Oh pesawat Indo...

Status
Not open for further replies.

fitra

New member
Udah sering kite baca / nonton berita, ada pesawat yg salah arah mo ke sulawesi taunya nyampe NTT ato yg terbaru pesawat Lion tergelincir di Makassar (Bulan Des 06). Kenapa ya? apa yg salah? apa diluar negeri jg kaya gitu cuman kita aja yg gak tau? ato pesawat indo udh pada uzur? ato... atooo... kenapa ya???
 
Kalo bisa ampe nyasar kayak gitu menurut gw ada dua penyebab:
kesatu : navigasi
ini adalah alat terpenting yang harus dimiliki suatu pesawat. Alatnya salah satunya termasuk kompas, gps, altometer, dll
kalo rusak maka bisa bikin pesawat nyasar.

kedua human error
percuma alat navigasinya secanggih apapun kalo manusianya gak bisa atau salah menggunakannya.
 
Sebenernya penyebab kecelakaan nggak satu faktor saja. Tapi merupakan efek domino dari beberapa faktor.

Pesawat merupakan kendaraan teraman di muka bumi, setelah pesawat ulang alik. Mengapa? karena pemeriksaan yang wajib dilakukan. Ada A check, B check C check. Setiap sekian jam sekian alat harus diganti, ga peduli sudah aus atau tidak. Setiap ditemukan barang rusak, bukan hanya yang rusak, kembarannya juga harus diperiksa.

Kecelakaan pesawat juga banyak terjadi di luaran. Amerika merupakan negara yang jumlah kecelakaan tahunannya terbanyak. hanya saja kurang terekspos.
 
Kalo bisa ampe nyasar kayak gitu menurut gw ada dua penyebab:
kesatu : navigasi
ini adalah alat terpenting yang harus dimiliki suatu pesawat. Alatnya salah satunya termasuk kompas, gps, altometer, dll
kalo rusak maka bisa bikin pesawat nyasar.

kedua human error
percuma alat navigasinya secanggih apapun kalo manusianya gak bisa atau salah menggunakannya.
Kurang satu lagi boss...
yg ke tiga: Kalo ada babe mau titip sesuatu ato ada perlu sesuatu...
 
Baca novel AIRFRAME dari Michael Crichton (yang ngarang Jurrasic Park dan The Lost World). Di situ dikasih tau, apa aja tindakan yang dilakukan dalam menyikapi suatu insiden di pesawat. Setiap komponen di pesawat ada log booknya, trus bagaimana kalau memang terjadi accident....

bacaan bagus, walaupun fiksi namun di dukung research yang bagus.
 
Lagi kite ngomong2 nih, ada musibah lagi ya? Adam Air jatuh di Manado? masih belum ketemukan pesawatnya?

Mudah-mudahan para keluarga korban mendapatkan ketabahan dari-NYA menghadapi cobaan, Amin...
 
Kasian banget, negri sebesar ini kagak punya radar :

"...Keberadaan pesawat Adam Air dengan nomor penerbangan KI 574 sempat terdeteksi satelit Singapura sebelum kemudian dinyatakan hilang. Banyak pihak kemudian bertanya-tanya, kenapa keberadaan pesawat naas itu justru terdeteksi satelit negara tetangga, bagaimana dengan satelit kita? Apakah tidak mampu mendeteksi? Ketua Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) Tonda Priyanto mengatakan Indonesia tidak memiliki satelit untuk radar. Untuk kasus kecelakaan Adam Air, Tonda menjelaskan bahwa keberadaannya hanya bisa ditangkap oleh satelit radar yang beroperasi di orbit rendah (Low Earth Orbits/LEO). Sementara kemampuan Singapura menerima sinyal Adam Air, diduga Tonda karena Singapura bekerjasama dengan penyedia satelit-satelit orbit rendah.(detik.com)
 
Radar punya, seabreg....

Yang dimaksud dengan satelit singapura adalah satelit pelacak sinyal locator finder dari pesawat bersangkutan.

Kalo satelit kaya gitu emang ga punya. Palapa ajah udah dijual bro!
 
Beritanya aja masih simpang siur, padahal Bapak MenHub dah turun tangan lho ...
Kasian anggota keluarga korban...sabar ya semuanya ...
Trus siapa yang bertanggung jawab saat ini ???
 
janganlah saling menyalahkan dulu, yang penting marilah kita berdoa agar pesawat tersebut segera ditemukan....

setelah ketemu, baru di investigasi apa penyebabnya termasuk kalo ada human eror
 
Pertama tama kita ucapkan dulu rasa simpati dan keprihatinan yg mendalam kepada seluruh penumpang dan keluarga penumpang Adam Air KI 574 yg tertimpa musibah. Semoga cepat bisa diketemukan dan ditangani selayaknya.

Betul kata bung langit_byru bahwa penerbangan komersial sebenarnya adalah moda transportasi yg paling aman. Tentunya ada syarat? dan ketentuan yg hrs dipatuhi agar bisa disebut paling aman. Persoalannya menjadi lain ketika syarat dan ketentuan tersebut tdk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Karena tdk memiliki data angka yg pasti soal kecelakaan pesawat terbang komesial terjadwal di Indonesia dibanding di Amerika, saya tdk berani menanggapi pernyataan bung langit_byru soal angka kecelakaan pesawat di Amerika. Namum patut diingat bahwa frekuensi penerbangan di Amerika pasti bbrp kalai lbh besar dari di Indonesia. Sedang di Indonesia, hampur setiap bulan kita mendengar ada kejadian kecelakaan pesawat komersial, baik yg hanya sekedar tergelincir keluar landasan atau nyasar ke tempat lain sampai yg fatal seperti Mandala di Medan, Lion Air di Solo dan yg terbaru tentu saja Adam Air 574.

Mengulas sedikit tentang faktor? yg bisa menyebabkan kecelakaan pesawat terbang spt yg sudah diungkap bung langit_byru:

Faktor teknis
Baik menyangkut teknis pesawat itu sendiri maupun teknis bandara dan sarana pendukung lainnya.

Faktor manusia
Jelas bahwa manusia lah yg mengoperasikan semua peralatan teknis di atas.

Faktor Cuaca dan kondisi alam
Keselamtan penerbangan sangat tergantung dari cuaca dan kondisi alam yg lainnya. Faktor ini bisa diprediksi, namun tak jarang cuaca dan kondisi alam bisa berubah secara tiba?. Pada kondisi tertentu sifatnya menjadi uncontrolable

Okey kalau kita meneropong faktor? di atas, pertanyaannya sejauh mana peranannya di Indonesia ini.

Soal teknis, harus diakui bahwa kita (pemerintah dan perusahaan penerbangan di Indoensia) belum mampu mengikuti perkembangan teknis yg melaju begitu cepat. Hal ini dikemukakan sendiri oleh Cheppy Hakim, mantan Panglima TNI AU, yg ikut dimintai masukkannya oleh SBY soal hilangnya Adam Air. Masalahnya tentu saja soal ekonomi, kita belum mampu beli.

Lihat saja armada pesawat yg dipakai oleh penerbangan berbiaya rendah (low cost carrier). Rata? adalah pesawat bekas yg sudah "dewasa" (artinya usianya sdh lbh dari 17 thn). Memang pesawat tersebut masih laik terbang, tapi tentu saja teknologinya sudah ketinggalan, termasuk teknologi yg menyangkut masalah keselamatan. Dan jgn bicara soal kenyamanan. Yah namanya juga low cost carrier, mottonya saja: "Murah, Meriah, Pasrah" sehingga kalau kita naik maskapai tersebut dapat bonus juga berupa doa.

Mengenai faktor manusia, saya tdk berani berkomentar banyak, takut dikira merendahkan bangsa sendiri.

Faktor cuaca dan kondisi alam mau diapakan lagi. Namanya juga alam, kita manusia hanya bisa beradaptasi dan menyiasatinya.

Lalu bagaimana baiknya penerbangan di Indonesia ini? Kalau saya boleh usul sebaiknya kelas penerbangan di Indonesia jgn terlampau banyak spt sekarang ini, ada Y Class, M Class, N Class, Business Class dll. Cukup dua saja, yaitu A Class dan M Class. Dimana huruf A adalah kependekan dari Aman dan huruf M adalah kependekan dari Murah. Tinggal penumpang yg memilih, mau aman atau mau murah. Naik A Class pesawatnya masih balita dan kalau hilang dicari sampai ketemu dan kalau tewas dapat santuan ratusan juta. Naik M Class pesawatnya sdh boleh punya KTP dan kalau hilang keluarga penumpang hrs nyari sendiri, kalau tewas ya santunannya spt orang naik bis, cukup Jasa Raharja 2,5 juta per kepala. Yah kayak orang naik becak di Surabaya gitulah, "Murah kok minta selamat."

Salam Ngawur,
Negosiator
 
Pertama tama kita ucapkan dulu rasa simpati dan keprihatinan yg mendalam kepada seluruh penumpang dan keluarga penumpang Adam Air KI 574 yg tertimpa musibah. Semoga cepat bisa diketemukan dan ditangani selayaknya.

Betul kata bung langit_byru bahwa penerbangan komersial sebenarnya adalah moda transportasi yg paling aman. Tentunya ada syarat? dan ketentuan yg hrs dipatuhi agar bisa disebut paling aman. Persoalannya menjadi lain ketika syarat dan ketentuan tersebut tdk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Karena tdk memiliki data angka yg pasti soal kecelakaan pesawat terbang komesial terjadwal di Indonesia dibanding di Amerika, saya tdk berani menanggapi pernyataan bung langit_byru soal angka kecelakaan pesawat di Amerika. Namum patut diingat bahwa frekuensi penerbangan di Amerika pasti bbrp kalai lbh besar dari di Indonesia. Sedang di Indonesia, hampur setiap bulan kita mendengar ada kejadian kecelakaan pesawat komersial, baik yg hanya sekedar tergelincir keluar landasan atau nyasar ke tempat lain sampai yg fatal seperti Mandala di Medan, Lion Air di Solo dan yg terbaru tentu saja Adam Air 574.

