Kalina
Moderator
Episode 1
Part 1
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=ZUPAMKNILJY"]YouTube- DTK Dunia Tanpa Koma Ep1 Part 1[/ame]
Part 2
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=XWht64ziKHk&feature=PlayList&p=02B010F783AC61EF&playnext_from=PL&index=1&playnext=2"]<object width="480" height="385"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/XWht64ziKHk&hl=en_US&fs=1&"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/XWht64ziKHk&hl=en_US&fs=1&" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="480" height="385"></embed></object>[/ame]
Part 3
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=47_b0dJGaOA&feature=PlayList&p=02B010F783AC61EF&playnext_from=PL&index=2&playnext=3"]<object width="480" height="385"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/47_b0dJGaOA&hl=en_US&fs=1&"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/47_b0dJGaOA&hl=en_US&fs=1&" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="480" height="385"></embed></object>[/ame]
Part 4
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=XlnCVVW_IIg&feature=PlayList&p=02B010F783AC61EF&playnext_from=PL&index=3&playnext=4"]<object width="480" height="385"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/XlnCVVW_IIg&hl=en_US&fs=1&"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/XlnCVVW_IIg&hl=en_US&fs=1&" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="480" height="385"></embed></object>[/ame]
Part 5
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=n3qdM1Ia7YM&feature=PlayList&p=02B010F783AC61EF&playnext_from=PL&index=4&playnext=5"]<object width="480" height="385"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/n3qdM1Ia7YM&hl=en_US&fs=1&"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/n3qdM1Ia7YM&hl=en_US&fs=1&" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="480" height="385"></embed></object>[/ame]
Part 6
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=ikfapnEiChk&feature=PlayList&p=02B010F783AC61EF&playnext_from=PL&index=5&playnext=6"]<object width="480" height="385"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/ikfapnEiChk&hl=en_US&fs=1&"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/ikfapnEiChk&hl=en_US&fs=1&" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="480" height="385"></embed></object>[/ame]
HARI-HARI PERTAMA
ARIFIN Surya ditangkap. Malam menjelang subuh, polisi menggrebek apartemen Arifin dan menemukan aktor ganteng itu sedang pesta sabu-sabu. Pagi harinya, berita dan foto penangkapan Arifin menjadi headline Harian Kini, pesaing berat Majalah Target.
H E A D L I N E itu membuat Bondan Pratomo, Pemimpin Redaksi Target, gusar. "Malam-malam ketika mereka sibuk bekerja, kalian ngapain? Tidur? Pacaran?" Kata Bondan menyemprot bawahannya, Bayu Bagaskara, sambil membanting Harian Kini. Majalah Target kebobolan. Tak satu pun wartawannya ikut meliput penangkapan Arifin, malam itu. Satu-kosong untuk Harian Kini.
Pada pagi yang tidak enak itulah, Raya Maryadi mengawali kariernya sebagai wartawan. Lulusan Ilmu Politik New York University ini "dititipkan" ayahnya, seorang wartawan hebat zaman Malari dulu, kepada "Om Bondan" agar didik menjadi wartawan betulan.
Tugas pertama Raya gampang-gampang susah: wawancara Mariana Renata, model cantik Indonesia yang kuliah di La Sorborne, Perancis. Gampang, karena Raya cuma kebagian tugas satu sumber berita. Lazimnya tiap reporter paling tidak mewawancara enam sampai tujuh narasumber tiap pekan. Tapi juga sulit karena Mariana sudah berhari-hari dikejar wartawan Target, dan selalu gagal.
Ketika sedang berburu Mariana itulah, Raya bertemu Bramantyo, wartawan legendaris Harian Kini yang kemarin ikut membongkar penangkapan Arifin. Atas petunjuk Bram, Raya mencari Mariana ke Red Bar, tempat nongkrong para selebritis, yang, kata Bram, membutuhkan "vitamin" alias ectasy.
Tentu saja Raya tak menjumpai Mariana di bar tempat orang mabuk ineks itu, tapi dia menemukan teman lamanya Jendra Aditya, yang ternyata pemilik Red-Bar. Raya dan Jendra bertemu ketika sama-sama kuliah di AS. Raya di New York, hidup dengan bea siswa, Jendra di Los Angeles, dengan jaminan uang orang tua. Raya jungkir balik belajar agar tak kehilangan sokongan beasiswa, sedangkan Jendra sibuk keluar masuk bar menghabiskan harta bapaknya.
"Saya bukan hanya kenal, saya bahkan sempat pacaran dengan Jendra," kata Raya dalam perjalanan pulang kepada Bram. Betapa terkejutnya Raya ketika Bram, wartawan investigasi yang hebat itu, mencurigai Jendra sebagai babon narkoba yang selama ini dicari-cari polisi.
Dalam perjalanan pulang itu, rasa suka antara Raya dan Bram mulai bersemi. Sebuah malam yang berakhir romantik.
"Perburuan" Mariana akhirnya tembus juga setelah Raya mengikuti sejumlah tips dari Bram. Model cantik itu bukan hanya mau menerima wawancara, tapi bahkan mendatangi kantor redaksi Target. Kontan saja Raya, anak baru yang semula agak dilecehkan itu mendapatkan applaus panjang dari Redaksi.
