Ragam Ide, Segar Dan Makna
Empat desainer selanjutnya dari acara Fashion Tendance di Jakarta Fashion Week 09/10, menggelar koleksi yang rancangannya saling berbeda style, namun mempunya satu persamaan. Yakni makna yang dalam.
Alisa membuka dengan mengetengahkan tema "The Pink Beauty". Menilik lewat tema, pink merupakan warna yang amat feminim dan identik dengan kecantikan, keindahan, kelembutan dan semua kelebihan lainnya.
Anda tak salah duga. Alisa memang mengambil inspirasi dari keindahan taman bunga dan gradasi warna bunga yang beraneka ragam. Memilih bahan yang flowing dengan cutting feminim merupakan andalan Alisa.
Karya Harry Ibrahim pun tak kalah menarik. Bagai "Yin and Yang", ia memadukan semua unsur didalamnya seperti kebaikan-keburukan, tua-muda, fantasi-realitas, kontroversi-legal serta maskulin-feminim.
Harry pun tak ragu menggabungkan bahan tipis serta tebal sebagai aksen dan detail. Chiffon terbalut rajut, tulle dan jacquard serta satin tipis dan tebal. Aksesoris serba metal juga dipadukan dengan manik yang hasilnya ternyata luar biasa!
Sementara Jeanny Ang mengambil tema "Sexually Complex" yang diilhami dari kecantikan selir kerajaan dan bunga lotus. Keseluruhan karyanya berupa gaun feminim dan kaya dengan warna lembut seperti pink, fuschia, ungu, hijau dan semburat emas serta perak.
Bahan yang dipilihnya bertekstur halus mulai dari organza, sutera, satin, duchess, lamee hingga shantung silk. Kekuatan rancangannya ada pada detail lipit tumpuk yang cukup rumit dikerjakan.
Peragaan keempat Fashion Tendance ditutup oleh busana koleksi Misan yang bertemakan Fussion Fashion. Batik menjadi pilihan Misan untuk disematkan pada warna hitam dan brokat berwarna merah serta emas. "Koleksi saya ini bermaksud menggabungkan gaya funeral timur dan barat dengan cutting yang unik dan seksi pada detailnya," tutur Misan. Tak salah jika rancangan Misan cukup membuat mata beberapa penikmat JFW 09/10 terkesima.
*perempuan
Last edited:
