendiri dan Musashi masih kalah hebat darinya tanpa. Akhirnya Musashi pun menantang seisi Yoshioka dan ia diladeni oleh Denshichiro Yoshioka, adik dari Seijuuroo, terjadi kebakaran hebat yang dipicu oleh Matahachi yang kebetulan mengintip pertarungan mereka. Denshichiro dan Musashi berjanji bahwa mereka berdua akan bertarung kembali dalam waktu satu tahun kedepan. Musashi pun pergi meninggalkan perguruan Yoshioka yang terbakar.
Pengembaraan Musashi pun terus berlanjut dan membawanya bertemu dengan banyak petarung hebat lainnya, dan Musashi pun belajar banyak dari mereka, mulai dari Houzoin In’ei yang kemudian menjadi “guru” Musashi untuk beberapa saat lamanya. Houzoin Inshun yang jago tombak, Yagyuu Sekishuusai yang legendaris dan banyak yang lainnya. Secara terpisah Musahi dan Matahachi terhubung pada satu nama yaitu “Sasaki Koujiro”. Matahachi” meminjam” identitas Sasaki Koujiro dari ijazah aliran pedang milik Koujiro yang jatuh ke tangannya. Sementara Musashi sendiri bertemu kembali dengan Tsujikaze Kouhei yang pernah mencoba membunuhnya. Di wajah Kouhei sendiri terbentang bekas luka lebar yang ternyata diperolehnya dari Koujiro. Siapakah sebenarnya Sasaki Koujiro?
Sasaki Koujiro adalah putra asuh Kanemaki Jisai, seorang ahli pedang yang hidup jauh dari keramaian desa di tepi laut. Koujiro ternyata seorang yang tuna rungu. Koujiro dibesarkan jauh dari pedang, padahal ayahnya adalah seorang pendekar pedang dibawah asuhan Jisai. Jisai menyadari sifat haus-darah yang aneh pada diri Koujiro, tapi dia berusaha menepisnya. Sewaktu Jisai berhasil membunuh Fodou, seorang preman yang selalu meminta upeti kepada desa tersebut, koujiro dengan gembira berusaha mencincang lagi jenazah Fodou. Koujiro berusaha keras agar dirinya bisa belajar pedang dari Jisai, namun yang bersangkutan selalu menolaknya. Suatu ketika Itou Ittosai yang pernah menjadi murid Jisai datang dan muncul di desa mereka. Itou lah yang pertama kali menyadari bahwa Koujiro tuna-rungu. Lalu dia juga menyadari kekuatan yang luar biasa dari Koujiro. Ia merancang duel dengan sejumlah samurai diantaranya Yoshioka Denshichiro dan Ueda Ryouhei dari perguruan Yoshioka. Seperti pertarungannya dengan Musashi, duel Denshichiro dengan Koujiro juga bisa dibilang belum mencapai hasil yang pasti, sehingga Denshichiro pun bertekat ingin berduel kembali dengan Koujiro. Itou dan Koujiro pun berkelana kembali. Ia membuatkan umbul-umbul bertuliskan “Ahli pedang nomor satu di kolong langit : Sasaki Koujirou”. Dalam perjalanannya mereka bertemu dengan Gonnosuke yang ternyata juga membawa umbul-umbul bertuliskan “Ahli bela diri nomor satu di kolong langit”. Namun akhirnya Gonnosuke mengikuti mereka berdua setelah sebelumnya ia takluk dengan mudahnya di tangan Koujiro
Mereka bertiga akhirnya sampai di medan perang sekigahara yang baru saja usai. Disinilah pertama kalinya Koujiro bertemu dengan Musashi (yang saat itu masih bernama Takezou). Musashi, Koujiro, Itou dan Gonnosuke akhirnya bertarung mempertahankan diri dari kejaran tentara yang ingin membunuh mereka. Itou justru meninggalkan Koujiro, dan membiarkan pemuda tuna-rungu tersebut bertahan hidup dalam melawan puluhan orang. Menurut Itou, itu untuk memunculkan diri Koujiro yang sebenarnya, yaitu sang Ganryuu.
Satu tahun telah berlalu dan akhirnya Musashi kembali ke Kyouto untuk menepati janjinya untuk menghadapi Yoshioka. Akhir dari pertarungan tersebut ternyata sangat fatal bagi Denshichiro, setelah itu cerita dibawa kembali ke beberapa hari sebelum pertarungan itu terjadi. Tak hanya dengan Denshichiro sendiri, Musashi juga kembali berhadapan dengan Seijurou. Dan akhirnya Musashi juga akan berhadapan dengan rival sejatinya, yaitu Sasaki Koujiro.
Miyamoto Musashi
Musashi yang bertekad menjadi orang terkuat di dunia hingga saat ini masih juga mencari apa arti dari “kekuatan” dan “jalan pedang”-nya sendiri. Ia masih juga “dihantui" oleh bayangan Houzouin In’ei dan Yagyuu Sekishuusai yang terus berkata “belum, belum” padanya, seolah mengingatkan bahwa perjalanannya masih panjang. Uniknya sampai cerita terus bergulir, Musashi tidak pernah digambarkan dekat atau menjalin hubungan dengan orang lain selain Otsuu. Apakah hatinya tetap terjaga untuk Otsuu seorang?
Sasaki Koujiro
Berbeda dengan yang ada di novel, justru di manga ditampilkan bahwa Sasaki Koujiro adalah tuna-rungu. Inilah salah satu aspek menarik yang ditampilkan di manga. Sejak bayi hanya ada satu benda yang bisa membuat Koujirou tenang, yaitu pedang. “Pedang” juga adalah kata pertama yang dikenal dan dipahami oleh Koujiro. Pedang adalah sarana bagi Koujiro untuk berkomunikasi dengan dunia luar dan ia menemukan kebahagiaan lewat pedang. Hal inilah yang membuat beberapa orang pendekar merasa “iri” padanya, karena menurut mereka Kojirou adalah orang yang bisa memahami apa itu pedang.
(dari kiri, Yoshioka Denshichiro, Yoshioka Seijuurou, Miyamoto Musashi)
Perguruan Yoshioka
Kepala keluarga dan perguruannya adalah Yoshioka Seijuurou, putra tertua dari Yoshioka Kenpou. Ternyata Kenpo pernah dikalahkan oleh ayah Musashi dan Musashi kembali “menghancurkan “ perguruan tersebut. Seijuurou, yang mengaku selalu bergerak menurut nalurinya, masih juga terlihat serampangan dan malas-malasan. Ia masih menjalin dengan Akemi. Sementara Denshichiro, adiknya, jauh lebih serius dan kerap menyalahkan sikap kakaknya seenaknya sebagai penyebab kemunduran perguruan Yoshioka. Tak pelak,ia meneteskan air mata melihat akhir pertarungan Seijuurou dengan Musashi. Perguruan Yoshioka akhirnya mempertimbangkan untuk menyewa Sasaki Kojirou untk menghadapi Musashi. Karena mereka menyadari Musashi bukanlah tandingan bagi mereka
kalo layak, silahkan klik bintang