Yang doyan makan coklat harus tau Mas Forrest Jr.

Administrator

Administrator
ms_green-150x150.jpg
David-and-Katherine-Bradley.jpg


Mars Inc. Inilah perusahaan keluarga yang memproduksi makanan ringan (cokelat) dan hewan dalam bentuk kemasan ternama di dunia. Siapa pun pasti akrab dengan — atau setidaknya pernah mendengar — merek cokelat M&M’s, Snickers, Milky Way, serta makanan hewan kemasan Pedigree untuk anjing dan Whiskas untuk kucing. Dengan total penjualan sekitar US$ 18 miliar per tahun menjadikan keluarga Mars sebagai salah satu keluarga terkaya di dunia. Menurut Forbes, tahun 2005 nilai kekayaan mereka mencapai US$ 30 miliar.

Namun, mungkin banyak yang tidak tahu bagaimana budaya yang berkembang di perusahaan ini. Juga, tak akan pernah menyangka bahwa bisnis keluarga ini lahir dari sosok yang keras hati, sangat disiplin, egalitarian, tetapi bertangan besi. Bahkan, banyak pihak yang mengatakan keluarga Mars termasuk pelit pada dirinya sendiri meski memiliki miliaran dolar. Bagi mereka, setiap penny yang keluar ada hitungannya dan harus tercatat rapi dalam pembukuan. Selain itu, sosok ini terkesan kejam terhadap pegawai, khususnya yang tidak dapat bekerja dengan baik dan benar. Akan tetapi sebaliknya, akan begitu luar biasa baiknya terhadap karyawan yang kerjanya bagus dan memenuhi semua target perusahaan. Sosok ini bernama Forrest Edward Mars Sr.

Kelahiran 21 Maret 1904 di Minnesota, Amerika Serikat ini berhasil membangun perusahaan yang memadukan budaya egaliter dan totaliter. Struktur organisasi perusahaan dibuat seramping mungkin dan dikelola secara demokratis. Tidak ada birokrasi yang njelimet dalam pengambilan keputusan bisnis. Seorang staf bisa menyampaikan gagasan, saran, dan kritikan kepada atasannya secara langsung. Begitu pula sebaliknya. Sepedas apa pun kritikan yang disampaikan Forrest tanpa tedeng aling-aling di muka orang banyak, harus siap diterima karyawan. Seperti itulah ”cara berkomunikasi” Forrest. Dan bagi karyawan, mereka tidak boleh menyimpan rasa dendam meski teguran di depan orang banyak itu memerahkan kuping. Mereka harus menelan sepahit apa pun yang diterima.

Anak dari Frank C. Mars dan Ethel Mars ini mengembangkan konsep manajemen open office di kantor pusat dan anak perusahaan Mars Inc. Ruangan kantor tidak bersekat-sekat dan tidak ada perbedaan perlakuan baik bagi top ekesekutif maupun staf. Contohnya terlihat pada kantor pusat operasional Mars Inc. di Hackettstown, New Jersey. Kantor pusat ini sangat egaliter dan menerapkan kebijakan open office bagi siapa pun. Tidak ada ruangan khusus bagi top eksekutif.

Pengaturan meja kerja pun unik. Meja disusun berderet membentuk lingkaran-lingkaran bagaikan planet mengelilingi matahari. Mereka menyebut lingkaran ini sebagai zona. Para senior top eksekutif menempati lingkaran (zona) satu dan dua. Lalu disusul para manajer senior di zona tiga dan empat. Kemudian, zona lima dan 6 diperuntukan buat para manajer, seperti manajer merek, sedangkan para staf menempati zona-zona selanjutnya. Bisa ada 8 zona di setiap kantor. Tidak ada sekat antara zona-zona itu. Semuanya dilakukan agar setiap pihak dapat saling mengawasi cara kerja dan kinerja. Sementara itu, Forrest mengawasinya dari sebuah ruangan yang memiliki cermin satu arah. Para karyawan melihat kaca itu bagaikan cermin belaka, tetapi bagi Forrest kaca itu merupakan cermin tembus pandang.

Kebersamaan dibangun utuh di Mars Inc. Tidak ada parkir mobil, ruang makan, dan toilet khusus untuk para top eksekutif. Termasuk untuk Forrest dan ketiga anaknya yang turut membantu mengelola perusahaan. Ketiga anaknya itu adalah Forrest Mars Jr. (75 tahun), John Mars (71 tahun), dan Jacqueline Mars Vogel (67 tahun). Forrest sangat tegas dan galak terhadap ketiga anaknya itu. Sebiji cokelat M&M’s atau sebatang cokelat Snickers tidak boleh dicicipi oleh seorang pun dari ketiga anaknya ketika mengunjungi pabrik di masa mereka kecil. Jika ketahuan, sang anak harus membayarnya.

