Indonesia Akt: Leony Vitria Hartanti

Kalina

Moderator
JAKARTA - Setelah beberapa tahun absen di dunia sinetron, artis Leony Vitria Hartanti tidak berhasrat untuk kembali eksis di dunia tersebut. Perempuan kelahiran Jakarta, 20 September 1987, itu merasa jalan di tempat dan tidak berkembang jika tetap berada di bidang tersebut.

"Sejak duduk di bangku kuliah, saya nggak tertarik lagi dengan dunia sinetron," ucap Leony saat ditemui di Senayan City, Jakarta, kemarin (8/1).

Menurut Leony, semakin banyak sinetron yang diperankan, kemampuannya berakting akan semakin menurun. "Di sinetron saya nggak dapat apa-apa. Tujuan terjun ke dunia hiburan adalah agar bisa main akting yang bagus. Namun, menjadi kemunduran berkarir bagi saya kalau cuma main sinetron," kata salah seorang pemeran di film terbaik FFI 2009 Identitas itu. "Mungkin kalau di sinetron yang tidak kerja rodi dan dikasih waktu untuk mendalami peran, baru saya mau main lagi," papar bintang sinetron Siapa Takut Jatuh Cinta tersebut.

Saat ini perempuan yang pernah merilis album solo remaja bertajuk No Apologies itu lebih tertarik untuk berakting di film layar lebar atau menyutradarai film pendek. "Fokus di film sepertinya sangat menarik, apalagi sekarang saya saja mulai menyutradarai film pendek," ujar mantan kekasih Eross Sheila on 7 itu.

Dengan menjadi bintang film layar lebar, Leony yakin bisa mengembangkan kemampuan berakting. "Aku tipikal orang yang selalu menjalani pekerjaan dengan serius dan di film aku bisa banyak mendapat pengalaman," tutur mahasiswi Jurusan Psikologi Universitas Pelita Harapan tersebut.
 
Bls: Indonesia Akt: Leony Vitria Hartanti

128655large.jpg


Leony Tidak Nyaman di Depan Kamera
JAKARTA - Leony Vitria Hartanti, 22, kemarin (15/4) hadir dalam acara jumpa pers Indonesia Movie Awards (IMA) 2010 di The Sultan Hotel. Gadis berwajah oriental itu masuk dalam nominasi kategori pemeran utama wanita terbaik dan terfavorit melalui film Identitas. Bersama para nominasi lainnya, Leony diminta untuk berpose bersama. Namun, ketika acara baru beberapa menit dimulai, dia beringsut dan meninggalkan tempat acara.

Oleh beberapa wartawan dia dikejar untuk diwawancarai. ''Sebentar saja ya,'' katanya. Waktu itu dia tampil polos tanpa riasan. Rambutnya hanya dikuncir seadanya. Bajunya juga kasual. Kaus santai hitam, jins belel, dan sepatu kanvas. Ditanya kenapa buru-buru pergi, mantan penyanyi cilik itu mengatakan merasa tidak nyaman berada di depan kamera. ''Nggak nyaman aja dipajang di depan, difoto, dan lain-lain,'' lanjutnya.

Rasa tidak nyaman itu disebabkan dia memiliki ''mainan'' baru, yaitu menjadi orang belakang layar. Mahasiswi Universitas Pelita Harapan Jurusan Psikologi tersebut memang sedang mendalami ilmu menjadi sutradara. Bukan melalui lembaga akademis, melainkan dengan praktik langsung. Dia baru saja menyutradarai film pendek berjudul Cendol. ''Sekarang sedang editing. Jadi, saya sedang sibuk ngedit-ngedit,'' tuturnya.

Film pendek karyanya itu akan digabungkan dengan tiga film pendek lain. Selain Leony, ada karya Ine Febrianti. ''Empat film pendek tersebut akan digabungkan jadi satu. Judulnya, Kacamata Tuhan. Selanjutnya, di-roadshow-kan ke kampus-kampus,'' jelasnya.

Lebih lanjut dia menceritakan, dengan menjadi orang belakang layar, ilmu yang diperoleh semakin banyak dan kepuasan yang diperoleh juga lebih besar. Karena itu, sekarang mantan kekasih Eross SO7 tersebut semakin jarang terlihat di layar kaca. Sebab, Leony memang pilih-pilih peran.

''Lebih milih memang iya. Kalau peran yang ditawarkan nggak deg di hati, kenapa harus dipaksakan untuk diterima,'' ucapnya.

Begitu juga ketika dia menerima tawaran bermain di film Identitas arahan sutradara Aria Kusumadewa. Bagi dia, perannya dalam film itu berkualitas dan menyenangkan jika dibandingkan dengan film lain yang ditawarkan kepadanya. ''Makanya, saya tidak memiliki ekspektasi lain, selain bermain dengan bagus. Tidak juga berpikiran main film di Identitas supaya dapat piala. Kalaupun akhirnya saya dinominasikan, ya berarti bonus,'' katanya santai, lalu pamit.
 
Back
Top