Mengulas sedikit tentang faktor? yg bisa menyebabkan kecelakaan pesawat terbang spt yg sudah diungkap bung langit_byru:

Faktor teknis
Baik menyangkut teknis pesawat itu sendiri maupun teknis bandara dan sarana pendukung lainnya.

Faktor manusia
Jelas bahwa manusia lah yg mengoperasikan semua peralatan teknis di atas.

Faktor Cuaca dan kondisi alam
Keselamtan penerbangan sangat tergantung dari cuaca dan kondisi alam yg lainnya. Faktor ini bisa diprediksi, namun tak jarang cuaca dan kondisi alam bisa berubah secara tiba?. Pada kondisi tertentu sifatnya menjadi uncontrolable

Okey kalau kita meneropong faktor? di atas, pertanyaannya sejauh mana peranannya di Indonesia ini.

Soal teknis, harus diakui bahwa kita (pemerintah dan perusahaan penerbangan di Indoensia) belum mampu mengikuti perkembangan teknis yg melaju begitu cepat. Hal ini dikemukakan sendiri oleh Cheppy Hakim, mantan Panglima TNI AU, yg ikut dimintai masukkannya oleh SBY soal hilangnya Adam Air. Masalahnya tentu saja soal ekonomi, kita belum mampu beli.

Lihat saja armada pesawat yg dipakai oleh penerbangan berbiaya rendah (low cost carrier). Rata? adalah pesawat bekas yg sudah "dewasa" (artinya usianya sdh lbh dari 17 thn). Memang pesawat tersebut masih laik terbang, tapi tentu saja teknologinya sudah ketinggalan, termasuk teknologi yg menyangkut masalah keselamatan. Dan jgn bicara soal kenyamanan. Yah namanya juga low cost carrier, mottonya saja: "Murah, Meriah, Pasrah" sehingga kalau kita naik maskapai tersebut dapat bonus juga berupa doa.

Mengenai faktor manusia, saya tdk berani berkomentar banyak, takut dikira merendahkan bangsa sendiri.

Faktor cuaca dan kondisi alam mau diapakan lagi. Namanya juga alam, kita manusia hanya bisa beradaptasi dan menyiasatinya.

Lalu bagaimana baiknya penerbangan di Indonesia ini? Kalau saya boleh usul sebaiknya kelas penerbangan di Indonesia jgn terlampau banyak spt sekarang ini, ada Y Class, M Class, N Class, Business Class dll. Cukup dua saja, yaitu A Class dan M Class. Dimana huruf A adalah kependekan dari Aman dan huruf M adalah kependekan dari Murah. Tinggal penumpang yg memilih, mau aman atau mau murah. Naik A Class pesawatnya masih balita dan kalau hilang dicari sampai ketemu dan kalau tewas dapat santuan ratusan juta. Naik M Class pesawatnya sdh boleh punya KTP dan kalau hilang keluarga penumpang hrs nyari sendiri, kalau tewas ya santunannya spt orang naik bis, cukup Jasa Raharja 2,5 juta per kepala. Yah kayak orang naik becak di Surabaya gitulah, "Murah kok minta selamat."

Salam Ngawur,
Negosiator

walaupun ngawur tapi masih bikin bingung
 
blm ada kemajuan ttg adam air ya??
apakah mungkin pesawat itu ngilang kayak fenomena di segitiga bermuda ??
hilang tanpa jejak !!!!
 
Mungkin dibajak terus disembunyin di luar negeri....

Ato mgk gak, pesawatnya ilang bukan di perairan sulawesi? memang radar mendptk kontak terakhir disana, tp apa mgk posisi pesawat berpindah/bergeser ??? kn kita liat berita di Tv gelombang laut aja bisa tingginya mencapai 3 meter, belum lagi angin puting beliung, dll ih seremmmm....
 
sharing pengalaman....

omay god ini thread udah dibuat sebelum adam air nya sendiri hilang ya???

gilaaaaa

Mungkin kebetulan aja, tp terus terang ane pernah ngalamin naik pesawat DAS (Dirgantara Air Service) rute Tarakan - Samarinda (yang mgk tak bisa dibandingkan dgn pesawat spt Adam Air dan sekelasnya, karena..... ). Karena wkt itu gak ada pilihan lain utk segera sampai di Samarinda, akhirnya dipilihlah DAS ini.

Pengalaman yg tak kan terlupakan: saat pesawat sdg kenceng2nya lari di landasan Pacu utk take-off, entah mengapa...pesawat di rem mendadak setengah landasan pacu dan Alhamdulillah masih dpt berhenti persis si ujung landasan Bandara Juwata, Tarakan. Alhamdulillah pesawatnya bisa dihentikan sebelum sempat naik.

Saat itu dekat bener rasanya ama ajal, Alhamdulillah kami masih dilindungi-NYA. Mudah2n gak akan rekans mengalami spt yg ane ceritakan diatas.... Nauzubillah min Zalik....
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top