Lalu, ada semacam ritual di pagi hari yang harus dilakukan semua karyawan Mars Inc. manakala memulai bekerja. Mereka harus berdoa dengan posisi berdiri di atas lutut sambil menggenggam kedua tangannya dan menyebut masing-masing merek produk yang dibuat Mars Inc. “I pray for M&M’s, I pray for Snickers, I pray for Milky Way.” Begitulah bagian dari rangkaian doa setelah mereka mengucapkan terima kasih kepada Tuhan. Ritual yang sempat membuat syok para karyawan ketika melihat ayah dan ketiga anaknya melakukan hal itu.

Forrest sangat penuntut (demanding). Kesempurnaan dalam proses bisnis dan hasilnya menjadi obsesi insinyur teknik industri dari Universitas Yale ini. Mars Inc. dikelola menurut filosofi manajemen Forrest yang dikenal dengan The Five Principles of Mars, yakni fokus pada Quality, Responsibility, Mutuality, Efficiency, dan Freedom. Filosofi ini diterjemahkan pada 24 code of conduct yang masing-masing memiliki indikator kunci keberhasilan. Mars Inc. telah menerapkan penilaian kinerja karyawan berdasarkan kompetensi dan Balance Scorecard yang mencapai tingkat individu.

Mars Inc. menuntut sikap mandiri karyawannya. Contohnya, para karyawan harus mampu memfotokopi pekerjaan sendiri. Mereka juga harus mampu bekerja dengan supervisi minimal. Selain itu, sikap hemat dan sederhana juga harus tercermin dalam perilaku. Misalnya, perjalanan dinas ke luar kota atau luar negeri harus menggunakan pesawat kelas ekonomi. Kemudian, mau bekerja lembur — 10 jam kerja dalam seminggu — yang membuat mereka jarang berlibur.

Uniknya, hal ini juga berlaku bagi keluarga Mars. Forrest Mars Jr. dan John Mars lebih memilih menyewa mobil dibanding naik mobil perusahaan ketika mengunjungi pabrik makanan hewannya di Melton Mowbray, dua jam perjalanan dari London, Inggris. Mereka pun bergantian menyetir mobil sewaan itu dan menginap tanpa memanfaatkan kartu diskon yang diberikan berbagai macam hotel. Tidak ada privilese khusus bagi keluarga Mars. Rapat kerja hanya terjadi jika dibutuhkan. Mereka pun saling memanggil nama. Tidak ada memo-memoan di antara mereka. Mereka berkomunikasi langsung pada titik permasalahan.

Kerja, kerja, kerja adalah kehidupan keluarga Mars. Jarang sekali mereka berlibur. Acara makan malam bersama keluarga, bagi Forrest Sr. menjadi ajang diskusi bisnis. Tujuannya, memastikan seberapa jauh keberhasilan pekerjaan yang dilakukan ketiga anaknya. Kemudian barulah dilanjutkan dengan obrolan ringan, meski topiknya erat berkaitan dengan situasi dan kondisi bisnis.

Pepatah mengatakan: Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga. Temperamen keras dan tidak sabar sang ayah pun menurun pada ketiga anaknya. Kata-kata pedas sering diucapkan Forrest Jr. jika melihat sesuatu yang tidak disukainya. Misalnya melihat pekerjaan yang tidak beres atau melewati tenggat (batas waktu). Terlebih jika melihat perilaku karyawan yang tidak jujur. Begitu pula dengan John yang lebih tidak sabaran dibandingkan dengan kakaknya.

Meski demikian, Mars Inc. tetap menjadi perusahaan favorit bagi para pencari kerja. Bukan karena permennya terasa manis. Sekalipun galak dan tega hati dalam mengkritik, keluarga Mars menganggap karyawan adalah mitra atau associates. Semua karyawan, mulai dari jajaran top manajemen sampai staf akan memperoleh bonus 10% dari gaji take home pay jika masuk kerja tepat waktu. Forrest Sr. dan ketiga anaknya pun turut memasukkan kartu pada mesin absensi. Selain itu, Mars Inc. berani menawarkan gaji dua kali lebih besar dibanding perusahaan pesaing kepada karyawan yang berprestasi dan berbakat. Contohnya, rata-rata gaji seorang manajer merek produk makanan gula-gula (seperti cokelat) di Inggris adalah 35 ribu poundsterling per tahun. Mars Inc. mampu membayar sampai 70 ribu poundsterling per tahun. Bagaimana tidak manis.

Sumber : http://swa.co.id/
 
Bls: Yang doyan makan coklat harus tau Mas Forrest Jr.

Weh... coklat m&m??? ini toh 'mpunya. Makin manis aja kalo tau pemiliknya.
 
Back
Top