Danau Tolire, Danau Sarat Legenda

Status
Not open for further replies.

nurcahyo

New member
Danau Tolire, Danau Sarat Legenda



KapanLagi.com - Berkunjung ke Ternate, Maluku Utara, tidaklah lengkap kalau tidak menyempatkan diri ke objek wisata Danau Tolire. Danau yang terletak sekitar 10 km dari pusat kota Ternate ini, selain bentuknya yang unik juga memiliki cerita legenda yang menarik. Danau itu berada di bawah kaki Gunung Gamalama, gunung api tertingi di Maluku Utara. Danau itu sendiri ada dua buah. Masyarakat setempat menyebutnya Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil. Jarak antara keduanya hanya sekitar 200 meter.

Danau yang memiliki keunikan adalah Danau Tolire Besar. Danau ini menyerupai loyang raksasa. Dari pinggir atas hingga ke permukan air danau, dalamnya sekitar 50 meter, luasnya sekitar lima hektar. Sementara sampai saat ini belum ada yang mengukur kedalaman danau ini, tetapi menurut cerita leluhur kedalamannya berkilo-kilo meter dan berhubungan langsung dengan laut.

Danau Tolire Besar ini berair tawar dan terdapat banyak ikan, namun masyarakat setempat tidak ada yang berani menangkap ikan atau mandi di danau itu, karena mereka meyakini bahwa danau yang airnya berwarna coklat kekuning-kuningan itu, dihuni oleh banyak buaya siluman. Buaya-buaya siluman ini sering terlihat berenang di tengah danau. Warnanya putih dan panjangnya sekitar 10 meter.

Tidak semua orang bisa melihat buaya siluman itu, hanya mereka yang beruntung yang bisa. Menurut masyarakat setempat, kalau berhati bersih baru berpeluang melihat buaya siluman di danau itu. Ada cerita juga, dulu ada seorang wisatawan asing yang tidak percaya bahwa di danau itu ada buaya siluman. Wisatawan itu turun mandi ke danau tersebut dan setelah berenang beberapa menit, ia menghilang. Diduga wisataman itu dimangsa oleh buaya siluman.

Keunikan lain dari danau ini adalah kalau melempar sesuatu ke danau. Bagaimanapun kuatnya melempar menggunakan batu atau benda lainnya, tidak akan pernah menyentuh air danau. Padahal saat melempar dari pinggir atas danau, air danau terlihat berada di bawah kaki si pelempar.

Mereka yang pertama berkunjung ke danau itu, tidak akan percaya. Mereka lalu mencoba melempar setelah membeli batu yang banyak dijual di pinggir danau seharga Rp1.000,- untuk lima biji batu. Namun tidak seorang pun yang lemparannya bisa menyentuh permukaan air danau. Menurut cerita leluhur, batu yang dilempar ke danau tidak akan pernah menyentuh permukaan air danau, karena tertahan oleh kekuatan gaib dari dasar danau. Kekuatan gaib itu diyakni datang dari buaya siluman yang ada di danau itu.

Di dasar Danau Tolire Besar diyakini masyarakat setempat terdapat banyak harta karun. Harta karun ini milik masyarakat Kesultanan Ternate saat Portugis menjajah Ternate pada abad ke-15. Masyarakat Ternate saat itu banyak membuang harta berharganya ke dalam danau, agar tak dirampas Portugis.

Sejauh ini belum ada instansi atau pihak tertentu yang melakukan penyelidikan secara khusus atas kebenaran pengakuan masyarakat itu, namun beberapa waktu lalu ada seorang anggota Brimob menggunakan sonar untuk mendeteksi benda-benda yang ada di dasar danau. Dari sonar itu tertangkap adanya benda-benda logam di dasar danau. Kalau dikaitkan, benda-benda logam itu mungkin harta masyarakat Ternate dulu, yang dibuang ke danau saat Portugis menjajah Ternate.
Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil itu, menurut cerita masyarakat setempat, dulunya adalah sebuah kampung yang masyarakatnya hidup sejahtera. Kampung ini kemudian dikutuk menjadi danau oleh penguasa alam semesta, karena salah seorang ayah di kampung itu menghamili anak gadisnya sendiri.

Saat ayah dan anak gadisnya yang dihamilinya itu akan melarikan diri ke luar kampung, tiba-tiba tanah tempat mereka berdiri anjlok dan berubah menjadi danau. Danau Tolire Besar dipercaya sebagai tempat si ayah, sedangkan Danau Tolire Kecil diyakini sebagai tempat si gadis. Meski cerita ini sering dianggap hanya sebagai legenda yang sulit diterima di zaman modern sekarang ini, tetapi bagi warga Ternate terutama para orang tua, sangat mempercayainya. Cerita ini akan terus lestari di hati masyarakat Ternate sampai akhir zaman.

Untuk mengunjungi Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil, tidaklah sulit. Hanya membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit dari pusat kota Ternate, dengan menggunakan mobil carteran Rp250 ribu per hari, atau menyewa ojek sepeda motor dengan tarif Rp10.000,-/jam.

Saat mengunjungi Danau Tolire Besar, banyak objek wisata lainnya yang bisa ikut dinikmati. Keindahan panorama puncak Gunung Gamalama, sejumlah benteng peninggalan Portugis dan makam Sultan Babullah, sultan Ternate yang paling terkenal, terdapat di jalan menuju danau tersebut.

Selain itu, pengunjung dapat pula menikmati keindahan pasir putih Pantai Sulamadaha, yang letaknya hanya sekitar tiga kilometer dari Danau Tolire Besar. Dari Pantai Sulamadaha ini pengunjung juga bisa menyewa perahu untuk memancing ikan atau pergi menyelam menyaksikan keindahan panaroma bawah laut di sekitar pantai itu. Sangat menarik bukan?
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top