Part 1
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=ZUPAMKNILJY"]YouTube- DTK Dunia Tanpa Koma Ep1 Part 1[/ame]
Part 2
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=XWht64ziKHk&feature=PlayList&p=02B010F783AC61EF&playnext_from=PL&index=1&playnext=2"]<object width="480" height="385"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/XWht64ziKHk&hl=en_US&fs=1&"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/XWht64ziKHk&hl=en_US&fs=1&" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="480" height="385"></embed></object>[/ame]
Part 3
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=47_b0dJGaOA&feature=PlayList&p=02B010F783AC61EF&playnext_from=PL&index=2&playnext=3"]<object width="480" height="385"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/47_b0dJGaOA&hl=en_US&fs=1&"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/47_b0dJGaOA&hl=en_US&fs=1&" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="480" height="385"></embed></object>[/ame]
Part 4
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=XlnCVVW_IIg&feature=PlayList&p=02B010F783AC61EF&playnext_from=PL&index=3&playnext=4"]<object width="480" height="385"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/XlnCVVW_IIg&hl=en_US&fs=1&"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/XlnCVVW_IIg&hl=en_US&fs=1&" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="480" height="385"></embed></object>[/ame]
Part 5
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=n3qdM1Ia7YM&feature=PlayList&p=02B010F783AC61EF&playnext_from=PL&index=4&playnext=5"]<object width="480" height="385"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/n3qdM1Ia7YM&hl=en_US&fs=1&"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/n3qdM1Ia7YM&hl=en_US&fs=1&" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="480" height="385"></embed></object>[/ame]
Part 6
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=ikfapnEiChk&feature=PlayList&p=02B010F783AC61EF&playnext_from=PL&index=5&playnext=6"]<object width="480" height="385"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/ikfapnEiChk&hl=en_US&fs=1&"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/ikfapnEiChk&hl=en_US&fs=1&" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="480" height="385"></embed></object>[/ame]
HARI-HARI PERTAMA
ARIFIN Surya ditangkap. Malam menjelang subuh, polisi menggrebek apartemen Arifin dan menemukan aktor ganteng itu sedang pesta sabu-sabu. Pagi harinya, berita dan foto penangkapan Arifin menjadi headline Harian Kini, pesaing berat Majalah Target.
H E A D L I N E itu membuat Bondan Pratomo, Pemimpin Redaksi Target, gusar. "Malam-malam ketika mereka sibuk bekerja, kalian ngapain? Tidur? Pacaran?" Kata Bondan menyemprot bawahannya, Bayu Bagaskara, sambil membanting Harian Kini. Majalah Target kebobolan. Tak satu pun wartawannya ikut meliput penangkapan Arifin, malam itu. Satu-kosong untuk Harian Kini.
Pada pagi yang tidak enak itulah, Raya Maryadi mengawali kariernya sebagai wartawan. Lulusan Ilmu Politik New York University ini "dititipkan" ayahnya, seorang wartawan hebat zaman Malari dulu, kepada "Om Bondan" agar didik menjadi wartawan betulan.
Tugas pertama Raya gampang-gampang susah: wawancara Mariana Renata, model cantik Indonesia yang kuliah di La Sorborne, Perancis. Gampang, karena Raya cuma kebagian tugas satu sumber berita. Lazimnya tiap reporter paling tidak mewawancara enam sampai tujuh narasumber tiap pekan. Tapi juga sulit karena Mariana sudah berhari-hari dikejar wartawan Target, dan selalu gagal.
Ketika sedang berburu Mariana itulah, Raya bertemu Bramantyo, wartawan legendaris Harian Kini yang kemarin ikut membongkar penangkapan Arifin. Atas petunjuk Bram, Raya mencari Mariana ke Red Bar, tempat nongkrong para selebritis, yang, kata Bram, membutuhkan "vitamin" alias ectasy.
Tentu saja Raya tak menjumpai Mariana di bar tempat orang mabuk ineks itu, tapi dia menemukan teman lamanya Jendra Aditya, yang ternyata pemilik Red-Bar. Raya dan Jendra bertemu ketika sama-sama kuliah di AS. Raya di New York, hidup dengan bea siswa, Jendra di Los Angeles, dengan jaminan uang orang tua. Raya jungkir balik belajar agar tak kehilangan sokongan beasiswa, sedangkan Jendra sibuk keluar masuk bar menghabiskan harta bapaknya.
"Saya bukan hanya kenal, saya bahkan sempat pacaran dengan Jendra," kata Raya dalam perjalanan pulang kepada Bram. Betapa terkejutnya Raya ketika Bram, wartawan investigasi yang hebat itu, mencurigai Jendra sebagai babon narkoba yang selama ini dicari-cari polisi.
Dalam perjalanan pulang itu, rasa suka antara Raya dan Bram mulai bersemi. Sebuah malam yang berakhir romantik.
"Perburuan" Mariana akhirnya tembus juga setelah Raya mengikuti sejumlah tips dari Bram. Model cantik itu bukan hanya mau menerima wawancara, tapi bahkan mendatangi kantor redaksi Target. Kontan saja Raya, anak baru yang semula agak dilecehkan itu mendapatkan applaus panjang dari Redaksi.
Last edited: