Dalam Mihrab Cinta

Kalina

Moderator
JAKARTA - Wajah ganteng Dude Herlino, 29, sering menghiasi sinetron kejar tayang tanah air. Hingga sekarang dia belum terlihat bermain film layar lebar setelah filmnya yang terakhir, Gue Kapok Jatuh Cinta (2005). Meski dia hanya fokus di sinetron, aktingnya tetap disenangi pemirsa. Terbukti, dia dianugerahi penghargaan Aktor Terfavorit 2010 oleh Panasonic Gobel Awards.

Tapi, tahun ini Dude kembali mendapat kesempatan bermain film. Rumah produksi SinemArt yang mengontraknya memberi dia peran dalam film layar lebar bertajuk Dalam Mihrab Cinta. Film itu diangkat dari novel berjudul sama karya Habiburrahman El Shirazy, orang yang juga menulis Ayat-Ayat Cinta. "Alhamdulillah tahun ini saya diberi kesempatan untuk itu. Kalau semuanya lancar, Agustus produksi," ucapnya saat ditemui di FX Plaza Sudirman pekan lalu.

Kalaupun tak juga mendapatkan peran dalam film, Dude sebetulnya tak mempermasalahkan. Syuting sinetron stripping sampai tua, dia siap saja. "Kalau masih kuat, ya tidak apa-apa. Al Pacino saja makin tua justru karakternya makin kuat," tambahnya.

Apabila rasa bosan syuting sinetron mendera, lawan main Velove Vexia di sinetron Seindah Senyum Winona itu memilih mengesampingkannya. Yang dia ingat adalah rasa syukur. Sebab, tidak semua orang bisa merasakan pekerjaannya. ''Saat orang lain tidak mempunyai pekerjaan, saya masih memilikinya. Jadi, kerdil sekali kalau kita merasa bosan. Harusnya bersyukur,'' tegas Dude.

3436615.jpg


fotonya yang gue edit edit itu :D
 
Bls: SinemArt Kontrak Dude Herlino dalam Film Layar Lebar Bertajuk Dalam Mihrab

Hmm.. kalo diliat dari kualitas aktingnya di sinetron gw yakin di film layar lebar pasti sama kerennya
 
Bls: SinemArt Kontrak Dude Herlino dalam Film Layar Lebar Bertajuk Dalam Mihrab

Keren banget emang..
Hehe
Saking kerennya sampai bosan nonton.. Huft
 
Bls: SinemArt Kontrak Dude Herlino dalam Film Layar Lebar Bertajuk Dalam Mihrab

wah dude emang mirip ama gue

pantasan aja waktu gue jalan ke pasar

ada ibu ibu yang lagi hamil bilang gue mirip sekali ama dude
 
Bls: SinemArt Kontrak Dude Herlino dalam Film Layar Lebar Bertajuk Dalam Mihrab

ah bosan sekali aku ama aktingnya dude......
 
Bls: SinemArt Kontrak Dude Herlino dalam Film Layar Lebar Bertajuk Dalam Mihrab

kalau akting ku ngebosani ngak nona sweety
 
Syamsul (Dude Harlino) pemuda 20 tahun-an bertekad menuntut ilmu di sebuah pesantren di Kediri, meninggalkan kehidupannya yang cukup nyaman. Disini ia bertemu dengan Zizi (Meyda Sefira) putri pemilik pesantren yang pernah ditolongnya ketika dijambret di kereta, yang kejadian tersebut membuat mereka jadi dekat.

Dipesantren ini Syamsul terusir karena dituduh mencuri akibat fitnah sahabatnya sendiri Burhan (Boy Hamzah). Kemudian karena keluarganya sendiri juga tidak mempercayainya, hingga benar-benar membuat Syamsul menjadi seorang pencopet.

Di tengah kekacauan dan kegelapan hidupnya ini Allah memberikan jalan baginya untuk bertobat dan mempertemukannya dengan Syilvie (Asmirandah) seorang gadis solehah.
Apakah Syilvie nantinya yang akan berjodoh dengan Syamsul ataukah Zizi yang bakal jadi pendamping hidupnya?

Saksikan hanya DALAM MIHRAB CINTA mulai 23 Desember 2010

Jenis Film :
Drama

Produser :
Leo Sutanto

Produksi :
Sinemart Pictures

Homepage :
http://www.filmdalammihrabcinta.com

Durasi :
0

Pemain :
Dude Harlino
Asmirandah
Meyda Sefira
Tsania Marwa
Boy Hamzah
El Manik
Ninik L. Karim
Elma Theana
Umar Libus
Neno Warisman
Iszur Muchtar
Berliana Febriyanti
Kaharudin Syah


Sutradara :
Habiburrahman El Shirazy


Penulis :
Adra P. Daniel



haha.. ada si Kamidun.. kuat ya ni cewe.. sinetron dah kejar tayang.. masih sempet maen film :) sip dah
 
Dalam Mihrab Cinta : Si Pencopet Itu Pun Berubah Menjadi Ustad

Bagi Syamsul Hadi hidup dengan segala kebaikan adalah suatu kewajiban selama hidupnya di dunia. Bahkan untuk memantapkan langkah di kehidupannya, Syamsul memutuskan untuk menimba ilmu di sebuah pesantren di Kediri.
Namun kehidupan pesantren ternyata tidak seindah yang dibayangkannya. Syamsul dikhianati oleh teman baiknya sendiri. Ia dituduh mencuri yang mengakibatkan diri menjadi sasaran bogem mentah penghuni pesantren bahkan dikeluarkan secara tidak terhormat.

Syamsul pun dipulangkan ke keluarganya. Dalam keadaan terdzalimi oleh teman dan pengurus pesantren tersebut justru keluarganya tidak lagi percaya dengannya. Ia kembali menjadi bahan cacian oleh keluarganya karena telah mencemarkan nama baik dengan mencuri di pesantren.

Dengan keadaan tertekan akhirnya Syamsul memutuskan untuk pergi dari rumah. Ia mulai memantapkan dirinya untuk hidup di jalanan. Sampai akhirnya ia pun benar-benar menjadi pencopet bahkan sempat dijerumuskan ke dalam penjara.

Di tengah kehidupannya yang kelam ia mulai mendapatkan setitik cahaya untuk bertobat. Kini ia dihadapkan pilihan untuk kembali ke jalan yang benar atau tetap menjalankan profesinya sebagai pencopet.

Tak perlu diragukan untuk menyerap pesan positif film yang diadaptasi novel karya Habiburrahman El Shirazy ini. Seperti film sebelumnya, Ketika Cinta Bertasbih (KCB) 1 dan KCB 2 yang sukses diangkat ke layar lebar dengan sarat makna, kini Dalam Mihrab Cinta (DMC) juga turut mengikuti film sebelumnya tersebut.

Yang berbeda kali ini adalah aksi unjuk gigi Habiburrahman El Shirazy atau Kang Abik yang langsung turun untuk menyutradarai film produksi Sinemart Pictures ini. Kang Abik membalut film perdananya tersebut dengan berbagai adegan yang memberikan pesan positif untuk penontonnya.

Tidak lepas juga dengan andil Dude Harlino sebagai Syamsul Hadi yang memberikan gambaran seorang pemuda yang berjuang untuk hidup lebih baik. Anda akan disuguhkan berbagai adegan yang memacu semangat Anda untuk tetap bersemangat mendapatkan kehidupan yang diridhoi sang pencipta. Dude pun tidak tanggung-tanggung untuk menunjukkan totalitasnya berakting. Ia merelakan rambutnya di cukur habis untuk berperan sebagai Syamsul Hadi.

Film berdurasi 106 menit ini turut dibintangi oleh Asmirandah Meyda Sefira, Tsania Marwa, Boy Hamzah, El Manik, Ninik L. Karim, Elma Theana, Umar Libus, Neno Warisman, dan Iszur Muchtar. Anda bisa menyaksikannya mulai 23 Desember 2010.
 
Dude Harlino Kombinasikan Aa Gym, Uje, dan Bung Karno

Berperan sebagai Syamsul Hadi, ustad muda berumur 20 tahunan, Dude Harlino mengaku banyak melakukan berbagai observasi. Kali ini untuk perannya dalam film Dalam Mishab Cinta yang diangkat dari novel karya Habiburrahman El Shirazy atau biasa disapa Kang Abik yang juga duduk sebagai sutradara. “Untuk observasinya saya banyak nonton kuliah subuh di tivi,” ujar Dude saat ditemui di Senayan City, Jakarta (16/12). “Cuma Kang Abik mintanya saya harus lebih seperti orator,” tambahnya.

Hal tersebut dilakukannya karena Dude sadar akan sulitnya menjadi seorang ustad yang selalu memberikan ceramah dari satu tempat ke tempat lainnya. Bahkan untuk melakukan adegan seorang ustad yang sedang berceramah pun harus dilakukan berulang kali. “Prosesnya cukup lama, saya bisa sampai take 7 kali,” katanya.

Namun tidak hanya sebatas menonton kuliah subuh untuk mendapatkan karakter ustad yang pandai memberikan ceramah, Dude pun harus melakukan observasi lebih untuk mendapatkan karakter yang sesuai dengan yang diinginkan sang sutradara.

Kang Abik sih nggak menunjuk harus mirip dengan ustad siapa, dia hanya minta kalau pun ada yang bisa mengkombinasikan sosok ustad, ia ingin saya bisa lebih berapi-api, bersemangat menunjukkan bahwa saya ingin berubah saat adegan berceramah,” kata pria kelahiran 2 Desember 1980 ini.

Saya pilih Aa Gym untuk soft-nya dalam berceramah, Uje untuk gesture tubuh, dan Bung Karno untuk oratornya, sisanya saya analisa dengan gaya Syamsul Hadi sendiri,” tuturnya.
 
seperti yang kita tau..
peran Dude Herlino di sinetron kan gitu-gitu aja.. gak pernah ada progress ke arah yang lebih baik..
selalu datar.. dan monoton..
imagenya ya gt gt aja..

peran ustadz sih mudah :)
banyak observasi yang bisa dilakukan.. referensi bejibun..
tp sebagai pencopet?? ehem.. doubt it!!
 
Pengunjung Mall Kaget Lihat Dude

Para karyawan dan pengunjung Matahari Departeme Store Ayani Megamal dikagetkan dengan kehadiran dua bintang film layar lebar Dalam Mihrab Cinta, Minggu (6/12) sekitar pukul 15.00 WIB. Kedatangan kedua artis ibukota, Dude Herlino dan Boy Hamzah seketika menjadi pusat perhatian.

Pengunjung semakin terpesona saat sesi perkenalan, ternyata Boy Hamzah memiliki garis keturunan asli dari Pontianak. "Saya baru pertama kali ke Pontianak dan sebenarnya saya pun saya sudah lama ingin ke sini,"ujar
Boy Hamzah.

"Pontianak ini ada Melayunya juga kan. Nenek saya asli Melayu Pontianak," kata Boy Hamzah yang sontak menjadi buah bibir para pengunjung.

Kedunya bermain dalam film Dalam Mihrab Cinta. Dude Herlino berperan sebagai santri dalam film yang juga dibintangi Asmirandah. Film yang diproduksi SinemArt Pictures ini diangkat dari novel karya Habiburrahman El Shirazy.

Dalam kesempatan itu Dude juga mengajak para para pengunjung agar dapat menyaksikan film tersebut. "Banyak pesan moral di dalamnya, tungga saja, nanti kan diputar secara serentak di Bioskop 21 di seluruh Indonesia," ujar-nya.

Store Manager Matahari Dept Store Ayani Megamal, Harris Fadillah Lubis, menuturkan kedatangan kedua artis ibukota ini antara lain sebagai cara promosi. Sebab satu di antara produk pakaian yang dijual dibintai oleh kedua orang tersebut.

"Mereka bermain di film layar lebar dan juga menjadi icon dari sebuah produk pakaian yang kita jual di sini. Selain itu juga akan kita mengingin-kan mereka menyapa para pengemarnya yang ada di Pontianak," ujar Harris.
 
Pemeran DMC Promosikan Film di Pekanbaru

Empat pemeran film Dalam Mihrab Cinta (DMC) mempromosikan film yang dibintanginya di Pekanbaru. Film ini mengisahkan tentang perjuangan seorang pemuda bernama Samsul Hadi yang diperankan oleh Dude Herlino yang sempat khilaf. namun berkat kekuatan cinta dari orang-orang terdekatnya, membuatnya kembali ke jalan yang lurus.

Dude Herlino yang berperan sebagai Samsul Hadi yang saat itu menjadi juru bicara bersama 3 pemeran lainnya yakni Asmirandah berperan sebagai Silvie, Meyda Sefira berperan sebagai Zizi, Boy Hamzah berperan sebagai Burhan ketika menggelar konfrensi pers di rumah makan Suharti Jalan Riau, Minggu (12/ 12) mengatakan film Dalam Mihrab Cinta merupakan novel ketiga karya Habiburrahman yang difilmkan oleh Sinemart Picture. Sebelumnya Sinemart sukses mengangkat karya Habiburrahman atau biasa disapa Kang Abik sekaligus sutradara film tersebut di dalam film Ketika Cinta Bertasbih (KCB) 1 dan 2 ke layar lebar.

Syuting film DMC ini dilaksanakan dalam waktu satu bulan dan mengambil lokasi syuting di sejumlah tempat di Daerah Istimewa Yogyakarta(DIY) seperti rumah kuno di Minggiran, Masjid Pathok Negoro Sulthoni di Plosokuning, serta Pondok Pesantren Pandanaran Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) serta Semarang, Kediri, Pekalongan, dan Jabodetabek.
Secara pribadi diakuinya film DMC ini memberikan kesan tersendiri terhadap dirinya. Salah satunya, karakter Syamsul Hadi yang diperankannya harus rela dibotaki karena dituduh mencuri di pesantren.

"Saya harus merelakan kepala saya digunduli. Ini benar-
benar pengalaman pertama saya dan ini menunjukkan keseriusan saya memerankan film DMC ini,"tuturnya sumringah.
 
Boy Hamzah : Bikin bangga Riau lewat film

MELALUI film kelimanya, Boy Hamzah ingin menunjukkan bahwa Riau mempunyai generasi muda yang dapat diperhitungkan di dunia perfilman nasional. Kebanggaannya sebagai anak Riau ditun-jukkannya tanpa sungkan.

Pria kelahiran Jakarta, 22 Februari 1989, itu tak ingin membuang momen berharga dalam hidupnya bisa menjadi seorang pemeran penting pada film Dalam Mihrab Cinta. Boy mengaku, film tersebut menjadikannya merasa memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam memainkan perannya sebaik mungkin.

"Saya ingin meneruskan jejak Jeremi Thomas," begitu ia katakan, terkait mempertahankan keberadaan putra Riau di dunia entertainment.

Pria berkulit putih dan tinggi yang pernah kuliah di Fakultas Hukum Universitas Islam Riau (UIR) ini, berharap eksistensi Bujang dan Dara Riau tetap dipertahankan.

Boy menuturkan, kariernya dalam dunia entertainment bermula ketika di Riau. Setelah gagal masuk Akademi Polisi, bersama 16 temannya dari Riau ia mengikuti casting film di Jakarta. Sepertinya Tuhan telah menggariskannya menjadi artis, karena hanya Boy yang lulus dalam tes tersebut.

Menjadi tulang punggung keluarga, pria yang mengecap pendidikan dari SD sampai SMA di Kota Duri itu bekerja keras meniti kariernya di dunia entertainment. "Saya termotivasi karena harus menghidupi mama dan adik-adik. Papa kan sudah tiada," ujar putra pasangan almarhum Usama Alwi dan Diani Listiawati tersebut.
Berkat doa dan kerja keras pula Boy diterima dalam audisi menjadi pemeran pada film Dalam Mihrab Cinta.
Film ini disutradarai oleh salah satu penulis terlaris di Tanah Air saat ini, yakni Habiburrahman El Shirazy. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi Boy.

Dalam film tersebut, Boy yang berperan sebagai Burhan menjadi seorang yang tempramental dan manipulatif. Gaya-nya khas playboy sejati, yang pandai menyanjung perempuan sekaligus membohongi-nya. Dengan wajah tampan serta berpostur tubuh tegap, pesonanya membuat perempuan menoleh, tanpa sadar sedang masuk perangkapnya.

Dalam Mihrab Cinta merupakan film religius yang memberikan nilai-nilai positif Keislaman terhadap generasi muda. Pemeran utama di film ini adalah aktor ganteng Dude Herlino. Ia memerankan Syamsul, seorang
pemuda yang tampan, berani dan berakhlak mulia. Namun, seteru asmara antara dia dengan Burhan (diperankan oleh Boy Hamzah) menjerumuskannya dalam masalah besar karena dijebak. Dia harus diusir dari Pesantren sebagai hukuman dituduh mencuri.

Dude merelakan rambutnya dibotak, terkait adegan penghukuman Syamsul Hadi yang dituduh mencuri. "Ini merupakan bentuk totalitas saya dalam film ini," kata Dude dalam konferensi pers di RM Suharti, Jakarta, Minggu (12/12).

"Film ini bukan hanya untuk kalangan umat Islam saja. Karena jalan ceritanya bersifat global dan bisa ditonton oleh semua," ujar Dude. Film ini direncanakan akan tayang perdana pada tanggal 23 Desember mendatang. Film ini juga dibintangi oleh Asmirandah dan Meyda Sefira.
 
DMC ingin ulangi sukses "Ketika Cinta Bertasbih"

SinemArt Pictures kembali merilis film layar lebar religi "Dalam Mihrab Cinta" (DMC). Diangkat dari novel karya Habiburrahman Al Shirazy itu diharapkan menuai sukses film pendahulunya "Ketika Cinta Bertasbih".

"Tidak ada target berapa banyak penonton. Diterima masyarakat saja sudah cukup," kata Dude Herlino memberikan keterangan pers saat promo DMC di Restoran Ayam Goreng Suharti Jalan Riau Pekanbaru, Ahad (12/12)

DMC merupakan novel keempat karya Habiburrahman El Shirazy atau biasa disapa Kang Abik, yang diangkat ke karya lebar. Menurut Dude, film tersebut menghabiskan waktu 31 hari dalam proses pembuatannya. Berbeda dengan KCB yang proses syutingnya dilakukan di Mesir, DMC hanya dilakukan di dalam negeri seperti, di Jogjakarta, Semarang, Solo, Kediri serta Pekalongan.

"Film DMC ini disutradarai oleh Kang Abik sendiri," ujar Dude. DMC menceritakan tentang seorang anak muda bernama Syamsul yang diperankan Dude Herlino. Syamsul sebenarnya adalah orang baik. Namun karena dianggap dan dituduh sebagai pencuri, akhirya dia benar-benar menjadi seorang pencuri. Tapi dalam perjalanan waktu, dia dianggap sebagai orang baik bahkan dipanggil dengan sebutan ustadz.

"Dalam hal ini, saya juga harus rela digundul," imbuh Dude.

Nuansa Islami yang ingin ditunjukkan melalui 'DMC adalah dipilihnya Masjid Patok Negoro, Pelosok Kuning, Sleman Yogyakarta, sebagai salah satu lokasi syuting. Masjid klasik yang dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1800-an itu masih khas Jawa, dengan adanya joglo dan gerbang berundak tiga yang melambangkan tiga pilar dalam Islam yakni Iman, Islam dan Ihsan. Selain Dude Herlino, DMC juga dibintangi Meyda Sefira, Asmirandah,Tsania Marwah dan Boy Hamzah. Rencananya akan diputar serentak 23 Desember 2010 mendatang di 15 Kota di Indonesia.
 
Di balik layar film "Dalam Mihrab Cinta" : Dude rela digunduli!


Demi peran, seorang aktor sejati harus rela mengorbankan segalanya. Termasuk Dude Herlino, yang merelakan rambutnya dicukur habis demi menghayati perannya sebagai Syamsulhadi,tokoh antagonis yang gemar mencopet.

Siang itu tepat lima hari sebelum Gunung Merapi meletus, Dude Herlino menjalani syuting film terbarunya, Dalam Mihrab Cinta (DMC) di kawasan Kaliurang dan Ploso Kuning, Sleman, Yogyakarta. Tak seperti biasanya, ratusan pengunjung memadati lokasi syuting. Anak kecil, remaja hingga ibu-ibu berebut ingin melihat, menyapa dan berjabat tangan dengan Dude. Maklum, itu adalah hari pertama Dude menyambangi lokasi berbeda syuting DMC.

Hari itu memang hari spesial bagi Dude, dimana ia harus mengikhlaskan rambutnya digunduli demi perannya di DMC. "Mudah-mudahan dengan digunduli seperti ini, bisa buang sial dan lebih berkah," canda Dude.

Dude yang baru tiba dari Jakarta pun segera pergi ke kamar ganti. Dua orang kru penata rias langsung sigap. Langkah pertama sebelum digunduli, di rambut asli Dude akan ditambahkan rambut ekstra (extension hair) untuk memberi kesan panjang. Maklum saja, di film DMC, Dude yang berperan sebagai Syamsulhadi memang diceritakan berambut gondrong.

Sambil dirias, Dude bercerita, asal mula ia mendapatkan peran sebagai Syamsul. Menurut Dude, ia sendiri sudah membaca novel berjudul sama, karangan penulis Habiburahman El Shirazy (Kang Abik), tiga tahun lalu. "Ketika itu, saya sudah membayangkan betapa dramatisnya kalau novel ini difilmkan. Alhamdullilah, setelah menyelesaikan syuting Ketika Cinta Bertasbih, impian saya terkabul. Saya mendapat tawaran dari Kang Abik untuk berperan sebagai Syamsulhadi di film DMC," ungkapnya.


BELAJAR MENCOPET

DMC sendiri berkisah tentang perjalanan hidup Syamsul, pemuda yang ingin menuntut ilmu di sebuah pesantren dan meninggalkan kehidupan mapannya. Di pesantren itu, ia lantas bertemu Zizi (Meyda Sefira), putri pemilik pesantren. Namun, di pesantren itu pula ia sempat difitnah sahabatnya sendiri, Burhan (Boy Hamzah), yang lantas membuat Syamsul berubah jadi pencopet. Di tengah masa-masa sulit itulah, Syamsul bertemu Sylvie (Asmirandah), yang dianggapnya menjadi jalan pertobatan. Dan sebagai 'bumbu' pelengkap, kisah cinta segitiga antara Syamsul-Sylvie-Zizi pun turut menghiasi film ini.

Soal peran sebagai pencopet, Dude mengaku cukup tertantang Ditambah lagi, ia harus melakoni adegan mencopet, dan rambut yang digunduli. "Saya merasa, dalam melakukan pekerjaan, baik itu syuting film maupun sinetron, saya harus total. Sejak menerima tawaran main film itu, saya sudah siap mental untuk gundul. Makanya saya tanya ke keluarga, sahabat, teman dan Duluv (Dude Lovers, komunitas penggemar Dude Herlino, Red.). Ya, memang ada pro dan kontra sebelumnya, tapi pada akhirnya mereka mendukung dan percaya pada pilihan saya," papar Dude.

Tidakkah Dude takut, peran an-tagonis akan merusak citranya? "Tidak, karena ini adalah bagian dari syiar tentang sikap pemaaf dan berpikiran positif. Ini adalah potret kehidupan masyarakat di sekitar kita. Gara-gara dituduh mencuri, Syamsul dipukuli, digunduli dan akhirnya dijauhi. Orang semakin merasa terasing dan tak diterima oleh lingkungannya. Untuk kasus seperti ini, seharusnya kita bisa memaafkan dan tidak melakukan justifikasi. Buktinya, setelah ada perhatian dan kasih sayang, serta kemauan yang kuat untuk meninggalkan dunia hitam, akhirnya Syamsul jadi orang baik dan meninggalkan kehidupan gelapnya," jelas Dude.


TAK TEGA

Sementara itu, para Duluv yang ingin melihat detik-detik penggundulan rambut Dude, ternyata tak hanya datang dari Yogya, Solo dan sekitarnya. Bahkan ada yang rela datang dari Surabaya, Kediri, sampai Madiun. Kebanyakan, mereka mengaku ingin melihat proses syuting, serta menyaksikan secara langsung penggundulan kepala Dude.

Meski begitu, para Duluv mengaku tak tega saat melihat wajah Dude yang lebam dan membiru, meskipun hanya untuk keperluan akting belaka. Wynis, misalnya, yang datang khusus dari Surabaya, mengaku tak tega melihat wajah Dude yang berdarah-darah. la datang bersama teman-temannya sesama Dude Lovers. "Kami sengaja datang karena lokasi syutingnya, kan, di Yogya. Enggak terlalu jauh dari Surabaya ketimbang ke Jakarta. Selain ingin bertemu langsung dengan Kak Dude, kami juga ingin menyaksikan proses penggundulan rambutnya. Rasanya, sih, sayang kalau lihat rambut tebal Kak Dude harus dipotong. Tapi kami mendukung keputusan Kak Dude. Toh, ini demi kepentingan peran Kak Dude dalam filmnya," ungkap Wynis.

Prosesi pemotongan rambut sendiri dilakukan oleh pihak rumah produksi Sinemart setelah syuting film DMC mencapai 75 persen. "Jadi, scene rambut pendek nanti letaknya di bagian awal film. Tapi berhubung proses film ini harus cepat dan tak mungkin menunggu rambut Dude tumbuh, akhirnya proses syuting kami balik," urai Kang Abik, sang sutradara.
 
Hmm udah release nih! belon sempet nonton sih! tapi kayaknya banyak yg udah nunggu2 nih film, terutama fansnya dude ma asmirandah, pinter banget deh tuh sinemart masang Asmirandah yg popularitasnya lagi di puncak, sayng cowok2 pada gak bisa liat andah dengan rambut panjang dan kulit putihnya tuh!
 
Back
Top